Share

327. Sebuah Dendam yang Usang

Saat pintu tertutup Namira memutar tubuhnya dan berkata, "Pah ... sudahlah Pah, Papah harus legowo ... Mama udah nggak sanggup lagi kalau harus hidup di bawah bayang-bayang masa lalu. Mama ingin move on, izinkan Mama bermain dengan cucu-cucu Mama dengan tenang, Pah."

"Mama nggak ingat betapa menderitanya Selena?" tanya Fuad yang tidak bisa menghilangkan perasaan sakit hatinya karena anak kesayangannya direbut begitu saja. "Papa sakit, Mah!"

Namira menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menariknya kesal, rasanya ia ingin menyalurkan semua amarahnya ke setiap tarikan rambutnya yang menyakitkan.

"Mama ... Mama," panggil Intan mencoba menenangkan Namira, Intan dengan cepat mendekati Namira dan memeluknya erat-erat, "udah, Mah."

"Mama nggak kuat lagi, Intan ... Mama capek," bisik Namira sambil mengusap punggung Intan pelan, "rasanya hidup Mama seperti ini terus. Mama nggak kuat hidup dalam kubangan dendam dan perasaan dengki pada Awan. Mama nggak kuat, Mama ingin buka lembaran baru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Cece_Jeje
Kgk usah gengsi ngapa pak fuad udh turunin egonya dikit Emang g mau becanda m duo barongsai wkwkwk
goodnovel comment avatar
Neng Ade
wajib d coba, skli coba kmu ktagiha eaaa
goodnovel comment avatar
Bunda Hani
harus bisa. toh selama ini awan bersikap baik dan tanggung jawab sama si kembar. udah lah baikan sama masa lalu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status