Bab 15 Empat Mata"Kakak temuin, gih!" pinta Nara pada kakaknya."Iya, ini juga mau ke sana sekalian Kakak mau minta maaf soal kecelakaan ini," balas Yoongi.Sayangnya belum juga niat untuk menemui Hanna terlaksana, di detik itu Yoongi dibuat terkejut sekaligus tak percaya ketika melihat seseorang yang tiba-tiba masuk ke tempat di mana Hanna berada. Siapakah dia?Mala. Ya, seseorang yang baru saja memasuki ruangan dimana Hanna berada itu adalah Mala. Melihat hal tersebut lantas tanpa berpikir panjang Yoongi pun segera mendekat ke tempat yang sama. Sesampainya di depan ruangan tempat Hanna dirawat, saat itu Yoongi tak langsung masuk begitu saja. Ia berdiri sejenak di depan pintu ruangan tersebut yang memang sudah terbuka sejak tadi. Sikap Yoongi ini seolah ia ingin memberikan kesempatan pada Mala dan Hanna untuk saling berbicara. Siapa tahu dengan kedatangan Mala di saat seperti ini adalah pertanda akan kembalinya hubungan persahabatan antara dirinya dan Hanna.Sampai beberapa saat ke
Bab 16 Jawaban HannaSebab itu juga yang kemudian membuat Hanna mau memaafkan Yoongi. Tapi bukan berarti dirinya akan mengiyakan apa yang dikatakan Yoongi karena Hanna tahu kalau laki-laki di dekatnya ini sudah memiliki calon istri. Dan kecelakaan yang ia alami sekarang pun gara-gara ibunya serta calon istrinya itu, yang mana di awal Hanna sendiri tak tahu akan kesalahannya mengapa keluarga Yoongi tega berbuat demikian padanya.Lalu, bagaimana bisa sekarang ini Yoongi menyatakan ingin serius menikahinya? Sedangkan ia sendiri sudah dijodohkan dengan wanita lain serta dari kejadian ini terlihat kalau ibunya tidak menyukai keberadaannya.Cukup lama Hanna terdiam usai mendengar perkataan dari Yoongi tersebut. Sebelumnya, sejak kejadian malam itu pun gadis berhijab itu sempat kepikiran perihal pernyataan dari laki-laki di dekatnya itu yang ingin menikahinya. Namun, lagi-lagi karena menganggap pernyataan tersebut hanya supaya Mala tidak memperlakukannya dengan kasar, alhasil pemikiran itu p
Bab 17 Secarik KertasDi sebuah taman di sekitar rumah sakit itu lah dimana terjadinya perdebatan antara seorang kakak dan adiknya. "Kenapa Kakak pergi gitu aja? Apa kakak mau nyerah buat dapetin Mbak Hanna?!" cetus Nara yang merasa kesal pada Yoongi.Yoongi terdiam. Ia merasa kalau adiknya tak begitu paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Sampailah beberapa detik kemudian tiba-tiba seseorang datang menghampiri kakak beradik itu. Dan karena kedatangan seseorang itu lah yang membuat Yoongi sedikit terkejut karena ia merasa dirinya akan dicemooh lantaran kejadian ini.Hafiz. Ya, seseorang yang barusan datang adalah Hafiz. Tentu kehadiran laki-laki yang pernah disukai Hanna itu membuat Yoongi semakin merasa terpojok. "Mau menyerah mendapatkan Hanna?" tanya Hafiz yang mana membuat Yoongi agak bingung. Ia tak menyangka laki-laki yang pernah mengisi hati gadis pujaannya itu menanyakan hal tersebut.Yoongi berjalan mendekati Hafiz dan berkata, "menyerah?" Yoongi menghela napasnya sejena
Bab 18 Kehadiran Nara di Rumah Hanna "Keluar dari rumah ini artinya kamu juga harus keluar dari keluarga ini!" Yoongi tercengang mendengar perkataan mama nya barusan. Ia betul-betul tak menyangka jika keputusannya akan membuatnya berada di posisi sesulit ini, mengingat ia begitu menyayangi orang tua satu-satunya itu walaupun banyak perbuatan yang membuatnya mengelus dada. Namun, rupanya rasa sayangnya terhadap wanita yang melahirkannya dua puluh delapan tahun yang lalu itu tak membuatnya lantas mengurungkan niatnya. Yoongi lebih memilih melanjutkan langkahnya seraya menyampaikan permintaan maafnya pada sang mama. "Maaf, Ma." Mendapati ancamannya tak merubah keputusan sang anak lantas membuat Yunita tersulut emosi. Wanita paruh baya itu bahkan mengeluarkan sumpah serapah pada anak laki-laki satu-satunya itu. Meski begitu Yoongi tetap pada keputusannya. *** "Mbak Hanna!!" "Mbaaak? Mbak Hanna?!" Nara terus saja mengetuk-ngetuk pintu kontrakan milik Hanna seraya memanggil nama dar
Bab 19 Ta'aruf Gadis remaja dengan rambut yang terkuncir itu pun hanya membalas pertanyaan dari Hanna dengan tersenyum. Kemudian baru lah ia mengatakan jika kakaknya telah mengirimkan sebuah pesan yang berisikan, "tolong jaga mama dan sampaikan pada Hanna jika aku pergi untuk memperbaiki niatku, tunggu aku jika memang kamu mencintaiku dan jika kamu bukan jodohku, aku akan mengikhlaskanmu."Mendengar apa yang disampaikan Nara barusan tentu membuat Hanna tercengang seketika. Ia menyadari dari pesan tersebut Yoongi sangatlah bersungguh-sungguh untuk menikahinya. Dan karena ini lah secara perlahan hati Hanna mulai semakin terbuka untuk Yoongi. Namun, jika harus menunggunya apalagi dalam jangka waktu yang entah sampai kapan, tentu membuatnya dilema. ***"Astagfirullah!"Di suatu sore Hanna yang saat itu tengah bersantai di taman sekolah tempat ia mengajar tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan Mala dari belakang bangku yang ia duduki. Di saat itu Hanna yakin pasti kedatangan sahabatnya i
Bab 20 Kehadiran Seseorang Hanna pun tersenyum lebar dan ingin mencubit sahabatnya itu. Sayangnya cubitan yang belum sempat mendarat itu pun dengan cepat ditangkis oleh Mala.Sampai akhirnya kedua sahabat itu terlibat dalam candaan yang menyenangkan. Namun, hal itu tak berlangsung lama sebab tanpa sengaja pandangan Mala teralihkan ketika ia melihat ke arah seseorang yang berdiri tak jauh darinya. Seseorang itu menatap ke arah Hanna dan Mala yang masih terduduk di bangku taman. Menyadari sahabatnya tiba-tiba terdiam, Hanna pun ikut menoleh ke arah dimana pandangan Mala tertuju. Di situ lah Hanna berdiri seketika karena saking terkejutnya dengan kehadiran seseorang di depannya itu."Tante ...," lirih Hanna seraya menatap tak percaya ke arah wanita paruh baya yang berdiri tak jauh darinya. Ya, wanita tersebut adalah Yunita. Ibu kandung dari Yoongi itu berdiri dengan terus menatap ke depan. Ke arah Hanna dan Mala berada. Bukan tanpa alasan, wanita yang pada awalnya tidak menyukai sosok
Bab 21 Dua Tahun Berlalu***Waktu pun terus berlalu. Hari demi hari Hanna jalani dengan penuh suka duka. Tawaran ta'aruf dari sahabatnya pun juga masih sering ia terima dua tahun terakhir ini. Namun, seolah hati ingin tetap setia menunggu pada seseorang yang entah masih hidup atau tidak, Hanna terus saja menolak penawaran tersebut. Alhasil ia masih tetap menyandang status single dikala sahabatnya yang belum lama ini telah menjadi seorang ibu.Hingga suatu hari di saat Hanna tengah bersantai di rumah kontrakannya, ia dibuat terkejut dengan kedatangan seseorang yang teramat ia sayangi. Benar, orang tersebut adalah Mas Hamzah. Saudara kandung satu-satunya dari gadis bernama Hanna tersebut."Dek?" panggil Mas Hamzah pada adiknya yang masih mematung usai membuka pintu."Dek Hanna!" Seketika Hanna tersadar mendengar panggilan dari kakaknya yang cukup keras barusan. Setelah itu tanpa berpikir panjang gadis cantik itu pun menghampiri kakaknya dan memeluknya guna melepas rasa rindunya. Makl
Bab 22 Hari Dimana Hanna akan DilamarHari itu pun tiba. Hari dimana Hanna betul-betul merasa jika takdirnya memang bukanlah bersama Yoongi. Melainkan bersama seseorang yang mungkin terbaik versi kakaknya serta versi Sang Pemilik Hatinya.Dengan ditemani sahabatnya yang juga ikut mendampinginya, Hanna yang diselimuti dengan rasa kalut sangatlah tegang di suasana pagi itu. Berbanding terbalik dengan Mala yang justru merasa senang karena akhirnya sahabatnya akan menemukan jodohnya. Walaupun Mala sendiri juga tidak tahu pasti akankah Hanna menerima lamaran dari laki-laki kenalan kakaknya tersebut. Tapi setidaknya bagi Mala, sahabatnya itu sedikit lebih maju untuk membuka ruang hatinya dalam proses menemukan calon imamnya setelah sekian tahun Hanna terus saja menolak untuk ta'aruf.Mala berpindah tempat duduk di dekat sahabatnya itu sembari mencoba menenangkannya. "Tenangkan dirimu, Han ...." Hanna menoleh sebentar ke arah Mala seraya mengulas senyum. Gadis berparas ayu itu pun menarik n