Share

bab 2

Siang itu, Dimas akan bertemu dengan clien nya di sebuah restoran. Dava menelponnya untuk segera menuju tempat yang sudah di tentukannya .

Dimas akhirnya terbangun dikala mendengar ponselnya berbunyi, setelah melakukan aktifitas yang panas bersama Bianca pagi itu dia tertidur hingga menjelang siang.

Dimas segera membersihkan diri, lalu segera berangkat ke tmpat meeting nya siang ini.

Tidak butuh waktu lama, akhirnya Dimas pun sampai dan langsung melakukan meeting bersama clien nya. Satu jam berlalu akhirnya meeting mereka pun selesai, namun tiba-tiba Bianca muncul di depannya lalu meminta Dimas untuk menemaninya jalan ke mall siang ini.

"Lho, kamu kok ada disini Bi? Tanya Dimas kaget."

"Aku sengaja menyusulmu kesini Sayang, anterin aku jalan dong Sayang! Aku mau belanja ke mall, udah satu minggu aku enggak pernah shopping."

"Tapi Bi, itu bahaya! Kalo kita ke mall bisa-bisa ada yang mengenaliku, disana kan tempat ramai. Dan aku takut nanti Hana mengetahui hubungan kita."

"Tapi Dimas, aku juga mau sekali-kali di temani jalan sama kamu. Aku juga pengen seperti istri kamu yang setiap saat bisa bersama kamu, dan bisa jalan-jalan sama kamu."

"Bukannya aku tidak mau Sayang, tapi kamu tau sendiri kan, aku tidak mau jika sampai Hana mengetahui hubungan gelap kita. Aku tidak ingin membuatnya terluka! Dan lagi, dari awal sudah ku katakan padamu jika aku sudah mempunyai istri dan anak. Dan kita sudah sepakat bahwa kita hanya akan bertemu di apartemen saja."

"Kamu jahat Dimas, seharusnya kamu bisa berlaku adil padaku. Aku hanya meminta waktumu kali ini saja untuk menemaniku jalan, tapi kamu menolak karena takut Hana mengetahuinya. Dan kamu bilang jika tidak ingin menyakiti Hana? Lalu, apa kamu pernah berpikir sedikit saja tentang perasaanku. Aku sendiri pun terluka Dimas, setiap malam aku selalu membayangkanmu tidur bersama dengan istri tercintamu itu. Sedangkan kau hanya akan menemuiku secara diam-diam."

Bianca pun berpura-pura menangis untuk menarik simpati dimas.

"Maafkan aku Sayang, aku tidak bermaksud menyakitimu. Tapi kamu kan tau kalau aku mempunyai keluarga, jadi ku mohon mengertilah dengan posisiku saat ini. Bahkan aku sudah berusaha sebisa mungkin untuk bisa bertemu denganmu sesering mungkin."

"Iya, aku mengerti. Tapi aku mohon temani aku kali ini saja!" rengek Bianca.

Lalu, Dimas pun membuang nafasnya kasar dan akhirnya luluh dengan permintaan Bianca.

Merak berdua pun segera menuju tempat pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di kota nya.

Sesampainya disana, Dimas dan Bianca masuk dengan bergandengan tangan bak sepasang pengantin baru.

Bianca sibuk memilih segala macam pakaian yang diinginkannya, dan tentu Dimas lah yang membelanjakannya.

Dari ke jauhan, Hana dan temannya sedang sibuk berbelanja pakaian. Tiba-tiba Hana seperti melihat suaminya!

" Apa itu tadi mas Dimas yah? tapi kok sama perempuan sih , enggak mungkin lah mas Dimas, dia kan lagi dikantor. Dan lagi, aku tidak percaya jika mas Dimas akan bermain api di belakangku."

Hana pun akhirnya kembali fokus memilih pakaian yang diinginkannyaberaa dengan sahabatnya Adinda.

Siang itu, Hana di telpon oleh sahabatnya Adinda untuk shopping ke mall. Hana pun setuju karena pikirnya sudah lama dia tidak pernah berbelanja. Akhirnya mereka pun menuju salah satu pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di jakarta. Namun siapa sangka, ternyata Bianca dan dimas juga berada di tempat yang sama dengannya.

Sayangnya Hana tidak melihatnya secara jelas, sehingga dia tidak mengetahui jika yang dilihatnya tadi adalah memang suaminya yang sedang bersama dengan perempuan lain.

Setelah puas memilih semua pakaian yang di inginkannya, Bianca dan Dimas pun akhirnya pulang.

"Sayang makasih yah, kamu udah mau temani aku jalan hari ini! Kamu tau enggak? Aku sangat bahagia bisa jalan berdua seperti ini sama kamu."

"Iya Sayang, aku juga bahagia ngeliat kamu bahagia seperti ini. Maaf yah, kalau waktuku tidak banyak buat kamu. Tapi aku janji sebisa mungkin aku pasti akan selalu ada buat kamu, disaat kamu butuh sama aku. Kamu harus tahu! Meskipun kamu hanya kekasih gelapku, tapi aku sangat mencintai kamu seperti aku mencintai Hana."

"Kalau kamu memang cinta sama aku , apa kamu mau menikahi aku kelak?" tanya Bianca.

Dimas pun seketika terdiam! Entah apa yang harus dikatannya. Dia mencintai Bianca, tetapi dia tidak mungkin menyakiti Hana dengan menikahi Bianca.

"Dimas, kenapa kamu diam? Apa kamu tidak akan pernah mau menikahi aku, jika kamu memang tidak berniat untuk serius padaku. lantas, apa artinya hubungan kita selama lima bulan ini Aku bertahan karena aku berharap suatu saat nanti aku bisa menjadi istrimu, meski hanya sebagai istri ke dua mu aku rela."

"Aku pun sangat mencintai mu Bianca. aku janji, suatu saat nanti aku akan menikahimu. Tapi aku minta waktu yah buat memikirkan semua ini. Kamu kan tau kalau Hana belum mengetahui hubungan kita ini."

"Iya Sayang, enggak apa-apa kok. Aku bakalan tunggu kamu sampai waktu itu tiba." Bianca pun memeluk Dimas, dia begitu bahagia mendengar Dimas akan menikahinya nanti.

Sesampainya di apartemen, Dimas hanya mengantarnya di bawah saja. Dimas langsung pulang kerumahnya karena sudah malam.

"Assalamu'alaikum, papa pulang!" ucap dimas memasuki rumahnya.

Gadis kecil yang begitu imut pun segera berlari menyambutnya dengan sangat gembira.

"Hole papa udah pulang!" ucap Azizah gemes."

Hana pun segera menyusulnya untuk menybut suaminya pulang. Dimas pun memeluk istrinya lalu mengecup kening hana.

Namun, ada yang aneh yang dirasakan Hana. Dia mencium bau parfum wanita di kemeja suaminya itu! Tetapi dia sama sekali tidak mempertanyakannya, takutnya dia menyinggung perasaan suaminya.

"Mengapa aku mencium bau parfum wanita yah di kemeja mas Dimas tadi, padahal parfum aku enggak seperti itu. Apa mas Dimas benar sedang bermain api di belakangku?

Tapi, rasanya itu tidak mungkin. Selama ini hubunganku dengan mas Dimas baik-baik saja dan lagi mas Dimas selalu bersikap romantis kepadaku setiap harinya. Apa mungkin dia bisa berselingkuh di belakangku?"

Sejuta rasa penasaran pun akhirnya muncul dalam benak Hana, namun masih bertolak belakang dengan pemikirannya saat ini. tidak mungkin suami sebaik dan seromantis Dimas bisa berselingkuh dengan wanita lain. Toh hubungannya sampai detik ini selalu baik-baik saja dan jauh dari kata pertengkaran.

Selama ini, Dimas dan Hana memang tidak pernah ada masalah yang serius. Jika pun ada pertengkaran kecil diantara mereka, Dimas selalu berhasil menyelesaikannya tanpa kekerasan. Begitupun dengan Hana, sikapnya yang dewasa dan lembut mampu membuat Dimas begitu nyaman jika berada di dekatnya. Meskipun Usianya yang baru 21 tahun sedangkan Dimas sdah memasuki usia 28 tahun , bukanlah menjadi sebuah pembeda diantara mereka.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
tristahenrinda
eh thorr TD katanya usia Dinas 37 skrng 28 lupa ya Thor.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status