Share

2. Hari pertama bekerja

"Apa kamu sudah katakan kepadanya bagaimana pekerjaan yang akan dilakukannya?" ucap Teddy yang sangat tidak yakin ketika melihat Nadira. 

"Sudah Bang, saya juga sudah jelaskan bagaimana kondisinya bekerja jadi pembersih,* toilet ucap Lala.

Teddy menganggukkan kepalanya. Teddy beranjak dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Lala dan juga Nadira yang masih berdiri.

Teddy memperhatikan Nadira dari atas hingga ke bawah. Teddy menggelengkan kepalanya ketika melihat Nadira. Teddy tidak yakin bahwa Nadira bisa melakukan pekerjaan yang sangat berat tersebut, mengingat laki-laki saja tidak sanggup bekerja menjadi pembersih toilet.

Tubuh gadis itu juga tergolong mungil bila dilihat Gadis itu hanya memiliki tinggi 155 cm dengan badan 45 kg. Dengan melihat tinggi dan postur tubuh wanita saja tadi sudah bisa menebak Berapa tinggi dan juga berat tubuh wanita tersebut. Bila Teddy di berikan pertanyaan berapa ukuran bra yang digunakan dengan sangat cepat Teddy akan menyebutkan tanpa meleset sedikitpun. "Kamu yakin," ucap Teddy setelah memandang Nadira. 

"Yakin pak," jawab Nadira.

Teddy memandang Lala. Awal mula Teddy mengira orang yang dikatakan oleh Lala untuk bekerja adalah laki-laki dan tedi tidak menyangka yang datang ternyata perempuan dengan postur tubuh yang kecil

"Dia rajin Bang Teddy, walaupun badannya kecil," ucap Lala yang memahami tatapan Teddy kepadanya. 

"La ini kerja dimulai dari jam 7 malam Hingga jam 4 subuh ucap Teddy.

"Iya Bang La tahu, la sudah jelasin semuanya. Abang nggak perlu khawatir Itu," ucap Lala.

"Ya sudahlah duduk," ucap Teddy yang mempersilahkan Lala dan juga Nadira untuk duduk.

"Ini baju seragam yang harus kamu pakai saat bekerja. Bila kamu tidak memakainya, maka kamu tidak diberi masuk oleh tim keamanan," ucap Teddy memberikan baju seragam untuk Nadira. Baju seragam yang diberikannya berukuran besar karena pada umumnya yang menjadi pembersih toilet adalah laki-laki.

Nadira mengambil baju seragam yang berwarna hitam tersebut dan tersenyum serta menganggukkan kepalanya.

"Tapi itu bajunya sangat besar," ucap Teddy.

Dengan cepat Nadira menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa pak Teddy, saya boleh minta satu lagi?" ucap nadira dengan sangat ragu-ragu.

"Boleh," ucap Teddy yang mengambilkan dua baju di dalam lemarinya yang masih memakai sampul plastik.

Nadira begitu sangat senang ketika diberi 3 lembar baju karena dia bisa mencuci pakaiannya dan memakai baju yang bersih setiap hari.

"Hari ini kamu langsung bekerja," ucap Teddy. Teddy sudah begitu sangat stress ketika membayangkan tidak ada petugas pembersih toilet karena bos besarnya pasti akan mengamuk bila mengetahui hal tersebut bisa-bisa dia akan menjadi petugas pembersih toilet selama belum, sebelum mendapat pekerja. Saat ini Teddy sudah bisa bernafas lega. 

"Terima kasih Pak, saya akan mulai bekerja. Tapi ini waktu bekerja Saya masih lama," ucap Nadira memberitahunya.

"Nanti kamu datang jam 8 malam dan sudah bisa langsung bekerja. Kamu wajib membersihkan kamar mandi perempuan dan juga laki-laki. Membersihkan wastafel, tempat buang air kecil laki-laki. Kaca besar walet dan dinding kamar mandi keseluruhan.

Kamu boleh beristirahat dulu mandi atau pulang makan terserah," ucap Teddy.

Nadira memandang Lala yang saat ini duduk di sampingnya.

"Apa aku harus repot ngurusin kamu?" ucap Lala yang seakan tahu apa yang sedang dibutuhkan oleh Nadira.

Nadira tersenyum nyengir memandangnya.

"Ya sudah ayo ke kosan aku," ucap Lala.

"Makasih ya la," ucap Nadira yang tersenyum.

Lala menganggukkan kepalanya.

"Bang kami Permisi,* ucap Lala yang tersenyum.

Teddy sedikit menganggukkan kepalanya. 

Teddy memandang Lala dan Nadila yang keluar dari ruangannya. Teddy masih tidak habis pikir Bagaimana mungkin Gadis itu akan menjadi petugas pembersih toilet. Teddy menggeleng-gelengkan kepalanya. "Biarkan saja lah yang penting tidak aku yang bekerja membersihkan toilet untuk malam ini," ucapnya yang merasa sangat lega.

***

Nadira turun dari motor milik Lala. "La terima kasih ya, sudah mau kasih aku tumpangan," ucap Nadira yang tersenyum memandang Lala.

Lala menganggukkan kepalanya kita itu sudah kenal lama, jadi kamu nggak perlu merasa nggak enak gitu. Lala berucap dengan tersenyum. 

"Iya aku tahu Terima kasih kamu sudah sangat baik dengan aku," ucap Nadira.

Lala menganggukkan kepalanya. 

"Bay La, aku mau langsung ke belakang," Nadira tersenyum dan langsung berlari meninggalkan Lala yang sedang memarkirkan motornya. 

Nadira berlari cukup cepat agar bisa secepatnya sampai ke tempat dimana ia bekerja. Lokasi toilet beradadi belakang club. Nadira begitu sangat takut bila terlambat untuk bekerja. 

Berulang kali Nadira memandang jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan jam 19.55. "Ya ampun, kenapa areal klub ini luas sekali." Nadira hampir terlambat datang ke tempat kerjanya karena menunggu Lala yang begitu sangat lama berdandan. Hari ini hari pertama Nadira bekerja dan Nadira tidak ingin mendapat teguran karena terlambat sampai di tempat kerjanya. 

Tubuhnya yang tadi terasa segar setelah mandi kini kembali berkeringat ketika harus berlari. Nadira memakai seragam yang berwarna hitam dengan ukuran baju yang sangat besar untuk tubuhnya yang mungil. Panjang baju kemeja itu hampir selutut nya dan lengan bajunya melewati siku-siku. Nadira memakai topi berwarna hitam. Rambutnya yang panjang di gulungnya dan di masukkan ke dalam topi. 

Ukuran baju yang dipakainya sebenarnya untuk laki-laki dengan ukuran XL. Berhubung yang bekerja menjadi pembersih toilet itu laki-laki dengan postur tubuh yang tinggi. Belum pernah ada wanita yang bekerja menjadi petugas pembersih toilet.

Nadira begitu sangat lega ketika sampai di tempat bekerja dengan tepat waktu. Nadira berhenti sejenak untuk menarik untuk mengatur nafasnya. Setelah mengatur nafasnya Nadira meletakkan tasnya di atas meja yang berada depan pintu masuk toilet. Di sana hanya ada satu meja dan juga satu kursi, yang mana meja dan kursi itu adalah miliknya sendiri. Nadira bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan kamar mandi tersebut.

Nadira sudah mendengar bagaimana kondisi toilet di yang akan kerjakan nya. Nadira memulai pekerjaannya dengan membersihkan toilet pria terlebih dahulu. Belum masuk ke dalam kamar mandi saja Nadira sudah merasakan perutnya seperti teraduk-aduk oleh aroma yang sangat tidak enak dari dalam kamar mandi.

Nadira membersihkan kamar mandi dengan kondisi yang sangat jorok.

Nadira harus menutup hidungnya dengan menggunakan bajunya sendiri. Nadira menyiram bagian kloset kemudian dinding kamar mandi setelah itu menyemprotkan pembersih porselen dan menyikat dinding kamar mandi, close, sehingga kondisinya sangat bersih. Aroma bau yang tidak enak dan menyengat itu juga sudah hilang dengan aroma pembersih toilet dan pengharum toilet. 

Nadira membersihkan kaca besar dan wastafel untuk membasuh tangan. 

Nadira kemudian membersihkan toilet wanita. Yang cukup bersih dari pada toilet pria. Setelah satu jam membersihkan toilet Nadira duduk di kursi nya yang berada di depan pintu masuk toilet. 

Duduk sendiri di depan pintu toilet ini membuat mata gadis itu menjadi sangat mengantuk. Nadira berusaha menahan rasa ngantuk nya. Nadira dengan sangat cepat membuka matanya saat melihat seorang wanita yang berjalan menuju ke toilet. Wanita itu berjalan sempoyongan. Nadira bisa menebak bahwa wanita itu saat ini sedang dalam kondisi mabuk. Nadira memperhatikan wanita yang berpakaian seksi tersebut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status