Share

Bab 47

Aku segera membuka dompet itu, ada cukup banyak lembaran biru, aku mengambil tiga lembar dan segera keluar kamar.

Di lobi motel kulihat beberapa pegawai motel yang tengah bersantai menonton tivi. Aku meminta tolong pada salah satu pegawai untuk membelikan nasi soto atau nasi sop daging dua porsi, aku yakin tuan Hasan belum makan malam, juga memintanya membelikan obat batuk dan flu serta obat pereda demam.

Pegawai hotel sepertinya profesional, mereka tidak terlalu kepo dengan hubungan kami, dia melayani kami dengan sangat baik sebagai tamu.

Aku kembali ke kamar selagi menunggu pesanan, kulihat tuan Hasan sudah tertidur, namun tidurnya tampak gelisah, suara dengkurannya terdengar tersendat, mungkin karena tenggorokannya berdahak dan hidungnya mampet sehingga tidurnya tidak bisa nyenyak.

Aku hanya memperhatikan dia dari tepi ranjang, kulihat di dahinya terdapat bintik keringat sebesar biji jagung, apakah dia benar-benar kesakitan? Aku hanya berani memandanginya, tidak berani menyentuhnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Lenni Lenni
cerita yang sangat bagus
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
sekedar empathy atau ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status