Share

59

Author: Eselitaa
last update Last Updated: 2025-10-01 00:33:21

Ketika orang-orang akhirnya bersorak kemenangan, Slater mencari keberadaan Achlys.

Achlys telah menjauh. Dia berencana pulang untuk menemui kedua orang tuanya untuk memeriksa keadaan mereka.

Namun Slater segera menemukannya dan menghampirinya, menyuruhnya untuk berhenti berlari.

Achlys merasa jantungnya berdebar lebih cepat. Dia tidak tahu lagi dengan apa yang akan terjadi ke depannya.

Baik perihal soal Duke Julian. Dia telah tanda tangan di surat resmi yang dikeluarkan Duke Julian mengenai kontrak mereka melakukan perjalanan bersama untuk mengungkap mimpi buruk yang dialami oleh Achlys.

"Achlys, ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu," ucap Slater.

Achlys diam sejenak menunggu apa yang dikatakan oleh Slater.

"Aku merasa aneh ketika berdekatan denganmu dan tidak tahu perasaan seperti apa ini," ucap Slater.

Achlys tertegun. Dia sendiri juga bingung perasaan seperti apa yang dialami oleh Slater.

"Kenapa Slater? Jika kau sendiri tidak mengerti, bagaimana denga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dia Mimpi Burukku   62

    Mereka akhirnya tiba di wilayah utara. Udaranya benar-benar sangat dingin. Setelah melakukan perjalanan cukup panjang dan selama perjalanan itu, telah banyak hal yang terjadi antara Achlys dan Julian. Achlys mengikuti Julian menuju ke batu sihir yang terletak di puncak gunung. "Perasaanku tidak enak," ucap Achlys. Achlys tiba-tiba merasakan kepalanya sangat sakit. Dia sampai tidak sanggup berjalan dan terus meringis kesakitan. Bahkan air matanya sampai mengalir deras. Julian tidak mengatakan apapun. Dia langsung mengeluarkan sihir healing kepada Achlys tetapi itu tidak berhasil. Pada saat sama, seekor monster raksasa yang lebih besar dari naga yang pernah mereka temui muncul di depan mereka. Julian menatap garang ke arah monster itu. Kedua matanya segera menyipit dengan dingin. Sementara dalam benak Achlys terbayang-bayang mimpinya tentang dua pasangan itu. Nama mereka masih sam. Achlys dan Julian. "Bisakah kita memulainya dari awal lagi?" Mimpinya sek

  • Dia Mimpi Burukku   61

    Api unggun mulai meredup, hanya menyisakan bara yang sesekali mengeluarkan suara kecil seperti desahan napas terakhir. Angin malam menusuk, membawa aroma tanah lembab dan dedaunan kering dari hutan utara. Achlys duduk memeluk lututnya, matanya menerawang pada cahaya yang tersisa, seakan mencari jawaban pada api yang sebentar lagi padam. Duke Julian duduk tidak jauh darinya, bersandar pada batang pohon, seolah tidak peduli pada dunia. Matanya terpejam, tapi Achlys tahu pria itu tidak sedang tidur. Nafasnya terlalu teratur, terlalu waspada. Achlys menggigit bibirnya. Hatinya penuh kegelisahan. Mimpi itu kembali menghantuinya semalam. Mimpi yang sama, berulang kali. Pasangan yang saling mencintai, tapi terjebak dalam penderitaan tanpa akhir. Wanita itu menangis dalam pelukan pria yang penuh luka, sementara pria itu, dengan darah mengalir di tubuhnya, bersumpah akan melindunginya di kehidupan berikutnya. Kenapa aku terus melihatnya? Apa arti semua ini? Akhirnya, tan

  • Dia Mimpi Burukku   60

    Udara dingin yang menyengat menembus kulit, lebih menusuk dari embun beku paling dalam, namun Achlys tidak bergeming. Ia berdiri terpaku di tengah hamparan es dan salju yang tak berujung, di bawah langit utara yang berputar-putar dengan cahaya sihir keperakan. Ini bukan dunianya, ia tahu, tapi sensasi menusuk dari angin yang membawa partikel es itu begitu nyata, begitu mendalam hingga napasnya terasa beku di dada. Di hadapannya, sebuah drama yang sudah lama terkubur, kini terhampar. Seorang wanita berambut pirang keemasan, indah bagai peri dari dongeng kuno, berlutut lemah di atas salju. Wajahnya yang pucat pasi dihiasi bintik-bintik keunguan, tanda kutukan gelap yang menggerogoti. Tangannya yang mungil digenggam erat oleh seorang pria bertubuh tegap, matanya memancarkan kesedihan dan keputusasaan yang tak terukur. Sihir yang mengalir dari tangannya berusaha menghalau kegelapan, namun kutukan itu terlalu kuat. "Aku... tidak kuat lagi, Julian," desis wanita itu, suaranya

  • Dia Mimpi Burukku   59

    Ketika orang-orang akhirnya bersorak kemenangan, Slater mencari keberadaan Achlys. Achlys telah menjauh. Dia berencana pulang untuk menemui kedua orang tuanya untuk memeriksa keadaan mereka. Namun Slater segera menemukannya dan menghampirinya, menyuruhnya untuk berhenti berlari. Achlys merasa jantungnya berdebar lebih cepat. Dia tidak tahu lagi dengan apa yang akan terjadi ke depannya. Baik perihal soal Duke Julian. Dia telah tanda tangan di surat resmi yang dikeluarkan Duke Julian mengenai kontrak mereka melakukan perjalanan bersama untuk mengungkap mimpi buruk yang dialami oleh Achlys. "Achlys, ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu," ucap Slater. Achlys diam sejenak menunggu apa yang dikatakan oleh Slater. "Aku merasa aneh ketika berdekatan denganmu dan tidak tahu perasaan seperti apa ini," ucap Slater. Achlys tertegun. Dia sendiri juga bingung perasaan seperti apa yang dialami oleh Slater. "Kenapa Slater? Jika kau sendiri tidak mengerti, bagaimana denga

  • Dia Mimpi Burukku   58

    Achlys pergi ke wilayah kekaisaran tanpa Duke Julian. Duke Julian mengambil jalan yang berbeda. Tentunya, cara mereka menyelamatkan Slater berbeda. Achlys disuruh Duke Julian untuk menyelamatkan Slater yang dikurung di ruang bawah tanah. Achlys sangat mencemaskan keadaan Slater, jadi dia bergegas menuju ke tempat dimana Slater ditahan. Slater ditahan di ruang bawah tanah kekaisaran. Slater hanya bisa menunggu antara dia menerima takdirnya untuk dieksekusi atau akan diselamatkan oleh seseorang. "Tidak kusangka dia akan melakukan ini," bisik Slater. Slater sudah terluka parah dan kedua tangannya di rantai. Dia tidak mengerti mengapa dia ditahan. Apakah karena kegagalannya dalam ekspedisi? Achlys tiba di pintu penjara kekaisaran dimana Slater ditahan disana. Namun pintu masuknya dijaga oleh penjaga penjara kekaisaran. Achlys sangat kebingungan bagaimana caranya agar dia bisa menyusup ke penjara bawah tanah kekaisaran. Setelah berpikir panjang achlys menemuka

  • Dia Mimpi Burukku   57

    Achlys bertemu dengan Duke Julian. Ayahnya sudah pulang. Duke Julian tampak lebih sibuk dibandingkan biasanya. Dia sampai mengabaikan Achlys. "Tuan duke, apa yang kau katakan kepada ayahku?" tanya Achlys dengan nada tajam. Duke Julian tengah melihat-lihat berkas dan memegang sebuah bolpoin. "Kenapa nona Achlys?" tanya Duke Julian dengan nada datar. "Saya tanya, apa yang anda katakan kepada ayah saya?!" tanya Achlys dengan nada tajam. "Kenapa kau malah bertanya kepadaku bukan kepada ayahmu? Bukankah kau membenciku nona Achlys?" tanya Duke Julian dengan nada tajam. "Jangan mengalihkan pembicaraan tuan duke!" sentak Achlys. "Aku benar. Kenapa tidak bertanya kepada ayahmu? Ayahmu pasti akan menjawab dibandingkan denganku kecuali..." Duke Julian menatap Achlys. "Kecuali apa tuan duke?" tanya Achlys menatap tajam Duke Julian. "Kecuali kalau kau ingin berdekatan denganku, nona Achlys. Makanya kau sampai seperti itu," ucap Duke Julian. Achlys pun sangat mara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status