Home / Romansa / Di Bawah Ketetapan-Nya (Ketika Dia Bukanlah Takdirku) / Hanna dan Hafiz yang Bertemu kembali

Share

Hanna dan Hafiz yang Bertemu kembali

Author: OptimisNa_12
last update Huling Na-update: 2023-06-07 00:36:48

Bab 4 Hanna dan Hafiz yang Bertemu kembali 

"Lupakan dia! Sheila lebih baik dari siapapun!" tegas Yunita pada anak lelakinya itu. Lalu pergi begitu saja tanpa menunggu respon darinya. 

Yoongi hanya bisa menghela napasnya. Begitu sulit mengubah pikiran Ibunya yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Meski begitu kali ini Yoongi tidak akan menyerah begitu saja. Ia yang akan menikah dan ia sendiri lah yang seharusnya menentukan siapa pendamping hidupnya. Walaupun saat ini ia tak begitu yakin dengan gadis yang telah memikat hatinya akan membalas cintanya. Sebab, ia sadar betul dinding pembatas antara dirinya dengan gadis ayu itu sangatlah tinggi.

antara dirinya dengan gadis ayu itu sangatlah tinggi.

***

"Demi kesehatanmu maafkan Mas ya belum bisa memberikan nafkah batin," kata Hafiz pada Mala usai mereka sampai di rumah.

Benar, tepat hari ini Mala sudah kembali ke rumahnya. Sebab hanya butuh sehari semalam ia di rumah sakit dikarenakan sakit yang ia alami bukanlah hal yang cukup serius.

Dengan keadaan yang masih lemas, Mala tersenyum lalu menjawab ucapan lelaki yang kini telah sah menjadi suaminya itu. 

"Aku ngerti, kok, Mas. Gak pa-pa," kata Mala dengan nada melemah.

Hafiz berterima kasih atas pengertian yang diberikan istrinya itu. Namun, ternyata bukan hanya karena keadaannya lah yang membuat Mala mau mengerti permintaan suaminya. Melainkan karena Mala tahu sesuatu hal yang sebenarnya membuatnya tak sadarkan diri saat acara pernikahannya kemarin.

Suatu hal yang cukup membuatnya sakit hati sekaligus begitu kecewa pada dirinya sendiri, pada suaminya juga sahabatnya, Hanna.

Betul. Kala itu tanpa sengaja Mala mendengar semua obrolan antaran Bu Sari dengan Hanna. Dan sesaat setelah itu lah Mala tak sadarkan diri saking syoknya ia mendapati kenyataan jika suaminya dan sahabatnya sebetulnya saling memiliki rasa yang sama. 

Teringat kembali akan hal itu membuat hati Mala mendadak sesak. Entahlah, padahal Mala tahu kalau suaminya dan sahabatnya itu saling tidak menahu akan perasaan mereka masing-masing. Meskipun demikian tetaplah hal itu membuat hati Mala terasa sakit.

"Lambat laun Mas Hafiz pasti akan mencintaku dan melupakan perasaannya pada Hanna," harap Mala dalam hati. Gadis yang baru saja memperbarui statusnya itu mencoba menguatkan dirinya sendiri. Walaupun sulit.

Disaat Mala tengah teringat kembali dengan kejadian yang teramat menyakitkan itu tiba-tiba saja ponselnya bergetar. Sebuah pesan WA dari Hanna. 

Mala memghela napasnya. Ia merasa berat untuk sekedar melihat pesan apa yang dikirim sahabatnya itu. Kendati demikian Mala tetap mencoba merespon Hanna supaya tak menimbulkan kecurigaan apapun terhadap gadis ayu yang sudah ia anggap seperti saudaranya sendiri itu. 

Apalagi Mala juga tahu jika Hanna lah yang Setia berada di sampingnya ketika masa-masa menjelang akad nikahnya kala itu. Ditambah dari cerita Ibunya, Hanna lah orang yang ikut panik dan khawatir ketika mengetahui dirinya pingsan.

Mala meraih ponselnya yang berada di nakas dekat tempat tidurnya. Lalu mulai membuka aplikasi berwarna hijau tersebut.

[Bagaimana kabarmu?] tanya Hanna melalui pesan singkat yang ia kirim.

[Alhamdulillah, aku baik-baik aja, kok, Han] balas Mala.

Dua sahabat itu pun terlibat dalam percakapan melalui pesan WA yang cukup lama. Hingga pada akhirnya Hanna memberanikan diri untuk menyampaikan sesuatu pada sahabatnya itu.

[Iya, besok datang aja ke rumah pas suamiku udah berangkat kerja] balas Mala sebelum mengakhiri percakapan mereka.

***

Pagi ini sebelum menuju ke tempat kerja Hanna sengaja mampir ke rumah Mala yang tidak jauh dari kontrakannya. Tujuannya apalagi kalau bukan karena Hanna ingin menyampaikan sesuatu yang sebelumnya sudah ia utarakan dengan sahabatnya itu kemarin via WA.

"Apa yang pengen kamu sampaikan, Han?" tanya Mala pada Hanna sesaat setelah obrolan ringan mereka lakukan.

Dengan raut wajah sendu Hanna lalu berkata, "aku cuma mau minta maaf karena pas hari pernikahanmu aku malah pergi."

Mala mengulas senyum. Ia kira sahabatnya itu akan menyampaikan sesuatu hal yang teramat penting. 

"Gak pa-pa, kok, Han. Aku ngerti," jawab Mala.

Seketika Hanna sedikit heran dengan jawaban Mala barusan. 

"Maksudnya?"

Mala terdiam sejenak. Tanpa sadar ia mengucapkan kata-kata yang hampir membuatnya menyinggung sahabatnya dari kecil itu.

"Mmm, maksdunya aku ngerti kalau kamu pasti juga capek karena ngebantuin aku sejak pagi. Kamu pasti butuh waktu buat menyendiri untuk menenangkan hati dan mengumpulkan kembali tenagamu," kilah Mala.

Meskipun apa yang dikatakan Mala benar adanya, tetapi entah bagaimana Hanna merasa jika jawaban dari sahabatnya itu tidaklah jawaban yang keluar dari hatinya. Tapi apapun itu Hanna tetap berusaha berpikir positif terhadap Mala. Apalagi kondisinya sekarang pasti belum sepenuhnya pulih. Jadi, betapa bod*hnya ia jika sampai dirinya berpikir negatif pada sahabatnya itu.

Waktu tak terasa sudah menunjukkan hampir pukul delapan pagi. Itu artinya Hanna harus bergegas ke tempat kerjanya dikarenakan ia harus mengajar tiga puluh menit dari waktu sekarang.

Dengan hati yang kembali terasa sesak, Mala terus menatap kepergian sahabatnya itu. Sekuat apapun ia menahan agar tak merasa sakit hati, namun nyatanya hatinya begitu rapuh. Walaupun ia tahu jika suaminya dan sahabatnya tak saling tahu akan perasaan mereka masing-masing.

Meski begitu, hati wanita mana yang tak was-was jika mendapati suaminya sendiri mencintai wanita lain? Terlebih wanita itu adalah sahabatnya sendiri.

***

Hanna dibuat terkejut setengah mati manakala tak sengaja melihat Hafiz yang sedang mengajar di salah satu kelas di sekolah tempat ia mengajar. Hanna mematung sembari terus menatap Hafiz yang tengah berdiri di dekat bangku salah satu muridnya. Bagaimana bisa gadis ayu itu melupakan laki-laki yang ia sukai itu jikalau mereka berada di satu sekolah yang sama.

"Astaghfirullah." Hanna tersentak ketika kedua matanya bertautan dengan kedua mata Hafiz.

Hafiz tersenyum kecil ketika melihat Hanna tersadar akan tatapannya dan bergegas lari meninggalkan tempat ia berdiri.

Dalam hati Hafiz merasa senang karena melihat wanita pujaannya itu. Namun di sisi lain ia juga merasa bersedih karena akan mustahil jika ingin mendapatkannya. Lantas, bagaimana bisa Hafiz melupakan gadis sandal jepit itu jika mereka akan bekerja di satu tempat yang sama?

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Di Bawah Ketetapan-Nya (Ketika Dia Bukanlah Takdirku)   TAMAT

    Bab 31 TAMATKeeseokan harinya Nara bersiap untuk mengikrarkan syahadat dengan dibantu oleh Azrul. Teman Yoongi ketika masih tinggal di pondok pesantren. Dan Yoongi sendiri sengaja memilih Azrul karena adanya tujuan tertentu yang berkaitan dengan adik perempuannya.Dengan cara mentalqin, Nara pun mulai mengikuti kalimat syahadat yang diucapkan oleh Azrul. Sampailah pada akhirnya dengan disaksikan keluarganya, Nara resmi menjadi seorang mualaf. Tentu hal ini membuat Yoongi dan Hanna merasa bahagia.Setelah resmi menjadi mualaf, di momen itu Azrul yang kini telah menyandang gelar ustadz di pondok pesantren tempat ia menimba ilmu agama dulu memberikan sedikit wejangan untuk Nara dan orang-orang yang ada di acara tersebut. Dan ternyata wejangan tersebut disambut baik oleh Nara, bahkan dari wejangan ini pula lah yang rupanya membuka hati gadis berusia dua puluh dua tahun itu tertarik pada sosok Azrul."Aduuuh, masak iyaa gue suka sama dia. Tapi dilihat-lihat ... ganteng juga, sih. Kakak gu

  • Di Bawah Ketetapan-Nya (Ketika Dia Bukanlah Takdirku)   Keinginan Nara Untuk Masuk Islam

    Bab 30 Keinginan Nara Untuk Masuk IslamAkhir cerita, kini dua tahun telah berlalu. Di saat itu rumah tangga Hanna dan Yoongi semakin lengkap dengan adanya si kecil di antara mereka yang bernama Yoon Ha Az Zahra. Dan kebahagiaan keluarga kecil itu pun bertambah manakala Nara yang menyatakan jika dirinya ingin masuk islam. "Kak Yoongi bener-bener berubah jauh semenjak masuk islam. Padahal dulu persis kayak kulkas. Ngeselin!" ungkap Nara pada kakak iparnya.Mendengar ucapan adik iparnya, Hanna hanya bisa tertawa kecil. Ia paham apa yang dikatakan Nara barusan, karena sebenarnya Hanna pun terkadang merasakan sifat Yoongi yang seperti kulkas itu. Walaupun begitu, Yoongi adalah laki-laki yang mau belajar terutama dalam ilmu agama, menerima saran dan kritikan dari istrinya serta bertanggung jawab."Terus, apa karena perubahan kakakmu itu kamu pengen masuk islam?" tanya Hanna pada Nara yang duduk di dekatnya.Tanpa ragu Nara pun mengiyakan pertanyaan dari Hanna. Ya, Nara akui perubahan kepr

  • Di Bawah Ketetapan-Nya (Ketika Dia Bukanlah Takdirku)   Dibalik Alasan

    Bab 29 Dibalik Alasan "Kamu tau gak alasan kenapa Hafiz mau membantuku dalam berhijrah?" tanya Yoongi pada Hanna.Mendengar pertanyaan suaminya seketika itu Hanna tersadar kalau selama ini tak pernah terbesit di pikirannya alasan yang membuat Hafiz mau membantu Yoongi. Padahal jika ditarik ke belakang, bisa dibilang Hafiz termasuk saingan dari Yoongi untuk mendapatkan Hanna. Walaupun saat itu Hafiz telah menikah."Emangnya apa alasannya, Mas?" tanya Hanna seraya membenarkan posisi duduknya.Yoongi pun memalingkan wajahnya ke arah lain dan mengingat kembali bagaimana perjalanannya mengenal agama islam. Berawal dari tantangan yang diberikan oleh Hafiz, di situlah perjalanan spiritualnya dimulai. Dengan bantuan Hafiz dan Mas Hamzah serta para asatidz di pondok pesantren membuat Yoongi lebih mudah beradaptasi dengan agama barunya itu."Hafiz menginginkan kamu bahagia," kata Yoongi yang membuat Hanna terperangah."Bahagia? Maksudnya?" tanya Hanna keheranan.Yoongi pun terdiam sesaat dan m

  • Di Bawah Ketetapan-Nya (Ketika Dia Bukanlah Takdirku)   Malam Terindah

    Bab 28 Malam TerindahDi momen itu bukan hanya Hanna dan Yoongi saja yang berbahagia, tetapi juga orang-orang yang ikut serta dalam acara pernikahan yang digelar secara sederhana tersebut. Sayangnya, tak lama setelah itu kebahagiaan tersebut tiba-tiba terhenti manakala Hanna dan Yoongi melihat kehadiran Sheila bersama temannya, Rika. Di saat itu Hanna pun teringat dengan cerita dari Tante Yunita. Karena kehadiran Sheila yang tiba-tiba itu tentu saja membuat suasana yang tadinya bersuka cita mendadak berubah menegangkan. Hanna betul-betul merasa khawatir kalau-kalau Sheila akan berbuat kerusuhan di acara bahagianya kali ini."Biar aku yang bicara," kata Yoongi yang mencoba menenangkan wanita yang baru saja menjadi istrinya itu."Tapi Mas ...."Tanpa menghiraukannya istrinya, Yoongi pun berjalan mendekati Sheila dan Rika berada. Beberapa saat kemudian disusul pula oleh Tante Yunita yang juga penasaran dengan tujuan Sheila mendatangi mereka."Mau apa kamu?" tanya Yoongi tanpa basa-basi.

  • Di Bawah Ketetapan-Nya (Ketika Dia Bukanlah Takdirku)   Pernikahan

    Bab 27 Pernikahan Mendengar balasan dari Hanna, Tante Yunita pun tersenyum tipis dan kembali berkata ," bagus. Tapi ada satu hal yang ingin Tante minta dari kamu. Dan tentu saja Yoongi tidak boleh tau soal ini."Belum lama mendapatkan sebuah kebahagiaan, setelah mendengar ucapan Tante Yunita barusan malah membuat Hanna down. Permintaan apa yang harus ia penuhi dan tidak boleh diketahui oleh Yoongi?***Pagi itu sinar matahari yang cerah mulai meninggi hingga memasuki sebuah ruangan sederhana di salah satu rumah. Hanna, gadis berparas ayu itu masih saja termenung di depan sebuah gaun berwarna putih yang terpajang di hadapannya. Ia masih tak percaya jika hari ini, tepatnya sekitar dua pekan yang lalu setelah pertemuannya dengan Tante Yunita, adalah hari pernikahannya dengan laki-laki yang tak sengaja ia temui beberapa tahun silam.Kala itu wanita paruh baya tersebut memang memberikan jalan bagi Hanna untuk menikah dengan anak lelakinya. Namun, pernikahan tersebut harus dilaksanakan sec

  • Di Bawah Ketetapan-Nya (Ketika Dia Bukanlah Takdirku)   Restui atau tidak?

    Bab 26 Restui atau tidak?Namun, ternyata sikap yang ditunjukkan Hanna tersebut malah membuat wanita muda itu merasa tertantang. Wanita itu pun berniat untuk melakukan sesuatu pada Hanna. Beruntung aksi jahat dari wanita muda itu tiba-tiba terhenti ketika ia mendengar teriakan dari seseorang yang berada di luar halte bus. Hanna yang waktu itu tidak menyadari akan dijahati, seketika pun pandangannya juga teralihkan mendengar teriakan seseorang tersebut.Dan betapa terkejutnya Hanna ketika melihat siapa yang berteriak dari arah luar bus tersebut. Sheila.Benar. Seseorang yang berteriak memanggil wanita muda di sebelah Hanna barusan adalah Sheila. Perempuan yang dulu pernah dijodohkan dengan Yoongi."Rikaaa!!!" teriak Sheila yang memanggil wanita muda yang sejak tadi mencemooh Hanna.Setelah melihat kemunculan Sheila yang tiba-tiba, di detik itu juga Hanna mengalihkan pandangannya secepat kilat. Meskipun waktu sudah berlalu bertahun-tahun, namun perasaan takut akan diperlukan seperti dul

  • Di Bawah Ketetapan-Nya (Ketika Dia Bukanlah Takdirku)   Di Halte Bus

    Bab 25 Di Halte Bus"Mama masih ingat, kan, sama Hanna?" tambah Yoongi.Mendengar apa yang dikatakan anaknya barusan tentu membuat Tante Yunita kembali syok. Ia semakin tak menyangka kalau wanita yang dipilih Yoongi menjadi istrinya adalah wanita yang dulu pernah ia buat celaka sekaligus orang yang pernah menolaknya untuk membantunya membujuk Yoongi supaya pulang.***Beberapa hari setelah acara lamaran pun berlalu. Namun rupanya bukan hanya rasa bahagia saja yang menghinggapi gadia berparas ayu itu. Benar, karena pertanyaan terakhir yang Hanna ajukan pada Yoongi waktu itu kini berhasil membuatnya bimbang lantaran sama sekali belum ada jawaban yang ia terima.Hanna terus saja kepikiran kalau-kalau Tante Yunita tidak akan memberikan restu padanya. Jika benar demikian, mungkin saja Yoongi akan tetap menikahinya, namun, bagi Hanna restu dari orang tua adalah sesuatu hal yang penting. Bahkan restu tersebut bisa menjadi salah satu penyebab langgengnya sebuah hubungan rumah tangga. Lantas,

  • Di Bawah Ketetapan-Nya (Ketika Dia Bukanlah Takdirku)   Pulang

    Bab 24 Pulang"Lalu ... Gimana dengan mama mu mengetahui kamu yang sekarang?" tanya Hanna pada Yoongi.Mendengar pertanyaan dari Hanna barusan membuat Yoongi terdiam sejenak. Alhasil sikap tersebut membuat Hanna semakin penasaran dengan jawaban apa yang akan diberikan Yoongi terhadapnya.***Saat itu, di hari yang sama ketika Yoongi melamar Hanna, sore harinya laki-laki berwajah tampan itu akhirnya kembali pulang setelah sekian tahun lamanya menghilang. Di waktu bersamaan Tante Yunita yang kala itu hendak bersantai dibuat keheranan dengan suara ketukan pintu dari arah depan. Dan, ketika wanita paruh baya itu membuka pintu rumahnya ia sungguh dibuat terkejut lantaran melihat kehadiran seseorang yang memang selama ini ia tunggu-tunggu."Anakku ...," lirih wanita dengan rambut yang mulai memutih itu seraya menatap dalam ke arah anak laki-lakinya yang telah lama hilang tanpa kabar."Mama ...." Seketika air mata Yoongi pun tumpah ketika melihat wanita yang telah melahirkannya itu berada di

  • Di Bawah Ketetapan-Nya (Ketika Dia Bukanlah Takdirku)   Dibalik Dua Tahun

    Bab 23 Dibalik Dua TahunAkhirnya beberapa saat kemudian kakaknya serta Hafiz dan juga Azrul kembali masuk ke dalam rumah. Saat itu mereka hanya masuk bertiga. Sedangkan orang yang disangka Hanna akan melamarnya itu belum menampakkan dirinya. Alhasil Hanna pun semakin dibuat penasaran."Masuklah!" pinta Mas Hamzah pada seseorang yang berada di luar rumah.Daaaaan ... Ketika seseorang itu baru melewati pintu rumah, Hanna sungguh-sungguh dibuat terkejut, tercengang, tak percaya dengan apa yang ia lihat. Sebab seseorang itu adalah ....Kim Yoongi.Benar. Laki-laki yang akan melamar Hanna adalah seseorang yang memang selama ini ia tunggu-tunggu kehadirannya.Ketika Hanna melihat Yoongi kembali dihadapannya, seketika itu pelupuk matanya pun penuh. Hanna betul-betul tak menyangka dan tak percaya dengan apa yang sekarang ini terjadi padanya. Apa yang ia pikir menunggu Yoongi kembali adalah sebuah kesia-siaan, namun rupanya Allah telah menyiapkan rencana yang memang jauh lebih indah dari baya

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status