Home / Rumah Tangga / Derita Istri Tak Diinginkan / Jenis Kelamin Adik Ketiga

Share

Jenis Kelamin Adik Ketiga

Author: Senja Berpena
last update Last Updated: 2025-07-05 22:53:51

Angin sore menyusup lembut melalui celah jendela kamar, menggoyang tirai tipis berwarna putih gading. Aroma lavender dari diffuser menenangkan suasana ruangan yang sudah disulap menjadi tempat ternyaman untuk beristirahat.

Di atas ranjang, Thania bersandar dengan bantal-bantal empuk menopang punggung dan lehernya. Perutnya kini telah membulat, menandakan bahwa kehidupan kecil dalam rahimnya terus bertumbuh.

Kehamilan kali ini berjalan lebih tenang dan stabil dibanding sebelumnya, namun tubuh Thania menunjukkan reaksi berbeda.

Ia lebih cepat lelah, lebih sensitif terhadap suara dan bau, dan sering mengalami sakit punggung di malam hari. Meskipun demikian, senyum tak pernah absen dari wajahnya—karena setiap rasa sakit itu berarti satu hal: bayi mereka baik-baik saja.

Aiden dan Austin mulai memahami apa arti kehadiran "adik bayi". Mereka tak lagi cemburu saat melihat perhatian lebih yang diberikan Melvin kepada ibunya. Justru mereka semakin ingin terlibat, ingin menjadi bagian dari prose
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Takdir mendengarkan keinginan kalian berdua. Dan nama yang udah disiapkan melvin akan terpakai. Selamat buat kalian
goodnovel comment avatar
MAIMAI.
kehamilan yg kedua ini thania lebih bahagia ya. semoga gak ada pengganggu lagi di pernikahan kalian.
goodnovel comment avatar
SumberÃrta
wowww selamat yaa yg kalian inginkan tercapai anak perempuan.... semakin menyempurnakan kebahagiaan keluarga kalian ya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Derita Istri Tak Diinginkan   S2: Pertanyaan dari Arion

    Udara dingin pagi hari tidak membuat Evelyn bergerak dari balkon, ia masih menerawang melihat jauh ke depan.Otaknya bergerak liar mengingat peristiwa kemarin saat Arion berkata untuk mengajaknya menikah. Beberapa saat kemudian ia merasakan adanya pergerakan dari belakang. Selembar selimut membungkus bahunya yang memang terbuka."Tidak baik membuka punggung di udara sedingin ini, Evelyn." Suara serak khas orang bangun tidur menyapa telinga Evelyn membuat wanita itu berbalik badan lalu memasang senyum manis begitu dilihatnya Arion yang berbuat itu."Aku tidak apa, hanya ingin merasakan udara segar dengan aroma bunga," jawab Evelyn."Bagaimana dengan ajakanku kemarin?"Tiba-tiba Arion mengungkap lagi niatnya kemarin membuat Evelyn merubah wajah menjadi gelap dan pria itu paham bahwa suasana hati wanita hamil sering berganti tanpa sebab. Bahkan sering tidak baik."Cari bahasan lain saja, Arion. Aku ingin masuk kerja," balas Evelyn.Arion menghela napas panjang, ia tidak kecewa dengan jaw

  • Derita Istri Tak Diinginkan   S2: Menikahlah denganku!

    "Semua sudah aku siapkan di meja makan, segeralah bersiap untuk makan lebih dulu, Evelyn!" kata Arion yang sudah berdiri lagi di ambang pintu kamar tamu.Evelyn tengadah menatap Arion, bibirnya tersenyum dan bergerak pelan, "Iya, sedikit lagi semua selesai.""Aku tunggu di sini."Arion berdiri di dinding sambil melihat semua aktifitas Evelyn dalam menata barang bawaannya yang di tata di atas meja rias. Kedua tangannya masuk ke saku celana, wajah datarnya terus tertuju pada wanita yang telah lama mengisi ruang dalam hati."Akhirnya selesai juga semua, ayo aku sudah siap!" ajak Evelyn sambil mengulurkan tangannya mengharap akan disambut hangat oleh Arion.Akan tetapi pria itu tetap diam lalu melangkah lebih dulu agar ada ruang untuk Evelyn keluar dari kamar itu, sementara Evelyn untuk sejenak menatap penuh tanya dengan sikap Arion yang berubah tiba-tiba.Dengan napas sedikit berat, akhirnya Evelyn pun mengikuti langkah Arion menuju ke meja makan."Duduklah, biar kuambilkan makanannya."

  • Derita Istri Tak Diinginkan   S2: Simpan Dulu Kalimatku itu

    Arion terus membantu Evelyn merapikan semua barang yang ternyata tidak banyak, hanya beberapa helai pakaian dan alat make up yang mungkin sudah berdebu sejak tiga hari yang lalu tidak disentuh sedikit pun oleh Evelyn.Melihat keadaan wanita yang secara diam dicintai itu hati Arion terasa nyeri, pria itu pun sabar menunggu Evelyn membereskan peralatan pribadi yang tidak ingin disentuhnya. Setelah semua selesai, mereka berdua pun bersiap keluar dari kontrakan kumuh itu."Apakah aku tidak akan merepotkanmu, Arion?" Kembali suara Evelyn mengeluh, ia merasa tidak nyaman dengan keadaannya yang telah berbadan dua bersama pria mapan yang jomblo.Arion menoleh sesaat melihat mimik wajah Evelyn, bibirnya melengkung menambahkan kadar ketampanan hingga membuat Evelyn termangu menatap keindahan itu.'Mengapa baru sekarang dadaku berdebar? Tidak. Aku tidak boleh miliki rasa ini,' batin Evelyn."Ada apa? Kau tak perlu bimbang untuk hal ini. Semua pasti akan baik-baik saja." Arion menjawab tanpa meno

  • Derita Istri Tak Diinginkan   S2: Mengajak Evelyn Pindah Tempat Tinggal

    “Entahlah. Aku belum memikirkan tentang masa depan, Arion. Tapi, aku tidak akan membuang bayi ini meski Johan tidak akan mengakuinya,” ucap Evelyn dengan suara lirih, nyaris seperti bisikan yang tertelan oleh angin malam yang masuk lewat jendela rusak di sudut kamarnya.Arion menatap wanita di depannya itu dengan perasaan yang campur aduk. Perih, marah, dan iba bercampur menjadi satu.Evelyn, gadis yang dulu ceria, yang senyumnya mampu mencerahkan ruangan mana pun, kini berdiri di hadapannya seperti bayangan dari masa lalu yang retak.Matanya mengembara ke sekeliling kamar kontrakan itu—temboknya lembap, catnya mengelupas, dan satu-satunya lampu neon di langit-langit memancarkan cahaya redup berkelap-kelip.“Sudah berapa bulan usianya?” tanya Arion dengan pelan.Evelyn menunduk dan menatap perutnya yang masih rata seakan mencoba merasakan denyut kecil kehidupan di dalam sana.Ia menelan salivanya lalu mengangkat wajahnya dan menatap Arion dengan mata berkaca. “Delapan minggu, alias ba

  • Derita Istri Tak Diinginkan   S2: Datang ke Kontrakan Evelyn

    Arion berdiri di depan sebuah pintu kontrakan kecil di pinggiran kota New York, menatap bilik yang tampak kumuh dan jauh dari standar tempat tinggal seorang wanita seprofesional Evelyn.Telah tiga hari wanita itu menghilang tanpa kabar. Telepon tak diangkat, pesan tak dibalas. Bahkan, rekan-rekan di kantor pun tak tahu apa-apa.Arion merasa tidak tenang sejak pagi tadi, dan dorongan hatinya membawa langkahnya kemari—ke tempat yang dulu secara tak sengaja disebut Evelyn sebagai “tempat darurat.”Ia mengetuk pintu dengan pelan, menunggu dengan harap-harap cemas.“Evelyn?” panggil Arion dengan suara seraknya karena udara dingin di sana.Tidak ada jawaban. Hanya suara gemericik air hujan yang menemani.Ia mengetuk sekali lagi dan kali ini lebih keras. “Evelyn! Ini aku, Arion. Kumohon, buka pintunya. Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja. Evelyn?” panggilnya lagi.Masih tidak ada sahutan.Arion menghela napas panjang, lalu menempelkan telapak tangannya pada pintu kayu yang lembap.

  • Derita Istri Tak Diinginkan   S2: Tidak Masuk dalam Tiga Hari

    “Evelyn belum masuk kantor?” tanya Arion dengan dahi berkerut, tatapannya mengarah pada Luna—salah satu staf administrasi yang menggantikan posisi Evelyn selama tiga hari terakhir.Luna menggeleng pelan, menundukkan kepala seperti merasa bersalah karena tak mampu memberi kabar lebih. “Belum, Tuan. Aku sudah mencoba menghubunginya, tapi tidak dia angkat sampai saat ini.”Arion mendengus pelan. Ia menyandarkan punggung ke sofa yang berada di lorong depan, lalu memijat pelipisnya sejenak.“Apa yang sebenarnya terjadi padanya?” gumamnya lirih, seakan berbicara pada dirinya sendiri.Hatinya diliputi rasa tak tenang, sesuatu tentang absennya Evelyn terasa ganjil. Wanita itu dikenal sangat profesional, bahkan saat sedang sakit pun biasanya ia tetap mengabari secara rutin. Tapi sekarang, seolah ditelan bumi.Arion bangkit, langkahnya panjang dan cepat menuju ruang kerja. Suara sepatu pantofelnya bergema pelan di sepanjang koridor marmer.Setibanya di dalam, ia duduk di kursi kulit berwarna hi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status