Beranda / Fantasi / Dewa Kuno Bangun Di Kota / Bab 2. Putri Keluarga Wang yang Sekarat

Share

Bab 2. Putri Keluarga Wang yang Sekarat

Penulis: Zaid Zaza
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-02 14:20:13

Zhen Zhi mengernyitkan dahinya. Tanpa sengaja kesadaran spiritualnya mendeteksi sebuah sumber energi spiritual yang relatif lebih murni. "Ha! Ini, energi spiritual!"

Dengan cepat Zhen Zhi memfokuskan persepsinya pada sumber energi spiritual tersebut. Dia melihat sebuah ruangan dengan lampu merah menyala di atas pintunya: Ruang ICU. Di depannya, seorang wanita cantik duduk dengan raut wajah penuh kecemasan.

Wanita itu terlihat putus asa dan takut, tangannya terus berdoa, berharap kesembuhan untuk anaknya yang tengah dioperasi.

Di tubuh wanita itulah terpancar sumber energi spiritual yang dia rasakan tadi, sebuah kalung giok berwarna hijau zamrud yang memancarkan cahaya samar. "Di sana!"

"Jaraknya juga tidak terlalu jauh," pikir Zhen Zhi seraya beranjak dari tempat tidurnya. Walaupun tubuhnya terasa sakit, Zhen Zhi tetap memaksakan diri. Baginya rasa sakit tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengalamannya sebagai dewa kuno. Sudah tidak terhitung pertarungan dan neraka yang dia alami semasa hidupnya.

Sesampainya Zhen Zhi di sana, sang wanita kini telah terduduk, ditopang lututnya yang masih bergetar mendengar kata-kata dokter yang kini ada di hadapannya, “Maafkan kami. Segala usaha maksimal telah kami lakukan, namun…”

“Dokter bohong kan!? Anakku tidak mungkin meninggal kan!?”

Suara tangisan wanita itu seketika membuat Zhen Zhi terdiam dan kembali merasakan gelenyar aneh di tubuhnya.

Namun, pandangannya kini teralihkan pada titik pusat roh yang muncul dari ruang ICU itu. Walaupun lemah, Zhen Zhi tahu seseorang yang ada di ruang ICU itu belum meninggal!

"Anak itu masih hidup," kata Zhen Zhi pada semua orang yang ada di sana. Sontak saja semua orang terkejut, terutama wanita itu, Tang Qin, dia segera menghampiri Zhen Zhi saat mendengarnya.

"Apa... apa yang kau katakan tadi?" Suaranya nyaris tak terdengar, serak karena menangis. Meski tak tahu kebenaran dari perkataan Zhen Zhi, dia mulai memiliki harapan, jelas terlihat di wajahnya yang putus asa. "Kau mengatakan putriku... dia... dia masih hidup?"

Zhen Zhi mengangguk, gerakannya tenang dan pasti, "benar, putrimu, dia masih hidup, aku bisa menyelamatkannya," jawabnya.

Dokter yang masih berdiri di ambang pintu ICU segera menyela, nadanya serius, bahkan sedikit tak percaya. "Anak muda, apa yang baru saja kau katakan? Putri Nyonya Wang mengalami perdarahan internal hebat dan syok kardiogenik setelah operasi. Saya sendiri yang memeriksanya. Otak dan jantungnya sudah berhenti beraktivitas. Bagaimana mungkin kau mengatakan dia masih hidup?"

Di dalam hatinya Zhen Zhi bergumam, 'Kalian manusia biasa, tentu saja tidak melihatnya. Jiwa anak itu memang sudah sangat lemah, di ambang batas terluar, tapi belum sepenuhnya terpisah dari tubuhnya. Masih ada benang halus yang menghubungkan keduanya. Selama benang itu belum putus, masih ada peluang.'

"Aku mengatakan yang sebenarnya, anak ini masih memiliki sisa kehidupan. Walaupun sangat lemah, tapi aku masih bisa menyelamatkannya," sahutnya.

"Omong kosong! Bahkan jika dokter terbaik di dunia datang, dia juga tidak akan bisa berbuat apa-apa! Apa kau pikir kau dewa, bisa membangunkan kembali orang yang sudah mati?"

Dokter itu merasa perkataan Zhen Zhi sangat tidak masuk akal. Pasalnya, dia sendiri yang telah memeriksa Putri Nyonya Wang dan memastikan bahwa tidak ada sedikitpun tanda kehidupan di tubuhnya. Dia sangat yakin tidak mungkin ada kesalahan dalam pemeriksaannya. Oleh karena itu, menurutnya Zhen Zhi pastilah gila atau hanya berusaha menipu.

"Dewa?" Zhen Zhi mengulang kata itu, seringai tipis muncul di sudut bibirnya. Mengatakannya sebagai 'dewa' juga tidak salah. Tapi dihadapannya, Dewa Kuno Zhen Zhi, bahkan raja para dewa pun tidak layak untuk disebutkan. "Mungkin kau bisa mengatakannya seperti itu," tambahnya.

"Sudah kuduga, pemuda ini gila! Nyonya Wang anda jangan tertipu oleh omong kosongnya, jangan sampai merugikan putri anda. Bagaimana jika dia melakukan sesuatu yang buruk?"

Zhen Zhi tidak peduli dengan cercaan dokter itu. Dengan suara tenang namun tegas, dia melanjutkan, "Nyonya Wang, tanda kehidupan putri Anda sudah sangat lemah. Jika tidak segera bertindak, akan terlambat. Setiap detik sangat berharga."

"Kau pikir ini permainan?!" sergah dokter itu lagi, nadanya naik satu oktaf karena geram. "Ini masalah serius, Nak! Aku memperingatkanmu agar jangan bermain-main. Hati-hati dengan ucapanmu atau kau akan mendapat masalah!"

Tang Qin terlihat ragu-ragu, tidak tahu siapa yang harus dipercaya. Apakah dia harus mempercayai dokter yang sudah berpengalaman, atau pemuda yang mengaku bisa menyelamatkan putrinya? Tapi dia tidak bisa mengabaikan harapan yang ada di depan matanya.

"Baik, aku akan mempercayaimu. Tolong selamatkan putriku," katanya dengan nada putus asa. "Jika kau berhasil, kau akan menjadi dermawan keluarga Wang, kami pasti akan membalasmu dengan baik. Tapi jika kau gagal, aku tidak akan melepaskanmu!"

"Bagaimana Anda bisa mempercayai perkataannya, Nyonya Wang?" kembali menyela dengan skeptis. "Maafkan saya, tapi putri anda, dia, dia sudah meninggal. Bagaimana mungkin dia bisa menyelamatkannya?"

"Lalu apa yang harus kulakukan, dokter?" Nyonya Wang membalas dengan nada marah. "Kau bilang tidak bisa menyelamatkan putriku, jadi mengapa tidak membiarkan pemuda ini mencobanya? Walaupun aku tidak tahu apa yang dikatakannya benar, aku tidak akan mengabaikan sedikit pun kesempatan untuk menyelamatkan putriku."

Beberapa orang menggelengkan kepala pelan, selain mengasihani Nyonya Wang, juga tidak percaya bahwa Zhen Zhi memiliki kemampuan itu.

Mereka berpikir harapan Nyonya Wang hanya akan berakhir dengan sia-sia, dan dia akan kembali merasakan kekecewaan yang dalam.

"Menyingkir! Jangan menghalangiku," kata Zhen Zhi dengan nada tegas.

Dokter di depannya segera menyingkir dengan kesal. "Hmph! Jika terjadi sesuatu, rumah sakit kami tidak akan bertanggung jawab," balasnya, mengancam dengan nada dingin.

“Dan jika aku berhasil, apa yang akan kau lakukan?”

Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Dokter itu mendengus,“Jika kau berhasil menyelamatkannya, aku akan menyembahmu sebagai guru,” balasnya.

“Menjadi muridku? Kau tidak layak.”

“Kau!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 28. Dia tidak mengingatku?

    "Nona? Apakah begini caramu membalas orang yang telah menyelamatkanmu?" Tanya Zhen Zhi sembari menahan Yue Yuan yang masih memberontak di bawahnya."Kekuatan ini, dia seorang kultivator? Dan... sangat kuat. Tunggu dulu! Auranya, kenapa sangat mirip dengan aura milik Zhen Zhi? Apa mungkin dia, Zhen Zhi?" "Tapi jelas-jelas waktu itu para kaisar dewa..." "Tapi aura ini memang miliknya, kuat, misterius, dan mendominasi. Tidak ada seorangpun yang memiliki aura seperti dirinya. Dia masih hidup syukurlah," pikirnya, berhenti memberontak, tubuhnya menjadi lebih tenang.Zhen Zhi merasa sedikit heran, "Kenapa tidak memberontak lagi?"Yue Yuan menatapnya lama, 'Aku yakin jika orang ini adalah Zhen Zhi. Tapi sepertinya dia tidak mengenaliku?' batinnya."Aku tidak akan memberontak lagi, jadi tolong lepaskan aku," ucap Yue Yuan dengan suara rendah. Pipinya merona halus, sedikit canggung dengan posisi mereka yang begitu dekat.Zhen Zhi menatap wajah Yue Yuan cukup lama, heran dengan perubahan sika

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 27. Mendominasi Wanita Cantik

    Zhen Zhi bergumam di dalam hatinya. 'Saat merasakan energi spiritual di dunia ini, walaupun penuh dengan kotoran, aku juga merasakan sedikit aura kuno. Seperti dugaanku, terdapat beberapa pusaka alam dewa di kota ini. Dalam cerita Legenda dituliskan, jika beberapa pusaka suku dewa kuno jatuh ke alam bawah, tidak ada yang tahu kebebarannya, dan tidak ada yang berani memeriksanya. Ternyata yang dituliskan dalam cerita itu benar adanya.'"Kapan lelangnya?" tanya Zhen Zhi."Dua hari lagi, Tuanku," jawab Chen Su."Baiklah. Aku akan pergi ke sana," kata Zhen Zhi. "Omong-omong, Chen Su, aku ingin kau menemukan adik pemilik tubuh asli ini, jika dia dalam masalah, lindungi dia.""Baik, Tuanku!" jawab Chen Su. "Tuan, saya juga menemukan beberapa batu giok di pasar barang antik. Namun, budak ini tidak kompeten, hanya bisa mendapatkan batu giok kualitas rendah ini untuk Anda, tolong hukum budak!" Chen Su menunjukkan tumpukan giok yang ia temukan, warnanya kusam dan auranya sangat lemah.Zhen Zhi

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 26. Tubuh Suci Legendaris Beraksi

    Yichen memeriksa denyut nadi wanita itu dan mengernyitkan dahi. "Dia diracun. Racun ini sangat kuat dan cepat menyebar.""Racun? Siapa yang tega melakukan ini?" tanya Feng Manyin dengan cemas. "Tunggu dulu, bagaimana kau tahu kalau dia diracun?""Aku melihat ada perubahan kecil pada warna kulitnya, terutama di sekitar mata dan bibir, yang menunjukkan tanda-tanda keracunan," jelas Zhen Zhi. "Warna kulitnya sedikit pucat dan keabu-abuan, dan ada lingkaran hitam tipis di sekitar mata. Selain itu, denyut nadinya yang tidak stabil, cepat dan lemah, serta pernapasannya yang cepat dan dangkal juga menunjukkan gejala keracunan. Dan yang paling penting, ada sedikit getaran pada otot-ototnya, yang menunjukkan bahwa racun telah mempengaruhi sistem sarafnya."Feng Manyin memandang Zhen Zhi dengan kagum, "Yichen, sejak kapan kau paham tentang pengobatan. Kau juga menyelamatkan putri tuan Wang.""Kak, aku akan menjelaskannya nanti, menyembuhkannya lebih penting," jawabnya seraya merogoh sakunya men

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   25. Pulang dan Menemukan Wanita Tergeletak di Jalan

    Sesaat setelah mereka dilempar, gu Zheng berteriak pada Jiang Ming, "Jiang Ming! Besok kau tidak usah datang lagi. Kau dipecat!"Wajah Jiang Ming pucat pasi. Ia segera merangkak, mendekati Gu Zheng. "Tuan Gu, tolong! Ini semua salah jalang itu. Dia yang membuat masalah dengan Tuan Feng, saya tidak ada hubungannya!"Gu Zheng menatapnya dingin, tak menunjukkan simpati sedikit pun. "Hmmph! Kalian berani menyinggung tuan Feng, memecatmu masih terlalu ringan, tidak tahu bersyukur!" jawabnya seraya berbalik dan menghampiri Zhou Ning, mengabaikan Jiang Ming yang masih meratap di belakangnya.Melihat Gu Zheng tak peduli, Jiang Ming mengalihkan pandangannya pada Yichen yang berdiri tak jauh darinya. Matanya dipenuhi putus asa. "Yichen, Tidak maksudku tuan Feng .. tolong bantu saya untuk menjelaskan kepada tuan Gu.""Enyah!" seru Zhou Ning, aura dingin dan mengintimidasi keluar dari tubuhnya, menjadi angin kencang yang menerpa Jiang Ming. Tubuhnya terhempas mundur, menjauh dari Zhen Zhi. "Jiang

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 24. Diseret Keluar

    Amarah Jiang Ming meluap-luap. "Apa yang kalian lakukan! Kenapa kalian membuat masalah dengan tuan Feng!""Kau menamparku! Jiang Ming, aku tunanganmu!""Kau memang harus ditampar! Jalang sialan. Apa kau tahu sapa yang kau singgung!""Memang siapa yang kusinggung? Jiang Ming, dia itu Feng Yichen, mantan pacarku yang tidak berguna.""Diam!" seru Jiang Ming, seraya kembali melayangkan satu tamparan keras ke pipi Shen Ruoqi. Di dalam hatinya Jiang Ming bergumam, 'aku mendengar kalau seorang dokter ajaib telah menyelamatkan putri tuan Wang. Tak pernah kukira bahwa orang itu adalah dia. Kali ini aku benar-benar mendapatkan masalah besar. Siapa sangka kalau pecundang ini memanjat sangat tinggi, keluarga Wang bukan sesuatu yang bisa kusinggung. Bagaimana jika dia membalas dendam padaku, dengan kekuatan keluarga Wang, aku pasti akan berakhir dengan mengerikan.'"Tuan Feng adalah penyelamat keluarga Wang. Akibat dari menyinggung keluarga Wang, apa kalian bisa menanggungnya!" seru Jiang Ming ger

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 23. Kesombongan berakhir buruk

    Melihat sikap adiknya yang berubah, Feng Manyin menatapnya heran, "Apa yang terjadi, matahari terbit dari barat? Dahulu saat Shen Ruoqi bersikap seperti ini, dia akan langsung khawatir dan bergegas membujuknya, tapi ini? Bukan hanya tidak membujuknya, Yichen bahkan juga membalasnya." "Kenapa aku tidak berani. Apa kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan di belakangku?" balas Zhen Zhi dengan nada yang tajam. "A-apa yang kau bicarakan, aku tidak mengerti... Aku tidak melakukan apapun, jangan sembarangan menuduh orang!" "Kau tidak mengerti? Kau pikir aku bodoh? Penipuan, penggelapan dana perusahaan, kau bahkan menjual dokumen penting perusahaan ke pesaing perusahaan, lalu menjebakku. Katakan padaku, jika semua perbuatan burukmu terbongkar, apa yang akan terjadi padamu?" Zhen Zhi mendekat selangkah, tatapannya begitu dingin hingga membuat Shen Ruoqi merinding. "Seharusnya nasibmu tidak akan jauh berbeda dari yang aku alami, bukan!" Shen Ruoqi mundur selangkah dengan refleks, khaw

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status