Share

21. Jealous?

Nina tak berani menatap Nick. Ia tahu Nick meliriknya beberapa kali. Entah kenapa Nina merasa tatapan Nick kali ini tidak bersahabat. Aura dingin nan menyeramkan mengacaukan atmosfer.

Perasaan gelisah ternyata terus menyelimuti Nina. Bahkan saat pulang kantor Nick menyuruhnya untuk pulang duluan. Nina tak berani bertanya. Ia lekas meninggalkan gedung dan memesan ojek online.

Di rumah ia bertemu Bia. Kakaknya itu sedang menyuapi anaknya di taman belakang. Nina mendekat, berharap bisa curhat.

"Ngapain lo monyong gitu? Gak salah lo gue panggil lele. Mirip banget dah, kurang kumisnya aja, hahaha," gelak Bia.

"Ish, paan sih. Empati dikit kek, tanyain kenapa cemberut adikku sayang, gitu kek," rajuk Nina.

"Hilih, najis. Ck, yaudah, laki lo mana? Kok lu pulang sendiri? Gara-gara itu lo cemberut? Berantem ya?" tanya Bia.

"Ntu dia."

N

Syifa Aim Bine

Nick mengabaikan omelan Nina. Lalu, membungkam mulut gadis itu dengan bibirnya. Aw.... 😍

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status