Diadopsi Om Dokter

Diadopsi Om Dokter

last updateHuling Na-update : 2025-05-20
By:  Cklara LaishaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Mga Ratings. 2 Rebyu
40Mga Kabanata
267views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Sebuah kecelakaan menewaskan kedua orang tua Kamila Lestari. Sementara Kamila yang pada saat itu berada dalam mobil yang sama berhasil selamat sendirian. Kehilangan kedua orang tuanya dalam waktu yang bersamaan membuat Kamila frustasi. "Ayo, ikut Om dokter pulang." Seorang dokter ahli bedah mengulurkan tangannya pada gadis yang masih bersimpuh di tengah makam kedua orang tuanya. Keent Andareksa berniat membawa Kamila untuk mencari keberadaan keluarganya yang lain. Namun, keadaan di luar dugaan. Apa yang terjadi? Simak!

view more

Kabanata 1

Ayo, Ikut Om dokter!

Bab. 1

Pagi yang cerah tiba, terlihat seorang gadis baru saja tersadar dari tidurnya. Ia melihat langit-langit kamar yang asing, membuatnya beranjak duduk dan mengusap kedua matanya. Pandangannya di perjelas lagi, sehingga ia tau kalau dirinya tengah berada di ruangan rumah sakit. Kejadian kecelakaan tragis semalam mendarat di pikirannya, membuatnya teringat akan satu hal.

"Papa! Mama!" Teriaknya.

Gadis itu, Kamila Lestari, melepas infus di tangannya dengan asal. Ia beranjak dari brankar dan berlari keluar dari ruangan, berlari tak tentu arah menyusuri lorong rumah sakit untuk mencari kedua orang tuanya. Tepat di depan sebuah ruangan, Kamila menabrak seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu.

"Awas!" Dokter itu, Keent Andareksa, meraih pinggang ramping Kamila yang hendak terjatuh. keduanya saling membalas tatapan satu sama lain.

"Dok, apa kau melihat kedua orang tuaku? Dimana dia?" Tanya Kamila.

"Apa kau..." Belum sempat Keent menjawab, seorang dokter juga keluar dari sana.

"Dokter Keent, kami tidak bisa menghubungi keluarga korban. Bagaimana ini?"

Dokter Keent langsung membawa Kamila masuk ke dalam ruangan itu, menunjukkan sepasang suami istri paruh baya yang terbaring di atas brankar dalam keadaan tidak bernyawa. Bagai di sambar petir di siang bolong, itulah yang di rasakan oleh Kamila. Bagaimana tidak? Ia melihat kedua orang tua yang sangat ia sayangi terbaring di atas brankar.

"Ti-tidak mungkin!" Kamila langsung memeluk tubuh kedua orang tuanya yang sudah dingin.

Kamila lalu menoleh ke arah dokter Keent dan mendekat.

"Dok, kenapa mereka tidak bergerak sama sekali? Tubuh mereka dingin dan..."

"Mereka sudah meninggal saat kecelakaan semalam, dan hanya kau yang selamat." Jawab Keent. Kamila langsung terbelalak, lelehan air mata langsung membasahi kedua pipinya.

"Ti-tidak mungkin. Aku tidak mau mereka mati! Kau berbohong!"

Kamila kembali memeluk tubuh kedua orang tuanya sambil terisak terus-menerus.

"Ma, Pa, jangan tinggalin Kamila. Kamila tidak punya siapa-siapa lagi. Hikss.. Hikss.." Kamila terus menumpahkan air mata dan kesedihannya di depan kedua orang tuanya yang sudah tidak bisa mendengarnya lagi. Keent berjalan mendekat, lalu menyentuh pundak Kamila dengan lembut.

"Kita harus memakamkan mereka. Jika kau menyayangi mereka, Kau harus bisa mengikhlaskannya." Ucap Keent.

Kamila sempat memberontak berulang kali. Bahkan, dia tidak mau berpisah dari kedua orang tuanya. Seperti gadis frustasi, Kamila terus berteriak, menangis, dan tertawa secara bersamaan. Hal itu membuat Keent merasakan iba yang luar biasa. Bahkan hatinya tidak bisa di bohongi, Jika dia benar-benar peduli dengan gadis yang menangis dalam genggamannya itu.

Sampai akhirnya, Keent berhasil membujuknya. Kini, kedua jasad orang tua Kamila sudah berhasil di makamkan. Di sana hanya Terlihat Kamila dan Keent yang masih ada. Kamila masih bersimpuh di tengah makam kedua orang tuanya. Tangisnya tidak berhenti sama sekali, Membuat Keent ikut merasakan sesak di dadanya.

"Ayo, Ikut Om Dokter pulang ke rumah."

Sebuah uluran tangan terlihat di depan wajah Kamila. Hal itu membuat Kamila mendongak dan menatap ke arah pria yang berdiri di hadapannya. Wajahnya sangat tampan, karismatik, dan sepertinya sudah berumur.

"ikut Om Dokter?"

"Hmm.. Om akan mengantarmu menemui keluarga mu yang lainnya."

"Tapi aku tidak punya keluarga lagi selain kedua orang tuaku."

"kalau begitu, tinggallah di rumah Om Dokter, maka kau tidak akan kesepian lagi. "

Senyuman ramah dan lembut terlihat dari wajah Keent. Kamila yang awalnya ragu, perlahan luluh dan percaya pada pria di depannya. Kamila meraih uluran tangan itu dan berdiri di hadapannya. Sejenak, keduanya saling menatap satu sama lain.

"Om yakin akan membawaku pulang? Kehidupanku membutuhkan biaya yang banyak. Aku masih sekolah, aku suka jalan-jalan, dan aku suka menghabiskan uang. Orang tuaku saja kadang kualahan, apalagi Om dokter." ucap Kamila, polos.

"Karena kau sudah tidak punya keluarga lagi, Maka akulah yang akan mengadopsi mu. Lakukan apa yang kau mau, anggap aku sebagai Om doktermu, dan jangan bersedih. Maka Om dokter tidak akan memarahimu. Ingat, kau juga harus menjadi gadis penurut. Mengerti?"

Angin pagi yang sejuk berhembus, menerpa wajah Kamila yang sendu. Namun, Kamila bisa merasakan ketenangan yang luar biasa dari pria asing yang baru saja dia kenal. Kamila tidak peduli apa maksud dan tujuan Keent. Yang ada di pikirannya, ia ingin tetap bertahan hidup di kerasnya dunia yang semu.

"Aku akan menjadi gadis yang penurut. Tapi sebelum itu, Om harus ijin dan berpamitan pada kedua orang tuaku. Berjanjilah kalau Om akan memperlakukan ku dengan baik. Apa Om mau?"

"Tentu saja.."

Sesuai apa yang Kamila mau, Keent melakukannya dengan baik. Melihat wajah Keent yang tenang saat memanjatkan doa, membuat Kamila semakin yakin kalau pria di depannya adalah pria yang baik.

"Selesai. Ayo pulang. Kau bisa menjenguk mereka kapan pun." Ucap Keent.

"Hmm... Apa yang mereka katakan pada Om dokter?"

"Mereka bilang, kalau Kamila harus berjanji untuk selalu tersenyum."

"Lalu? Apa pendapat mereka tentang Om?"

"Mereka juga menyukaiku."

Kamila tersenyum, lalu ia menggandeng tangan Keent pergi dari sana. Melihat Kamila yang sudah mulai ceria, membuat Keent lega. Keduanya masuk ke dalam mobil dan berlalu dari pemakaman kedua orang tua Kamila.

"Ma, Pa, aku tau Om dokter berbohong. Tapi aku akan melakukan apa yang dia katakan. Aku tidak mau tinggal dengan Paman dan Bibi, mereka sepertinya bukan orang baik." batin Kamila seraya menatap ke arah makam kedua orang tuanya yang semakin menghilang dari pandangannya.

Tidak butuh waktu lama, mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di depan sebuah halaman rumah yang cukup mewah.

"Ayo turun." Ajak Keent. Kamila mengangguk, lalu turun dan berjalan beriringan masuk ke dalam rumah itu. Baru beberapa langkah memasuki ruang utama, Kamila merasa bahwa suasana rumah itu sepi dan hening. Tidak ada suara apapun yang terdengar selain langkah kaki mereka.

Keent menoleh dan menatap wajah Kamila di depannya. Ia tau, kalau Kamila pasti merasa sedikit asing di rumahnya.

"Kamila, mungkin kau akan merasa kurang nyaman di sini karena baru pertama kali. Tapi, aku akan mengajari mu banyak hal di sini." ucap Keent. Kamila mengangguk, lalu meraih pergelangan tangan Keent dan mendekat.

"Om, apa di sini tidak ada orang lain selain kita berdua?" Tanya Kamila, penasaran.

"Tidak ada. Aku tidak suka jika ada orang asing di rumahku. Lagian aku bisa melakukan semuanya sendirian." Jawabnya.

Kamila langsung menatapnya dengan lekat, pegangan tangannya terlepas seiring dengan tentunduknya wajah cantiknya.

"Aku orang lain kan? Seharusnya aku tidak di sini. Aku tidak ingin mengganggu ketenangan Om." kata Kamila, lirih.

"Kata siapa kau orang lain? Bukankah aku sudah bilang kalau aku mengadopsi mu? Jadi, kau adalah keluargaku." Sentuhan di kedua pundak Kamila cukup membuatnya tenang.

Kamila tidak tau alasan kenapa Keent begitu baik dengannya. Pikiran lainnya mulai berkecamuk di hati, namun Kamila menepisnya dengan kuat.

"Terima kasih, Om. Jika aku lulus dan bekerja, aku akan membayar semua yang sudah Om beri padaku!" Ucap Kamila, Antusias.

"Termasuk ketulusanku?"

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Cklara Laisha
Hai, sapa dari aku Author baru disini!
2025-04-16 00:14:23
1
user avatar
Fhndntr
Bagus banget huhu
2025-04-15 23:43:21
1
40 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status