Beranda / Fantasi / Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat / 9. Serangan Dari Balik Kabut

Share

9. Serangan Dari Balik Kabut

Penulis: Skyler Artemis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 11:12:25

Kilat kembali muncul, lebih dari dua kali dalam hitungan kurang dari lima menit. Ruangan yang awalnya gelap karena terabaikan selama bertahun-tahun dan minimnya penerangan pun menjadi terang beberapa kali —berkedap-kedip akibat cahaya kilat yang menyambar. Siluet Orion yang berdiri di depan tiga duri raksasa menancap di dinding terlihat sedikit jelas, sosok tingginya masih diam bergeming di sana, tatapan matanya yang fokus berkilat dalam kegelapan.

Sosoknya yang begitu tenang tersebut bergerak sesaat. Orion menoleh ke belakang. Matanya fokus pada sesuatu yang ada di balik kabut tebal.

Kabut tebal yang diselimuti oleh rintikan hujan lebat di luar sana membuat jarak pandang sangat terbatas, mereka tidak akan bisa melihat apa yang ada di luar, bahkan apabila ada makhluk berbahaya yang mengintai dari luar mereka tidak akan mengetahuinya. Dalam artian lain, tempat di mana Orion berada menjadi sangat terisolisir akibat hujan deras yang melanda di sana.

Orion merasakannya. Pandangan itu sangat menusuk dari belakang.  

Sret… sret… sret….

Sesuatu yang berat dan tengah diseret terdengar dari kejauhan —dari balik kabut yang menyelimuti tempat itu. Suara itu semakin lama semakin mendekat, seperti ada sesuatu yang datang menghampirinya dan melihat langsung ke arah Orion yang kini telah berbalik badan.

Layar sistem yang hanya bisa Orion lihat muncul di sebelah kanannya setelah dipanggil. Ia mengambil sebuah pedang silver dari dalam ruang penyimpanan sistem, kemudian Orion menggenggam pedang itu dengan erat di satu tangan. Begitu layar sistem menghilang dari hadapannya, Orion melompat pergi dari tempatnya berdiri, menghindari tembakan duri raksasa yang dilemparkan dari balik kabut tebal ke arahnya.

Duri raksasa yang menyerangnya sama seperti duri yang menancap di dinding kayu. Orion menyipitkan kedua mata, pemuda itu mengayunkan pedang, memotong dua buah duri raksasa yang lagi-lagi ditembakkan ke arahnya dari balik kabut tebal. Bersamaan dengan aksinya, pintu toko yang awalnya terbuka tiba-tiba tertutup rapat —seperti ada sesuatu yang masuk dan menguncinya. Pada saat itu pula, Orion merasakan kalau sesuatu yang menyerangnya sudah berada di dalam toko bersama dengan dirinya.

Ketika kilat kembali menyala di langit gelap, cahaya yang kilat bawa menerangi bagian dalam toko dan membuat sosok yang menyerang Orion terlihat.

Tes… tes… tes….

Sosok itu terlihat seperti manusia, akan tetapi sosoknya berbeda dari manusia kebanyakan. Dia seperti pria tinggi yang mengenakan jaket kulit warna hitam dan celana jeans biru dengan kedua lututnya sobek. Kulitnya pucat membiru, lalu sepasang mata bergaris yang mirip kadal membuatnya tidak tampak seperti manusia. Sosok itu meneteskan air liurnya saat melihat Orion —seperti pemuda itu adalah hidangan lezat di matanya.

Ekor panjang yang bersisik menyembul dari tulang ekor sosok misterius. Punggungnya bungkuk dan empat buah duri raksasa tumbuh di sana —terlihat sama dengan duri yang tertancap di dinding dan digunakan untuk menyerang Orion barusan.

Sepasang mata yang mirip kadal bergerak-gerak ke kiri dan kanan, pandangan sosok itu terfokus pada Orion, ia menganggap Orion tidak lebih dari daging yang akan menjadi makanan siangnya.

“Manusia…kadal?” Orion mengedipkan mata, mengungkapkan ide yang muncul dalam benaknya. Namun, tidak lama kemudian ia merasa ragu dengan ide tersebut, karena yang muncul itu manusia ‘kan?

“Sistem, lakukan identifikasi!” perintah Orion lagi. Kendatipun Orion memberikan perintah kepada sang sistem, tidak sekali pun dirinya mengalihkan pandangannya dari sosok yang mirip manusia kadal di hadapannya.

Orion ingat kalau sistem yang dimilikinya dari Infinity Abyss memiliki fungsi identifikasi. Fungsi tersebut memberikan informasi makhluk dan tanaman monster ketika dia bertemu dengan mereka, sehingga Orion yang terkoneksi dengan sistem mampu mengenali lawan yang dihadapinya dengan mudah.

Meskipun Infinity Abyss sudah dihancurkan oleh Orion dan dirinya telah meninggalkan Paradis, namun sistem yang terhubung dengannya masih bisa berfungsi ketika dia tiba di Bintang Biru. Bukankah itu artinya fungsi identifikasi yang sang sistem miliki masih bisa digunakan?

Orion tidak menunggu lama. Kerja sistem yang terhubung dengannya sangat cepat, kurang dari lima detik semua informasi mengenai makhluk misterius yang menyerang Orion muncul di layar hologram yang ada di hadapannya.

[Manusia kadal (level C). Monster buatan, berasal dari manusia yang mengonsumsi obat perubah gen untuk membangkitkan superpower dalam tubuh mereka. Energi spiritual yang mengalir dalam tubuh mereka berubah menjadi energi negatif, sehingga mutasi perubahan bentuk menjadi monster pun terjadi. Serangan utamanya merupakan duri raksasa beracun yang tumbuh di punggung].

[Serangannya cepat dan mematikan. Walaupun berada di level C, manusia kadal memiliki kecerdasan yang tinggi serta kulit yang tebal. Senjata biasa tidak akan bisa melukainya].

Dalam artian singkat, manusia kadal yang merupakan hasil mutasi dari manusia biasa memiliki tingkat bahaya tinggi. Walaupun level C adalah level yang rendah bagi Orion, namun manusia kadal masih memiliki kecerdasan seperti manusia.

“Wow… orang-orang di Bintang Biru benar-benar memiliki cara untuk membangkitkan superpower mereka.” Orion yang menghindari serangan ekor panjang dari manusia kadal dengan bersalto di udara pun memberikan komentar tidak lama kemudian.

Ia mengayunkan pedang ke samping, energi spiritual yang tertidur dalam tubuhnya pun mengalir pada pedang dan membuat warna silver pada badan pedangnya menjadi lebih mengkilap.

“GGRAAA….!!!” Manusia kadal membuka mulut lebar-lebar. Lidahnya yang lancip dan tajam terjulur ke atas, ia kembali menembakkan beberapa duri raksasa yang baru muncul di punggungnya ke arah Orion yang ada di udara.

Orion yang masih berada di udara kembali bergerak cepat, ia menghindari duri-duri raksasa yang mengarah padanya dengan mudah, lalu ia mengayunkan pedang saat posisinya kurang dari dua meter dari sosok manusia kadal di bawah sana.

Tebasan yang super cepat begitu akurat membelah manusia kadal menjadi dua —dan sangat simetris, kurang dari sedetik kemudian terlihat Orion juga mendarat beberapa meter di belakang manusia kadal yang ia tebas. Cahaya silver pada pedang meredup. Tidak ada setetes darah yang menodai pedang di tangan Orion, hal ini menandakan betapa tajamnya pedang yang Orion miliki.

BLAARRR…

Petir kembali menyambar. Atap toko berlubang akibat hantaman duri yang manusia kadal lemparkan membuat hujan masuk ke dalam bangunan, bahkan Orion pun tidak luput terkena guyuran air hujan yang masuk. Rambut dan tubuh Orion basah kuyup, T-shirt yang ia kenakan menempel lekat pada tubuhnya dan membuatnya sedikit tidak nyaman.

Setelah menyimpan kembali senjatanya pada ruang portabel, Orion bergegas mencari spot yang tidak terkena guyuran air hujan dalam toko. Dia menemukannya di sudut paling luar dekat pintu. Tanpa memedulikan mayat manusia kadal yang terbelah menjadi dua —di mana menjadi pemandangan horor dalam toko yang kosong— di belakang sana, Orion berjalan menghampiri satu-satunya tempat kering di sana.

Ia menoleh ke arah jendela yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Cahaya kilat beberapa kali menampakkan diri di langit gelap di atas sana. Hujan lebat terus turun dan tidak menampakkan kapan akan berhenti, kelihatannya Orion akan terjebak di sana dalam waktu yang tidak singkat.

“Kapan hujan ini akan berhenti?” tanyanya kepada diri sendiri.

Dua menit berlalu. Orion memalingkan pandangannya ke arah mayat manusia kadal yang beberapa saat lalu ia bunuh. Bibirnya membentuk garis datar, ia menurunkan kedua matanya, dan kemudian mengambil napas dalam-dalam sebelum mengembuskannya lagi.

Dari informasi yang dianalisis oleh sistemnya, manusia kadal yang muncul di tempat ini bukanlah monster murni seperti kebanyakan monster yang mendiami dungeon. Manusia kadal awalnya adalah manusia biasa pada umumnya, dan ia berubah menjadi monster akibat mengonsumsi sebuah obat yang menyebabkan tubuhnya mengalami mutasi.

Melihat adanya tiga duri raksasa yang menancap di dinding toko, kemungkinan besar tempat ini merupakan sarang dari manusia kadal. Tidak heran kalau monster itu menyerang Orion, pada dasarnya Orion di sini merupakan tamu tidak diundang dan mengusik ketenangan manusia kadal.

“Meskipun demikian, bukan berarti dia bisa menyerang secara tiba-tiba tanpa mengucapkan halo terlebih dahulu.” Orion menggelengkan kepala, tiba-tiba merasa sedikit terkesan atas pemikiran lucu yang muncul di kepalanya.

Orion mengangkat wajah, ia kembali mengarahkan perhatiannya pada pemandangan horor di depan sana. Sosok manusia kadal yang Orion eliminasi memiliki ukuran cukup besar, hampir tiga meter tingginya dengan kulit kasar warna hijau serta ekor sepanjang dua meter seperti kadal raksasa. Manusia kadal terbelah menjadi dua dari atas kepala sampai kaki, darah merah yang segar menggenang di bagian bawah tubuh manusia kadal.

Tidak hanya darah segar dengan aroma anyirnya yang menggenang di lantai kayu. Dari sudut matanya, Orion melihat beberapa organ dalam manusia kadal menyembul keluar —terlihat begitu berantakan— dan berceceran di sana.

Menjijikkan.

Orion menurunkan matanya. Ia mengambil ponsel dari dalam saku celana. Jari tangan kanannya memencet nomor layanan khusus —customer service— milik asosiasi Hunter (NTH) yang tersimpan di buku telepon, Orion melakukan panggilan. Setelah dua kali suara dering terdengar dari seberang, panggilan yang ia lakukan pun tersambung.

“Selamat siang, saya menemukan mayat seekor monster raksasa di area…” Orion menghentikan ucapannya, ia mendekat ke arah jendela untuk melihat papan jalan yang terpasang tidak jauh dari tempat itu.

Walaupun kabut tebal menutupi pandangan kebanyakan orang dan membuat mereka tidak bisa melihat apa yang ada di depannya, hal itu tidak berpengaruh pada Orion. Dia memiliki mata tajam yang memudahkannya melihat dalam kegelapan, atau dalam situasi seperti ini Orion masih bisa melihat tulisan yang terpasang di papan jalan yang ada di sana dengan jelas.

Tanpa mengubah ekspresinya, Orion pun melanjutkan perkataannya.

“Distrik Woodvile nomor 50. Tepatnya di dalam satu-satunya toko tua yang ada di sana.”

“Apakah ada seseorang di dekat mayat monster yang kau lihat?” tanya petugas di seberang sana.

“Saya tidak melihat siapapun . Kemungkinan besar monster itu dibunuh oleh seorang Hunter sebelum saya tiba di sini,” jawab Orion. Dia mengabaikan fakta kalau orang yang membunuh manusia kadal yang dimaksud adalah dirinya sendiri.

“Anda tunggu di sana. Kami akan mengirimkan beberapa Hunter yang bertugas untuk datang ke lokasi yang barusan Anda laporkan.”

Orion bergumam singkat sebagai jawaban sebelum ia mematikan panggilan ketika petugas di seberang sana menanyakan identitasnya. Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, Orion langsung memasukkan ponselnya kembali ke saku celana, kemudian dia memanggil sistem yang terhubung dengannya.

Begitu layar hologram sistem —yang hanya bisa dilihat oleh Orion saja— muncul, pemuda itu langsung menukarkan satu poin miliknya untuk membeli sebuah jas hujan dari sistem mall. Sebuah jas hujan warna krem muncul di hadapan Orion, ia langsung menangkapnya, dan kemudian mengenakannya.

Tidak sekalipun Orion kembali melihat ke arah mayat manusia kadal yang tergeletak tidak jauh dari tempatnya berada, ekspresinya mengatakan kalau manusia kadal yang barusan menyerangnya tidak terlalu memiliki kesan maupun berarti bagi Orion —sehingga ia menghiraukannya begitu saja. Setelah memastikan hujan tidak akan membuatnya semakin basah kuyup karena jas hujan yang dikenakannya, Orion bergegas keluar toko lalu berjalan menjauh dari tempat itu. Dia meninggalkan lokasi sebelum Hunter dari NTH tiba di sana.

Mustahil bagi Orion untuk menunggu mereka datang dan menginterogasinya. Sosok pemuda itu menghilang di balik kabut tebal.

Skyler Artemis

Terima kasih sudah menyempatkan mampir dan membaca chapter 9 dari "Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat". Semoga kalian menyukainya. Nantikan chapter 10 yang akan diupdate nanti.

| Sukai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   25. Dungeon Pop-Out

    “AAAAAH… Tolong… Tolong!!!”“Tuhan, aku tidak mau mati di sini…”“AAKKH… AAAKKKHHH!!!!!”Kepanikan, ketakutan, kecemasan, dan emosi negatif lainnya melanda penumpang kereta. Kereta api yang menghilang dalam terowongan kota Lewis muncul di tengah kota misterius dengan kecepatan tinggi. Tidak ada tanda-tanda kereta api akan berhenti meskipun masinis sudah berusaha menarik rem untuk menghentikannya. Kereta itu terus melaju, percikan api serta bunyi keras muncul di area ban kereta api—semua itu terjadi karena di sana tidak ada rel kereta sehingga ban kereta api bertemu langsung dengan aspal jalanan di tengah kota sepi tersebut.Langit merah serta tiga matahari di atas sana menjadi saksi bisu saat kereta api muncul dan terus berjalan tanpa tahu kapan harus berhenti.Kota itu memiliki beberapa gedung bertingkat dan juga bangunan-bangunan lainnya yang mengingatkan orang pada kota urban

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   24. Dua Minggu Kemudian

    Universitas Imperial St. Ludwig merupakan universitas negeri nomor satu di Therondia, dan sebagai universitas terkemuka tempat itu selalu memiliki kouta terbatas yang diincar oleh banyak orang, tidak hanya dari kalangan elit bangsawan saja tapi juga dari masyarakat umum. Sudah menjadi rahasia umum kalau mayoritas lulusan dari Universitas Imperial St. Ludwig menjadi petinggi dari beberapa sektor di Therondia, bahkan orang terkaya di negara ini merupakan lulusan dari universitas tersebut, begitu pula anggota keluarga kerajaan.Tidak heran kalau universitas tersebut menjadi kampus favorit bagi banyak orang.Orion, selaku rakyat jelata di Therondia merasa beruntung aplikasinya masuk ke Universitas Imperial St. Ludwig diterima. Nilainya pada ujian masuk perguruan tinggi menjadi nilai tertinggi, dan prestasi ‘Orion Black’ di sekolah juga menjadi nilai tambah baginya bisa diterima di universitas terkemuka tersebut. Tidak heran pihak kampus menerima aplikasinya begitu saja.Kendatipun demikia

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   23. Kehidupannya Sebagai Pemalas Susah Untuk Dicapai

    Malam itu Mariana mengembuskan napas terakhirnya. Kondisi tubuhnya semakin lama semakin menurun, bahkan dengan penyaluran energi serta penyembuhan dari Dokter Ryan sekalipun tidak bisa membantunya. Nenek Orion tidak bisa bertahan lagi, dan tidak lama kemudian dia memejamkan mata untuk selama-lamanya.Mengetahui realita di depan mereka, anehnya Orion tidak melihat adanya guratan kesedihan maupun depresi di wajah neneknya. Hanya kelegaan yang muncul di wajah senja sang nenek, bahkan ketika dia memejamkan matanya pun bibirnya masih bisa menyunggingkan senyuman kecil yang menandakan kerelaan dari dalam lubuk hati terdalam.Orion hanya bisa melihat semuanya dalam diam, tidak sekalipun dia menyela maupun mengubah apa yang seharusnya terjadi, bahkan ketika dia sudah mendapatkan cairan kristal azuicot yang seharusnya bisa menyembuhkan Mariana. Semua itu adalah kehendak nenek Orion sendiri, wanita tua itu merasa waktunya sudah tiba dan dia tidak ingin berada di dunia ini lagi, bahkan nostalgia

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   22. Hangat

    Kereta api yang membawa Orion melaju dengan kecepatan tinggi, membelah garis perkotaan dan memasuki terowongan bawah tanah sebelum kemudian keluar dari sana. Hamparan sawah serta pegunungan tidak jauh dari sana menandakan kalau kereta api itu telah keluar dari area urban. Di atas sana senja pun pulai menyapa, burung-burung camar mulai menampakkan sosoknya dengan beterbangan beriringan, menambah keharmonisan layaknya lukisan indah di tangan pelukis jenius.Orion mengalihkan pandangannya dari pemandangan di luar jendela, pikirannya fokus pada telepon Dokter Ryan yang kini tengah tersambung dengannya.Apa yang terjadi? Mengapa nada suara sang dokter tampak tegang dan juga tergesa-gesa?Dua pertanyaan itu muncul dalam benak Orion, membuatnya sedikit khawatir.“Aku sedang berada di kereta menuju Desa Burton. Apa ada yang terjadi dengan Nenek?” Tanpa mengutarakan basa-basi seperti biasanya, Orion pun langsung bertanya dan mengutarakan maksudnya.“Orion, kondisi nenekmu berubah drastis dan sa

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   21. Rekomendasi Untuk Orion

    “Aku senang bisa melihatmu keluar dari dungeon dengan selamat,” kata Andy. Ucapannya terdengar tulus, begitu pula dengan senyuman yang terpatri di bibir tipis itu.“Kurasa itu hanya keberuntungan belaka,” sahut Orion, memberikan tanggapannya terhadap perkataan Andy.Andy menggeleng kepala. “Keberuntungan juga bagian dari kekuatan seseorang.”Pemuda berjas hitam tersebut menoleh ke arah tim penambang, kemudian matanya beralih pada mobil ambulans yang mengangkut Mark dan ketua tim penambang. Beberapa tim medis menutup pintu belakang mobil, dan tidak lama kemudian mobil ambulans itu mulai melaju meninggalkan area pembangunan gedung untuk menuju rumah sakit terdekat.Andy menghela napas pelan, senyumannya meredup.“Dari 30 tim Hunter yang masuk ke dungeon, hanya kalian bertujuh saja bisa keluar dari sana. Aku sempat mendengar dari Nona Eliza kalau monster dalam dungeon ini sangat berbahaya dan melebihi level yang NTH informasikan sebelumnya, kesalahan kecil ini menciptakan tragedi besar y

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   20. Keluar

    Layar hologram warna biru dimana hanya Orion yang bisa melihatnya muncul di hadapan pemuda itu. Kata ‘memproses’ yang disertai dengan angka dan garis proses pun tampak jelas tertulis di sana. Seiring dengan bertambahnya angka proses, garis warna biru pun juga mulai bergerak penuh, memperlihatkan kalau sistem yang Orion miliki tengah menganalisa cairan misterius dalam sisa-sisa kepompong milik ratu lebah.Tidak berselang lama proses analisa pun selesai, dan layar hologram di depan pemuda itu menampilkan hasil analisa yang telah selesai dilakukan.[Lelehan sisa kristal azuicot, memiliki kadar kemurnian mana sebesar 40%. Lelehan sisa kristal azuicot ini merupakan cairan nutrisi yang menyelimuti kepompong monster lebah. Memiliki sifat korosi medium, namun di dalamnya terdapat kandungan energi kehidupan sekitar 20%]Mata Orion berbinar, benda yang tengah dicarinya dan tampak sukar untuk ditemukan di mana-mana nyatanya ada di hadapannya sekarang ini. Meskipun tidak berbentuk kristal maupun

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status