Share

Bab 342

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-20 12:53:50

Namun jawaban mereka semua sama. Sang kaisar memang membawa seorang gadis. Seorang gadis yang tak dikenal, tapi telah duduk di sampingnya dalam jamuan makan. Seorang gadis yang bahkan ikut rapat perang.

Berita itu menjadi pukulan besar, terutama bagi keluarga Xiao.

“Tidak! Aku harus menemui ayah,” kata seorang gadis dengan hanfu yang mewah.

**

Di ruang kerja bangsawan Xiao, suara langkah kaki cepat terdengar. Gadisnya, Nona Xiao Zhen, yang semalam melihat sendiri perlakuan sang kaisar terhadap gadis asing itu, masuk dengan wajah murka.

“Ayah!” serunya. “Katakan padaku siapa gadis itu?! Apa benar beliau membawa perempuan itu ke paviliun timur?”

Bangsawan Xiao yang tengah membaca laporan pagi hanya mengangguk. “Kau lihat sendiri, bukan? Tak ada yang perlu kutambahkan.”

Xiao Zhen mengepalkan tangannya. Raut wajahnya tak bisa menyembunyikan kemarahan. Ia mengingat jelas bagaimana sang kaisar memperlakukan gadis itu dengan lembut. Bahkan, mengantarnya sendiri ke paviliun pribadi yang sang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 453

    Zhao Xueyan meletakkan cangkir tehnya dengan lembut di atas tatakan. Tatapannya masih tenang saat mengangkat wajah, matanya mengarah langsung pada Ibu Suri Gao.“Aku menghargai niat baik Putri Min Ji,” ujarnya lembut, “Tapi sebagai istri, aku percaya bahwa doaku yang terdalam tidak perlu selalu diumbar dalam bentuk yang terlihat. Doa yang sejati adalah keyakinan yang diam namun kuat, dan aku tidak perlu membuatnya jadi pertunjukan.”Min Ji tersentak kecil. Sementara Ibu Suri Gao memicingkan matanya.Zhao Xueyan melanjutkan, dengan nada tetap tenang, tapi ada kilatan tegas di suaranya.“Lagipula, daripada membandingkan siapa yang berdoa lebih banyak atau lebih keras, bukankah lebih penting memastikan siapa yang benar-benar tidak menyimpan niat tersembunyi saat mengucapkannya?”Min Ji menegakkan punggungnya, masih dengan ekspresi polos, namun jelas dadanya naik turun menahan emosi. Kim Na menepuk pelan tangan anaknya, menyuruhnya untuk diam.Ibu Suri Gao tampak menahan napas, matanya be

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 450

    Dentuman senjata saling beradu memenuhi medan perang, debu beterbangan, udara dipenuhi aroma darah dan besi. Jeritan prajurit, denting senjata, dan raungan beast tunggangan menggema dari segala arah. Pasukan kekaisaran Zhengtang mulai kacau, sebagian dari mereka mulai mundur setelah kehilangan formasi.Kaisar Zheng Yu menggertakkan giginya. Di balik helm perangnya, wajahnya merah padam karena amarah dan rasa malu.“Keparat … pasukan rendahan itu berhasil menyeimbangkan jumlah dengan pasukanku .…” gumamnya dengan suara berat.Salah satu jenderalnya mendekat, “Yang Mulia! Kita perlu mundur sejenak dan—”“Diam!” bentak Kaisar Zheng Yu sambil mencabut pedang panjangnya. “Kalau mereka ingin bermain keras, aku akan habisi Tian Ming sendiri!”Dengan raungan marah, Zheng Yu menunggang kudanya menuju pusat medan, menerobos kerumunan prajurit yang langsung memberinya jalan. Matanya lurus menatap satu sosok gagah yang berdiri tenang di tengah medan, Kaisar Tian Ming.Tian Ming yang sedang meneba

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 450

    Dentuman senjata saling beradu memenuhi medan perang, debu beterbangan, udara dipenuhi aroma darah dan besi. Jeritan prajurit, denting senjata, dan raungan beast tunggangan menggema dari segala arah. Pasukan kekaisaran Zhengtang mulai kacau, sebagian dari mereka mulai mundur setelah kehilangan formasi.Kaisar Zheng Yu menggertakkan giginya. Di balik helm perangnya, wajahnya merah padam karena amarah dan rasa malu.“Keparat … pasukan rendahan itu berhasil menyeimbangkan jumlah dengan pasukanku .…” gumamnya dengan suara berat.Salah satu jenderalnya mendekat, “Yang Mulia! Kita perlu mundur sejenak dan—”“Diam!” bentak Kaisar Zheng Yu sambil mencabut pedang panjangnya. “Kalau mereka ingin bermain keras, aku akan habisi Tian Ming sendiri!”Dengan raungan marah, Zheng Yu menunggang kudanya menuju pusat medan, menerobos kerumunan prajurit yang langsung memberinya jalan. Matanya lurus menatap satu sosok gagah yang berdiri tenang di tengah medan, Kaisar Tian Ming.Tian Ming yang sedang meneba

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 450

    Dentuman senjata saling beradu memenuhi medan perang, debu beterbangan, udara dipenuhi aroma darah dan besi. Jeritan prajurit, denting senjata, dan raungan beast tunggangan menggema dari segala arah. Pasukan kekaisaran Zhengtang mulai kacau, sebagian dari mereka mulai mundur setelah kehilangan formasi.Kaisar Zheng Yu menggertakkan giginya. Di balik helm perangnya, wajahnya merah padam karena amarah dan rasa malu.“Keparat … pasukan rendahan itu berhasil menyeimbangkan jumlah dengan pasukanku .…” gumamnya dengan suara berat.Salah satu jenderalnya mendekat, “Yang Mulia! Kita perlu mundur sejenak dan—”“Diam!” bentak Kaisar Zheng Yu sambil mencabut pedang panjangnya. “Kalau mereka ingin bermain keras, aku akan habisi Tian Ming sendiri!”Dengan raungan marah, Zheng Yu menunggang kudanya menuju pusat medan, menerobos kerumunan prajurit yang langsung memberinya jalan. Matanya lurus menatap satu sosok gagah yang berdiri tenang di tengah medan, Kaisar Tian Ming.Tian Ming yang sedang meneba

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 449

    Di dalam paviliun barat yang tenang dan elegan, suasana tampak hangat. Aroma teh melati memenuhi udara, bercampur harum dupa halus yang mengepul dari sudut ruangan. Ibu Suri Gao duduk anggun di atas kursi ukiran kayu cendana, mengenakan jubah sutra gelap berhias bordir burung fenghuang.Di hadapannya, duduk tiga orang tamu yang datang dari negeri seberang. Seorang pria dan wanita paruh baya dengan pakaian khas hanbook formal, serta seorang gadis muda yang duduk dengan sopan, anggun namun penuh percaya diri. Dialah Min Ji, gadis cantik berkulit pucat dengan mata bening dan senyum yang lemah-lembut.“Sudah lama kita tak bertemu, Nyonya Min,” ujar Ibu Suri Gao dengan bahasa negeri seberang yang fasih, suaranya terdengar ramah namun mengandung makna tersirat. “Kukira kalian sudah lupa pada saudara jauh kalian di kekaisaran Tianyang.”Wanita paruh baya itu tertawa kecil, anggun. “Tentu saja tidak, Yang Mulia. Kami selalu mengikuti berita dari istana Tianyang. Dan mendengar kabar bahwa Anda

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 448

    “Serang!” Derap kaki kuda dan teriakan perintah memenuhi medan perang. Pasukan elit Kekaisaran Zhengtang kembali menyerbu setelah kegagalan panah memalukan mereka. Kali ini serangan darat dikerahkan dengan kekuatan penuh.Jenderal-jenderal muda dari Zhengtang memimpin pasukan mereka dari depan, menerobos celah formasi dengan tombak dan pedang berlapis Qi yang menyala-nyala.“Maju! Jangan biarkan mereka bersiap!” teriak salah satu jenderal dengan sorot mata membara.Tapi dari jauh, Kaisar Tian Ming masih berdiri dengan tenang di atas kudanya. Di sisi kirinya, Jenderal Zhao Yun dan Wu Liang telah mempersiapkan barisan khusus.Kaisar Tian Ming menurunkan tangannya perlahan. Sebuah sinyal diam yang langsung dipahami para prajurit elit Tianyang.“Formasi Naga Api! Posisi bertahan ketiga!” seru Wu Liang.Pasukan Tianyang bergerak seolah-olah satu tubuh. Mereka membentuk barisan menyerupai sisik naga yang kokoh, setiap prajurit berdiri tegap dengan senjata spiritual terhunus. Aura spiritual

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status