Share

Bab 18

 "Haris, Om Seno itu cari pembantu, bukan cari calon istri buat kamu, untuk apa musti cantik? Yang pentingkan rajin bekerja," Anak tertua, Hasan Basri menimpali.

Ah, ternyata anak sulung mereka lebih bijaksana.

"Mas, ngapain sih kamu pakai ngomentari mereka?" kata Istrinya, Nirmala.

 

Ya ampun, suaminya sudah baik gitu, istrinya ternyata judes.

"Lah emang kenapa? Suka-suka mulut akulah mau ngomong apa!" jawab Hasan ketus.

Dari sini aku sudah bisa melihat, hubungan suami istri ini tidak harmonis, bicara mereka selalu bernada tinggi, tidak ada kelembutan dan keromantisan sama sekali. Ya Allah ... Terjebak di lingkungan seperti apa aku sekarang? Sepertinya bakal sulit ke depannya.

"Ya sudah, Seno tolong antar mereka ke pavilium ya?" kata Bu Halimah.

"Ayo ...," ucap Pak Seno ke arah kami sambil menggelengkan kepala sekali.

Kami mengikuti langkah Pak Seno di belakang, kami melewati dapur dan pintu belakan.

"Pak S

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status