Share

Berkultivasi

Author: Yu.Az.
last update Last Updated: 2024-12-12 09:45:42

Zhao Xueyan kini berada di ruang dimensi miliknya, tak ada yang berubah dari dunia kecil ini saat terakhir dia meninggalkannya.

“Energi di tempat ini sangat kuat. Jika aku memanfaatkannya dengan baik, aku bisa meningkatkan kultivasiku jauh lebih cepat daripada kultivator biasa.”

Zhao Xueyan mulai menyerap energi spiritual, membiarkannya mengalir melalui meridian di tubuhnya. Setiap napas membawa energi baru yang menyegarkan dan memperkuat inti kehidupannya.

Setelah beberapa saat, Zhao Xueyan merasakan dinding yang membatasi kultivasinya mulai retak. Energi spiritual itu mengalir dengan deras, membersihkan segala kotoran yang ada di tubuhnya.

Tiba-tiba, tubuhnya bergetar hebat, dan ledakan kecil energi terjadi di dalam dirinya.

“Ugh!”

Zhao Xueyan melenguh kecil, saat merasakan kesakitan yang dashyat. Perlahan-lahan sakit itu hilang.

‘Aku berhasil … tingkat dasar tingkat tiga! Ini mustahil bagi kultivator biasa dalam waktu singkat, tapi di ruang ini, aku bisa melakukannya,’ pikir Zhao Xueyan.

Zhao Xueyan tetap duduk diam, membiarkan tubuhnya beradaptasi dengan kekuatan barunya. Energi spiritual yang murni terus mengalir, memperkuat inti kehidupannya dan memperbaiki tubuhnya yang sebelumnya lemah.

Beberapa jam kemudian, dia membuka matanya. Wajahnya terlihat bercahaya, dan auranya lebih kuat daripada sebelumnya.

“Selamat Nona Zhao Xueyan, Anda berhasil menerobos ke dasar tingkat tiga. Nona Zhao Xueyan sangat jenius,” puji roh penjaga ruang dimensi.

“Terima kasih. Aku akan kembali,” sahut Zhao Xueyan datar.

Dengan hati-hati, Zhao Xueyan menarik kesadarannya keluar dari ruang dimensi itu. Saat Zhao Xueyan membuka pintu kamarnya, Niuniu segera mendekat.

Niuniu tersenyum lega. “Nona Zhao, Anda baik-baik saja? Anda terlihat lebih segar dari sebelumnya.”

Zhao Xueyan tersenyum tipis, menyembunyikan pencapaiannya.

“Aku hanya berkultivasi dengan baik. Terima kasih sudah tidak menggangguku.”

Zhao Xueyan berkata dengan nada tenang, dia tak ingin rahasianya diketahui oleh siapapun, termasuk Niuniu.

Niuniu menatapnya dengan penuh kekaguman. “Saya tidak tahu bisa membuat seseorang terlihat seperti ini. Anda seperti orang yang berbeda.”

Zhao Xueyan tersenyum samar, mengubah pembicaraan. “Kau sudah makan? Kalau belum, mari kita siapkan sesuatu. Aku punya banyak energi sekarang.”

Zhao Xueyan tahu bahwa kekuatan barunya adalah rahasia yang harus ia jaga. Dia memutuskan untuk tidak memberitahu Niuniu tentang ruang dimensinya, setidaknya untuk saat ini.

Zhao Xueyan tersenyum dalam hati, yakin bahwa dengan kekuatan yang terus bertambah, dia akan bisa mengatasi setiap rintangan di masa depan.

Setelah sarapan dan beristirahat sejenak, Zhao Xueyan berdiri dari kursinya dan meregangkan tubuh.

“Niuniu, kita perlu latihan hari ini,” ujar Zhao Xueyan.

Niuniu menatap bingung majikannya.

“Latihan, Nona Zhao? Latihan apa maksud Anda?”

Zhao Xueyan menatapnya serius. “Tubuh ini terlalu lemah, Niuniu. Aku tidak bisa terus begini. Dan kau, sebagai pelayanku, juga perlu belajar membela diri. Dunia ini tidak aman, kita harus siap menghadapi apa pun.”

Niuniu tertegun, lalu menggelengkan kepala dengan bingung.

“Tapi … Nona Zhao, Anda tidak pernah belajar bela diri sebelumnya. Bagaimana Anda bisa mengajari saya?”

Zhao Xueyan tersenyum samar, matanya penuh keyakinan.

“Itu yang kau pikirkan, Niuniu. Tapi banyak hal yang aku ketahui yang mungkin tidak pernah kau bayangkan.”

Niuniu menatapnya ragu, namun tidak ingin menentang.

“Kalau begitu, baiklah. Tapi… apakah ini benar-benar akan berhasil?”

Zhao Xueyan tertawa kecil. “Kau akan melihat sendiri. Sekarang ikut aku.”

Mereka menuju ke arah tanah lapang, di samping gubuk reot mereka. Zhao Xueyan memulai dengan gerakan peregangan sederhana, menunjukkan kepada Niuniu cara melonggarkan otot-otot tubuh.

Zhao Xueyan melakukan peregangan. “Niuniu, lakukan ini dulu. Peregangan penting untuk mencegah cedera.”

Niuniu meniru dengan canggung. “Ini… terlihat aneh, Nona Zhao. Apakah ini benar-benar latihan bela diri?”

Zhao Xueyan tersenyum. “Ini hanya awalnya. Bersabarlah. Setelah tubuhmu siap, kita akan melangkah ke gerakan inti.”

Setelah beberapa menit peregangan, Zhao Xueyan mulai mengajarkan gerakan dasar bela diri modern. Dia menunjukkan cara berdiri dengan benar, cara mengayunkan pukulan, dan cara menghindari serangan.

Zhao Xueyan menunjukkan posisi bertahan. “Lihat, Niuniu. Postur seperti ini penting. Kau harus menjaga keseimbangan tubuhmu. Sekarang, coba tiru.”

Niuniu mencoba mengikuti tetapi terlihat kaku. “Saya tidak yakin apakah saya melakukannya dengan benar.”

Zhao Xueyan mengoreksi posisi Niuniu dengan sabar.

“Luruskan punggungmu. Jangan tegang. Pikirkan gerakan ini sebagai aliran air. Santai, tapi kuat.”

Pelatihan itu berlanjut. Zhao Xueyan memperlihatkan pukulan dan tendangan sederhana, lalu meminta Niuniu mencoba menirunya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Haeiril Khadhramy
Lanjut thor, tambah seru
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 447

    Cahaya fajar baru saja muncul di ufuk timur, langit masih menyisakan warna kelam ketika dua pasukan besar berdiri saling berhadapan di medan perang terbuka, seperti barisan semut hitam yang tak berujung. Aura tekanan Qi dari para prajurit dan jenderal memenuhi udara, menggema seperti dentingan pedang yang belum terhunus.Di sisi barat, pasukan Kekaisaran Tianyang berdiri gagah. Di barisan paling depan, Kaisar Tian Ming duduk tegak di atas kudanya yang gagah berwarna hitam legam. Zirah emas di tubuhnya memantulkan cahaya matahari pagi, menambah aura agung dan tak tergoyahkan.Di sisi timur, pasukan Kekaisaran Zhengtang berbaris rapi. Kaisar Zheng Yu berdiri di atas kuda coklatnya, mengenakan jubah perangnya berwarna merah gelap dengan lambang naga api di dada. Wajahnya angkuh dan dingin.Kaisar Zheng Yu mengangkat tangan, memberi isyarat pada seluruh pasukannya untuk tetap diam, lalu melangkah maju beberapa tapak dengan suara lantang.“Tian Ming! Menyerahlah. Serahkan Permaisuri Zhao X

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 446

    Fajar belum sepenuhnya menyingsing, langit masih menggantungkan semburat biru gelap dan oranye pucat. Angin pagi berhembus lembut namun membawa hawa tegang dari persiapan perang. Derap kaki pasukan elit kekaisaran Tianyang terdengar mantap di pelataran luar gerbang utama. Armor-armor berkilau, panji-panji berkibar, dan beast tunggangan menggeram lirih, seakan ikut merasakan aroma pertempuran yang sudah di ambang waktu.Di tengah pasukan itu, Kaisar Tian Ming berdiri gagah dengan zirah emasnya. Namun matanya hanya tertuju pada satu sosok yaitu Zhao Xueyan, istrinya, yang berdiri di dekat gerbang dengan wajah menahan."Xueyan .…" ucapnya pelan sambil menggenggam tangan istrinya yang dingin."Aku baik-baik saja," jawab Zhao Xueyan singkat, namun jelas nada suaranya bergetar. "Aku hanya, tak menyangka hari perpisahan kita datang secepat ini."Kaisar Tian Ming tersenyum lembut. "Bukan perpisahan. Hanya jeda, aku akan kembali. Kau akan melihatku berdiri di sini lagi, dengan kemenangan."Zh

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 445

    Langit senja di Benua Yunzhu berwarna kemerahan, seakan menyambut datangnya badai. Suara gemuruh dari kaki-kaki monster buas mengguncang tanah. Pasukan elit Kekaisaran Zhengtang muncul di balik awan debu, menunggangi beast monster masing-masing seperti macan bermata tiga, burung baja bersisik, hingga kuda api yang menghembuskan napas panas dari lubang hidungnya.Di barisan terdepan, berdiri tegak seorang pria berjubah ungu gelap, dengan helm perang di kepalanya, Kaisar Zheng Yu. Sorot matanya tajam menatap ke depan. Di hadapan mereka terbentang gerbang kokoh timur Benua Yunzhu, dijaga dua gunung tinggi yang menjulang seperti sepasang penjaga raksasa.Seorang jenderal muda mendekat, menunduk hormat. "Yang Mulia, kita telah mencapai titik perkemahan yang strategis. Lembah di antara dua gunung ini cukup tersembunyi, dan dekat dengan perbatasan Kekaisaran Tianyang."Kaisar Zheng Yu menoleh sekilas, lalu memandang ke lembah yang dimaksud. Angin berembus kencang, membawa aroma tanah basah d

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 444

    Di Paviliun Barat yang sejuk dan megah, Ibu Suri Gao duduk anggun di bawah naungan tirai sutra tipis. Di hadapannya, cawan teh melati menguarkan aroma halus. Matanya tajam menatap ke luar, seolah menunggu sesuatu. Tak lama kemudian, langkah kaki cepat terdengar mendekat. Seorang prajurit berseragam gelap membungkuk dalam di depan pintu. "Masuk," ucap Ibu Suri tanpa menoleh. Prajurit itu melangkah masuk dan kembali membungkuk dengan hormat. "Hamba menghadap, Yang Mulia." Ibu Suri meletakkan cangkir tehnya dan menoleh dengan dingin. “Bagaimana hasil penyelidikanmu?” Dengan suara rendah dan hati-hati, prajurit itu menjawab, “Yang Mulia Kaisar Tian Ming sedang mempersiapkan pasukan dalam diam. Karena Yang Mulia Kaisar akan berperang.” Alis Ibu Suri langsung berkerut. “Persiapan perang?” tanyanya tajam. “Benar, Yang Mulia,” sahut sang prajurit. “Kami mendapat laporan bahwa Kekaisaran Zhengtang akan menyerang Kekaisaran Tianyang.” Ibu Suri Gao berdiri dari duduknya dengan cepat. Tata

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 443

    Mentari pagi menyinari halaman istana dengan lembut, menyusup lewat jendela-jendela besar yang menghadap ke taman bunga. Suasana di ruang makan keluarga kekaisaran tampak hangat. Aroma teh melati dan hidangan sarapan khas kekaisaran memenuhi udara. Di meja utama, Kaisar Tian Ming duduk berdampingan dengan Permaisuri Zhao Xueyan, sementara Jenderal Zhao Yun dan istrinya, Nyonya Bing Qing, duduk di sisi lainnya. Ibu Suri Gao berada di ujung meja, menyendok bubur tanpa bersuara.Kaisar Tian Ming menatap ke arah ayah mertuanya. “Ayah mertua,” panggilnya pelan namun tegas.Jenderal Zhao Yun mengangkat kepalanya, menatap sang kaisar penuh wibawa. “Ada yang ingin dibicarakan, Yang Mulia?”Kaisar Tian Ming mengangguk. “Ayo kita bicara di ruang kerja,” ujar Tian Ming seraya bangkit.Jenderal Zhao Yun mengangguk tenang, lalu menyeka mulut dengan sapu tangan sebelum ikut berdiri. “Baiklah.”Keduanya berjalan meninggalkan ruang makan dengan langkah mantap. Ibu Suri Gao yang melihat itu mengernyit

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 442

    Langkah ringan terdengar mendekat, disusul oleh suara pintu yang terbuka perlahan.Kaisar Tian Ming yang baru saja memerintahkan dua tangan kanannya untuk mempersiapkan pasukan, segera menoleh tajam. Namun, begitu melihat siapa yang berdiri di ambang pintu, sorot matanya langsung berubah dari bengis menjadi hangat.“Sayang?” Suaranya melunak. “Ada apa kau datang ke sini malam-malam begini?”Zhao Xueyan berdiri dengan gaun tidur merah marun yang lembut, rambut panjangnya digelung ringan, beberapa helai terurai di bahu. Wajahnya serius, matanya menatap langsung ke arah sang suami.“Apa yang terjadi, Tian Ming?” tanyanya pelan, tapi tegas.Tian Ming berdiri dan melangkah mendekat. “Tak ada apa-apa. Hanya urusan kekaisaran. Tak perlu kau khawatirkan, sayang.”Zhao Xueyan mendengus kecil, lalu bersedekap. “Aku tidak suka dibohongi. Jika kau berani menyembunyikan sesuatu dariku.” Ia berhenti sejenak, matanya menyipit. “Silakan tidur di luar mulai malam ini.”Wajah Tian Ming seketika membeku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status