Share

Khawatir

Part 17

“Maaf, Mas,” ujar Madina merasa bersalah kala mendengar suaminya meringis kesakitan. “Aku cuman mau mengucapkan selamat kepada Mas, kalau kita sebentar lagi akan ... mempunyai anak."

"Syukur alhamdulillah. Akhirnya, Allah mengabulkan keinginan dan harapan kamu, Dek," sahut Malik terdengar biasa saja, tidak seperti sang istri yang terlihat sangat bahagia.

Madina mengurai pelukan dari tubuh tegap sang suami, lalu dia menatap kecewa pada pria yang sangat dicintainya. "Mas, sepertinya kamu enggak bahagia mendengar kabar baik ini. Kenapa, Mas?"

Malik tampak menarik napas dalam, lalu mengembuskan secara perlahan. Kemudian, dia membingkai lembut wajah ayu sang istri dan memberi kecupan sayang di kening wanitanya.

"Mas bahagia, Sayang. Tapi, Mas akan jauh lebih bahagia kalau anak kita lahir dari rahim kamu, Dek."

"Tapi, yang aku lihat malah sebaliknya. Tidak ada raut bahagia terpancar di wajah tampanmu ini, Mas, atas anugerah berkah dari-Nya yang menghadirkan calon anak kita yang se
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status