Share

Tugas yang Tidak Mudah

Penulis: Senja Berpena
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-09 14:39:49

“Melvin masih mengira bahwa Arion lah yang mengirim pesan itu padamu?” tanya Regina, pelan, sambil menarik kursi di samping Davian.

Davian mengangguk pelan, tak langsung menoleh. Suaranya terdengar berat ketika akhirnya menjawab, “Ya. Tapi, bukan masalah Arion yang tahu semuanya… Melvinlah masalah sebenarnya. Dia yang menipu Thania. Padahal Thania wanita yang baik. Aku benar-benar kecewa padanya.”

Nada suara Davian sarat dengan luka dan kekecewaan. Ia menunduk, menyandarkan siku di lutut dan mengusap wajahnya, seolah mencoba menyeka rasa bersalah yang tak kunjung hilang.

Regina tak langsung menjawab. Ia menatap kekasihnya itu dengan mata sayu, turut merasakan beban di pundak lelaki yang kini sedang berperang dengan keluarganya sendiri.

Ia tahu betul bagaimana Davian memandang Thania sebagai sosok yang tak pantas diperlakukan seperti itu—dipaksa masuk dalam pernikahan tanpa cinta, menjadi pion dari keputusan egois seorang Melvin.

“Aku takut rahasia ini terdengar oleh Mama dan Papa,” uc
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Wiediajheng
kalau emang bener arion pelakunya pasti karena dia tak ingin thania menderita lebih dalam lagi karena yg bisa menghentikan Melvin pasti hanya keluarganya makanya Sebelum arion ngadu ke kalen ama Nadya dia bocorin dulu ke davian biar ngga langsung runyam masalah
goodnovel comment avatar
Kania Putri
tapi benarkan Arion pelakunya bukan orang lain masih jadi alibi sih ini aq maju mundur cantik menerkanya bisanya kak author suka tak terduga akhirnya wkwkw
goodnovel comment avatar
Kania Putri
eh jadi Regina ini pacarnya davian ya wkwkw aq kira masih singel. wah rumit sih ini benar kata davian kalo berita ini tersebar luas pastinya papa kalen dan mama Nadya marah besar akan menuntut pernyataan pada melvin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Buang Jauh Mimpi Itu

    "Sakit, Melvin... pelan-pelan," lirih Thania, suara yang nyaris tertelan oleh gelapnya malam dan gemetar napasnya yang kacau.Kamar itu sunyi, hanya diterangi cahaya temaram dari lampu malam kecil di sisi ranjang. Tapi keheningan itu tidak menenangkan—justru menciptakan ruang hampa yang membekukan jiwa.Di sana, Thania terbaring dengan tubuh yang menggigil dan hati yang tercabik. Kedinginan merayap di balik kulitnya, bukan karena udara, tapi karena perlakuan seseorang yang seharusnya menjadi pelindung dalam ikatan suci bernama pernikahan.Namun tidak. Ini bukan perlindungan. Ini penindasan.Sorot mata Melvin menatapnya tanpa perasaan, penuh bara dendam yang membakar nuraninya. Raut wajah tampan yang dulu sempat Thania percayai, kini tampak seperti topeng iblis.Tidak ada kelembutan. Tidak ada cinta. Yang ada hanya kebencian, menyelinap dalam setiap geraknya, dalam setiap kata yang mengiris lebih tajam dari pisau."Kau pikir aku menikahimu karena aku mencintaimu?" bisiknya dengan nada

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Derita Istri Tak Diinginkan   Ancaman Gila Melvin

    "Dengan menjadi istrimu yang akan kau siksa setiap harinya?" ucap Thania lirih, suara seraknya nyaris patah. Matanya menatap Melvin dengan luka yang tak bisa ia sembunyikan lagi.Melvin mengangguk mantap. Tegas. Tanpa ragu sedikit pun."Ya. Itu benar." katanya, suaranya dingin dan dalam. "Kau adalah istriku. Dan kau akan hidup sesuai keinginanku. Tak ada pengecualian."Thania menunduk, menggenggam ujung selimut tebal yang bergetar di tangan. Air mata terus mengalir, namun ia tak mengusapnya. Untuk apa? Tangisnya pun tak punya tempat lagi untuk berlabuh.Tubuhnya masih terasa sakit. Bukan hanya karena sentuhan kasar Melvin beberapa menit yang lalu, tetapi karena kata-kata yang terucap dari mulut pria itu—kata-kata yang lebih tajam dari bilah pisau mana pun."Kau adalah boneka mainan," lanjut Melvin, mendekat dan mencengkram dagu Thania dengan kasar, mengangkat wajah wanita itu agar menatapnya."Boneka milikku. Bagian dari perjalanan hidupku. Maka dari itu, turuti semua perintahku. Jang

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Derita Istri Tak Diinginkan   Wanita Murahan ini adalah Istrimu!

    “Selamat atas pernikahanmu, Thania,” sapa Arion dengan nada hangat, matanya menatap lembut ke arah Thania yang tengah berdiri di depan pintu ruang rapat menunggu Melvin.Thania menoleh, kedua alisnya terangkat tipis. “Terima kasih, Arion,” jawabnya pelan sambil memeluk file di dadanya lalu menghela napas.“Kenapa kau tidak datang di acara pernikahanku dua hari yang lalu?” tanya Thania ingin tahu.Arion menghela napas sejenak, menunduk. “Maafkan aku, Thania. Ayahku tiba-tiba sakit, aku harus menemaninya ke luar kota kemarin malam. Kupikir masih sempat kembali, tapi jadwal penerbangan…” Suaranya tersendat, menahan rasa bersalah di sudut mulut.Thania mengangguk pelan, sorot matanya penuh pengertian. “Aku mengerti, keluarga memang lebih penting.” Ia tersenyum, berusaha menutupi rasa kecewa kecil yang merayap di dada.Arion melempar senyum tipis. “Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu.” Ia menepuk lembut pundak Thania sebelum melangkah mundur.Mereka menoleh bersama ke arah seber

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Derita Istri Tak Diinginkan   Ucapan Gila Melvin

    “Berani sekali kau berkata seperti itu padaku,” ucap Melvin, suaranya datar namun menakutkan, seperti ancaman yang tersembunyi di balik ketenangan.Matanya menusuk tajam ke wajah Thania, seolah ingin mengoyak setiap lapisan harga diri wanita itu.Namun Thania tetap berdiri di tempatnya, tak sedikit pun gentar. Meski seluruh tubuhnya bergetar, ia menahan diri untuk tidak mundur.Kepalanya tetap tegak, meski matanya enggan menatap mata pria itu. “Aku rasa, tidak ada yang salah dengan ucapanku. Itu benar. Kenyataan. Kau sudah menikahiku, dan menjadikan wanita murahan ini adalah istrimu.”Nadanya tenang, namun luka yang dibawanya terasa dalam. Kata-kata itu bukan bentuk perlawanan, melainkan jeritan sunyi dari hati yang terlalu lama tertindas.Ia bahkan tidak ingin menatap Melvin, karena melihat wajah pria itu hanya akan mengingatkannya pada luka-luka yang tak kunjung sembuh.Di dalam hatinya, Thania berteriak. Ia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya terjebak dalam pusaran pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Derita Istri Tak Diinginkan   Cabut Saja Nyawaku

    “Apa kau gila?” bentak Thania segera setelah suara langkah Kalen menghilang dari balik pintu.Ia menoleh cepat ke arah Melvin, matanya melebar karena marah dan tak percaya. “Aku tidak mau pergi bulan madu denganmu.”Nada suaranya bergetar. Bukan hanya karena emosi, tapi karena ketakutan yang perlahan merayap masuk ke dalam dirinya.Gagasan untuk berdua saja dengan Melvin di tempat asing selama dua minggu membuat perutnya terasa mual.“Kau pikir aku mau?” sahut Melvin, tak kalah sengit.Suaranya meninggi, memantul di dinding ruang kerja yang kini menjadi arena perang tanpa saksi. “Aku pun tidak sudi menghabiskan waktu denganmu kalau saja aku punya pilihan!”Thania mendengus getir. “Salahmu sendiri! Kau yang mulai berbohong pada ayahmu. Aku diam karena tak ingin membuat suasana kacau, tapi kau terus saja bertindak semaumu!”Melvin menggertakkan giginya. Urat di rahangnya menegang.Matanya penuh bara, tak ada sedikit pun niat untuk mundur dari argumennya. “Kita akan tetap pergi. Sabtu be

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Derita Istri Tak Diinginkan   Melvin Memiliki Kekasih?

    “Jangan beritahu siapa pun, Regina. Aku mohon,” pinta Thania dengan suara gemetar, matanya memburu ketakutan, seolah setiap kata yang keluar bisa menjadi peluru yang membunuhnya di kemudian hari.Tangannya menggenggam erat tangan Regina, mencari pegangan di tengah badai yang terus menghantam hidupnya.Ia baru saja menceritakan semuanya—penderitaan dalam pernikahan yang tak pernah ia impikan, kebohongan Melvin yang membuatnya terjebak, dan cinta palsu yang berubah menjadi penjara tanpa pintu keluar.Regina terpaku. Matanya berkaca-kaca menatap Thania yang kini jauh dari sosok ceria dan profesional yang ia kenal selama ini.Di hadapannya kini duduk seorang wanita yang hancur, dengan mata sembab dan tubuh lelah seperti telah memikul beban dunia.“Aku tidak menyangka jika sikap Melvin akan semakin menjadi,” ucap Regina perlahan, suaranya nyaris berbisik karena takut menyakiti Thania lebih dari yang sudah ia alami.“Aku tahu, dia memang sedikit arogan dan seringkali berdebat dengan ayahnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Derita Istri Tak Diinginkan   Penasaran dengan Sosok Wanita itu

    “Kenapa menatapku seperti itu?” tanya Melvin yang baru saja keluar dengan handuk melingkar di pinggang, rambutnya masih basah meneteskan air ke lantai marmer yang dingin.Ia mengerutkan kening begitu menyadari Thania berdiri kaku di sisi tempat tidur, memandangi dirinya dengan tatapan kosong, datar, namun penuh tekanan yang tak terucap.Thania tidak menjawab langsung. Ia menatap Melvin dalam-dalam, matanya tak berkedip, penuh emosi yang terbungkus rapat.Lalu dengan nada dingin dan datar, ia bertanya tanpa tedeng aling-aling, “Kau memiliki kekasih? Kenapa tidak kau nikahi saja wanita itu?”Melvin terdiam sejenak, wajahnya menyiratkan keterkejutan. Ia melangkah pelan, menghindari genangan air di lantai, lalu mengambil ponselnya dari meja kecil di samping tempat tidur.Jarinya menggenggam erat ponsel itu seakan hendak menyembunyikan sesuatu. Ia menoleh ke arah Thania, yang masih berdiri di tempatnya dengan tatapan penuh tuntutan.“Kenapa diam?” desak Thania, nadanya lebih tegas sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-29
  • Derita Istri Tak Diinginkan   Permintaan Wanita yang Tidak Bisa Dibatalkan

    “A—apa yang kau lakukan di sini?” tanya Melvin terkejut, suaranya tertahan namun terdengar cukup tajam.Ia segera meraih tangan wanita yang memeluknya dan menariknya masuk ke dalam ruang kerjanya dengan gerakan cepat dan penuh tekanan, lalu menutup pintu rapat-rapat di belakang mereka.Joana, wanita cantik berusia dua puluh sembilan tahun itu, mendengus pelan, jelas tidak menyukai sambutan dingin yang baru saja ia terima.Ia berdiri tegak di tengah ruangan, rambut bergelombangnya tergerai sempurna, gaun pastel yang dikenakannya terlihat kontras dengan suasana tegang yang mulai mengisi udara.“Karena aku merindukanmu, Melvin. Kenapa sambutanmu seperti ini padaku?” ucap Joana dengan nada kesal, kedua lengannya terlipat di depan dada.Suaranya penuh protes, namun tetap dibalut gaya manja yang biasa ia pakai saat ingin meluluhkan hati pria itu.Melvin menghela napas dalam, matanya melirik sekilas ke arah jendela kaca di samping pintu.Dari celah tirai tipis, ia bisa melihat Thania masih d

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-29

Bab terbaru

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Tugas yang Tidak Mudah

    “Melvin masih mengira bahwa Arion lah yang mengirim pesan itu padamu?” tanya Regina, pelan, sambil menarik kursi di samping Davian.Davian mengangguk pelan, tak langsung menoleh. Suaranya terdengar berat ketika akhirnya menjawab, “Ya. Tapi, bukan masalah Arion yang tahu semuanya… Melvinlah masalah sebenarnya. Dia yang menipu Thania. Padahal Thania wanita yang baik. Aku benar-benar kecewa padanya.”Nada suara Davian sarat dengan luka dan kekecewaan. Ia menunduk, menyandarkan siku di lutut dan mengusap wajahnya, seolah mencoba menyeka rasa bersalah yang tak kunjung hilang.Regina tak langsung menjawab. Ia menatap kekasihnya itu dengan mata sayu, turut merasakan beban di pundak lelaki yang kini sedang berperang dengan keluarganya sendiri.Ia tahu betul bagaimana Davian memandang Thania sebagai sosok yang tak pantas diperlakukan seperti itu—dipaksa masuk dalam pernikahan tanpa cinta, menjadi pion dari keputusan egois seorang Melvin.“Aku takut rahasia ini terdengar oleh Mama dan Papa,” uc

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Hanya Tinggal Menunggu Bom Waktu itu Meledak

    Melvin memejamkan matanya erat-erat, napasnya memburu. Tangannya mengepal kuat-kuat di atas meja balkon hingga urat-uratnya mencuat jelas, nyaris menembus kulit.Tubuhnya tegang, dadanya naik turun menahan luapan emosi yang nyaris meledak. Ia merasa dunia menekannya dari segala arah.Di dalam vila, Thania tak menyadari gejolak yang sedang dialami suaminya. Ia sedang di dapur, menyiapkan makan malam seperti biasanya.Sesekali terdengar suara alat masak yang beradu, berpadu dengan aroma tumisan yang mulai menguar ke seluruh penjuru ruangan.Ia berusaha menciptakan suasana normal di tengah badai yang masih menggantung di antara mereka.Kembali ke balkon, suara Davian terdengar lagi di seberang sana—masih sama tajam dan mendesaknya.“Aku akan menghubungi Arion dan memarahinya karena sudah mengirim pesan seperti itu padamu,” gumam Melvin dengan rahang mengeras, lebih kepada dirinya sendiri daripada pada adiknya.Namun Davian tak mengendurkan tekanannya. “Kau belum menjawab pertanyaanku, Me

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Akan Menceraikan Thania

    Satu minggu kemudian. Suasana Hawaii yang seharusnya penuh dengan ketenangan dan keindahan justru menjadi saksi dari ketegangan yang masih mengendap dalam hubungan Thania dan Melvin.Mereka memang sedang menjalani bulan madu, tetapi perjalanan itu tidak semanis yang dibayangkan orang kebanyakan.Di balik senyum-senyum yang mereka tampilkan saat berfoto, ada debat-debat kecil yang muncul hampir setiap hari—tentang hal-hal sepele, sampai hal besar yang menyangkut masa lalu mereka.Telepon Thania dan Melvin tak pernah benar-benar diam. Joana berkali-kali menelepon Melvin, tapi Melvin memilih mengabaikannya.Thania pun melakukan hal yang sama pada pesan-pesan dari Arion yang entah kenapa tak berhenti mengganggunya.Melvin sudah mengambil keputusan tegas: ia tidak akan membiarkan siapa pun merusak waktu kebersamaan mereka.Ia bahkan mulai menunjukkan sikap posesif yang tak biasanya. Ia selalu ingin tahu dengan siapa Thania berbicara, bahkan saat wanita itu hanya membuka media sosial. Ke ma

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Menuduh Tanpa Bukti

    "Pesan... anonim?" Thania menoleh perlahan ke arah Melvin. Pria itu sedang mengerutkan kening, raut wajahnya menunjukkan campuran bingung dan curiga setelah mendengar ucapan Thania barusan.Dari ponsel yang masih menempel di telinga, suara Regina terdengar kembali, menjelaskan dengan nada serius."Ya. Pesan anonim. Masih belum bisa dilacak karena nomor itu nomor sekali pakai. Jadi, tidak bisa diketahui siapa yang mengirimkannya, dan tak terdaftar di database mana pun," tutur Regina menjelaskan.Thania menghela napas panjang, tubuhnya terasa berat seketika. "Ya sudah kalau begitu. Kalau nomor sekali pakai, tentu akan sangat sulit dilacak. Terima kasih, Regina. Dan... maaf, sudah menuduhmu soal ini.""It's okay, Thania. Aku mengerti. Aku tahu kau tertekan," jawab Regina, tenang dan hangat.Setelah panggilan itu terputus, Thania menurunkan ponselnya dan meletakkannya di atas meja, di antara gelas jus jeruk yang sudah setengah kosong dan piring kukis yang masih tersisa beberapa.Pandangan

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Sikap Tak Biasa

    “Pantai di sini sangat indah. Kau harus menikmati semua wahana dan keindahan yang ada di sini,” ujar Melvin sembari menaruh gelas kopinya ke meja, usai menghabiskan roti bakar yang tersaji.Suaranya terdengar ringan, bahkan wajahnya sedikit berseri—mungkin karena efek kopi dan udara pagi yang menyegarkan.Thania mengangkat wajahnya perlahan, menatap Melvin dengan pandangan datar tapi tak sepenuhnya acuh. “Ya. Memang tempat yang sangat indah,” ucapnya pelan. Suaranya sejuk, tapi terasa ada jarak yang masih membentang di antara mereka.Melvin mengangguk dengan senyum kecil. “Kalau begitu, ikut denganku bermain jetski,” ajaknya tiba-tiba dengan nada penuh semangat.Thania menoleh, kali ini dengan ekspresi terkejut, lalu menggeleng cepat. “Tidak. Aku tidak mau naik jetski.”“Oh, ayolah! Kau harus menikmati wahana di sini, Thania. Aku sudah membayar mahal untuk itu,” ucap Melvin memaksa, suaranya sedikit meninggi, campuran antara antusiasme dan dorongan ingin membuat suasana menjadi lebih

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Sebuah Perhatian Kecil

    ‘Apa Regina yang telah memberitahu Davian? Tapi, dia sudah berjanji padaku untuk tidak memberitahu siapa pun,’ ucap Thania dalam hati, curiga namun masih berusaha mempercayai sahabatnya.Pikirannya berkelana, mencoba mengingat setiap percakapan, setiap celah kemungkinan di mana rahasia itu bisa bocor. Tapi tak ada yang jelas. Semua hanya membuat kepalanya semakin pening.Ia kemudian menggelengkan kepalanya pelan, mencoba membuang prasangka yang semakin menumpuk.“Tidak. Aku tidak pernah memberitahu siapa pun tentang ini semua. Tapi, kalau kau tidak percaya, itu bukan urusanku,” ucapnya akhirnya dengan nada datar dan cuek.Kalimat itu keluar tanpa emosi. Ia benar-benar lelah, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara mental.Rasanya percuma mencari pembelaan di hadapan seseorang yang tak pernah benar-benar ingin percaya.Ia tahu, pada akhirnya semua yang ia katakan hanya akan diputarbalikkan atau diabaikan. Dan Thania tidak punya tenaga lagi untuk itu. Ia hanya ingin tenang.Melvin di

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Bingung Melanda Hati

    Melvin memijat keningnya sembari berjalan bolak-balik di ruang tengah apartemennya yang remang, dengan ponsel yang masih menempel di telinganya.Wajahnya tegang, rahangnya mengeras, dan napasnya mulai memburu. Suara Davian yang tengah memarahinya terdengar tajam di ujung sambungan.“Kau menuduh Thania, sama saja dengan menuduh Papa. Kau pikir Papa akan diam saja setelah tahu semuanya? Mungkin dia akan meminta Thania untuk bercerai denganmu!” suara Davian meledak, seperti bom yang menghantam langsung ke kepala Melvin.Melvin menutup matanya rapat-rapat, mencoba menenangkan pikirannya yang kalut. Ia tahu Davian tidak akan semudah itu diyakinkan.Ia memutar otaknya cepat, berusaha mencari alasan yang cukup logis agar Davian berhenti menekan dan memojokkannya.“Aku melakukan ini untuk melindungi mereka berdua, Davian. Justru aku telah menyelamatkan mereka,” ucap Melvin akhirnya, mencoba memberi pembenaran yang terdengar masuk akal, walau dirinya sendiri tak yakin sepenuhnya pada kata-kata

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Ada Sedikit Penyesalan

    Isak tangis Thania masih terdengar samar meski punggungnya membelakangi Melvin. Suaranya yang lirih dan teredam bantal menyayat hati, namun Melvin hanya bisa menatap punggung wanita itu dalam diam.Ia tak punya keberanian untuk menyentuh atau bahkan menenangkannya. Yang bisa ia lakukan hanya merebahkan tubuhnya perlahan di sisi Thania, menjaga jarak namun tetap dekat.Ia memejamkan matanya, satu tangannya memijat pelipis yang terasa berdenyut keras. Kesalahan besar. Ia tahu itu.Ia telah melukai wanita yang bahkan tidak pernah meminta untuk ada dalam kehidupan rumitnya. Dan kini, Thania pasti semakin membencinya.Tiba-tiba terdengar suara notifikasi dari ponsel yang tergeletak di atas nakas.Ting!Melvin membuka matanya, menoleh, lalu meraih ponsel itu. Layar menampilkan sebuah pesan singkat dari Joana:Joana: Melvin. Kenapa harus pergi selama dua minggu lamanya? Aku baru tiba dan kau harus pergi begitu lama. Aku akan merindukanmu lagi.Melvin membaca pesan itu tanpa ekspresi. Jarinya

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Sentuhan Liar dan Menyakitkan

    Mata Melvin langsung menyala. Sorot tajamnya berubah menjadi bara yang membakar amarah dalam dirinya. Napasnya memburu, dadanya naik turun tidak beraturan.“Lalu, kau akan bersama dengan Arion? Begitu?!” pekiknya keras, membuat udara dalam vila seketika terasa sesak.Thania menghela napas panjang, tangannya mengepal di sisi tubuh, menahan emosi yang terus menggelora dalam dada.Suaranya tenang namun tajam seperti belati ketika ia menjawab, “Kalau memang dia adalah takdirku, kenapa tidak? Bahkan dia jauh lebih baik darimu.”Ucapannya itu seperti cambuk yang menghantam keras ke arah Melvin. Rahangnya mengeras, matanya semakin gelap.Tangan Melvin mengepal kuat, seolah hendak menghantam apa pun yang ada di hadapannya—tembok, meja, bahkan mungkin dirinya sendiri. Amarah itu begitu kentara, seakan hanya menunggu detik untuk meledak.Sementara Thania tetap berdiri tegak. Ia tampak lelah, tapi tekadnya bulat. “Kau mau apa? Aku akan turuti, asalkan lepaskan aku. Atau mungkin kau ingin memperm

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status