Home / Romansa / Diadopsi Om Dokter / Aku Hanya Menyukaimu

Share

Aku Hanya Menyukaimu

Author: Cklara Laisha
last update Last Updated: 2025-05-09 16:36:18

Bab 32

Brak!

Kamila yang emosi langsung menggebrak meja di depannya. Ia menatap ke arah Hanni dengan tajam, seakan ia begitu keras menahan emosinya yang meluap.

"Dengarkan baik-baik, aku sama sekali tidak seperti yang kau ucapkan! Aku dan Om Keent pacaran karena memang saling cinta. Perjodohannya di atur oleh kedua orang tua mereka, jadi jika om Keent menolak, memangnya salah? Oh aku lupa, bukankah kakak mu itu yang terobsesi dengan pernikahan ini? Kakakmu cinta sendirian, sementara Om Keent tidak mempedulikannya. kau tidak malu?"

Kamila melakukan perlawanan, ia kini terlihat lebih berani dari biasanya. Bahkan perkataannya, membuat Hanni kesal.

"Jangan sok tau..,"

"Kau yang sok tau! Lebih baik kau pergi dari sini atau aku akan membocorkan siapa kakak mu sebenarnya. Kau yakin aku tidak tau kalau kau di bayar untuk menjelek-jelekkan ku?"

"Ck, sialan! awas saja, aku akan terus mencari celah mu supaya kau di usir dari sekolah ini!"

Hanni dan yang lainnya pergi dari ha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Diadopsi Om Dokter   Kesialan Intan

    Bab 33 "Ck, sialan! Bahkan supir taksi pun meremehkan ku!" Pekik Intan seraya masuk ke dalam bar Tulip sore itu. Sesekali ia harus mengelap bibirnya. Ternyata, Supir taksi itu meminta bayaran berupa ciuman dari Intan. Sementara Intan yang tak bisa berbuat apapun karena tidak ada uang, hanya bisa pasrah saat di cium oleh supir itu. Intan merasa hina karena ia begitu rendah di depan mata pria tadi. Ia menitikkan air matanya, meskipun ia langsung menyeka air matanya dengan cepat. Kini, Intan sudah berada di depan meja bartender bar itu. Ia berdiri di depan salah satu bartender pria di depannya. Bartender itu menawarkan minuman, namun Intan menolaknya. "Anu, sebenarnya aku mau mendaftar kerja di sini. Aku lihat di plank depan, bar kalian sedang butuh pekerja kan?" Tanya Intan. "Sebentar, aku tanyakan dulu pada manajernya. kau tunggu di sini dan jangan kemana-mana." "Hmm..." Intan mengangguk dengan tegas dan penuh harap. Bartender itu lalu pergi dari hadapan Intan menuju

  • Diadopsi Om Dokter   Aku Hanya Menyukaimu

    Bab 32 Brak! Kamila yang emosi langsung menggebrak meja di depannya. Ia menatap ke arah Hanni dengan tajam, seakan ia begitu keras menahan emosinya yang meluap. "Dengarkan baik-baik, aku sama sekali tidak seperti yang kau ucapkan! Aku dan Om Keent pacaran karena memang saling cinta. Perjodohannya di atur oleh kedua orang tua mereka, jadi jika om Keent menolak, memangnya salah? Oh aku lupa, bukankah kakak mu itu yang terobsesi dengan pernikahan ini? Kakakmu cinta sendirian, sementara Om Keent tidak mempedulikannya. kau tidak malu?" Kamila melakukan perlawanan, ia kini terlihat lebih berani dari biasanya. Bahkan perkataannya, membuat Hanni kesal. "Jangan sok tau..," "Kau yang sok tau! Lebih baik kau pergi dari sini atau aku akan membocorkan siapa kakak mu sebenarnya. Kau yakin aku tidak tau kalau kau di bayar untuk menjelek-jelekkan ku?" "Ck, sialan! awas saja, aku akan terus mencari celah mu supaya kau di usir dari sekolah ini!" Hanni dan yang lainnya pergi dari ha

  • Diadopsi Om Dokter   Klarifikasi

    Bab 31 "Aku yang akan memberikan klarifikasi di media!" Tiba-tiba suara Keent mengagetkan mereka semua yang ada di sana. Mereka secara serentak menoleh ke arah Keent yang berjalan mendekati sofa dan duduk di sana. Luna sakit hati, tapi dia tetap berusaha menahannya agar tidak begitu terlihat. "Bagus! Kau juga seharusnya ikut bertanggung jawab atas apa yang di lakukan oleh kedua orang tua mu." Jawab Luna. Keent menoleh ke arah Luna yang duduk tak jauh darinya. Tatapan matanya tajam mengarah ke wanita itu. "Ini semua memang salahku, bukan salah kedua orang tuaku. Aku yang menolak dengan perjodohan ini, jadi, kau tidak perlu mengatakan hal tadi." Ucap Keent. "Terserah saja! Pagi ini juga, aku akan menunggu video klarifikasi itu tersebar di internet!" Luna beranjak dari hadapan mereka dan berlalu begitu saja tanpa kata. Sekepergian Luna, Ibu Desi langsung menghampiri Keent dan duduk di sampingnya. Ia mengelus lengan putranya itu dengan lembut. "Keent, kau yakin akan mel

  • Diadopsi Om Dokter   Dasar Om-om Nakal

    Bab 30 Pagi harinya, terlihat Keent baru saja memakai stelan jas setelah selesai mandi. Semalam, Keent pulang dari rumah Kamila setelah gadis itu tidur pulas. Ia merapikan rambutnya sebelum keluar di kamar. Baru saja menuruni tangga, Keent sudah melihat mobil Andrew di depan rumahnya. Ia membuka pintu depan dan menghampiri Andre yang duduk di teras. "Sejak kapan di sini?" Tanya Keent. "Setengah jam yang lalu. Ohya, aku sudah menemukan siapa yang ikut andil dalam perlawanan Herman kemarin." Andrew lalu mengambil ponsel dalam saku jasnya dan menunjukkan beberapa foto Kairo yang mengunjungi kantor perusahaan milik orang tua Kamila. "Darimana kau mendapatkan foto ini?" Tanya Keent. "Aku punya teman yang merupakan klien di perusahaan itu. Selama ini aku mendapatkan semua informasi Herman dari dia." "Ck, aku sudah menduga bahwa dia berulah lagi. Jika dia terus saja seperti ini maka aku tidak akan pernah memaafkannya!" Terlihat raut wajah Keent yang emosi, ia sudah sabar

  • Diadopsi Om Dokter   Aku Akan Menjaganya

    Bab 29 "Iya, bu. Aku akan menjaganya seumur hidupku." Kata Keent dengan tegas. Ini pertama kalinya bagi kedua orang tua Keent melihat putranya bahagia denga wanita. Bahkan, mereka sampai hendak membatalkan perjodohan itu hanya karena melihat mereka berdua benar-benar saling mencintai. Apalagi di tambah dorongan bahwa Kamila merupakan teman lama Ayah Damian. Akhirnya, Keent dan Kamila berpamitan untuk pergi setelah selesai berbincang. Di sofa ruang utama kini hanya tersisa ayah Damian dan ibu Desi yang masih duduk termenung di sana. "Sayang, apa ini pilihan terbaik kita?" Tanya Ayah Damian yang masih belum percaya diri dengan pilihannya. "Iya, sayang. Bagaimana pun juga, Keent dan Kamila terlihat sangat saling mencintai. Dan lagi, dengan siapapun Keent, dia tetap akan menikah dan melahirkan anak sebagai penerus Andareksa." Ayah Damian menghela napas panjangnya. Ia lalu menoleh ke arah sang istri, meraih pinggangnya dan memeluknya dalam dekapan. "Iya kau benar. Lagian ji

  • Diadopsi Om Dokter   Di Restui

    Bab 28 "Jadi, kalian beneran pacaran?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Ibu Desi yang sangat penasaran. Keent berdiri di depan semua orang, ia menoleh secara bergantian ke arah kedua orang tuanya. "Iya, Kamila adalah pacarku dan dialah yang akan menjadi calon istriku. Jadi aku harap, tidak ada perjodohan yang kalian lakukan padaku." Jawab Keent. Tidak hanya Keent saja yang mengatakan semuanya, namun Kamila juga mendukung. Kamila ikut berdiri, lalu menggenggam tangan kekasihnya itu dengan erat. Ia juga membungkukkan setengah badannya untuk memberi hormat pada Ayah Damian dan ibu Desi. "Om, Tante, aku Kamila. Maafkan aku karena sempat membohongi kalian kemarin. Aku memang bukan anak pak Johar, aku melakukan itu hanya untuk melindungi kekasihku. Aku anak dari pak Dimas dan Ibu Diana yang sudah meninggal. Aku hanya punya pacarku di dunia ini, tolong jangan halangi kami." Ucap Kamila. Kata-kata itu tidak di sangka akan terlontar dari mulut Kamila sebelum kedua orang tua Keent

  • Diadopsi Om Dokter   Makan Malam Mencekam

    Bab 27 Hari berlalu begitu cepat, Hingga tibalah malam hari dimana nampak Kamila sudah rapi dengan balutan dress selutut berwarna hitam di tubuhnya. Ia menatap dirinya pada pantulan cermin rias di depannya. "Ah, aku yakin ini tampilan dewasaku. Bagaimana pun juga, aku harus mengimbangi wajah pacarku yang dewasa dan penuh dengan karisma." Gumamnya. Bersama dengan itu, terdengar suara pintu yang baru saja di buka oleh seseorang. Kamila menoleh ke sumber suara, terlihat Keent yang berjalan ke arahnya. Malam ini Keent juga memakai baju rapi. Stelan jas hitam membalut tubuhnya yang sangat gagah. Apalagi wajahnya, jangan di tanya lagi. Karena sudah pasti bisa membuat kedua bola mata Kamila tidak berkedip sama sekali. Kini, mereka berdua sudah saling berhadapan satu sama lain. Bukan hanya Kamila yang terpesona oleh tampilan kekasihnya itu, tapi Keent juga merasakan hal yang sama. "Malam ini pacarku cantik sekali." Puji Keent sembari menyentuh wajah Kamila dengan jemari tanganny

  • Diadopsi Om Dokter   Aku Tidak Peduli

    Bab 26 Kamila mengajak Keent untuk melihat seisi rumahnya. Keent merasa bahwa keluarga Kamila hampir sepadan dengan keluarganya dari segi materi. Rumah yang mewah itu kini menjadi milik Kamila sentuhnya dan Keent sangat bangga karena Kamila selalu merendah. "Ini kamar kedua orang tuaku saat masih hidup. Apa kau mau melihatnya?" Tanya Kamila. "Apapun yang kau tunjukkan, aku akan melihatnya sayang." "Baiklah, kita masuk saja." Kriieet.. Kamila membuka pintu kamar kedua orang tuanya yang terbuat dari kayu nomor satu di negaranya. Mereka berdua masuk ke dalam. Pemandangan di sana masih sama saja seperti dulu bagi Kamila. Bedanya, kini Kamila tidak bisa melihat mereka berdua yang biasa rebahan dan menghabiskan waktu liburnya bersama Kamila. "Hikkss... hikks..." Tiba-tiba isakan tangis Kamila terdengar lirih saat ia duduk di tepi ranjang itu. Keent berjalan mendekati Kamila dan duduk di sampingnya. Ia membawa Kamila dalam dekapannya, membiarkan Kamila bersandar dengan n

  • Diadopsi Om Dokter   Persaaanku Tidak Enak

    Bab 25 Mobil yang di tumpangi oleh Keent, Kamila, dan Andrew sudah sampai di depan rumah mewah dimana keluarga Herman berada. Mereka turun, lalu melangkah ke arah teras depan. Seketika Kamila terhenti tak jauh dari pintu utama. Ia menatap pintu itu dengan kedua bola mata yang nampak berkaca-kaca. Keent melihat wajah kekasihnya yang memerah, ia lalu meraih jemari tangan Kamila dan menggengamnya. Merasa sentuhan nyaman dari pria itu, membuat Kamila merasa nyaman. Kamila menoleh ke arah Keent dengan senyum tipis yang mengembang. Keent mengangguk, lalu mengajak Kamila masuk ke dalam. Dari sorot mata Keent mengisyaratkan bahwa Kamila tidak sendiri lagi. Masih ada orang-orang yang mencintainya di sekelilingnya. Mereka bertiga akhirnya bisa masuk ke dalam, di ikuti oleh beberapa pengawal di belakang mereka. Baru beberapa langkah mereka masuk, mereka sudah melihat Herman, Lina, dan Intan yang berdiri tak jauh dari mereka. Herman maju selangkah, merapatkan kedua tangannya di depan dada

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status