Share

Bab 13. Pengakuan Lisa

Azan isya berkumandang di masjid terdekat. Terlihat raut wajah Bu Saodah yang sedang gunda gulana di teras rumah miliknya.

Dengan tangan menopang dagu, dengan pikiran tak tentu arah, duduk termenung sendirian di malam ini.

Pak Usman membawa secangkir teh hangat dan mendekati Bu Saodah dengan menantap wajahnya.

"Bu." Seru pak Usman pada istri.

Bu Saodah hanya menoleh tak menjawab, terlihat raut wajahnya yang sendu mengartikan segala isi hatinya saat ini.

Pak Usman menyodorkan teh hangat yang ia bawa ke hadapan Bu Saodah.

"Minum dulu Bu, mana tahu hati Ibu bisa sedikit lega!" kata pak Usman.

Bu Saodah menoleh ke arah secangkir teh yang ada di tangan pak Usman dengan perlahan meraihnya, walau beberapa kali Pak Usman harus membujuk sang istri.

Setelah Bu Saodah meraih teh hangat dari tangan suaminya. Pak Usman meletakkan daging bokongnya di samping sisi Bu Saodah.

Dengan lirih pak Usman berkata, "Ibu masih memikirkan keberadaan Lisa ya Bu?"

Bu Saodah hanya menatap sesaat pada pak Usman.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status