Share

CEO baru

Author: Miss L
last update Last Updated: 2022-09-09 00:06:24

  Keesokan harinya...

  

  Selena akan berangkat untuk berkerja, dia memasak sarapannya sendiri. Dia terbiasa melakukan semua hal sendiri, tapi dia masih lebih beruntung dari pada harus dirumah keluarga Handoko. Keluarga yang selalu memperlakukannya seperti asisten rumah tangga.

  

  "Aku harus selalu bersyukur atas apa yang ku capai sampai hari ini tidak boleh mengeluh." Selena berusaha menyemangati dirinya sendiri.

  

  Selena berangkat ke kantor menggunakan transportasi online, dia belum mampu membeli kendaraan pribadi. Begitu tiba di kantor, Selena  heran melihat beberapa temannya berkumpul seperti sedang mendiskusikan sesuatu atau lebih tepatnya sedang bergosip.

  

  "Hei ada apa? kenapa? Ada gosip apakah ini?" tanya Selena dengan penasaran.

  "Eeh, Lena kamu udah datang, sini gabung. Ada berita terbaru tentang bos kita," ujar Riana salah satu teman Selena di kantor.

  "Bos kita? Maksudmu bu Serly?" tanya Selena yang masih kebingungan.

  "Aduuh, non bukan bu Serly, tapi CEO yang baru katanya cucu pemilik Johanson Group."

  "Ooh terus?"

  "Nih, anak kesambet apaan sih kok loadingnya lama. Katanya, CEO yang baru masih muda dan ganteng banget. Dia dulu jadi salah satu direktur perusahaan Johanson Group di Singapore dan sekarang menjadi CEO di seluruh cabang Johanson Group. Sampai sini paham?" ujar Riana dengan kesal.

  "Terus apa hubungannya dengan kita? Bagiku  yang penting kita mengerjakan perkerjaan dengan sebaik mungkin lalu dapat gaji. Tak perlu bergosip hal yang bukan kapasitas kita dan juga kita tidak berhubungan langsung dengan CEO masih melalui bu Serly sebagai manager keuangan lalu ada pak Darwin direktur keuangan," kata Selena dengan bijak.

  "Udahlah sana susah berbicara dengan karyawan teladan," usir Riana.

  

  Selena hanya tersenyum dengan reaksi teman-temannya di kantor, dia memang tak ingin berurusan hal yang bukan urusannya. Dia harus tetap berkerja agar tak perlu merepotkan keluarga Handoko yang sudah mengangkatnya sebagai anak.

  

  "Perhatian semuanya," ujar Serly manager keuangan.

  

  Semua karyawan disana melihat Serly dengan serius.

  

  "Sebentar lagi CEO yang baru akan datang dan pak Darwin meminta kita divisi keuangan untuk menyambut kedatangan beliau dengan baik," ucap Serly.

  

  Beberapa karyawan mendadak heboh ingin melihat CEO baru yang merupakan cucu pemilik Johanson Group.

  "Tapi tidak semua karyawan bisa ada di ruangan pertemuan karena ada juga karyawan dari bagian yang lain dan saya hanya memilih tiga orang termaksud saya sebagai manager keuangan untuk bertemu beliau disana." Serly lalu melihat beberapa karyawan bagian keuangan.

  "Saya memilih Gery, Selena, dan Riana yang ikut saya dan kalian harus bisa menjaga sikap jangan sampai memalukan bagian keuangan," ujar Serly melihat bergantian pada Selena, Riana, dan Gery.

  "Baik bu," sahut Riana dan Gery bersamaan. Tapi tidak dengan Selena, dia memilih untuk diam saja.

  

  Gery dan Riana sangat senang dipilih untuk melihat secara langsung CEO yang baru, berbeda dengan Selena dia tak ingin bertemu dengan CEO yang baru. 

  "Len, kamu kenapa sih dari tadi cuma diam aja? Apa lagi punya masalah?" tanya Riana curiga dengan tingkah Selena yang berbeda dari biasanya.

  "Ga ada apa-apa, aku hanya kurang tidur." Selena mencari alasan, dia memang  lagi banyak pikiran dan tak ingin bertemu siapapun.

  "Tapi kita tetap harus ke sana untuk bertemu CEO yang baru," ujar Riana yang khawatir keadaan Selena.

  "Yaa memang harus bertemu aku bisa bilang apa," ujar Selena pasrah.

  

  Berbagai divisi di perusahaan sudah berada di ruangan pertemuan.

  "Waah baru ini aku melihat semua divisi berkumpul. Aku sudah tak sabar untuk melihat CEO yang baru," ujar Riana dengan semangat. Selena hanya menanggapi dengan anggukan kepala.

  

  CEO yang baru pun memasuki ruangan, semua mendadak jadi hening. Selena hanya menundukan kepalanya, tak ingin melihat atasannya yang baru.

  

  "Selamat siang. Saya, Marlina Johanson akan mengenalkan cucu saya, penerus selanjutnya Johanson Group" ujar Marlina, nenek Devan.

  "Perkenalkan saya Devan Johanson, CEO baru Johanson Group, semoga kita bisa berkerja sama dengan baik demi ke perusahaan Johanson Group," ujar Devan memperkenalkan dirinya.

  Selena merasa familiar dengan suara Devan Johanson, suara itu seperti suara pria yang pernah tidur dengannya. Selena mengangkat wajahnya melihat CEO yang baru, betapa kagetnya Selena ternyata pria itu orang yang sama dan sekarang merupakan CEO tempat dia berkerja.

  "Ooh ternyata namanya Devan. Kenapa pria sialan ini jadi bos ku, sih," ujar Selena dalam hati.

  

  Selena berpikir dia harus menghindari Devan. Selena menundukan wajahnya, Devan tidak boleh sampai mengenalinya.

  Semua karyawan berbagai divisi bergantian menyapa dan beramah tamah dengan CEO perusahaan baru. Tiba lah saatnya divisi keuangan untuk menyapa, Selena sangat gugup. Seandainya ada pintu ajaib doraemon di sini, dia pasti sudah kabur dengan situasi yang tidak mengenakan ini.

  

  "Selamat siang tuan Devan. Saya Darwin direktur keuangan, ini manager keuangan Serly dan beberapa karyawan dari Divisi keuangan," ujar pak Darwin memperkenalkan divisi keuangan.

  "Baik. Terima kasih," kata Devan dengan dingin.

  Selena terus menundukan kepalanya walau dia bersalaman dengan Devan. Awalnya Devan tidak menanggapi hal tersebut tapi melihat tingkah aneh Selena yang berbeda dengan karyawan yang lain membuat Devan jadi curiga. Hanya Selena yang terus menunduk dan tak terpesona padanya, Devan menjadi penasaran.

  

  "Berani-beraninya karyawan ini tidak melihatku. Awas aja kamu, akan aku buat perhitungan," ujar Devan dalam hati.

  "Andi," panggil Devan pada asisten pribadinya.

  "Iya tuan."

  "Apa kamu melihat kelakuan karyawan yang tadi?"

  "Hmm yang menundukkan wajahnya kan tuan?"

  "Iya yang nuduk terus dari tadi, mencurigakan."

  "Iya tuan."

  "Bagaimana menurutmu tingkahnya?"

  "Agak berbeda dengan karyawan yang lainnya tuan, ada aneh dan mencurigakan."

  "Dia dari divisi keuangan, aku ingin tau siapa dia. Berani-beraninya tidak melihatku," ujar Devan makin curiga.

  "Baik tuan." 

  Tingkah laku Selena malah membuatnya curiga dan membuatnya menjadi penasaran. Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Devan, untuk mencari tahu siapa karyawan yang mencurigakan tersebut. Betapa kagetnya Devan saat mengetahui karyawan tersebut Selena.

  "Tuan, maaf menganggu karyawan yang anda maksud ternyata wanita yang sama," ujar Andi.

  "Wanita yang sama? Apa maksudmu—" 

  "Selena Handoko, karyawan bagian divisi keuangan adalah wanita sama yang menemani tuan pada malam itu." Andi lalu menyerahkan berkas tentang data-data Selena.

  "Benarkah? Aku tak menyangka bisa bertemu dengan dia di sini, wanita 300 juta ku."

  Andi melihat wajah tuannya yang tampak tertarik pada Selena.

Sepertinya akan ada kisah asmara yang baru nih dalam hidup, tuan Devan. Sudah seperti di sinetron dan novel-novel yang aku baca dah ini. Hubungan CEO dan karyawan. Andi berkata dalam pikirannya.

  "Terima kasih Andi," ujar Devan.

  "Sama-sama, Tuan."

 Devan membaca semua data tentang Selena.

  

  "Aku tidak menyangka kamu ternyata berkerja di perusahaanku, Selena. Kita bertemu lagi wanita 300 juta," ujar Devan dengan seringai di wajahnya.

  

  

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Desire In Love   95. Extra Part: Kehidupan Rumah Tangga

    Pernikahan Selena dan Devan sudah berjalan 2 tahun. Selama menjalani pernikahan untuk kedua kalinya mereka sangat mesra dan tak ada masalah berarti di keduanya selalu saja saling mengasihi dan menyayangi. Sean selalu saja bisa mendamaikan kalau Selena dan Devan bertengkar, apalagi saat Selena sedang stress dengan pekerjaannya sebagai penulis novel. “Jadi ini si tokoh pria harus pura-pura gak suka deh biar lebih masuk alur ceritanya,” ucap Selena pada dirinya sendiri sambil menatap layar laptop. Devan yang berada di sisi Selena melirik istrinya yang sudah seminggu ini sangat sibuk dengan novel barunya. “Apa aku buat si cowok selingkuh ya terus si cewek marah dan meninggalkannya.” Selena mengangguk-anggukan kepalanya sendiri. Devan kembali melirik Selena. Sudah 3 jam dia menunggu sang istri yang tak memperdulikannya. Dia ingin Selena memperhatikannya bukan hanya sibuk dengan novelnya saja. Apalagi sudah 3 hari dia tidak mendapatkan jatah harinya di atas ranjang. Adik kecilnya sudah

  • Desire In Love   94. Extra Part : Andi dan Riana

    KISAH ANDI Di saat bulan madu Devan menghubungi Andi. Devan merasa sepi juga tanpa Andi yang setiap hari selalu berada di sampingnya, lebih tepatnya mengganggunya. Dia pun menghubungi Andi. Andi yang sedang sibuk dengan pekerjaannya, tiba - tiba dikejutkan dengan dering ponselnya. Melihat nama BOS dilayar ponsel, dia sangat bahagia saat Devan menghubungi. Dia tak menyangka bos nya begitu perhatian padanya. Rasa kebahagiaan Andi berubah menjadi rasa kecewa. Devan menghubungi Andi bukan untuk berkangen - kangenan, tapi untuk menanyakan apakah semua pekerjaan Andi beres atau tidak. "Tuan, apa ga ada rasa - rasa merindukan saya gitu," ujar Andi dengan kecewa. "Hmm, siapa? Apa kamu bertanya ke aku?""Iya Tuan. Apa ga ada sedikitpun rasa rindu di dalam hati Tuan untuk saya.""Ada sih sedikit," balas Devan dengan dingin. "Benarkah Tuan? Tuan kangen sama saya? Yaa ampun mimpi apa saya semalam. Tuan, saya juga kangen sama Tuan. Bahkan sangat - sangat rindu, rasa kangen dan rindu

  • Desire In Love   93. Extra Part : Kevandra dan Amanda

    Amanda menikmati angin laut yang menerpa tubuhnya membuat segala pikirannya menjadi lebih tenang. Masalah hidupnya terasa begitu menyiksa sanubari, melepaskan segala keegoisan, dan merelakan orang yang dicintai membuat hatinya terluka. Secara perlahan Amanda pun berjalan sendirian di atas pasir. Ia menundukkan badannya mengambil pasir pantai di dalam genggamnya, tapi semakin erat di genggamnya membuat pasir secara perlahan jatuh dari tangannya. Mungkin seperti ini lah cinta, semakin ia menggenggam erat, akan membuatnya lepas. Tanpa terasa air mata menetes di pipinya, terasa sangat sakit di dalam hatinya. Tak hanya Amanda saja yang merasakan kegundahan hati. Ada seorang pria yang tak jauh dari Amanda melihat lautan dengan pandangan terluka. Seandainya hati yang dimilikinya seluas samudera yang bisa menerima segala rasa sakit di dalam batinnya mungkin ia tak akan merasakan hatinya sesakit ini. Kenangan indahnya bersama Selena terus saja menghantuinya. Kenangan yang seharusnya K

  • Desire In Love   92. Extra Part: Devano dan Amira

    Kisah Devan dan Amira saat pertama bertemu. Suara seorang anak lelaki kecil berteriak dengan bahagia saat Theo datang, Devan menyambut Theo langsung memeluknya. Terlihat seorang anak perempuan bersembunyi dibelakang Papanya. "Siapa adik kecil ini Papa?" tanya Devan. "Ini adikmu, Devan, namanya Amira Putri Angkasa dan umurnya 3 tahun," ujar Theo dengan lembut. "Asyiiik aku punya adik," ucap Devan dengan semangat. Amira melihat Theo. Dia takut, dia belum pernah bertemu dengan Devan. "Jangan takut Amira. Itu kakakmu, Devan. Saat kamu sudah besar Kakakmu yang akan melindungi dan menjaga kamu," ucap Theo memberi pengertian pada Amira. "Benalkah Papa?" tanya Amira yang masih celat. "Iya sayang. Devan sini dulu, Nak." Theo memanggil Devan. Theo berjongkok melihat Devan dan Amira. Dia yakin Devan nanti akan menjaga Amira, putri kecilnya. Dia tak ingin menyembunyikan keberadaan Amira lagi baik itu dari Devan ataupun Debby. Dia menyayangi Devan juga Amir

  • Desire In Love   91. Extra Part

    Sudah tiga hari Devan dan Selena menghabiskan hari - hari penuh gairah di dalam kamar Villa. Mereka hanya menggunakan service room untuk memesan makanan dan lanjut kembali dalam aktifitas kegiatan suami istri. Setiap hari Selena dan Devan menghubungi Sean, Marlina, dan Emilia. Tak ketinggalan Andi juga dihubungi Devan memberi kabar pada keluarganya. Selena yang baru selesai mandi keluar dari kamar mandi dengan wajah kesal dan sambil berbaring di ranjang merasakan bagian sensitifnya yang melebar. Devan masuk ke dalam kamar setelah selesai menghubungi Andi balkon. Devan memperhatikan raut wajah Selena yang tampak kesal. "Sayang, kamu kenapa?" tanya Devan penasaran. "Sayang, aku capek bercinta terus. Lihat nih sampai jember begini," keluh Selena sambil menunjuk bagian sensitif miliknya. "Masa sih." Devan melihat tak percaya. "Iya, lihat ini loh." Selena membuka kedua pahanya memperlihatkan bagian intinya ke arah Devan. Devan menelan salivanya. Entah mengapa m

  • Desire In Love   90. Honeymoon

    Malam ini malam pertama setelah pernikahan kedua Selena dan Devan. Mereka akan menginap di salah satu hotel bintang lima yang di hadiahkan lagi oleh Marlina. Hanya untuk malam ini saja mereka di Jakarta, esok hari mereka akan berangkat bulan madu ke Italia. Devan mengikuti permintaan Selena yang ingin ke Amalfi Coast yang terletak di Italia bagian barat daya, tepatnya di Provinsi Salerno, Campania, Roma, ibukota Italia. Walau asing di telinga Devan, tapi demi Selena dia rela melakukan apapun. Mereka akan berbulan madu ke sana selama satu minggu. Sudah terbayang di benak Devan kegiatan apa yang akan dilakukannya. Dia ingin bercinta dengan Selena sampai puas lahir dan batin, secara dia sudah 5 tahun lebih bahkan hampir 6 tahun ga pernah lagi merasakan surga dunia. "Akh bentar lagi bisa ena - ena. Asyik - asyik," ujar Devan dengan semangat.Setelah resepsi pernikahan mereka selesai, Sean ingin ikut dengan Selena dan Devan ke hotel. Marlina, Emilia sudah mencoba menahan Sean agar t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status