Share

Bab 67. Dua Pendekar Keadilan

Cukup lama Tuan Morat dan Rusmidi terdiam. Mereka hanyut dalam keresahan hati masing-masing.

“Maafkan aku Midi, aku sungguh tidak tahu kalau Nona Janeta itu adalah keponakanmu. Aku juga sempat mencurigai dirinya.” Akhirnya Tuan Morat memecah keheningan.

“Itu karena kau sudah lama tidak kemari, Morat. Jadi kau tidak pernah bertemu dengannya. Padahal aku telah mengambilnya sejak kedua orang tuanya mati terbunuh. Aku membawanya ke sini dan menguliahkannya.”

“Apa kau bilang tadi, Midi? Orang tua siapa yang mati terbunuh?” mata Tuan Morat membesar. Ia mencecar sahabatnya itu dengan pertanyaan.

“Kedua orang tua Jane. Ayahnya adalah Kakak kandungku.” sahut Rusmidi lirih dengan pandangan mata kelam. Air bening menutupi pemandangan lelaki paruh baya itu.

“Jangan bercanda kau, Midi!”Tuan Morat sampai berdiri karena tidak percaya dengan berita yang didengarnya dari Rusmidi. Wajahnya tegang dan tubuhnya bergetar menahan emosi dirinya sendiri.

“Aku tidak bercanda Morat! Itulah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status