Share

Bab 19. Pengorbanan Si Hitam.

Tak lama berselang, gantian Janeta yang menerima telepon dari Shania. Saat itu Janeta sudah berada di dalam ruangan Wakil Direktris yang menjadi jabatan baru dirinya. Hal yang tak terduga ini terjadi begitu saja.

“Iya Nyonya!” Janeta menyahuti panggilan suara Shania. Salma melirik kepadanya lalu meninggalkan ruangan itu.

“Janet, ruangan itu sudah menjadi ruang kerjamu sekarang. Tapi sungguh pun kamu sudah mempunyai jabatan baru yang lebih baik, namun pekerjaan mengurus Kak Lusy tetap menjadi bagian dari tugasmu.” perintah Shania dari ujung sana.

“Iya Nyonya.” jawab Janeta sambil menganggukkan kepalanya walau Shania tidak menyaksikannya.

Tiba-tiba...

“Selamat siang!” dua orang lelaki berpakaian Polisi masuk ke ruangan Janeta.

“Se..sebentar Nyonya. Ada polisi datang.” Janeta segera mematikan sambungan telepon dengan Shania.

“Selamat siang! Ada yang bisa kami bantu?” tanya Janeta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status