Share

Bab 41

Tapi tidak, aku tidak boleh ragu-ragu pergi ke kantor polisi, dengan bantuan layar monitor cctv di ponselku aku akan terus memantau gerak-gerik mereka dan memastikan mereka tak banyak bertingkah di dalam rumahku.

Pukul setengah 9 aku sampai di kantor polisi, segera kuberikan bukti rekaman suara Suci yang ada di dalam ponselku itu.

"Baik, Bu, kami akan segera melakukan penangkapan dan pemeriksaan pada terduga."

"Baik, Pak, saya tunggu, terduga ada di rumah saya sekarang dan dia berniat terbang ke Surabaya siang nanti," ujarku lagi.

Petugas polisi mengangguk paham.

Aku kembali bangkit saat sudah menyelesaikan urusanku. Di koridor kantor polisi kutelepon kembali Bang Ridho.

"Bang, semua beres."

"Oke, makasih istriku."

Dari sana aku tak kemana-mana lagi, karena khawatir dua brekele itu akan berbuat ulah segera aku kembali pulang.

-

Sampai di rumah aku mendengar suara ribut-ribut di kamar ibu dan Suci. Perasaanku langsung tak enak, secepat kilat aku berlari menaiki anak tangga.

"Ibu bilang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Depo Sumbawa
lagian polisi kenapa lama bgt datangx??? si ranti dah datang duluan di rmh malah sempat berkelahi lg ,koq polisi gak nongol2
goodnovel comment avatar
aku sayang
Pakek acara jatuh segala..dan rata2 cerita novel selalu terjadi pertenkaran di lntai atas yg khirnya jtuh ke bawah ada yg matilh ada yg lumpuhlah dan sebagainya
goodnovel comment avatar
Iswati Iskandar
modussssssss
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status