Laut lepas, pulau Kambangan darah.
Terlihat sebuah kapal perang mendekati pulau dan kapal lain berbendera bajak laut yang berjarak sedikit jauh dari kapal perang tersebut, diatas dek kapal terlihat kapten kapal perang sedang meneropong pulau."Sebentar lagi kita akan berlabuh, gulung layar!" Pekik kapten kepada awak kapal."Siap kapten!" Teriak awak kapal serentak dan mulai bergerak untuk menggulung layar.Di dalam kapal, bagian bawah terlihat 20 lebih kurungan yang mengurung para penjahat yang akan menjalani hukuman di pulau Kambangan darah, dimana salah satunya adalah Derrick yang terlihat diikat dengan rantai yang menempel di dinding kapal."Hei." Seorang pria berusia 40an tiba-tiba memanggil Derrick."Hei nak." Panggil pria itu lagi."Hei nak, apa yang membuatmu dikirim ke pulau eksekusi?" Tanya pria itu langsung karena Derrick tidak menjawab panggilannya.Derrick menoleh sedikit melihat pria tersebut dengan tatapan sayu, lalu kembali menoleh ke depan tanpa mengatakan sepatah kata pun."Aku dikirim ke pulau ini karena melakukan pemerkosaan." Ucap Derrick menjawab pertanyaan pria tersebut sebelum pria itu kembali bertanya dan mengusiknya."Melakukan pemerkosaan?" Pria yang bernama Huangdi itu tidak percaya."Haha, aku mengerti, sepertinya kamu difitnah." Huangdi tertawa kecil dan mengerti apa yang terjadi kepada Derrick.Derrick melirik Huangdi yang menunjukkan senyum terbaiknya."Kenapa kamu berpikir seperti itu pak tua?" Tanya Derrick."Kenapa? Haha." Huangdi tertawa renyah."Itu karena wajahmu terlihat seperti orang baik-baik, tidak ada jejak kejahatan dan kekejaman di wajahmu, selain itu wajahmu sangat tampan dan sudah pasti banyak wanita yang rahimnya langsung hangat melihatmu, jadi tidak mungkin kamu melakukan hal konyol seperti itu." Ucap Huangdi dengan tersenyum."Haha, kamu sangat menarik pak tua, aku penasaran kejahatan apa yang membuatmu dikirim ke penjara pulau Kambangan darah ini? " Tanya balik Derrick dengan tertawa.Huangdi terdiam sesaat."Aku tidak melakukan kejahatan apapun, aku sengaja masuk ke pulau Kambangan darah ini untuk mengawal tuan muda Long Tiger." Balas Huangdi apa adanya."Begitu rupanya, tuan muda Long sangat beruntung dikawal seorang pendekar kaisar puncak." Ucap Derrick setelah diam sesaat, Huangdi terkejut Derrick mengetahui ranahnya."Bocah yang menarik." Batin Huangdi tersenyum lebar.Duar!Tiba-tiba terjadi ledakan di samping kapal, ledakan itu berasal dari bola meriam yang ditembakkan kapal bajak laut kepada kapal perang yang mengawal dan mengantarkan para penjahat untuk menjalani hukuman di pulau Kambangan darah."Kita diserang!" Pekik navigator kapal dan membuat semua orang terkejut.Kapten kapal yang baru saja beristirahat di dalam kapal langsung keluar melihat siapa yang menyerang dan terkejut melihat si penyerang."Bajak laut Hati Jahat?" Gumam kapten kapal yang tahu siapa yang menyerang."Kenapa mereka menyerang kami?" Tanya kapten kapal bersamaan dengan meluncurnya beberapa peluru meriam yang ditembakkan dan menghancurkan kapal perangnya."Siapkan sihir pelindung!" Pekik kapten kapal sebagai respon dan melompat menebas beberapa peluru meriam susulan yang menyerang."Serang balik!" Pekik kapten kapal yang kewalahan menebas peluru meriam, begitu juga dengan 4 orang terpercayanya."Teknik pedang: tebasan pembelah kapal!" Pekik kapten kapal melepaskan tekniknya, disisi lain lawan juga melepaskan teknik yang sama."Siapkan teknik sihir terkuat!" Pekik kapten kapal melihat lawan menyiapkan teknik sihir yang sangat kuat, karena ciri-ciri teknik sihir kuat adalah selalu membutuhkan waktu untuk melepaskannya, dimana semakin lama teknik sihir itu bersiap maka semakin kuat serangannya."Selama aku kapten Rudi masih ada, tidak ada satupun yang bisa menghancurkan kapal perang kami." Teriak kapten kapal yang bernama Rudi tersebut, lalu melempar pedangnya keatas.Pedang itu seketika diselimuti energi alam yang sangat pekat ditambah angin yang membentuk tornado, dengan beberapa gerakan segel tangan kapten kapal melepaskan tekniknya."Teknik pedang: tornado 100 pedang!" Pekik kapten kapal dan pedang yang diselimuti energi seperti tornado itu semakin berputar kencang dan melepaskan serangan pedang energi ke pihak musuh."Lapor kapten, teknik sihir tingkat tinggi siap dilepaskan!" Lapor salah satu bajak laut yang memakai jubah layaknya penyihir kepada kaptennya yang berada di dek utama."Lepaskan!" Pekik kapten bajak laut tegas."Siap!" Pekik tiga bawahan yang memakai jubah layaknya penyihir."Sihir gabungan tiga elemen: Meriam penghancur gunung!" Pekik tiga penyihir melepaskan sihir gabungan mereka."Teknik sihir: Naga api peredam alam!" Pekik salah satu bawahan terpercaya kapten Rudi melepaskan teknik sihirnya.Bush!Duar!Ledakan akibat benturan dua sihir itu membuat fluktuasi energi yang sangat mengerikan dan berefek menghancurkan sebagian kapal di kedua sisi."Mereka jelas tidak ada penyihir, kenapa mereka bisa melepaskan teknik sihir sekuat ini?" Tanya kapten bajak laut heran dan terkejut."Sepertinya ada beberapa dari mereka yang memiliki teknik sihir tingkat tinggi, kapten." Balas wakil kapten sembari terus melindungi kaptennya dengan pelindung energi."Sepertinya begitu." Balas kapten setuju dan melompat menuju kapal perang aliansi, kapten Rudi menyambutnya dengan energi tebasan pedang yang sangat kuat dan mematikan.Traaaassss!Kapten bajak laut menebas tebasan energi tersebut dengan pedang apinya, disisi lain wakil kapten bajak laut langsung menangkis serangan diam-diam wakil Kapten Cong salah satu bawahan terpercaya kapten Rudi.Para prajurit aliansi dan juga bajak laut akhirnya menyerang secara langsung dan tidak lagi menyerang dari jarak jauh, namun meskipun begitu 3 penyihir bajak laut tetap menggunakan sihirnya dan mereka diserang para penembak jitu kapal perang aliansi."Haocen serang tiga penyihir itu!" Pekik Cong menunjuk tiga penyihir yang membantai banyak anak buahnya.Haocen yang merupakan bawahan terpercaya kapten Rudi mengerti dan mulai terbang dengan elemen angin, karena kebetulan Haocen terlahir dengan teknik bawaan elemen angin.Penyihir spesialis angin langsung menciptakan sihir pelindung untuk menangkal pedang angin yang dilancarkan Haocen, disisi lain penyihir spesialis api melepaskan tombak api, dan penyihir spesialis petir melancarkan serangan sambaran petir yang langsung menyambar Haocen."Dasar bocah!" Hina tiga penyihir, namun tiba-tiba mereka merasa dingin menusuk tulung di leher belakangnya.Slash!Dalam sekali tebas leher tiga penyihir putus dibawah tajamnya pedang angin Haocen, melihat itu kapten bajak laut terkejut dan marah besar kepada bawahannya yang ditugaskan untuk membantu dan melindungi tiga penyihir.Hasilnya 2 orang pelindung itu langsung marah dan memiliki niat untuk membunuh Haocen apapun yang terjadi.Trang!!!"Karena kamu, kami dimarahin!" Pekik pengawal memperkuat tekanannya, disisi lain pengawal satunya berlari ke belakang dan menebas Haocen dari arah belakang."Pusara angin!" Pekik Haocen menciptakan tornado angin yang melindunginya.Trang!Trang!Trash!Pertarungan mereka sangat sengit terlebih dua pengawal sangat bernafsu membunuh Haocen, disisi lain kedua kapten terlihat bertarung diatas kapal hingga menghancurkan dalam kapal dimana para tahanan berada."Bajak laut sepertimu kenapa menyerang kami, menyerang pasukan aliansi?" Tanya Rudi mendorong pedangnya dan melepaskan tebasan energi yang sangat kuat.Kapten bajak laut memotong tebasan energi tersebut dan berlari menyerang dengan niat menebas dari atas kepala kapten Rudi."Tidak ada alasan khusus, hanya ingin bersenang-senang dan menjarah kalian." Ucap kapten bajak laut menebas tebasan.Tang!Kapten Rudi menangkis tebasan tersebut dan menyemburkan bola api, lalu melompat mundur menjaga jarak dengan gerakan pedang membentuk bulan."Teknik pedang: Tebasan bulan sabit!" Pekik kapten Rudi melepaskan tekniknya, melihat itu kapten bajak laut juga melepaskan tekniknya.Sling!Tebasan bulan sabit itu memotong tebasan energi kapten bajak laut dan menebasnya hingga terdorong menembus dek kapal."Serangan yang sangat kuat!" Puji kapten bajak laut sembari memegang luka tebasannya, lalu menciptakan pijakan udara untuk melompat kembali ke kapal.Trang!Kapten bajak laut yang hendak kembali tersebut disambut serangan tebasan kapten Rudi, dua kapten tersebut saling serang di atas laut.Trang!Tas!Tas!"Perisai udara!" Pekik kapten bajak laut menciptakan perisai energi dan pemadatan udara, lalu menghilang dan muncul 20 meter diatas kapal perang."Pedang dewa api: Tebasan amarah api!" Pekik kapten bajak laut menebas.Melihat itu kapten Rudi sedikit terkejut, lalu melancarkan tebasan energi berulang-ulang dan menciptakan pelindung untuk dirinya sendiri, disisi lain prajurit aliansi tidak sempat menciptakan perisai atau serangan yang setara untuk meredam tebasan energi api tersebut, sementara para bajak laut sudah kembali ke kapal mereka karena mereka jelas tahu cara bertarungnya sang kapten.Slash!Tebasan itu memotong kapal menjadi dua dan meledak hingga berkeping-keping, bahkan kapten Rudi harus terluka parah dengan lengan putus akibat kuatnya serangan sang kapten bajak laut, lalu jatuh ke laut.Melihat itu kapten bajak laut tersenyum puas dan melihat semua bawahannya, lalu menelpon seseorang dengan alat komunikasi yang berbentuk kotak ceper."Tugas diselesaikan." Ucap kapten dingin kepada seseorang di balik telpon."Bagus, sisa pembayaran akan dikirimkan ke akun bankmu, tapi lampirkan buktinya." Balas orang diseberang telpon."Baik, aku akan membawa kepala Derrick Ran kehadapanmu." Balas kapten bajak laut dengan tersenyum kecil.Bersambung.Pesisir pantai. Huangdi menyeret Derrick yang pingsan dan terluka bakar parah menuju tepi pantai dengan susah payah dengan nafas yang tersengal-sengal, terlihat Huangdi begitu kelelahan dan kehausan. Ketika sampai dibawah rerumputan rindang Huangdi langsung terduduk lemah. "Huh... akhirnya... sampai juga." Ucap Huangdi lega sembari mengelap keringat di keningnya. Huangdi yang kelelahan itu terkejut ketika sebuah botol air muncul di depannya dengan sebuah tangan seorang pemuda yang memegang botol tersebut, Huangdi tersenyum kecil dan mengambil botol tersebut sembari melihat siapa yang memberikannya. "Terimakasih tuan muda." Ucap Huangdi dengan tersenyum dan menenggak air di botol itu hingga setengahnya. Pemuda yang memberikan botol minuman itu hanya tersenyum sembari melirik Derrick yang pingsan. "Siapa bocah itu, paman?" Tanya bocah itu dengan mata fokus melirik Derrick. "Ahaha, dia Derrick yang merupakan tahanan baru pulau Kambangan darah ini sama seperti paman." Ucap Huangdi
Penjara kota awal, pesisir pantai.Derrick menghela nafas pelan, lalu menceritakan apa yang terjadi di kapal perang yang membawanya ke pulau Kambangan darah, mulai dari serangan bajak laut hati jahat, pertempuran kapten Rudi melawan kapten bajak laut hati jahat, serangan yang membelah dan meledakkan kapal, hingga dirinya kabur dari kapal (tanpa menyebut Huangdi). "Hm begitukah?" Agnus tidak percaya, lalu menoleh ke belakang. "Bagaimana menurut kalian?" Tanya kapten Agnus kepada bawahannya. "Benar kapten, salah satu kapal patroli melihat bajak laut hati yang berkeliaran di sekitar pulau, tepat berada 200 meter dimana kapal perang aliansi hancur." Ucap salah satu bawahan membenarkan bahwa ada bajak laut hati disekitar pulau yang tidak jauh dari kapal perang yang hancur. "Apa yang diincar bajak laut hati hingga nekat menyerang kapal perang milik aliansi perbatasan barat benua naga hitam?" Tanya kapten Agnus dengan serius. "Entahlah, aku tidak tahu apa-apa, karena aku hanyalah tahana
Hutan kota awal. Derrick membantai lebih dari 30 orang itu dengan sangat brutal layaknya seekor binatang buas yang haus darah dan pertempuran, tidak ada yang selamat dari cakar naga langit Derrick yang sangat kuat dan mematikan. Bush! Duar! Serangan sihir berskala besar menyerang Derrick yang mencekik wanita kelinci, hasilnya Derrick menghindar dan melepaskan wanita kelinci tersebut. "Serangan sihir yang kuat." Ucap Derrick melirik tajam si penyerang yang merupakan seorang wanita penyihir dengan topi besar khas seorang penyihir beserta jubah panjang yang menutupi seluruh tubuhnya. "Reren kamu baik-baik saja?" Tanya wanita penyihir itu kepada wanita kelinci. Reren ngos-ngosan dan susah payah mengontrol nafas dan ketakutannya. "Fioren, aku baik-baik saja." Balas Reren dengan yakin dan seluruh tubuhnya berubah menjadi sesosok manusia yang menyerupai kelinci, bedanya jika kelinci jalan menggunakan empat kaki maka Reren layaknya kelinci dalam bentuk manusia. "Mode hybrid, kelinci
Jembatan yang memisahkan kota dan hutan. Derrick yang hendak melewati jembatan dikejutkan dengan sesuatu yang bergerak di bawah tanah dan membuat gempa kecil, seakan-akan ada sesosok makhluk yang berada di bawah tanah. Derrick dengan sigap melompat mundur, disaat yang bersamaan sesosok kepala berniat menerkam Derrick. "Ular?" Gumam Derrick terkejut.Derrick melakukan salto kebelakang beberapa kali dan menyeimbangkan diri, sementara ular itu meraung dan menyabet Derrick dengan ekornya. Bash! Bang! Sabetan ekor ular itu ditahan oleh Derrick dengan tangan kosong, lalu mendorongnya sejauh mungkin dan bersiap menyerang balik. "Argh..." Derrick tiba-tiba kesetrum akibat kalung borgol yang memborgol dirinya. "Sialan apa ini, argh!" Pekik Derrick kesakitan dan kejang-kejang, Derrick disabet hingga terhempas dan muntah darah. "Ugh... sudah kuduga, pulau ini tidak sesederhana yang aku pikirkan." Gumam Derrick yang merasakan setrum dari borgol itu mereda, namun sakitnya masih terasa dan
Dalam kota. Meskipun raungan harimau itu mampu membuat suasana kota hancur, namun tetap saja para banteng baik-baik saja, mereka hanya berhenti karena terkejut dengan raungan harimau yang memecahkan gendang telinga. "Mpish!" Dengus banteng-banteng sembari menggosokkan kaki bersiap menyeruduk orang dengan tanduk besar mereka. "Teman banteng-banteng itu masih berdiri kokoh, aku berterimakasih karena kamu membantuku, tapi selamat tinggal." Ucap Derrick berterimakasih dan lari menjauh. "Eh..." Derrick terkejut kerah bajunya dipegang dan ditarik oleh Tiger Long. "Kamu tidak bisa lari dari tanggung jawab, jika mereka tidak mau pergi, maka mereka hanya bisa mati." Ucap Tiger Long. Bum... bum... bum! Para banteng berlari kencang menyeruduk Derrick dan Tiger Long, melihat itu Huangdi menghampiri dua orang itu dan membantu. "Bocah kita bertemu lagi." Ucap Huangdi tersenyum dan memamerkan pedang tajamnya menebas udara kosong. Sling! Tebasan energi yang sangat besar langsung menghantam
Penginapan, kota Awal. Derrick sedang bersemedi di sebuah kamar penginapan yang dipesankan oleh Tiger Long, kamar penginapan ini memiliki desain minimalis dan tidak terlihat mewah. Dimana Derrick bersemedi untuk menerobos ranah selanjutnya, uniknya Derrick tidak perlu menciptakan lingkaran baru karena lingkaran tenaga dalam sudah terbentuk namun dalam keadaan tidak aktif, dimana artinya Derrick hanya perlu mengaktifkan lingkaran tenaga dalam tersebut agar memasuki ranah kaisar. "Hm." Derrick berdehem. Kening Derrick terus berkerut ketika merasakan untuk kesekian kalinya dia gagal menerobos ranah raja puncak karena energi tenaga dalamnya sudah habis lebih dulu sebelum lingkaran aktif. "Kenapa begitu sulit, bukankah aku hanya perlu mengaktifkan kembali lingkaran yang mati, bukan membentuk lingkaran yang baru." Gumam Derrick menghela nafas dan menghentikan semedinya untuk menerobos ranah. "Huh, ini benar-benar sulit." Derrick merasa sudah lelah dan ingin menyerah. 6 menit berlalu.
Dunia alam bawah sadar. Plak! Klak! Plak! Derrick mengayunkan pedang kayu menebas sebuah bambu yang didesain memiliki 10 cabang yang berfungsi menangkis, menahan, dan menyerang orang lain, sangat cocok sebagai teman berlatih terlebih bambu itu bisa merespons setiap serangan yang diarahkan kepadanya, bahkan melancarkan serangan balik. Keringat di dahi Derrick menetes membasahi tanah, nafas Derrick tersengal-sengal dan terlihat sangat kelelahan. "Hiya!" Pekik Derrick melakukan dash menebas bambu tersebut, hasilnya pedang kayunya patah dan terlempar ke atas. Whosh, wung, wung, clap! Patahan ujung pedang kayu itu melayang ke atas dan turun kebawah dengan berputar sangat cepat, lalu menancap tepat di dekat kaki seorang pria tua bungkuk dengan mata yang ditutupi rambut putihnya. "Guru... hosh, hosh, aku sangat lelah." Keluh Derrick tersengal-sengal terbaring telentang memandang langit biru dengan awan yang bergerak pelan ke arah utara. Pria tua itu tersenyum kecil, lalu menghentak
Ruang makan umum, penginapan kota Awal. Derrick bergabung dengan Tiger Long, Huangdi, Fioren, dan juga Reren yang sedang makan di meja makan yang berada paling pojok kiri. Kedatangan Derrick yang acak kadut seperti orang banyak hutang itu disorot para penghuni lainnya, Derrick merasa tidak nyaman mendapat sorotan tersebut. "Ada apa dengan wajahmu, kamu terlihat seperti orang linglung." Ucap Tiger Long dengan tersenyum kepada Derrick. Derrick hanya tersenyum kecil sembari mengambil piring dan mulai menyiapkan makanannya. "Jika ada masalah bisa ceritakan kepada kami, mungkin saja kami bisa membantu meskipun tidak banyak." Tambah Tiger Long. "Huh, bukan apa-apa, hanya bunga tidur." Ucap Derrick acuh sembari menggigit ikan panggang yang menjadi lauknya. Derrick melirik Fioren yang terlihat sangat lahap makan, seperti orang kelaparan saja. "Apakah pak tua itu seperti ini orangnya?" Tanya Derrick sembari menyerahkan sebuah lukisan, dimana lukisan itu adalah gurunya. "Hm, uhuk, uhuk.