Lauder yang sudah kembali dengan selamat, ia berbicara kepada adiknya Alexs bahwa ia sudah mengetahui samar samar siapa pelaku yang membuat dia celaka. Karena dia baru menyadari mungkin kejadian itu bukan kebetulan.
Mungkin saja kejadian itu terjadi karena dia ingin membalaskan dendam kepadanya. Setelah Alexs berpikir sejenak dia merasa benar saja perkataan Lauder ada benar nya juga.
Namun dia masih bingung kenapa yang terus di incar hanya kakak nya saja, tetapi dia tidak. Alexs pikir orang yang ingin balas dendam itu tidak mengetahui jika Alexs adalah salah satu anggota keluarganya, karena sejak dia berusia 5 tahun.
Alexs tinggal di negara Korea karena dia ingin tinggal bersama pamannya, namun sejak pamannya meninggal dia kembali lagi tinggal bersama orang tuanya lagi waktu dulu.
Setelah itu Alexs bertanya kepada Lauder, "Kamu tahu dari mana, jika orang yang kamu sangka dia adalah benar benar orang yang mencelakai mu," jelasnya.
Lalu Lauder menjawab nya lagi, "Karena, waktu aku pergi meeting waktu itu. Aku bertemu dengan dokter yang dulu merawat ku dia berkata, menemukan sapu tangan di kantong baju ku, yang pasti sapu tangan itu bukan milik ku," dugaanya.
Dengan begitu Alexs pun memastikannya agar tidak terjadi finah satu sama lain, "Mungkin kita harus selidiki lebih lanjut, aku akan terus menemani mu jika kamu dalam kesusahan," jelas Alexs.
Setelah itu, mereka berencana untuk pergi ke rumah nya Dareen. Di sana mereka bertanya menanyakan soal Aurora.
Tok tok tok....
Pintu pun terbuka, lalu Lauder dan Alexs masuk saja ke rumah nya karena sudah dipersilahkan masuk.
Belum juga Lauder membuka mulutnya, Dareen sudah berkata, "Maaf kan aku soal kemarin, aku ada urusan yang sangat mendadak dan jauh lebih penting," ucap nya dengan santai.
Lalu Lauder menjawabnya, "OHh, gapapa ternyata kamu itu adalah detektif yang tidak bisa bertanggung jawab, aku sempat menyesal sudah menyekolahkan mu dan membantu mu," ucapan Lauder yang sangat panas.
Dareen pun menjawab nya lagi dengan santai, "Ohh, untung saja sempat menyesal bukan murni menyesal?"
Tidak dengan kata basa basi Lauder pun pulang meninggalkan nya, dan di ikuti oleh Alexs. "Menyebalkan!" Ucapnya Lauder.
Semenjak kejadian itu, Lauder dan Dareen tidak pernah terlihat lagi bersama sama.
Setalah beberapa lama, Lauder mengajak Alexs untuk pergi ke rumah dokter untuk menanyakan kembali. Mereka berdua berangkat bersama sama ke rumah dokter.
Setelah sampai ternyata dokter itu sedang pergi ke luar negeri untuk mengurus cucu nya, menurut tengga dokter itu. Akhirnya mau tidak mau Lauder harus menunggu dokter itu datang atau mereka berdua menyusul nya saja.
Setelah itu akhirnya, Alexs mengeluarkan pendapatnya. "Bagaimana jika kita tunggu saja sampai 2 hari jika dokter itu tidak ada, mungkin kita harus menyusul nya saja," lalu ucapan Alexs pun di setujui oleh Lauder.
1 Bulan kemudian, dokter itu sudah kembali lalu ia bertanya kepadanya, "Dok saya mau bertanya apakah waktu dulu saya mengalami musibah apakah ada hal yang janggal?" Tanya nya dengan penuh pertanyaan.
Lalu dokter itu bertanya lagi, "Maaf anda siapa? Apakah kita pernah bertemu?"
"Saya Lauder, korban kecelakaan pada saat usia saya 18 tahun," jelas nya.
Akhirnya dokter itu mengingat nya, "Ohh ya ya ya kamu itu yang hampir menjadi jenazah ya? Namun di tolong oleh adik mu?"
"Ya, benar dokter. Apakah kau masih mengingat nya?"
"Waktu itu aku tidak sengaja entah di saku jaket mu entah di tangan mu, ada sapu tangan yang menuliskan nama 'Jack' dan aku tidak tahu pemilik nya siapa," jelas dokter itu.
Dengan penjelasan dari dokter itu, Lauder sudah mengira sudah cukup untuk nya. Namun dia tidak tinggal diam, dia ingin menghubungi Dareen untuk meminta bantuannya namun semenjak kejadian itu dia jadi hilang respect kepada Dareen.
Akhirnya Lauder mencari tahu dengan bantuan istrinya Bella Thessayl dan Alexs. Mereka bekerja sama dengan baik, mulai dari mengumpulkan bukti bukti dan mengumpulkan saksi. Untuk mencari saksi itu sangat sulit sekali, namun dia tidak akan ke habisan akal nya.
Sekitar 1 minggu yang sudah berlalu, akhirnya Bella Thessaly menemukan titik temunya. Keberadaan Jack yang dimaksud oleh dokter itu, dia sedang berada di negera tetangganya.
Akhirnya Bella pun mulai menyusun rencana dengan menyuruh Aurora dan Alexs untuk menemui Jack, bertujuan untuk mengambil perhatiannya lalu misinya agar Jack masuk perangkap nya. Dan di sanalah keberhasilan yang mereka inginkan saat ini, semoga saja nasib baik dan kabar baik berpihak kepadanya.
Setelah menyusun rencana 3 hari kemudian Alexs dan Aurora pergi untuk menemui, Jack. Dengan begitu mereka menyamar sebagai pasangan suami dan istri. Mereka memulainya dari, meminta bantuan Jack untuk memilihkan tempat yang bagus untuk mereka gunakan.
Alexs dan Aurora sudah sampai, dan dia hanya tinggal menyusunnya. Dia selama beberapa jam terus saja memantau apartemen Jack, menunggu Jack keluar rumah.
1 jam kemudian, Jack keluar membuang sampah dan melihat sebentar kondisi luar rumah nya. Karena Jack akan cepat masuk rumah nya lagi, Aurora dengan cepat nya berpura pura pingsan di hadapannya. Dan Alexs yang melihat itu dia hanya menutup semua wajah nya menggunakan Topi, setelah itu Alexs pun berkata, "please, I want to ask your help," Jack menjawab, "ok." Lalu dengan mengejutkan Aurora berkata, "Terimakasih,"
Jack yang membantu Alexs ternyata dugaannya benar saja, Jack mau menolong nya. Dan akhirnya setelah mereka sampai Alexs meminta agar Jack duduk dulu, dan meminta agar lebih lama di sini.
Karena Jack polos, dia pun menurutinya saja. Dengan alasan dia tidak ingin menolak makanan yang gratis. Jack dan Alexs mengobrol panjang lebar sampai larut malam, obrolan dia hanya samar samar saja dia hanya membahas soal keadaan kota yang dia tempati, dan soal aktris favorit nya saja.
Percakapan mereka memang tidak ada manfaat nya namun, dia harus bersabar sedikit demi sedikit supaya menjadi bukit menurut Alexs dan Aurora.
Hari demi hari mereka lalui untuk mengambil perhatiannya Jack, namun mereka berdua masih bersabar dan yakin suatu hari Jack akan bisa di ajak ke Mansion Lauder.
Sudah 3 Minggu Alexs dan Aurora tinggal di sana untuk menunggu Jack namun tak kunjung berhasil. Di sana Lauder dan Bella sangat bawel sekali menanyakan kapan berhasil, dan kapan kembali ke mansionnya lagi. Karena di sisi lain ternyata Popy dan Maxs sangat menunggu kepulangan adiknya, mungkin dia ingin meminta restu dari adiknya.
Pagi di hari Minggu, tepatnya 1 bulan mereka tinggal di apartemen untuk terahkir nya mereka tinggal di sini sebelum pulang Alexs dan Aurora ingin berjalan jalan mengelilingi kota.
Setelah mereka ingin pulang lagi ke Mansion, tiba tiba Jack datang menemui Alexs dan Aurora.
"Hai, kalian mau kemana?"
"Hai, aku mau pulang saja," katanya.
"Sebelum nya aku ingin bertanya kepada kalian, kalian berdua itu saudara?"
"Iya kami bersaudara, tetapi saudara tidak sedarah," singkat nya penjelasan dari Aurora.
"Ohh begituya, ngomong ngomong kakak nya Alexs orang kaya yah? Boleh kah aku ikut dengan kalian untuk melamar pekerjaan? Jadi tukang kebun juga gapapa," polosnya.
Dengan rasa yang geram dan senang mereka hanya berkata, "Boleh"
Akhirnya mereka pulang, dan kembali ke Mansion bersama Jack. Lauder pun sangat senang sekali, teranya misi dia dan istrinya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana.
Lauder pun menyuruh Jack untuk tinggal bersama Maxs dengan kamar yang bersebelahan. Jack sangat senang, karena dia di perlakukan dengan baik dan sopan.
Keesokan paginya Lauder membawakan orang untuk menghipnotis Jack agar dia bisa berkata dengan jujur, dan tidak bisa mengelak untuk berbohong. Pertama Jack di jebak untuk meminum minuman buatan Autora dengan polos nya setelah 10 menit akhirnya Jack tidak sadarkan diri, dan di sanalah dia mulai di hipnotis.
Selama dia di hipnotis dia hanya berkata, "Ya, aku pernah mencelakai orang sampai sampai dia masuk jurang, sebenarnya aku tidak mau melakukan hal itu. Karena aku di ancam oleh orang yang tidak aku kenal untuk mencelakai nya, jika aku tidak menuruti nya ibu ku yang sedang diam di rumah sendirian akan dia bunuh, sebelumnya aku tidak percaya dan aku kira dia berbohong. Tetapi setelah kami melakukan Video call aku percaya, diam diam dia memperhatikan ibu ku yang sedang tidur dan sudah memegang pisau, dan mulai di sanalah aku sering melakukan kejahatan, karena aku hanya di suruh saja," jelas Jack.
Setelah itu Lauder sudah merasa cukup dengan penjelasan Jack, dia hanya ingin meresapi nya saja memikirkan bagaimana kedepannya. Dan dia harus seperti apa, Lauder mengakhiri semuanya dan dia pergi ke kamarnya untuk menenangkan pikirannya.
Seketika pikirannya menghilang ketika junior nya datang yaitu Devano, Devano mengambilkan sebuah minuman teh hangat kesukaan Lauder, Lauder sangat senang ingin sekali dia hidup 1000 tahun lagi. Ketika dia mendapatkan kenyamanan dan kebahagiaan.
Devano berkata, "Daddy maafin aku, karena aku masih terlalu kecil untik membantu daddy," ucapan mungil nya.
Lalu Lauder menjawab nya, "Kamu sudah membantu daddy dengan cara kamu menuruti apa perkataan orang tuamu dan keluargamu, ketika kamu sudah besar kelak kamu harus menjadi orang yang hebat," jelasnya.
Perkataan Lauder membuat hati Devano menangis, pedahal ia masih kecil. Namun mampu membuat hatinya terharu, meski Devano masih kecil tapi dia sangat peka dalam hal apapun.
Lalu Devano bertanya kepada Lauder, "Daddy, apakah daddy akan selalu menyayangi ku?"
"Kenapa kamu bertanya seperti itu? Apakah kepedulian daddy selama ini kurang?"
"Selama ini daddy sangat baik, pertanyaan yang jelas nya apakah daddy akan terus menemani ku hingga nanti aku kelak dewasa, dan aku akan membereskan semua masalah daddy,"
Jawaban singkat dari Lauder, "Daddy akan selalu menyayangimu, namun tidak akan selalu bersama mu,"
Setelah Lauder mengatakan hal itu, Devano pun membalasnya, "Berarti daddy tidak sesempurna yang aku pikirkan," jawaban Devano dan dia langsung saja meninggalkan Lauder sendirian di kamar nya, lalu Devano pergi ke kamarnya lagi. Lauder hanya terdiam melihat sikap anaknya, dia berpikir mengapa dia berkata seperti itu dia mulai merasakan tidak tenang. Hati dan pikirannya yang awal nya membaik kini sekarang memburuk.
2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan
Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna
"Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju
"Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.
Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,
"Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin