Share

Pendekar dan Penyihir

Hutan kota awal.

Derrick membantai lebih dari 30 orang itu dengan sangat brutal layaknya seekor binatang buas yang haus darah dan pertempuran, tidak ada yang selamat dari cakar naga langit Derrick yang sangat kuat dan mematikan.

Bush!

Duar!

Serangan sihir berskala besar menyerang Derrick yang mencekik wanita kelinci, hasilnya Derrick menghindar dan melepaskan wanita kelinci tersebut.

"Serangan sihir yang kuat." Ucap Derrick melirik tajam si penyerang yang merupakan seorang wanita penyihir dengan topi besar khas seorang penyihir beserta jubah panjang yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Reren kamu baik-baik saja?" Tanya wanita penyihir itu kepada wanita kelinci.

Reren ngos-ngosan dan susah payah mengontrol nafas dan ketakutannya.

"Fioren, aku baik-baik saja." Balas Reren dengan yakin dan seluruh tubuhnya berubah menjadi sesosok manusia yang menyerupai kelinci, bedanya jika kelinci jalan menggunakan empat kaki maka Reren layaknya kelinci dalam bentuk manusia.

"Mode hybrid, kelinci bulan merah." Gumam Reren dengan dingin.

"Fioren dia bukan lawan yang bisa kita anggap remeh, kita harus serius membunuh pemerkosa ini dan mengambil hadiah kepalanya." Ucap Reren dengan dingin.

"Kamu benar, membunuh sampah sepertinya akan menyelamatkan kesucian ribuan wanita." Balas Fioren sembari menghentakkan tongkat sihirnya dan mengeluarkan energi sihir dalam jumlah besar dan mampu menutupi seluruh area hutan, bahkan semua orang terlihat berada di dalam energi tersebut.

Dibelakang Fioren terlihat 12 lingkaran yang menandakan bahwa Fioren adalah penyihir ranah Raja puncak.

"Energi tenaga dalam yang sangat besar dan melimpah, inikah energi tenaga dalam seorang penyihir murni? " Ucap Derrick tercengang melihat energi tenaga dalam milik Fioren yang sangat melimpah bahkan melebihi kakeknya (Tuan tua Hunt) yang seorang Kaisar puncak.

"Energi tenaga dalam? Cih, ini adalah energi sihir bukan energi tenaga dalam milik para pendekar hina seperti kalian." Ucap Fioren sombong dan merendahkan para pendekar, bagi Fioren pendekar adalah orang rendahan bahkan lebih rendah dari rakyat biasa.

"Ternyata kamu tipe orang yang membanggakan sihir dan merendahkan teknik bertarung, menarik." Derrick tersenyum dan jarinya mulai membentuk cakar naga yang berselimut energi padat.

"Kita semua sama-sama tahu, baik energi tenaga dalam maupun energi sihir adalah entitas yang sama, atas dasar apa kamu menghina energi tenaga dalam dan seorang pendekar." Ucap Derrick menghilang dan muncul tepat diatas kepala Fioren dengan cakar siap memecahkan kepala.

Bang!

Serangan Derrick secara mengejutkan ditangkis oleh Reren yang sangat cepat, disisi lain Fioren melepaskan sihirnya, Derrick mundur menghindari serangan tombak tanah yang dilancarkan Fioren.

Reren berlari menyerang.

"Cepat sekali." Gumam Derrick.

Bang!

Reren dengan kecepatan penuh menyerang Derrick dengan melancarkan tendangan keras hingga Derrick terhempas jauh.

"Serangan yang sangat kuat." Gumam Derrick dan mendarat dengan sempurna, lalu menangkis tendangan dari atas Reren dengan tumit belakang kaki sebagai tumpuan.

"Energi sihir adalah energi yang mulia, tidak bisa disamakan dengan energi tenaga dalam seperti milik kalian, para pendekar hina." Pekik Fioren dan melepaskan bola api dalam skala besar dan mampu menghancurkan hutan.

Derrick menciptakan pelindung udara, sementara Reren menjauh menghindari area target serangan bola api Fioren yang mengerikan tersebut.

"Siapa yang mendoktrin energi tenaga dalam dan energi sihir itu berbeda? Dia harus tanggung jawab untuk itu." Ucap Derrick.

Reren bergerak menyerang Derrick kembali.

"Dua energi itu hanyalah beda penyebutan saja, bagi pendekar energi itu disebut energi tenaga dalam, sementara bagi kalian para penyihir energi itu disebut energi sihir, tidak ada yang mulia di antara keduanya karena tidak ada perbedaannya sama sekali selain hanya beda penyebutannya saja." Ucap Derrick terus menghindari serangan cepat dan mematikan Reren dalam mode hybrid kelinci.

"Sihir tanah: tombak tanah penghakiman." Pekik Fioren melepaskan sihirnya.

Bush!

Brak!

"Hampir saja." Derrick lega dapat menghindari tusukan tombak tanah tersebut.

"Tentu saja beda, energi tenaga dalam memberikan empat kekuatan ketika naik ranah langit hingga surgawi, sementara energi sihir memberikan kekuatan mana dalam jumlah banyak berkali-kali lipat setiap naik ranah, itulah perbedaannya." Ucap Mega ngotot.

"Ouh, itu hanya beda metode pelatihan energi saja, energinya tetap sama yaitu tenaga dalam atau yang kalian sebut energi sihir." Balas Derrick lebih ngotot dan menangkis tendangan Reren, Reren menjauh karena merasa Fioren akan melepaskan sihir berdaya rusak yang mengerikan.

"Akan aku buktikan perbedaan energi sihir dan energi hina kalian." Ucap Fioren dingin.

"Kenapa malah adu argumen?" Tanya Reren tak habis pikir dengan debat Derrick dan Fioren tentang energi sihir dan energi tenaga dalam.

Dimana menurut Reren kedua energi itu memang sama, hanya saja beda metode pelatihan dan penyebutannya.

"Sihir api: tombak penghakiman!" Pekik Fioren melepaskan sihirnya, sebuah sihir tombak yang berukuran 100 meter dan panjang 2 km langsung menghantam Derrick.

"Sialan, sayap mutlak naga langit." Pekik Derrick menggunakan teknik perisainya.

Bush!

Duar!

Ledakan besar tercipta akibat serangan sihir Fioren dalam skala besar tersebut, terlihat arena hutan hancur lebur menjadi bara api dan gersang akibat sihir mematikan milik Fioren.

"Fioren kamu terlalu berlebihan menggunakan sihir." Ucap Reren tercengang melihat dampak kerusakan yang Fioren ciptakan, bahkan mayat rekan-rekannya yang gugur hilang menjadi abu.

"Hosh, hosh, maaf, aku terbawa emosi." Ucap Fioren memaksakan senyum.

Fioren yang tersenyum merasakan tengkuknya tiba-tiba dingin, lalu menoleh melihat siapa yang berada di belakangnya, ketika dia menoleh saat itu juga sebuah pukulan tongkat mendarat dengan keras dipipinya.

"Fioren awas!" Pekik Reren meminta agar Fioren menjauh.

Plak!

Bush!

Bang!

"Ugh... sialan!" Fioren muntah darah ketika membentur pohon hingga roboh.

Derrick langsung melempar tongkatnya yang merupakan milik salah satu penyerang untuk memastikan kematian Fioren, namun Reren menahan tongkat itu dengan susah payah dan terdorong beberapa meter.

"Tukar!" Gumam Derrick dingin.

"Kamu teman yang baik, tapi sayang dia tidak peduli denganmu." Ucap Derrick dingin tiba-tiba berada di depan Reren dengan menukar tubuhnya dengan tongkatnya.

Bugh!

Bang!

Reren terhempas membentur Fioren dan terdorong jauh akibat menerima tendangan telak Derrick yang berselimut energi tenaga dalam.

"Aku tidak pernah perhitungan dengan wanita, jika kalian selamat hari ini, saranku jangan pernah menggangguku lagi, jika keras kepala hari itu juga hari kematian kalian." Ucap Derrick dingin dan pergi dari lokasi meninggalkan Fioren dan Reren beserta 30 orang yang menjadi abu.

Kondisi Fioren dan Reren tidak dipastikan mati atau hidup, karena mereka berdua tertutup debu dan Derrick memilih pergi.

===

Pertarungan Derrick melawan 30 orang, terutama melawan Reren dan Fioren itu disaksikan oleh kapten Agnus melalui item sihir layar monitor, dimana yang merekam adalah lalat perekam yang juga merupakan item sihir.

"Wanita penyihir itu benar-benar tidak peduli dengan orang lain, kukira itu hanyalah rumor atau fitnah saja agar dia dijebloskan ke pulau ini oleh asosiasi penyihir aliansi." Komentar kapten Agnus sembari melihat data Fioren yang dihukum karena tidak sengaja membunuh 300 lebih manusia biasa hanya karena latihan sihir tingkat tinggi di sebuah pegunungan dekat desa kecil di kaki gunung.

"Jika banyak penyihir yang memiliki sifat sepertinya, aku khawatir Asosiasi penyihir aliansi akan sulit di terima masyarakat dan perjuangan pak tua Seta selama 2 tahun belakangan ini akan sia-sia saja." Lanjut kapten Agnus dan meletakkan informasi milik Fioren si penyihir egois.

"Bagaimana menurutmu, Deus?" Tanya kapten Agnus kepada Deus yang merupakan anaknya.

"Ayah, aku yakin perjuangan guru untuk memperkenalkan Asosiasi penyihir tidak akan sia-sia, justru aku yakin masyarakat akan menerima Asosiasi penyihir ini karena dengan adanya Asosiasi, para penyihir tidak bisa seenaknya saja dalam melepaskan sihir jika tidak ingin dihukum Asosiasi penyihir." Ucap Deus dengan sopan dan penuh keyakinan dengan gurunya.

"Begitukah? Aku sangat menantikan pencapaian gurumu itu." Dengus kapten Agnus tidak senang, karena kapten Agnus sangat membenci Seta yang telah mempengaruhi Deus agar menjadi penyihir dan juga merenggut tangan kanannya.

Hening.

"Ayah, dua hari lagi aku akan pergi ke menara sihir untuk mempersiapkan pengenalan Asosiasi penyihir kepada dunia, mohon doa restunya." Ucap Deus memecah keheningan.

"Cih, lakukan saja sesukamu." Dengus kapten Agnus acuh tak acuh.

Tiba-tiba seseorang penjaga masuk ke ruangan dan berlutut hormat.

"Lapor kapten, Penyihir Seta meminta izin masuk pulau." Ucap prajurit itu hormat kepada kapten Agnus.

"Guru?" Deus terkejut gurunya datang ke pulau.

"Biarkan saja dia masuk ke pulau, lagipula siapa yang berani mencegah seorang ayah untuk berkunjung ke wilayah anaknya." Balas kapten Agnus malas sembari memegang tangan kanannya yang sudah patah dan tidak berfungsi lagi.

Faktanya terakhir kali kapten Agnus menghalangi penyihir Seta masuk ke pulau karena mempengaruhi Deus, dia langsung dihajar oleh raja pulau yang tidak lain adalah anak penyihir Seta, jadi karenanya mana berani kapten Agnus menghalangi penyihir Seta kembali meskipun dia sangat membenci pak tua penyihir tersebut.

Tiba-tiba seseorang tertawa dengan suara serak khas orang berumur.

"Haha, nak Agnus terimakasih karena mengizinkan orang tua ini masuk ke pulau, orang tua ini meminta maaf dengan tulus atas perlakuan Joshua 1 tahun lalu." Ucap orang tersebut yang ternyata si penyihir Seta dengan lembut, terlihat Kyle dan Lao Aidan berada di belakangnya.

Joshua adalah raja pulau kambangan darah saat ini dan merupakan anak semata wayang penyihir Seta sang pendiri Asosiasi penyihir aliansi.

"Guru..., murid memberi salam kepada guru." Deus langsung berlutut dan memberikan salam hormat kepada Penyihir Seta.

"Haha, tidak perlu sopan nak, guru hanya datang untuk menemani dua orang ini." Balas penyihir Seta dengan lembut sembari menunjuk Lao Aidan dan Kyle yang tersenyum ramah.

"Oh iya, sebelumnya perkenalkan mereka berdua adalah Lao Aidan putra jenderal besar Derrick dan Ky..." Penyihir Seta memperkenalkan.

"Byur, apa?" Kapten Agnus yang minum langsung menyemburkannya, karena terkejut Lao Aidan datang berkunjung, begitu juga dengan Deus dan beberapa prajurit yang ada disekitar ruangan.

Bersambung.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status