Share

Bab 4

Penulis: Adora Anindita Keisha
Ketika sampai di rumah, notifikasi pesan di ponsel berbunyi.

Liana membuka ponselnya dan melihat sebuah foto.

Dalam foto tersebut, Hansen dengan tubuh bagian atas yang telanjang membelakangi kamera, Susan mengenakan gaun pengantin model mermaid, gaun yang panjang menyentuh lantai dan diangkat hingga ke pinggang, kedua pahanya yang indah melingkari pinggang Hansen dengan sangat menggoda.

Kemudian pesan lain berupa video masuk.

Susan menempel di leher Hansen dengan wajah kemerahan dan suaranya terengah-engah.

“Tuan Hansen... gaun pengantin yang baru tiba hari ini, sudah sobek karenamu... ”

Hansen terkekeh dan bersandar ke telinga Susan, suaranya terdengar serak.

“Gaun pengantin ini memang kamu pakai untuk ditunjukkan padaku, ‘kan?”

“Aku sudah kabulkan permintaanmu dan minta desainer gaun pengantin Liana untuk buatkan satu lagi untukmu. Malam ini giliranmu untuk memuaskanku, ‘kan?”

Susan menjerit pelan dan videonya tiba-tiba berhenti.

Seolah itu belum cukup, pesan lain masuk lagi.

[Oh ya, aku lupa Nona Liana tidak bisa dengar. Sayang sekali. Lain kali aku akan tambahkan teks deh.]

Tangan Liana yang memegang ponsel memutih dan air mata jatuh tak terkendali.

Dia tidak pernah tahu bahwa hati manusia bisa terbelah dua.

‘Meminta desainer mendesain dua set gaun pengantin untuk dua wanita, Hansen, apa ini yang kamu sebut cinta?’

Dia tidak tahan dan tidak menginginkan cinta seperti ini.

Dia menahan rasa sakit di hatinya dan mengangkat tangannya untuk menghapus air matanya.

Tatapannya jatuh pada cincin pertunangan yang ada di jari manisnya.

Liana menatap cincin itu, lalu melepasnya dan membuangnya ke tempat sampah.

Cincin ini secara pribadi didesain oleh Hansen setelah dia belajar dari seorang desainer perhiasan. Setelah desain selesai, dia pergi ke produsen cincin untuk membentuknya sendiri. Seluruh prosesnya dilakukannya sendiri.

Saat melamar, dia mengatakan bahwa hanya cincin yang dirancang dan dibuat sendiri yang akan bermakna. Dia juga bilang kelak setiap dia menyentuh cincin itu, dia akan merasakan cintanya.

Namun kini, cintanya sudah berubah.

Cincin ini pun kehilangan makna aslinya.

Hansen baru pulang saat larut malam.

Liana merasakan seseorang di sampingnya, aroma parfum bercampur aroma bunga Photinia tercium di sampingnya. Sosok dua orang dalam video itu tiba-tiba muncul di benaknya, dia tidak bisa menahan diri dan bergegas ke kamar mandi untuk muntah.

Melihat Liana yang tidak tampak baik-baik saja, Hansen sangat cemas hingga dia ingin memanggil dokter keluarga.

“Liana, perutmu sakit? Aku segera panggil dokter!”

Liana memegang tangannya dengan mata yang memerah.

“Aku baik-baik saja, aku hanya... Teringat beberapa foto dan video yang membuatku mual.”

Hansen berlutut dan menepuk punggungnya, matanya penuh kekhawatiran.

“Lain kali jangan lihat hal-hal seperti itu lagi. Melihatmu tidak nyaman aku juga merasa tidak nyaman.”

Hansen takut bahasa isyarat tidak bisa mengungkapkan ketidaknyamanannya, jadi dia meraih tangan Liana dan meletakkannya di dadanya agar merasakan jantungnya berdebar kencang.

Liana tanpa sadar menundukkan kepalanya untuk melihatnya, tetapi sekilas dia melihat beberapa tanda merah mencolok di bawah kerah yang terbuka.

Dia tidak tahan dan muntah lagi.

‘Seberapa kuat mental Hansen untuk bisa menunjukkan ekspresi penuh cinta di hadapanku meskipun ada jejak wanita lain?’

Hansen menjadi semakin cemas saat melihat ini.

“Siapa sih yang kirimkan foto dan video yang buat Liana-ku jadi seperti ini? Kalau aku tahu, aku tidak akan mengampuninya!”

Senyuman pahit muncul di bibir Liana.

‘Hansen, kamulah yang membuatku seperti ini.’

Dia tidak ingin melihat wajah munafiknya lagi, jadi dia mendorongnya keluar kamar dan mengunci pintu.

“Aku ingin tidur sendirian malam ini.”

Suara khawatir Hansen terus terdengar dari luar pintu, tapi dia seperti tidak mendengarnya dan langsung pergi tidur.

Kata-kata Hansen dalam video itu terus terngiang di benaknya.

Saat berpacaran dengan Hansen, Hansen berkata bahwa dia akan memberinya cinta yang tiada duanya.

Saat itu dia merasa bahwa Hansen adalah penyelamatnya.

Tapi sekarang, dia jelas-jelas adalah iblis yang menyeretnya ke tingkat neraka yang lebih dalam.

Setelah mengalami cinta yang tak terlupakan, dia memberikan pukulan fatal padanya.

Liana memejamkan mata, air mata mengalir dari sudut matanya.

Jika dia bisa mengulanginya lagi, dia akan memilih tidak pernah mengenal Hansen.

Keesokan paginya, Liana membuka pintu dan melihat Hansen yang memiliki tatapan sedih.

“Liana, kenapa kamu mengusirku dari kamar? Kamu marah karena aku meninggalkanmu di toko gaun pengantin kemarin? Kemarin benar-benar ada hal mendesak, maafkan aku ya?”

‘Hal mendesak?’

‘Tampaknya buru-buru untuk tidur bersama Susan memang merupakan hal yang mendesak baginya.’

Liana tidak membongkar kebohongannya. Dia akan pergi dalam delapan hari lagi, saat itu Hansen dengan sendirinya akan tahu bahwa Liana telah mengetahui segalanya.

Liana menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak marah. Pekerjaan lebih penting, aku mengerti kok.”

Nada tenang seperti itu membuat jantung Hansen berdetak kencang dan dia segera membalas.

“Tidak! Tentu saja, Liana-ku yang paling penting. Ke depannya aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian lagi.”

Setelah memberikan isyarat, dia memeluknya erat-erat, seolah dia ingin menyatu dengannya dan tidak akan terpisah lagi.

Liana tidak menjawab.

‘Ke depannya?’

Sudah tidak akan ada lagi masa depan bagi mereka.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
PEMBOHONG TERBAIK
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 23

    Suara Hansen terdengar sedikit gemetar.“Liana, kamu benaran tidak akan memaafkanku?”Cindy mengangguk tanpa ragu-ragu.“Ya, tidak akan pernah.”Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan masuk tanpa peduli bagaimana reaksi Hansen.Keesokan harinya dia sudah janjian dengan Jonathan untuk pergi menonton konser musik.Sejak telinganya kembali normal, dia jadi sangat suka mendengar suara.Suara alam, suara alat musik, suara orang berbicara...Kebetulan Jonathan adalah penggemar musik klasik. Setiap pergi ke acara musik bersamanya, Cindy akan mendapat pengetahuan baru.Hansen berdiri di luar istana sepanjang malam.Kata-kata yang diucapkan Cindy kemarin terus terngiang di benaknya.Kegembiraan yang dirasakannya setelah pertama kali berhubungan seks dengan Susan berubah menjadi bumerang dan menusuk tubuhnya.Tapi dia masih ingin berjuang sekali lagi. Dia tidak percaya Cindy bisa sepenuhnya melepaskan hubungan lima tahunnya.Setelah menerima pesan dari Jonathan, Cindy turun ke bawah sambil ber

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 22

    Beberapa kata sederhana membuat Hansen terlihat menyedihkan.Dia tidak mengerti. Mereka jelas-jelas begitu saling mencintai dan begitu bahagia selama lima tahun terakhir. Gimana mungkin dia menyesal?Apa arti kata “pernah” itu? Apa dia sudah tidak mencintainya lagi?Tapi begitu dia memikirkan kemungkinan ini, Hansen merasakan sakit di hatinya.Tidak! Mustahil!Ini baru sebulan, gimana mungkin Cindy tidak mencintainya lagi?Dia pasti masih marah dan belum memaafkannya.Hansen melangkah maju dan ingin memegang tangannya sambil menjelaskan, tetapi sebelum dia mendekat, Cindy segera mundur dan menjauhkan diri darinya.Dia tampak sedikit terluka saat melihat gerakannya, tapi dia buru-buru menjelaskan.“Cindy, aku tidak bermaksud apa-apa. Aku hanya ingin jelaskan padamu.”“Percayalah, aku hanya mencintai kamu dan aku tidak pernah tulus pada Susan.”“Bisakah kamu maafkan aku dan kembali bersamaku? Jangan khawatir, tidak akan ada lagi wanita lain di masa depan. Aku bersumpah hanya akan mencint

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 21

    Setelah Hansen melihat sosok yang dikenalnya di berita, dia gunakan semua koneksinya untuk cari tahu siapa orang itu.Karena keluarga Amanto berada di luar negeri dan Hansen berada di dalam negeri, dia butuh waktu setengah bulan untuk menemukan Cindy.Ketika dia melihat Cindy di berita acara penyambutannya, dia langsung mengenalinya sebagai Liana.Sekalipun dia ganti namanya, dia tetap yakin bahwa inilah orang yang dia cari.Jadi dia cari tahu alamat Keluarga Amanto dari semua orang, setelah memastikan, dia segera naik penerbangan tercepat ke Inggris.Dalam perjalanan, dia terus membayangkan situasi bertemu dengan Liana.Dia pikir kemungkinan yang paling besar adalah Liana masih marah dan tidak mau memedulikannya.Tapi itu tidak masalah, selama dia bisa bertemu dengannya.Setelah mengalami “kematian”, dia makin sadar bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Liana.Dia akan dengan tulus mengakui kesalahannya dan tidak akan pernah tergoda oleh wanita lain lagi.Setelah Liana memaafkannya, dia ak

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 20

    Cindy tampak tidak berdaya saat ini.Ibunya masih memegang tangannya dan membujuknya.“Cindy, ibu berani menjamin, dia pasti orang baik. Kamu pergi dan temui dia dulu. Jika kamu tidak suka, ibu bisa cari waktu untuk batalkan, oke?”Cindy tidak menyangka bahwa masalah pertama yang akan dia hadapi setelah kembali ke rumah adalah perjodohan sejak kecil.Ibu Tamara dan teman baiknya hamil pada waktu yang disepakati dan mereka sepakat bahwa jika mereka melahirkan bayi laki-laki dan perempuan, mereka akan dijodohkan dan jika mereka berjenis kelamin sama, mereka akan tumbuh bersama layaknya saudara kandung.Ketika Ibu Tamara dan temannya mengetahui bahwa mereka melahirkan seorang anak laki-laki dan perempuan, mereka sangat bersemangat, berpikir bahwa mereka dari teman baik akan menjadi besan.Tak disangka, Cindy diculik tidak lama kemudian dan perjanjian ini secara alami terhenti.Beberapa hari yang lalu, setelah memastikan Cindy masih lajang, Ibu Tamara dan temannya secara tidak sengaja memb

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 19

    Ibu Henny memandangi Hansen yang loyo dengan tatapan sakit hati di matanya.“Hansen, ayo bangun dan makan, ya?”Hansen seperti tidak mendengar suara apapun dan mengurung dirinya dalam dunianya sendiri.Ibunya sejak awal memang tidak suka dengan Liana, karena masalah pendengarannya. Tapi karena putranya menyukainya, jadi dia tidak punya pilihan selain setuju.Namun, dia tidak ingin ditertawakan oleh teman-temannya karena mendapatkan menantu perempuan tuli, sehingga dia dan suaminya tidak mau menghadiri pernikahan tersebut dengan alasan perjalanan bisnis.Tak disangka, baru pergi selama dua hari, Keluarga Gunadi langsung jadi kacau.Liana bunuh diri dan peti matinya diantar ke tempat pernikahan. Berita perselingkuhan putranya terungkap, harga saham perusahaan anjlok dan putranya masih tertekan.Dia menyalahkan Liana.‘Di lingkungan kelas atas seperti ini, siapa yang tidak punya selingkuhan di luar sana?’‘Kenapa dia tidak bisa menahannya?’Dia pun membuka mulut dan mengeluh.“Hansen, kem

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 18

    InggrisCindy, tidak, seharusnya dipanggil Cindy Laurensia Amanto sekarang, memandangi istana kastil tua di depannya, dia merasa sedikit linglung.Dia tidak menyangka, dia yang pergi ke luar negeri bisa tidak sengaja menemukan orang tua kandungnya.Di pesawat, seorang wanita kaya yang duduk di sebelahnya memandangnya beberapa kali tanpa alasan yang jelas. Karena ingin bersikap sopan, dia berinisiatif untuk menyapa wanita tersebut.Keduanya kemudian mulai berbicara.Wanita kaya itu memberitahunya bahwa dia adalah seorang perantau yang menetap di Inggris, kali ini dia kembali ke untuk mencari putrinya yang hilang.Dia dan suaminya punya bisnis di luar negeri. Tapi saat mereka ada di sini, kebetulan putri kecil mereka lahir, jadi mereka tinggal selama satu bulan dan berencana menunggu hingga putri mereka berusia satu bulan baru pulang. Tapi tak disangka, satu hari sebelum pulang, putri mereka hilang.Mereka pun segera menelepon polisi dan meminta teman-temannya untuk mencari bersama. Namu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status