Share

Bab 13 : Padang Rumput

Mata Willa memicing menatap Athalas yang masih sibuk dengan ponselnya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi. Namun, kedua orang itu seakan enggan beranjak.

"Lo gak pulang?" tanya Atha pada akhirnya.

Willa berdecak. "Gue mau ngomong sama lo. Peka, kek."

"Yaudah, ngomong aja," jawab Athalas tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel.

"Lo anak jurnal, 'kan?"

kali ini Athalas meletakkan ponselnya dan menatap wajah cantik Willa. Tatapannya datar seolah menusuk. "Lo mau apa?"

Willa tersenyum.

***

Mobil mulai memasuki kawasan yang asing. Jalan aspal tampak usang dan terlihat sedikit retak. Pohon tabebuya kuning terbentang di sisi-sisi jalan. Shirin tidak tahu sudah berapa lama mereka berkendara, pinggangnya terasa pegal, dan sepertinya, ini di luar kota Jakarta.

Shirin mencoba merenggangkan tubuhnya dan bersenandung memandang sekitar.

"Kamu gak takut?" suara
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status