Share

Menemani Selena

Sepanjang hari Devan menunggu kedatangan Selena, tapi tak kunjung datang wanita yang harus menjadi sekretarisnya. Ia sangat kesal sampai-sampai belum pulang jam kerja langsung ke apartemen Selena.

Berkali-kali Devan menekan bel pintu apartemen Selena, tapi tak juga ada yang membukanya.

"Apa Selena nyari kerjaan lagi ya," ucapnya kesal. "Dia memang wanita yang sangat keras kepala."

Devan sangat kesal keluar gedung apartemen Selena dan bertepatan gadis itu masuk ke dalam gedung dengan wajah pucat.

"Sel, kamu kenapa?" tanya Devan khawatir keadaan Selena.

"Aku ga apa-apa," ucap Selena lemas.

"Kamu dari mana? Apa kamu sakit?"

"Ga, aku ga sakit."

"Aku akan mengantarkanmu ke rumah sakit."

"Ga usah. Aku udah beli obat mau istirahat aja. Sudah sana kamu pulang aja."

Devan bersikeras tidak mau pulang dan ingin menemani Selena di apartemennya walau Selena telah mengusirnya, bahkan berkali-kali mengusirnya.

"Baru kali ini aku ketemu orang ga tau malu," ujar Selena dengan kesal.

"Terima
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status