Home / Romansa / Di Antara 2 Cinta / Ibu Untuk Axel.

Share

Ibu Untuk Axel.

Author: Ls07
last update Last Updated: 2025-02-18 16:40:59

Setelah melayani dan bicara pada tamu undangan, Sthella melangkah pergi untuk beristirahat sejenak. Sthella sama sekali tidak mengerti kenapa dia harus bersusah payah menyambut semua orang yang ada ditempat ini? Pada hal dia sama sekali tidak mengenal satupun tamu yang datang menghadiri pernikahanya dan Ezel, yang lebih menyebalkan lagi Sthella harus memainkan drama bersama pria yang baru saja menjadi suaminya.

Sthella  memijat pelan kedua kakinya yang sakit karena lelah berdiri seharian. Tiba-tiba seorang anak laki-laki berusia lima tahun datang menghampirinya, dia adalah putra Sthella, lebih tepatnya putra dari pernikahan Ezel sebelumnya. Sthella sangat senang melihat Axel, dia bahkan langsung memeluk anak laki-laki itu. Meskipun Sthella sama sekali tidak mengenal Ezel, ayahnya tapi Sthella sangat mengenal Axel dengan baik bahkan lebih baik dari pada ayahnya sendiri. 

Pertemuan pertama Sthela dengan Axel terjadi begitu saja, kalau tidak salah ingat saat itu Sthella sedang berada ditaman kota. Disanalah dia pertama kali bertemu dengan Axel, anak lelaki ini sedang menunggu sang Ayah menjemputnya, selama berjam-jam Sthella menemani Axel ditaman itu, bermain dengannya sampai seseorang datang menjemput Axel pulang.

"Kakak Cantik apa sekarang aku boleh memanggilmu Bunna?"Axel menatap lekat wajah Sthella mata bulatnya seakan-akan mengatakan 'tolong biarkan aku memanggilmu Ibu.'

Sthella tersenyum memperhatikan wajah menggemaskan putra-nya itu,"Tentu saja boleh. Mulai sekarang Axe harus memanggil Kakak cantik dengan sebutan Ibu.”

"No!"Axel atau yang biasa dipanggil Axe, melipat tangannya didada. Dia tidak setuju dengan usul Sthella untuk memanggil Sthella dengan sebutan Ibu. "Aku tidak suka panggilan itu. Aku lebih suka memanggil kakak cantik dengan panggilan Bunna."

Sthella tidak bisa menahan tawanya melihat tingkah menggemaskan putra-nya,"Baiklah. Axe bisa memanggilku Bunna."Mendengar ucapan Sthella Axel langsung melempar dirinya ke dalam pelukan Sthella. Setidaknya kehadiran Axel memberi warna baru untuk hidup Sthella.

“Aku senang sekali, akhirnya aku memiliki Bunna seperti teman-temanku,”Ucap Axel dengan wajah innocent. Sthella tersentuh karena Axel menerima kehadirannya dengan tulus.”Aku akan memberitahu teman-teman kalau aku sudah memiliki Bunna sekarang.”

“Bunna juga senang memiliki putra selucu kamu,”Sthella mengusap lembut pucuk kepala Axel

‘Setidaknya aku memiliki secercah kebahagian dengan kehadiran Axel disisiku. Aku janji akan menjadi Ibu yang baik untuk anak ini,’menolong Sthella

“Bunna, ayo kita temui Ayah,”ucapan Axel membuat Sthella sadar lamunannya

💞💞💞💞💞

Ezel langsung memalingkan wajahnya begitu mendengar suara tawa Axel, putra yang dia sembuyikan selama lima tahun ini, dan untuk  pertama kalinya Ezel melihat putranya tertawa lepas bersama orang yang baru saja dia kenal tidak lama ini.  Melihat kedekatan diantara mereka sedikit membuat Ezel cemburu dan tenang dalam waktu bersamaan, setidaknya dia tidak perlu repot-repot menyakinkan Axel untuk menerima wanita itu sebagai Ibunya.

"Wanita itu sudah resmi menjadi istri ku, menjadi Ibu untuk putraku. Aku harap dia adalah orang yang tepat untuk Axe. Semoga dia bisa memberikan kasih sayang seorang Ibu yang tidak pernah didapatkan oleh putra ku selama ini. Tidak ada yang lebih berharga selain melihat putra-ku tumbuh besar dalam kasih sayang seorang Ibu."batin Ezel sambil terus memperhatikan kedekatan putranya dengan wanita yang baru saja resmi menjadi istrinya.

"Kau beruntung mendapatkan istri yang tidak hanya cantik tapi juga bisa menerima putra mu.”

Ezel tersadar dari lamunannya begitu mendengar suara Leo, Ezel terlalu fokus memperhatikan kebersaman Sthella dan Axel sampai dia tidak menyadari kehadiran orang lain di dekatnya.

"Aku senang Axe mendapatkan seorang Ibu sepertinya. Sebagai sahabat mu, aku ingin berterima kasih karena kau telah memberikan keluarga yang lengkap untuk keponakanku."

"Aku harap keputusan yang aku ambil ini benar, Leo. Jujur saja aku tidak yakin dengan pernikahan ini, jauh dalam lubuk hatiku aku masih mencintai Yuri. Aku tidak yakin bisa memberikan tempat Yuri pada wanita lain."

“Demi Tuhan Kau ini bicara apa eoh?"Leo terlihat kesal mendengar perkataan Ezel, Leo bisa mengerti kalau Ezel masih mencintai wanita masa lalunya itu, tapi Leo tidak ingin Ezel terus mengingat wanita itu dan menyakiti perasaan wanita yang kini menjadi istrinya. “Ezel, sadarlah, wanita itu tidak pantas untuk mu apa lagi menjadi Ibu dari Axe. Tolong lupakan semua hal yang menyangkut wanita itu. Lihatlah wanita yang bersama putramu itu? Dia lebih pantas menjadi Ibu dari anak sebaik Axe. Pikirkan perasaannya, jangan lukai wanita sebaik itu teman atau kau akan menyesal nantinya."

Ezel terdiam mendengar penjelasan Leo, dia tidak bisa mematahkan semua perkataan Leo mengenai Yuri maupun Sthella. Namun biarpun begitu dia tidak bisa menghindari kenyataan bahwa dia masih mencintai wanita masa lalunya, wanita yang pernah memberikan kebahagian dan rasa sakit, wanita yang sudah memberikan malaikat kecil padanya.

"Aku tidak bermaksud ingin menguruimu, aku menghormati sebagai kakak ku meski selisih umur kita hanya dua bulan,"Leo memusatkan atensinya pada Axe yang belarian menghindari kejaran Sthella. Axe memang putra kandung Ezel, namun bagi Leo dan yang lain Axe juga putra mereka. Mereka semua turut adil dalam menjaga, merawat dan membesarkan Axe."Ezel untuk kali ini saja turunkan sedikit egomu demi putra kita. Dengarkan suara tawanya, tidakkah hatimu merasa damai mendengarnya? Anak itu bahkan tidak pernah tertawa sebahagia itu bahkan saat bersama kita. Huh kakak ipar membuatku iri."

"Di mana Varen? Sejak tadi aku tidak melihatnya."Berbagai sumpah serapah keluar begitu saja dari mulut Leo mendengar pertanyaan Ezel. Selalu saja seperti ini. Ezel selalu mencari cara untuk menghindari pembicaraan serius. Leo mengepal tangannya, menahan diri untuk tidak kehilangan kendali memukul kepala Ezel. 

"Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu? Aku hanya bertanya soal adik ku."Ezel mundur beberapa langkah, Radarnya menangkap sesuatu yang berbahaya. Sebelum Leo menerkamnya lebih baik dia menjaga jarak dari singa jantan ini.

"Kalau saja memukul kepala orang tua tidak berdosa, aku sudah memukul kepalamu, Ez. Kau?" Leo menggelengkan kepalanya. Leo memilih untuk pergi dari pada bersama Ezel. Terlalu lama bersama Ezel hanya akan membuat tensi darahnya tinggi.

"Hei kau mau kemana? Kau belum menjawab pertanyaanku. Dimana adikku?"

"DI SANA! ADIK MU ADA DISANA, SIALAN!" Ezel tertawa melihat orang-orang yang berada didekat Leo terkejut mendengar teriakan Leo. Leo buru-buru pergi karena malu.

“Hei kau mau pergi kemana? Kita belum selesai bicara?”teriak Ezel

Leo memilih menulikan rungunya, ingin sekali rasanya Leo memukul kepala Ezel dan membuat pria itu kehilangan ingatannya.”Leo kemarilah, aku masih ingin bicara padamu.”

“Bicara saja sendiri! Aku tidak mau membuang waktuku meladenimu Ezel De’Costa,”teriak Leo frustasi. 

 

🌻🌻🌻🌻🌻

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini. Mohon terus dukung Di Antara 2 Cinta dengan membaca selama 5 menit, subscribe, ulasan dan komentar disetiap bab yang kalian baca.🙏

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Di Antara 2 Cinta   Kesempatan Kedua

    "Ketahuilah membuat pilihan antara suami dan ibuku, adalah keputusan tersulit yang pernah aku buat. Satu sisi aku tidak ingin berpisah darimu dan anak kita. Tapi sisi lain aku tidak ingin kehilangan Ibu. Ibu satu-satunya keluarga yang aku miliki selama ini." Yuri meremas jemari tangannya sendiri, dia terlihat sangat gugup. “Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri, jika sampai terjadi sesuatu pada Ibuku.”Yuri menyakinkan dirinya sendiri bahwa dia melakukan hal yang benar saat ini. Dia mengatakan hal yang sebenarnya, memang benar kondisi ibunya tidak baik akan tetapi mengenai orang tua Ezel yang memberikan penawaran tidak sepenuhnya benar. Ada sesuatu yang coba Yuri tutupi dari Ezel."Ditambah lagi kondisi ekonomi kita memburuk, kau harus bekerja serabutan mencari uang demi membeli makan dan susu untuk Axe. Kita masih terlalu muda saat itu, aku tidak pernah meragukan perasaanmu padaku. Tidak sama sekali! Hanya saja melihat kau yang terbiasa hidup mewah, semua yang kau inginkan selalu t

  • Di Antara 2 Cinta   Alasan kepergian Yuri

    Seminggu sudah berlalu sejak dia mendengar pembicaraan Ezel dan Jade. Walaupun menyakitkan, Sthella berusaha untuk tetap kuat menerima kenyataan bahwa suaminya masih mecintai wanita lain dengan besar hati. Wanita yang tidak dia ketahui wujud dan rupanya seperti apa. Namun satu hal yang pasti kalau wanita itu adalah wanita hebat karena dia bisa membuat pria arogan seperti Ezel jatuh cinta. Sthella tetap bersikap seperti biasa terhadap Ezel, seakan-akan dia tidak mengetahui apapun. Sthella lebih memilih menutup mata dan telinganya, melupakan semuanya demi Axel dan bayi yang ada di dalam kandungannya.Waktu terus berjalan, hari terus berganti namun Ezel masih tidak mengetahui fakta bahwa istrinya saat ini sedang mengandung anaknya. Ya bagaimana mungkin Ezel bisa tahu kalau dia sibuk menghabiskan waktu bersama Yuri. Seperti malam ini, mereka berdua asyik menikmati kencan layaknya sepasang anak remaja yang sedang di mabuk cinta. Hal yang wajar jika Yuri menikmati momen ini bersama Ezel

  • Di Antara 2 Cinta   Ancaman Jade

    "Sepertinya aku perlu bicara denganmu, Ez?"“Kau ingin bicara apa eh? Jika kau ingin membahas masalah tadi, lupakan saja. Aku tidak ingin membahas apapun denganmu, Jade!" Ezel memejamkan matanya, dia terlalu lelah untuk bertengkar dengan Jade.'Apa kau masih mencintai wanita itu?" Sthella mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam ketika mendengar pembicaraan Jade dan Ezel didalam. "Kenapa? Apa pertanyaanku begitu sulit hah, sampai kau tidak bisa menjawabnya Tuan Ezel De’Costa!!""Ya. Aku masih mencintainya, itukan jawaban yang ingin kau dengar Tuan Jade Fernandes!" Ezel mengepal tangannya menahan amarah. Dia terlalu lelah dan dia tidak memiliki kekuatan untuk berdebat dengan Jade. "Tolong berhenti memojokkan aku seperti ini, Jade. Kalian semua membuatku lelah.”'Tidak! Kita harus meluruskan semua ini, sebelum masalahnya meluas kemana-mana.”Ezel berdecak kesal, rasanya percuma saja meminta Jade berhenti membahas ini. "Baiklah, kau ingin membahas masalah ini maka mari kita bahas! Selama

  • Di Antara 2 Cinta   Pregnant

    Selesai melakukan pemeriksaan, Sthella menemui dokter yang menanganinya dengan ditemani oleh Loky dan Leo."Dokter, bagaimana hasil pemeriksaannya? Kakak Iparku baik-baik saja, kan? Apa penyakitnya berbahaya?" Leo terus melempar pertanyaan tanpa henti sampai membuat Sthella dan Loky malu dibuatnya. Siapapun yang melihat kekhawatiran Leo akan mengira kalau dialah suami Sthella. "Hei, kenapa kau diam saja? Apa kau tidak bisa menjawab pertanyaanku hah?""Raksasa sialan tutup mulutmu, kau membuat kami malu." Loky berbisik pelan sambil mencengkram erat pergelangan tangan Leo "Dokter ini tidak bisa menjelaskan apapun kalau kau terus bertanya."Dokter Ishina Velarize menatap kedua pria yang ada di hadapannya bergantian, kemudian dia menarik nafas berat memberitahu hasil pemeriksaan Sthella. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dari hasil pemeriksaan tidak ada yang salah dengan kesehatan Nyonya Costa.""Apa kau yakin hasil pemeriksaannya benar, tidak ada kesalahan sama sekali? Dokter lihat b

  • Di Antara 2 Cinta   Warning

    Tiga pria tampan bertubuh atletis berjalan memasuki sebuah restoran yang menjadi favorit mereka, restoran yang sama dimana Ezel menghabiskan waktu bersama Yuri dan Axel tanpa sepengetahuan mereka. Varen terlihat begitu fokus memperhatikan seseorang yang terlihat bahagia bersama wanita yang sangat Varen dan para member benci."Hei, bukankah itu fosil tua?" Jade dan Hiro secara spontan menoleh ke arah tempat yang ditunjuk oleh Varen. "Uh untuk apa fosil tua itu bertemu dengan siluman wanita itu? Sialan! Dia bahkan membawa Axe bersamanya.""Ayah itu Paman Varen?" Axel yang melihat kehadiran mereka bertiga langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari keluar untuk menemui ketiga pamannya. "Paman?""Yak Axe, jangan berlari nanti kau bisa jatuh." Dengan sigapnya Varen langsung menangkap tubuh Axe saat kaki Axe tersandung dan terjatuh. "Bukankah sudah Paman katakan untuk tidak berlari hah. Wah kau ini benar-benar merepotkan, ya.""Axe kemarilah." Jade mengambil Axel dari dekapan Varen.

  • Di Antara 2 Cinta   Pertemuan Ibu dan Anak

    Tiga puluh menit, ya sudah tiga puluh menit Sthella berada di dalam toilet dan selama itu tidak ada tanda-tanda Sthella akan keluar dari toilet. Apa toilet begitu nyaman hingga membuatnya berlama-lama di dalam sana? Atau dia ketiduran? Loky dan yang lainnya mulai khawatir dengan keadaan Sthella. Mereka bertiga tampak gelisah menunggu di depan toilet."Kakak Ipar apa terjadi sesuatu padamu? Kau baik-baik sajakan? Kakak Ipar jangan diam saja. Tolong jawab pertanyaanku, kau membuat kami semua khawatir." Leo terus mengetuk pintu toilet sambil terus memanggil nama Sthella namun tidak ada respon sama sekali dari Sthella yang berada di dalam."Dasar bodoh, mau sampai kapan kau memanggilnya hah? Minggir, aku akan mendobrak pintu ini,” sarkas Loky“Apa? Mendobrak?Tidak boleh! Kau bisa menghancurkan pintu ini tahu,”protes Leo tidak terima“Lalu kau mau bagaimana? Menunggunya sampai dia keluar? Begitu?”Loky yang terlampau khawatir mendorong Leo menjauh dan langsung mendobrak pintu toilet begitu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status