Lauder memberi kabar kepada Alexs soal pekerjaan nya, namun tidak ada balasan dari Alexs. Lauder kira Alexs sedang sibuk saja, kenyataanya Alexs sedang terkurung di Rumah Labirin itu. Lalu Lauder memberi kabar kepada Bella Thessaly mengirim kan pesan bahwa dia baik baik saja, dan dia memberikan kabar bahwa hari ini dia tidak akan aktif karena sedang berada di dalam pesawat dia memberikan kejutan dia akan pulang hari ini.
Bella Thessaly yang membaca pesan nya itu, dia senang dan memberi tahukan kepada anaknya Devano bahwa ayah nya akan pulang. Devano sangat senang dan dia hanya berkata, "Horee, Horee, Horee, Horee, Daddy come home," Devano yang senang ia berloncat loncat di kasur nya.
Beberapa lama kemudian, Dareen datang dan memberikan kabar yang membuat Bella Thessaly syok. Ia berkata, "Waktu kami kemarin pergi ke rumah labirin, kami di kejutkan oleh banyak orang dan akhirnya kami berpencar, sekarang aku tidak mengetahui kabar Alexs dan Maxs," hanya berkata seperti itu lalu Dareen pun pulang dan berpamitan.
Namun Bella Thessaly, dia tidak berlarut dalam kepanikannya karena dia tahu Lauder akan pulang ke mansion nya hari ini. Dia hanya tinggal menunggu 5-6 jam untuk Lauder sampai ke Mansion nya. Bella sangat mengakui Lauder orang yang kuat dan hebat, meski dia kadang melakukan perbuatan curang tetapi dia tidak memiliki musuh.
Hanya saja dia bermasalah dengan musuh masalalu orang tuanya. Bella juga mengagumi keahlian Lauder dalam segala hal, bahkan dia sangat bersyukur dimiliki oleh Lauder seorang CEO yang tampan, kaya, pintar, bahkan nyaris sempurnya namun sifat yang Bella tidak suka dari Lauder ialah sikap egois nya yang ingin menang sendiri.
Tetapi sikap egois itu berubah sedikit demi sedikit semenjak Devano lahir. Dengan begitu Bella Thessaly semakin menyayangi Devano. Bagaimana tidak bersyukur Bella ThessalyThessaly ia hanya orang yang biasa biasa orang tuanya berprofesi sebagai Dokter dan dia hanya sebagai pengacara, meski dia pengacara namun dia sudah menuntaskan kasus yang berat. Mungkin bukan hanya kecantikan Bella saja yang membuat hati Lauder meleleh tetapi juga dengan kecerdasan dan ketangguhanannya.
6 Jam kemudian Laueder datang dan menemui Bella dan Devano, dia belum sempat mengabarkan kepada Bella bahwa dia sudah tahu siapa orang yang mencelakai nya waktu dulu. Karena Bella ketika Lauder datang langsung mengatakan bahwa Alexs dan Maxs belum pulang, semenjak mereka peegi ke rumah labirin.
Lauder yang mengetahui hal itu ia langsung bergegas tanpa pikir panjang untuk melacak keberadaan adik nya. Karena tanpa sepengetahuan Alexs, Lauder telah menyimpan penyadap di semua baju yang ia gunakan. Setelah beberapa jam Lauder meneliti di mana keberadaan adik nya, akhirnya dia sudah mengetahui nya.
Dengan begitu Lauder pun langsung saja berangkat untuk menjemput mereka, dengan harapan Lauder bisa sekaligus membawa pulang Aurora. Lauder berpamitan kepada Bella Thessaly, dan mengecup kening Devano. Devano yang belum mengerti apa apa dia hanya senyum kebahagiaan, dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ya maklum saja Devano saat ini masih balita usia nya saja masih 3 tahun and on the way 4 tahun.
Lauder hanya pergi seorang diri saja, dia mengira dia mampu mengerjakan dengan sendiri. Namun dengan begitu para bodyguard yang mengetahui Lauder pergi sendiri mereka membuntuti dari belakang, agar mereka bisa gerak cepat jika terjadi hal yang tidak di ingin kan.
Para bodyguard Lauder juga tidak bisa di remehkan, karena sebelum mereka bekerja dengan Lauder mereka semua mantan pegulat internasional tidak heran dengan ciri ciri perawakannya yang tinggi dan berotot itu. Meski tampang nya mengerikan namun hati mereka baik baik, senang membantu orang yang kesusahan. Perbuatan itu semua merupakan contoh dari atasan nya, yaitu Lauder.
Menurut studi numerologi, nama "Lauder" mempunyai kepribadian Analitis, memahami, pengetahuan, senang belajar, bermeditasi, penuh kesadaran. (Saya hanya searching nama tokoh bukan berati cps karya orang lain!!)
Ketika dia baru saja membuka pintu labirin, dia di sudah dihantam beberapa orang. Sebenarnya Lauder sanggup melawan mereka semua, namu Lauder memilih jalan pintas dia berpura pura pingsan untuk mengelabui musuh nya. Dengan tujuan, supaya Lauder dikurung dan ditempat kan di tempat yang ada Maxs dan Alexs.
Ternyata dugaan dia salah, dia hanya di tempat kan di ruangan kotak yang sempit dan di jaga oleh pengawal musuhnya. Dia geram karena tidak sesuai dengan dugaanya akhirnya dia mengeluarkan benda favorit nya yaitu pisau kecil, benda itu mampu membunuh orang dengan 1 goresan saja karena pisau itu sangat tajam dan di rancang khusus tentunya sangat mahal.
Dengan pura pura Lauder menyuruh pengawal itu untuk menemuinya, ternyata dia menggoreskan pisau itu ke leher pengawal. Seketika dia langsung menjadi jenazah Lauder pun mengeluarkan senyuman psikopatnya.
Lauder mendengar suara keributan dari lorong bawah ketika Lauder menyentuh tembok dan terbuka ruangan baru ternyata mereka adalah para bodyguard nya yang datang untuk melawan musuh nya.
Lauder tersenyum, karena bodyguard nya sangat bisa di andalkan. Setelah beberapa lama mereka berkelahi untuk melawan musuhnya, banyak diantara bodyguard nya Lauder yang kalah. Karena musuh membawa senjata yang tidak di pikirkan oleh Lauder sebelumnya.
Pengawal musuhnya membawa jarum suntik yang menyebabkan, jika terkena jarum itu mereka seketika akan langsung tidak sadarkan diri. Karena Lauder tidak kalah pintar dia mengambil alih jarum suntik itu dan dia juga memasukan obat dengan dosis yang sangat tinggi. Prinsip dia yaitu, "Jika seseorang, menghalalkan segala cara untuk menuju kemenangan mengapa bukan dia tiru saja?" Akhirnya Lauder pun menirunya.
Dengan kepintaran dan kelicikan nya Lauder pun memenangkan pertarungannya itu, namun setelah dia menang keberuntungan tidak memihak padanya. Dia dan para bodyguard nya, tergantung di atas bangunan akibat dia salah memilih tombol. Dia tidak kehabisan akal dan mencoba untuk merusak kan kurungannya. Namun salah satu dari bodyguard nya dia berkata, "Bos jangan lah kamu rusak kurungan ini, jika di rusak kemungkinan kita akan luka parah lihat di bawah sana ada banyak sekali ranjau mulai dari pecahan kaca, dan paku." Jelas bodyguard Lauder yang bernama Onex.
Seketika Lauder terdiam, dan dia hampir kehabisan akal nya. Lalu setelah beberapa jam dia berkata, "Apakah di mansion masih ada bodyguard?" Lalu Onex menjawabnya, "Ada, masih banyak karena saya suruh untuk berjaga jaga takut jika terjadi hal yang tidak di inginkan kepada nyonya Bella dan tuan Devano," jelas Onexs pimpinan para bodyguard Lauder.
Lalu Lauder mulai berpikir gila, dia menelopon bodyguard nya dan meminta setengah nya untuk menuju ke rumah Labirin bersama Bella istrinya. Dan dia hanya meminta sebagian nya lagi diam untuk menjaga anaknya Devano.
"Halo! Aku Lauder, kalian ke sini bersama Bella! Aku tunggu, dan sebagian dari kalian jaga anak aku, Devano!" Jelasnya.
Lalu Onex menjawab nya, "Boss! Kamu gila? Kamu menyuruh istrimu kemari bahkan kamu tahu tempat ini berbahaya, bahkan bos juga hampir kalah,"
Lauder pun menjawabnya, "Tidak apa apa, aku hanya ingin menguji kemampuannya saja. Apakah dia bisa di andalkan atau tidak, jika dia tidak bisa di andalkan gak guna! Aku memang gila jika dalam kondisi seperti ini!!"
Onex menjawab lagi, "Sampai hati kamu bos, aku saja yang bukan siapa siapanya mengkhawatirkan nyonya Bella,"
Lauder tidak memperdulikan omongan Onex dia hanya tersenyum sangat mengerikan jika di lihat dan di dengar, seperti dia akan menerkam mangsanya dalam satu telan saja.
Ketika Bella mendapatkan kabar dari salah satu bodyguard nya dia langsung saja pergi dan dia hanya membawa alat alat yang sepertinya dia butuhkan.
Devano yang sedang tidur, Bella menyuruh maid untuk menjaganya dan dia berpesan jika menanya kan dirinya dia hanya berkata "Bilang saja jika aku ke rumah nenek nya," lalu maid itu menjalan kan perintah nya saja.
Dengan jiwa bar bar nya Bella mengenakan pakaian berwana hitam dari mulai ujung rambut sampai bawah kaki. Bodyguard nya tidak menyangka jika majikan yang anggun itu bisa bersikap dan berpenampilan layak nya seorang yang misterius, di dalam hati mereka hanya mengaguminya saja.
Setibanya di depan rumah itu, hal yang pertama Bella lakukan ialah menodongkan samurai hanya untuk berjaga jaga saja. Ternyata tidak ada perlawanan, akhirnya dia memutuskan untuk masuk dan di ikuti oleh bodyguard nya dari belakang.
Setelah mereka semua sudah masuk pintunya tiba tiba terkunci, dan ruangan pertama banyak sekali kotak kotak nya. Setelah itu Bella dengan telitinya mengamati seluruh ruangan nya dengan seksama, supaya tidak terjadi apa apa.
Setelah di amati, ternyata ruangan yang kotak itu tersusun dari beberapa bahan mulai dari tembok yang kuat dan dilapisi dengan peredam suara. Bella pusing karena banyak sekali teori yang harus dia pecahkan akhirnya dia menodong kan samurai nya untuk menghancurkan bangunan itu.
Dia berhasil merusak 1 buah kotak ruangan, yang mengakibatkan mereka bertarung dengan beberapa musuh nya di sana. Bella dan Lauder sangat bersikap gila ketika dihadang kebingungan yang memuncak. Dengan tidak sadar Bella melawan musuh nya satu per satu sampai semuanya KO.
Dan dia tertawa dengan tawaan yang mengejek, akhirnya dia melanjutkan untuk merusak lagi banguanan itu sampai akhirnya dia menemukan Aurora, Maid, Alexs, dan Maxs yang sedang terjebak.
Dengan muka yang tidak percaya, mata Alexs hanya melotot ketika melihat kelakuan kakak ipar nya yang Beringas itu, di sisi lain dia sangat mengagumi. Dan dia mulai mengekuarkan percakapannya.
"Kak, Bella? Apakah ini benar kamu?"
"YA! Dimana Lauder?" Pertanyaannya, lalu di jawab oleh Alexs.
"Ha? Hahah! Kamu ini lucu ka!"
"Kenapa?"
"Kamu menanyakan Lauder pada kami? Bukan nya kak Lauder sedang pergi? Apakah dia sudah kemari namun terjebak seperti kami?"
"Mungkin," jawab nya singkat.
Bella mengetahui jika benar saja Lauder terjebak di tempat yang berbeda. Namun Bella tidak habis pikir dia terus saja merusak bangunan itu, sampai akhirnya dia menemukan Lauder.
"HA HA HA HA HA! Kamu! Heh, suami lihat aku! Aku di bawah melihat nasib mu yang tergantung di atas sana, seperti anak kecil yang sedang di hukum,"
Lalu Lauder melihat ke bawah dan benar saja jika istrinya datang, dan benar juga kemampuan dia sangat sangat bisa bisa di andalkan.
"Ayo dong singkirkan dulu pecahan kaca nya, bagaimana aku bisa turun,"
Akhirnya bodyguard itu membersihkan pecahan kaca nya, tanpa aba aba Bella Thessayl memutuskan tali yang menyambung dengan kurungan Lauder dan para bodyguard nya. Akhirnya mereka terjatuh ke lantai dengan keras dan terkejut. Namun begitu tidak masalah bagi nya yang penting mereka bisa keluar bersama sama dengan selamat.
Tentunya Lauder semakin love love love kepada Bella Thessaly karena kemampuannya yang good girl. Andai kan saja jika Bella mengetahui perkataan Lauder saat dia sedang bercakap dengan Onex, Bella pasti sudah menghajranya.
Akhirnya mereka pulang dan kembali lagi ke Mansion tempat mereka tinggal. Dengan perasaan yang senang, mereka yang awal nya menyimpan amarah kini wajah mereka berubah menjadi lebih berseri seri. Ketika mereka sampai di Mansion nya, Devano dari tadi sedang menunggu Bella pulang.
Devano marah, karena dia pikir Bella pergi ke rumah nenek nya pedahal itu hanya kebohongan nya saja. Lalu Devano berkata kepada Bella, "Mommy kenapa pergi gak ngajak ngajak aku? Aku sebel," lalu Bella menjawab nya, "Karena kamu lagi tidur, tidak baik loh ganggu orang lagi tidur itu namanya tidak sopan kamu paham?" Penjelasan dari Bella membuat Devano memahami nya, yang tadinya Devano marah sekarang dia kembali senang seperti biasanya.
Ke esokan paginya Lauder mengadakan acara untuk memeriahkan kedatangan nya kembali Aurora dan membawa orang baru yaitu Popy. Mereka mengadakaknnya di rumah orang tuanya Bella Thessaly. Karena Lauder merasa kasihan kepada Devano karena kemarin mereka sudah memhohonginya.
Devano yang menyadari kedatangan Popy dia bertanya kepada Bella Thessaly, "Mommy, siapakah dia? Apakah dia temannya Maid Mayang?" Lalu Bella menjawab pertanyaan dari anak nya Devano, "Iya, mulai hari ini maid Popy akan bekerja dengan mayang, sekaligus menjadi temannya mayang," penjelsan dari Bella begitu di pahami oleh Devano.
Mereka berangkat menggunakan 1 mobil saja, tetapi para bodyguard nya tidak ikut karena masih dalam tahap penyembuhan, akibat kemarin mereka di hajar oleh anak buah yang bertempat di rumah labirin, namun Bella tidak menyebutnya rumah labirin lebih tepatnya dia menyebut rumah rumus.
Bodyguard yang kemarin mengalami luka bonyok di bagian wajah, perut, dan dada.
Sesampainya di rumah orang tua Bella, mereka merayakan nya bersama sama dengan senang hati. Devano yang sangat merindukan Lauder dia sangat manja sekali kepadanya, setelah dia sudah bosan dia ingin melanjutkan bermain dengan pamannya Alexs. Alexs pun ikut senang bisa bertemu lagi dengan keponakan juniornya itu.
Orang tua Bella tidak mengetahui jika beberapa hari nya banyak sekali masalah, karena percuma saja tidak ada untung nya jika orang tuanya mengetahui masalah nya itu, hanya membuatnya sedih dan beban saja.
Mereka makan makanan yang mereka masak, mereka merayakan kebersamaannya ini dengan penuh hikmah dan ketulusan satu sama lain.
2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan
Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna
"Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju
"Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.
Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,
"Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin