Share

Bab 44

PoV Ranti.

"Ran, kamu berhasil, Ibu sudah menyesali semua perbuatan buruknya sama kita terutama sama kamu, kamu hebat," bisik Bang Ridho di telingaku.

Karena tubuhku masih lemas dan tak bisa bergerak aku hanya membalas dengan senyuman.

"Kamu seneng 'kan? Makanya kamu harus cepat sembuh ya sayang," ucap Bang Ridho lagi.

Aku memejamkan mata.

"Iya, Bang."

"Saya juga mau lihat anak saya, Sus." Kudengar suara gaduh Bunda dan Ayah di luar.

Mereka tampak memaksa ingin masuk ke dalam.

"Maaf Bu, tapi di dalam hanya boleh dua orang saja yang menjenguk."

Ibu mertua bangkit, beliau menatapku sekali lagi sebelum akhirnya beliau mengalah dan memberi kesempatan untuk Bunda masuk bergantian.

"Cepet sembuh ya Lus," katanya pelan nyaris tak terdengar.

Sejurus dengan itu ada bagian di hatiku yang rasanya teriris, kali ini bukan karena hal yang menyakitkan tapi karena terharu sekaligus tak percaya ibu mertuaku kini sudah bisa membuka hatinya untuk menerimaku.

Ibu mertua keluar, Bunda tergesa-gesa masuk k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status