Share

Bab 6. Pulang

Author: Zaid Zaza
last update Last Updated: 2025-07-03 21:39:44

Sun Lei buru-buru merogoh sakunya, mengulurkan beberapa uang kepada Zhen Zhi. “Tu-tuan, ini uang anda, saya tidak akan mengambil sepeserpun,” katanya dengan tangan gemetar.

“Jika saya tahu bahwa dia adalah adik anda, kami tidak akan berani. Mohon tuan terima, dan ampunilah kami, kami tidak akan mengulanginya lagi,” tambahnya, berharap Zhen Zhi dapat melepaskan mereka.

Zhen Zhi menyipitkan matanya dingin, membuat orang-orang itu merasakan maut yang sangat dekat. “Melepaskan kalian, boleh saja,” jawabnya dengan suara yang rendah.

Mendengar Zhen Zhi bersedia mengampuni mereka, raut wajah mereka menjadi cerah, berpikir bahwa mereka dapat melalui bahaya tersebut dengan selamat. “Benarkan tuan, terimakasih tuan,” Sun Lei dengan hati-hati meletakkan uang yang dia keluarkan tadi di depan kaki Zhen Zhi.

Tanpa menunggu lebih lama, Sun Lei bersama dengan rekannya yang lain segera mundur perlahan dari hadapan Zhen Zhi. “Dengan kekuatan seperti itu, jelas bahwa dia bukanlah orang biasa. Hari ini
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 6. Pulang

    Sun Lei buru-buru merogoh sakunya, mengulurkan beberapa uang kepada Zhen Zhi. “Tu-tuan, ini uang anda, saya tidak akan mengambil sepeserpun,” katanya dengan tangan gemetar.“Jika saya tahu bahwa dia adalah adik anda, kami tidak akan berani. Mohon tuan terima, dan ampunilah kami, kami tidak akan mengulanginya lagi,” tambahnya, berharap Zhen Zhi dapat melepaskan mereka.Zhen Zhi menyipitkan matanya dingin, membuat orang-orang itu merasakan maut yang sangat dekat. “Melepaskan kalian, boleh saja,” jawabnya dengan suara yang rendah.Mendengar Zhen Zhi bersedia mengampuni mereka, raut wajah mereka menjadi cerah, berpikir bahwa mereka dapat melalui bahaya tersebut dengan selamat. “Benarkan tuan, terimakasih tuan,” Sun Lei dengan hati-hati meletakkan uang yang dia keluarkan tadi di depan kaki Zhen Zhi. Tanpa menunggu lebih lama, Sun Lei bersama dengan rekannya yang lain segera mundur perlahan dari hadapan Zhen Zhi. “Dengan kekuatan seperti itu, jelas bahwa dia bukanlah orang biasa. Hari ini

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 5. Menghajar Sekelompok Preman

    “Siapa kau! Menyerang kami diam-diam, apa kau ingin mati!’ bentak Sun Lei dengan nada kesal. Dia menoleh ke arah pria berambut cepak yang tergeletak tak sadarkan diri, lalu memanggilnya dengan nada keras, “Hei, bangun!” sambil menendang pria itu dengan kaki. Namun, pria berambut cepak itu tetap tidak bergerak, membuat Sun Lei semakin kesal dan berhenti, “Sialan, membuat kami malu saja.”Tiba-tiba, Zhen Zhi menjawab dengan nada geram, "Orang yang akan mati adalah kalian!" sambil mengacungkan tangannya untuk memprovokasi mereka.Sun Lei memandang Zhen Zhi dengan mata yang mengejek, tidak percaya apa yang baru saja dia dengar. "Apa yang dia katakan?" tanya Sun Lei dengan nada yang mengejek, tidak percaya bahwa Zhen Zhi berani mengancam mereka seperti itu.“Dia bilang ingin membunuh kita, apa kau tuli?” jawab pria berjanggut di sebelahnya dengan acuh.“Aku tidak tuli bodoh! Maksudku, apa bocah ini sedang menantang kita? Apa yang dia katakan tadi, ‘Orang yang akan mati adalah kalian’, Pfft

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 4. Memanggil Jendral Hantu

    Setelah Zhen Zhi menghilang dari pandangan, Tuan Wang berdiri tegak, matanya berkilat tajam. Dia menoleh pada asisten kepercayaannya, seorang pria berwajah dingin yang selalu setia mendampinginya. “Li Wei,” panggilnya dengan suara rendah namun tegas. “Segera selidiki identitas pemuda itu. Siapa dia? Dari mana asalnya? Aku ingin semua informasinya!”Li Wei mengangguk patuh. “Baik, Ketua. Akan segera saya laksanakan.”Di dalam ruangannya, Zhen Zhi segera menyerap energi spiritual yang berada di dalam giok. Arus spiritual meresap masuk ke dalam tubuhnya, menyembuhkan lukanya, serta memperbaiki kondisi fisik Feng Yichen yang sangat buruk.Tidak memakan waktu yang lama, hanya sepuluh nafas dan aura di dalam giok pun menghilang, sudah diserap ke dalam tubuh Feng Yichen. Kini giok tersebut hanyalah benda biasa, tanpa kekuatan spiritual di dalamnya.Setelah menyerap aura spiritual di dalam giok, kondisi tubuh Feng Yichen berubah drastis. Tulang dan dagingnya mengalami regenerasi yang luar bi

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 3. Dokter Ajaib

    Zhen Zhi melangkah masuk ke dalam ruang ICU, diikuti dengan nyonya Wang serta dokter dan beberapa perawat di belakangnya. Di dalam ruangan, sosok mungil terbaring pucat di atas kasur, dan monitor jantung sudah menunjukkan garis lurus yang dingin, tanda bawah jantung sudah berhenti total.Setelah melihat keadaan putrinya, nyonya Wang terhuyung, harapannya mulai pudar perlahan-lahan. Hanya melihat garis lurus di monitor, dia tahu bawa putrinya mustahil untuk di selamatkan. "Wan'er," suaranya gemetar.Mengabaikan tatapan skeptis dokter dan orang-orang di sekitarnya, Zhen Zhi mendekat. Dia meletakkan tangannya dengan lembut di dahi gadis kecil itu. Dengan indra spiritualnya yang meskipun terbatas, dia bisa merasakan benang kehidupan yang teramat tipis, nyaris putus.Memulai penyembuhan dengan ketenangan luar biasa, Zhen Zhi mulai menyalurkan vitalitasnya ke dalam tubuh anak itu. "Sekarang tubuhku tidak memiliki kekuatan spiritual sedikitpun, aku hanya bisa menggunakan vitalitas kehidupan

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 2. Putri Keluarga Wang yang Sekarat

    Zhen Zhi mengernyitkan dahinya. Tanpa sengaja kesadaran spiritualnya mendeteksi sebuah sumber energi spiritual yang relatif lebih murni. "Ha! Ini, energi spiritual!"Dengan cepat Zhen Zhi memfokuskan persepsinya pada sumber energi spiritual tersebut. Dia melihat sebuah ruangan dengan lampu merah menyala di atas pintunya: Ruang ICU. Di depannya, seorang wanita cantik duduk dengan raut wajah penuh kecemasan. Wanita itu terlihat putus asa dan takut, tangannya terus berdoa, berharap kesembuhan untuk anaknya yang tengah dioperasi.Di tubuh wanita itulah terpancar sumber energi spiritual yang dia rasakan tadi, sebuah kalung giok berwarna hijau zamrud yang memancarkan cahaya samar. "Di sana!""Jaraknya juga tidak terlalu jauh," pikir Zhen Zhi seraya beranjak dari tempat tidurnya. Walaupun tubuhnya terasa sakit, Zhen Zhi tetap memaksakan diri. Baginya rasa sakit tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengalamannya sebagai dewa kuno. Sudah tidak terhitung pertarungan dan neraka yan

  • Dewa Kuno Bangun Di Kota   Bab 1. Jiwa Dewa Kuno Bangun Di Tubuh Baru

    “Hancurkan Zhen Zhi si pengkhianat itu!”Seketika bunyi benturan keras membuat medan pertempuran itu bergetar!Serangan gabungan dari sepuluh Kaisar Dewa yang begitu besar dan hendak menghancurkan Zhen Zhi, tiba-tiba tertahan oleh sebuah perisai besar yang terbuat dari api!Perisai itu tak lain berasal dari sisa energi Yue Yuan, sang Permaisuri Phoenix!“Yue Yuan! Apa yang kaulakukan!?”“Zhen Zhi!” ucapnya seraya berusaha mati-matian menahan serangan para dewa, “hanya kau yang dapat membalikkan keadaan di dunia para dewa. Jangan mati!”Dengan tubuh yang sudah dipenuhi luka dan kekuatan yang nyaris habis, Permaisuri Phoenix menggunakan sisa tenaganya untuk mengirim Zhen Zhi menjauh dari medan pertempuran. "Tidaaak!" Raungan Zhen Zhi, sang Dewa yang terbuang karena fitnah, menggelegar tatkala menyaksikan dengan mata kepala sendiri Permaisuri Phoenix mengorbankan dirinya demi melindunginya.Dalam pandangan Zhen Zhi yang memudar, sosok Permaisuri Phoenix tertelan oleh cahaya kehancuran

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status