Share

Bab 374

Author: Yu.Az.
last update Huling Na-update: 2025-05-02 19:31:01

Langit senja di perbatasan barat benua Yunzhu tampak tenang. Cahaya matahari mulai meredup, membentuk siluet keemasan di balik pegunungan. Di atas tembok penjagaan yang menjulang, beberapa penjaga tampak tengah berpatroli dengan tombak di tangan dan tatapan siaga.

“Tenang sekali malam ini .…” gumam salah satu penjaga muda sambil bersandar pada dinding batu.

“Tenang bukan berarti aman,” sahut penjaga yang lebih tua di sebelahnya. “Jangan pernah lengah. Apalagi setelah Nonai Zhao memberikan suar darurat itu. Artinya, bahaya bisa datang kapan saja.”

“Yang Mulia Kaisar benar-benar diberkahi jika memiliki permaisuri seperti Nona Zhao. Sudah sangat cantik dan cerdas,” kata yang lain memuji Zhao Xueyan.

Belum sempat mereka melanjutkan percakapan, angin berubah tajam. Udara bergetar aneh, disertai dengan tekanan spiritual yang mengerikan. Kedua penjaga itu saling pandang.

“Apa kau merasakannya?” bisik sang penjaga muda dengan suara gemetar.

Zraaakkk!

Boom!

Duar!

Tiba-tiba, cahaya hitam meny
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alma
up lagi donk
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 408

    Zhao Xueyan termenung sejenak mendengar ucapan Tian Ming. Tidak ada lagi keraguan di dalam hatinya. Apa lagi setelah melihat pengorbanan pria tampan di depannya itu saat perang besar tempo hari menyelamatkan dirinya. Zhao Xueyan menghela napasnya, kemudian berkata, “Aku akan menjawab pertanyaan Yang Mulia. Tapi … tidak sekarang.” Kaisar Tian Ming mengangguk sambil tersenyum tulus. Ia tak keberatan menunggu sampai kapan pun, asalkan Zhao Xueyan mau menerimanya. “Baiklah! Aku akan menunggumu, tapi jangan terlalu lama. Aku tidak mau, kau diambil oleh orang lain.” Zhao Xueyan tersenyum lega, lalu keduanya akhirnya makan dalam diam. ‘Maafkan aku Tian Ming! Aku takut, statusku sebagai seorang janda. Akan menjadi pertentangan banyak orang termasuk ibu suri Gao,’ batin Zhao Xueyan. **Di paviliun timur, aroma bunga melati memenuhi udara. Para pelayan mondar-mandir dengan cekatan, sibuk mempersiapkan Zhao Xueyan untuk pesta kemenangan malam ini. Lentera-lentera merah tergantung rapi di se

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 407

    Satu minggu kemudian, suasana di seluruh penjuru benua Yunzhu berubah total. Tak ada lagi suara pedang beradu atau jerit kesakitan. Sebaliknya, malam itu, langit dipenuhi oleh cahaya lentera dan lampion yang berterbangan dari desa ke desa, dari kota ke kota, mengisi udara dengan warna dan harapan.Rakyat bersorak, anak-anak tertawa, dan para orang tua menatap ke langit dengan mata basah penuh syukur. Pesta kemenangan telah tiba.“Ayo kita berpesta! Yang Mulia Kaisar telah menyediakan berbagai makanan gratis!” seru seorang pria paruh baya. “Ayo!” Di dalam istana kekaisaran Tianyang, suasana pun tak kalah meriah. Pilar-pilar megah dibalut kain sutra emas dan merah. Ratusan lentera tergantung tinggi, memancarkan cahaya hangat. Taman istana dipenuhi bunga segar yang baru mekar pagi tadi, khusus didatangkan dari pegunungan Lianhua.“Hati-hati meletakkan bunga-bunga itu,” kata Niuniu memberikan instruksi pada beberapa pelayan. Di dapur utama istana, aroma masakan menggoda indera. Zhao Xu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 406

    Beberapa hari setelah perang besar yang mengguncang benua Yunzhu, keadaan perlahan mulai stabil. Puing-puing kehancuran mulai dibersihkan. Para penduduk yang selamat bergotong royong membangun kembali rumah-rumah mereka yang hancur. Di langit, awan putih menggantung tenang, seolah ikut menghembuskan napas lega. Kabar kemenangan Kekaisaran Tianyang tersebar cepat ke berbagai penjuru. Kekaisaran Zhengtang, Heifeng, dan Changhai mengirim utusan dan persembahan sebagai bentuk ucapan selamat, ikut merayakan akhir dari kegelapan yang sempat menyelimuti dunia. Lentera-lentera dibiarkan tergantung di depan rumah-rumah, bendera kemenangan berkibar pelan tertiup angin musim semi. “Ayo! Kita bangun kembali rumah kita bersama-sama!” seru seorang jenderal memberikan semangat. Di sebuah klinik pengobatan yang terletak tak jauh dari istana kekaisaran, Zhao Xueyan tampak sibuk. Mengenakan jubah putih bersih dengan rambut diikat sederhana, ia memeriksa beberapa prajurit yang duduk berjajar menanti

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 405

    Mentari pagi perlahan naik dari balik cakrawala, cahayanya menembus kabut tipis dan sisa-sisa asap di medan perang. Kilau keemasan itu menyinari tubuh-tubuh yang tergeletak kaku, juga wajah-wajah para prajurit yang masih berdiri, meski lutut mereka gemetar dan napas mereka tersengal.Pasukan kekaisaran akhirnya pulang membawa kemenangan telak. Mereka bersorak gembira meski ada kesedihan karena rekan mereka yang gugur, dan mata-mata yang sembab menahan tangis.Kaisar Tian Ming yang masih terbaring lemah di atas tandu, dikelilingi para tabib dan dijaga ketat oleh pengawal serta Zhao Xueyan, membuka matanya perlahan. Suaranya serak, tapi tegas.“Zhao Yun …jenderal Zhang … semua jenderal .…”Mereka segera berlutut di samping tandu, menunduk penuh hormat.“Bawa pulang jasad para pahlawan kita .…” lanjut Tian Ming dengan nada berat, “kuburkan mereka dengan hormat. Jangan ada satu pun yang tertinggal.”“Siap, Yang Mulia,” jawab Jenderal Zhao Yun dengan mata berkaca-kaca. “Kami akan pastikan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 404

    Di tengah medan perang yang mulai sunyi, hanya suara angin dan tangis lirih Zhao Xueyan yang terdengar. Aroma darah dan debu masih melekat di udara, namun tidak ada lagi suara pedang maupun sihir. Para prajurit kekaisaran Tianyang berdiri diam, menunduk dalam hening, memberi penghormatan untuk sang kaisar mereka, Tian Ming yang kini terbaring diam di pelukan Zhao Xueyan.Tubuh Zhao Xueyan bergetar, tangisnya belum berhenti. Di pelukannya, tubuh Kaisar Tian Ming masih tampak pucat, meski nyawanya masih berdenyut lemah. Darah membasahi zirah kekaisaran di tubuhnya, dan pelipis Zhao Xueyan sendiri sudah dipenuhi luka dan debu, namun dia tidak peduli."Kenapa kau begitu bodoh .…" bisik Zhao Xueyan lirih, jemarinya menyentuh wajah Tian Ming. "Kau seharusnya tidak menggantikanku .…"Tak jauh dari sana, Kaisar Zheng Yu berdiri tegap. Matanya tertuju pada Zhao Xueyan, dan raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran serta rasa bersalah yang dalam. Ia akhirnya melangkah pelan, ingin menghampiri.Na

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 403

    Kaisar Tian Ming melesat cepat, menghantam tanah dan batu di jalurnya. “Bodoh! Jangan kau pikir aku akan membiarkanmu mati sendirian!”Dalam satu hentakan cepat, Kaisar Tian Ming memeluk Zhao Xueyan dari belakang, lalu memutar tubuh mereka dan melempar Zhao Xueyan sejauh mungkin dengan seluruh kekuatan spiritual yang tersisa.“Tian Ming! Tidak!!” jerit Zhao Xueyan ketika tubuhnya terhempas menjauh, jatuh di atas tanah dengan keras.Ledakan besar mengguncang langit.Boom!Duar! Cahaya hitam dan emas meledak bersamaan. Suara ledakan membelah langit, membuat seluruh medan perang terdiam. Tanah bergetar, gunung di kejauhan pun tampak bergetar, dan cahaya hitam itu akhirnya menghilang … bersama tubuh kaisar iblis.Zhao Xueyan langsung bangkit meski tubuhnya gemetar. Debu masih mengepul tebal, dan hawa panas menyengat kulitnya. Tapi dia tak peduli. Dia berlari, terhuyung, memanggil nama yang terus bergetar di bibirnya.“Tian Ming! Di mana kau?! Jawab aku!”Akhirnya, di balik reruntuhan beb

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 402

    Kini empat lawan satu, kaisar iblis tidak terlihat kewalahan. Dia bahkan terus memprovokasi keempatnya. Namun, baik Kaisar Tian ataupun Zhao Xueyan dan kedua naga itu tidak terpengaruh sama sekali. Kaisar iblis kemudian meledakkan auranya membentuk pusaran energi, membuat Bai Zhi dan Bai Long yang ingin menyerang dari samping langsung terhempas jauh. “Kalian benar-benar pengecut, berani keroyokan,” ejek kaisar iblis. Bai Long dan Bai Zhi terlihat memegangi dada mereka yang sakit. “Dasar iblis jelek!” gerutu Bai Long. Sementara itu.Di tengah pusaran energi yang mengguncang tanah dan langit, Zhao Xueyan bergerak lincah seperti bayangan perak. Matanya tajam, mencermati tiap celah dalam pertahanan lawan. Saat kaisar iblis meluncurkan serangan berat ke arah Tian Ming, Zhao Xueyan melihatnya, sebuah titik lemah di bawah dada kanan.Tanpa ragu, dia melesat.Pedangnya menyala dengan energi spiritual murni. Dalam sekejap, dia menebas lurus ke arah celah itu.Srettt!"Aaargh!!" kaisar ibli

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 401

    Di langit yang mulai memerah oleh cahaya fajar dan percikan Qi yang membakar udara, pertarungan antara Bai Long dan Bai Zhi melawan naga monster milik Kaisar Iblis mencapai puncaknya. Dua naga legendaris itu melayang gagah, tubuh mereka dipenuhi luka, namun tatapan mereka tetap tajam dan penuh semangat.Bai Long melesat ke depan, menghantam sayap naga monster dengan cakarnya. Bai Zhi segera mengikuti, membelit tubuh lawan mereka, menahannya di udara. Naga monster itu meraung, menggeliat keras, berusaha melepaskan diri, namun cengkeraman Bai Zhi terlalu kuat.“Bai Zhi, sekarang!” seru Bai Long lantang.Keduanya saling berpandangan sesaat, lalu menggabungkan energi Qi milik mereka. Satu cahaya putih suci dan satu cahaya emas menyala terang di langit, menyatu membentuk pusaran kekuatan dahsyat. Energi itu melesat dan menghantam tepat ke dada naga monster.Groaaarrrhh! Naga monster itu menggelepar keras. Suara jeritannya menembus langit, tubuhnya mulai retak oleh ledakan energi, sebelum

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 400

    Di atas langit yang mendung dan bergemuruh, Bai Long terus melayang tinggi, tubuhnya penuh luka saat bertarung sengit dengan naga hitam milik kaisar iblis. Asap hitam mengelilingi monster naga lawannya, membuat serangan Bai Long tak mudah menembus pertahanan makhluk itu.Tiba-tiba, dari arah belakang, ekor naga hitam melingkar cepat dan menggigit tubuh Bai Long dengan keras."Aaaarrrghhh!" Bai Long meraung keras, tubuhnya bergetar menahan sakit. Gigi tajam makhluk itu menancap dalam ke sisiknya, darah emas menetes di langit.Naga hitam tertawa dalam suara parau, suaranya menggema menembus awan, "Kau lemah, Bai Long. Seharusnya kau sudah punah dari dulu."Namun sebelum tawa iblis itu sempat lama terdengar, langit bergetar hebat. Tiba-tiba sebuah raungan keras mengguncang cakrawala. Cahaya putih menyilaukan menerobos awan gelap, dan dari balik kabut, muncul sesosok naga putih yang bersinar Bai Zhi, naga suci milik Kaisar Tian Ming.Dengan kecepatan luar biasa, Bai Zhi menukik tajam dan

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status