Share

Bab 88 Meminta Bantuan Maya

Maya!

Saat teringat nama Maya, cepat kurogoh tas mencari ponselku. Sembari menunggu Mas Hasan, aku akan menghubungi Maya. Kemarin di toilet hotel, aku sempat menyimpan nomernya.

Kutekan nomer Maya lalu menempelkan benda pipihku ke telinga.

Tut! Tut! Tut!

Nada dering terdengar menyapa indera pendengaranku.

"Halo," sapa suara di ujung sana. Suaranya terdengar malas-malasan.

"Halo ... ini aku, Iren," balasku tanpa basa–basi.

"Iya, aku tau. Ada apa? Kamu sudah berhasil menyingkirkan Mila?" tanyanya to the point. Aku mencabik bibir. Dasar ... pantas saja tidak dilirik Revan, sinisnya minta ampun.

"Belum ... justru aku menghubungimu untuk membuat kerjasama."

"Kerjasama?" tanyanya. Sejenak aku terdiam. Mataku menatap ke jalan raya. Dari jauh, kulihat Mas Hasan muncul dengan memapah Ibu, tapi tunggu! Kenapa dia sama Aina.

Hem!

"Aku tidak bisa memberitahu sekarang. Rencana ini tidak bisa dibicarakan di telpon harus bertemu."

"Oke ... ketemu di mana?" tanya Maya.

"Terserah kamu," balasku cep
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Deva Kissandra
knp tdk bs dibuka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status