Share

Derrick Season 2: Pulau Kambangan Darah
Derrick Season 2: Pulau Kambangan Darah
Author: RajaFantasi

Pulau Eksekusi

Laut lepas, pulau Kambangan darah.

Terlihat sebuah kapal perang mendekati pulau dan kapal lain berbendera bajak laut yang berjarak sedikit jauh dari kapal perang tersebut, diatas dek kapal terlihat kapten kapal perang sedang meneropong pulau.

"Sebentar lagi kita akan berlabuh, gulung layar!" Pekik kapten kepada awak kapal.

"Siap kapten!" Teriak awak kapal serentak dan mulai bergerak untuk menggulung layar.

Di dalam kapal, bagian bawah terlihat 20 lebih kurungan yang mengurung para penjahat yang akan menjalani hukuman di pulau Kambangan darah, dimana salah satunya adalah Derrick yang terlihat diikat dengan rantai yang menempel di dinding kapal.

"Hei." Seorang pria berusia 40an tiba-tiba memanggil Derrick.

"Hei nak." Panggil pria itu lagi.

"Hei nak, apa yang membuatmu dikirim ke pulau eksekusi?" Tanya pria itu langsung karena Derrick tidak menjawab panggilannya.

Derrick menoleh sedikit melihat pria tersebut dengan tatapan sayu, lalu kembali menoleh ke depan tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Aku dikirim ke pulau ini karena melakukan pemerkosaan." Ucap Derrick menjawab pertanyaan pria tersebut sebelum pria itu kembali bertanya dan mengusiknya.

"Melakukan pemerkosaan?" Pria yang bernama Huangdi itu tidak percaya.

"Haha, aku mengerti, sepertinya kamu difitnah." Huangdi tertawa kecil dan mengerti apa yang terjadi kepada Derrick.

Derrick melirik Huangdi yang menunjukkan senyum terbaiknya.

"Kenapa kamu berpikir seperti itu pak tua?" Tanya Derrick.

"Kenapa? Haha." Huangdi tertawa renyah.

"Itu karena wajahmu terlihat seperti orang baik-baik, tidak ada jejak kejahatan dan kekejaman di wajahmu, selain itu wajahmu sangat tampan dan sudah pasti banyak wanita yang rahimnya langsung hangat melihatmu, jadi tidak mungkin kamu melakukan hal konyol seperti itu." Ucap Huangdi dengan tersenyum.

"Haha, kamu sangat menarik pak tua, aku penasaran kejahatan apa yang membuatmu dikirim ke penjara pulau Kambangan darah ini? " Tanya balik Derrick dengan tertawa.

Huangdi terdiam sesaat.

"Aku tidak melakukan kejahatan apapun, aku sengaja masuk ke pulau Kambangan darah ini untuk mengawal tuan muda Long Tiger." Balas Huangdi apa adanya.

"Begitu rupanya, tuan muda Long sangat beruntung dikawal seorang pendekar kaisar puncak." Ucap Derrick setelah diam sesaat, Huangdi terkejut Derrick mengetahui ranahnya.

"Bocah yang menarik." Batin Huangdi tersenyum lebar.

Duar!

Tiba-tiba terjadi ledakan di samping kapal, ledakan itu berasal dari bola meriam yang ditembakkan kapal bajak laut kepada kapal perang yang mengawal dan mengantarkan para penjahat untuk menjalani hukuman di pulau Kambangan darah.

"Kita diserang!" Pekik navigator kapal dan membuat semua orang terkejut.

Kapten kapal yang baru saja beristirahat di dalam kapal langsung keluar melihat siapa yang menyerang dan terkejut melihat si penyerang.

"Bajak laut Hati Jahat?" Gumam kapten kapal yang tahu siapa yang menyerang.

"Kenapa mereka menyerang kami?" Tanya kapten kapal bersamaan dengan meluncurnya beberapa peluru meriam yang ditembakkan dan menghancurkan kapal perangnya.

"Siapkan sihir pelindung!" Pekik kapten kapal sebagai respon dan melompat menebas beberapa peluru meriam susulan yang menyerang.

"Serang balik!" Pekik kapten kapal yang kewalahan menebas peluru meriam, begitu juga dengan 4 orang terpercayanya.

"Teknik pedang: tebasan pembelah kapal!" Pekik kapten kapal melepaskan tekniknya, disisi lain lawan juga melepaskan teknik yang sama.

"Siapkan teknik sihir terkuat!" Pekik kapten kapal melihat lawan menyiapkan teknik sihir yang sangat kuat, karena ciri-ciri teknik sihir kuat adalah selalu membutuhkan waktu untuk melepaskannya, dimana semakin lama teknik sihir itu bersiap maka semakin kuat serangannya.

"Selama aku kapten Rudi masih ada, tidak ada satupun yang bisa menghancurkan kapal perang kami." Teriak kapten kapal yang bernama Rudi tersebut, lalu melempar pedangnya keatas.

Pedang itu seketika diselimuti energi alam yang sangat pekat ditambah angin yang membentuk tornado, dengan beberapa gerakan segel tangan kapten kapal melepaskan tekniknya.

"Teknik pedang: tornado 100 pedang!" Pekik kapten kapal dan pedang yang diselimuti energi seperti tornado itu semakin berputar kencang dan melepaskan serangan pedang energi ke pihak musuh.

"Lapor kapten, teknik sihir tingkat tinggi siap dilepaskan!" Lapor salah satu bajak laut yang memakai jubah layaknya penyihir kepada kaptennya yang berada di dek utama.

"Lepaskan!" Pekik kapten bajak laut tegas.

"Siap!" Pekik tiga bawahan yang memakai jubah layaknya penyihir.

"Sihir gabungan tiga elemen: Meriam penghancur gunung!" Pekik tiga penyihir melepaskan sihir gabungan mereka.

"Teknik sihir: Naga api peredam alam!" Pekik salah satu bawahan terpercaya kapten Rudi melepaskan teknik sihirnya.

Bush!

Duar!

Ledakan akibat benturan dua sihir itu membuat fluktuasi energi yang sangat mengerikan dan berefek menghancurkan sebagian kapal di kedua sisi.

"Mereka jelas tidak ada penyihir, kenapa mereka bisa melepaskan teknik sihir sekuat ini?" Tanya kapten bajak laut heran dan terkejut.

"Sepertinya ada beberapa dari mereka yang memiliki teknik sihir tingkat tinggi, kapten." Balas wakil kapten sembari terus melindungi kaptennya dengan pelindung energi.

"Sepertinya begitu." Balas kapten setuju dan melompat menuju kapal perang aliansi, kapten Rudi menyambutnya dengan energi tebasan pedang yang sangat kuat dan mematikan.

Traaaassss!

Kapten bajak laut menebas tebasan energi tersebut dengan pedang apinya, disisi lain wakil kapten bajak laut langsung menangkis serangan diam-diam wakil Kapten Cong salah satu bawahan terpercaya kapten Rudi.

Para prajurit aliansi dan juga bajak laut akhirnya menyerang secara langsung dan tidak lagi menyerang dari jarak jauh, namun meskipun begitu 3 penyihir bajak laut tetap menggunakan sihirnya dan mereka diserang para penembak jitu kapal perang aliansi.

"Haocen serang tiga penyihir itu!" Pekik Cong menunjuk tiga penyihir yang membantai banyak anak buahnya.

Haocen yang merupakan bawahan terpercaya kapten Rudi mengerti dan mulai terbang dengan elemen angin, karena kebetulan Haocen terlahir dengan teknik bawaan elemen angin.

Penyihir spesialis angin langsung menciptakan sihir pelindung untuk menangkal pedang angin yang dilancarkan Haocen, disisi lain penyihir spesialis api melepaskan tombak api, dan penyihir spesialis petir melancarkan serangan sambaran petir yang langsung menyambar Haocen.

"Dasar bocah!" Hina tiga penyihir, namun tiba-tiba mereka merasa dingin menusuk tulung di leher belakangnya.

Slash!

Dalam sekali tebas leher tiga penyihir putus dibawah tajamnya pedang angin Haocen, melihat itu kapten bajak laut terkejut dan marah besar kepada bawahannya yang ditugaskan untuk membantu dan melindungi tiga penyihir.

Hasilnya 2 orang pelindung itu langsung marah dan memiliki niat untuk membunuh Haocen apapun yang terjadi.

Trang!!!

"Karena kamu, kami dimarahin!" Pekik pengawal memperkuat tekanannya, disisi lain pengawal satunya berlari ke belakang dan menebas Haocen dari arah belakang.

"Pusara angin!" Pekik Haocen menciptakan tornado angin yang melindunginya.

Trang!

Trang!

Trash!

Pertarungan mereka sangat sengit terlebih dua pengawal sangat bernafsu membunuh Haocen, disisi lain kedua kapten terlihat bertarung diatas kapal hingga menghancurkan dalam kapal dimana para tahanan berada.

"Bajak laut sepertimu kenapa menyerang kami, menyerang pasukan aliansi?" Tanya Rudi mendorong pedangnya dan melepaskan tebasan energi yang sangat kuat.

Kapten bajak laut memotong tebasan energi tersebut dan berlari menyerang dengan niat menebas dari atas kepala kapten Rudi.

"Tidak ada alasan khusus, hanya ingin bersenang-senang dan menjarah kalian." Ucap kapten bajak laut menebas tebasan.

Tang!

Kapten Rudi menangkis tebasan tersebut dan menyemburkan bola api, lalu melompat mundur menjaga jarak dengan gerakan pedang membentuk bulan.

"Teknik pedang: Tebasan bulan sabit!" Pekik kapten Rudi melepaskan tekniknya, melihat itu kapten bajak laut juga melepaskan tekniknya.

Sling!

Tebasan bulan sabit itu memotong tebasan energi kapten bajak laut dan menebasnya hingga terdorong menembus dek kapal.

"Serangan yang sangat kuat!" Puji kapten bajak laut sembari memegang luka tebasannya, lalu menciptakan pijakan udara untuk melompat kembali ke kapal.

Trang!

Kapten bajak laut yang hendak kembali tersebut disambut serangan tebasan kapten Rudi, dua kapten tersebut saling serang di atas laut.

Trang!

Tas!

Tas!

"Perisai udara!" Pekik kapten bajak laut menciptakan perisai energi dan pemadatan udara, lalu menghilang dan muncul 20 meter diatas kapal perang.

"Pedang dewa api: Tebasan amarah api!" Pekik kapten bajak laut menebas.

Melihat itu kapten Rudi sedikit terkejut, lalu melancarkan tebasan energi berulang-ulang dan menciptakan pelindung untuk dirinya sendiri, disisi lain prajurit aliansi tidak sempat menciptakan perisai atau serangan yang setara untuk meredam tebasan energi api tersebut, sementara para bajak laut sudah kembali ke kapal mereka karena mereka jelas tahu cara bertarungnya sang kapten.

Slash!

Tebasan itu memotong kapal menjadi dua dan meledak hingga berkeping-keping, bahkan kapten Rudi harus terluka parah dengan lengan putus akibat kuatnya serangan sang kapten bajak laut, lalu jatuh ke laut.

Melihat itu kapten bajak laut tersenyum puas dan melihat semua bawahannya, lalu menelpon seseorang dengan alat komunikasi yang berbentuk kotak ceper.

"Tugas diselesaikan." Ucap kapten dingin kepada seseorang di balik telpon.

"Bagus, sisa pembayaran akan dikirimkan ke akun bankmu, tapi lampirkan buktinya." Balas orang diseberang telpon.

"Baik, aku akan membawa kepala Derrick Ran kehadapanmu." Balas kapten bajak laut dengan tersenyum kecil.

Bersambung.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status