Share

2

last update Last Updated: 2021-06-16 11:44:33

Waktu menunjukkan pukul  7 malam, dan teman sekamar Diana pun baru tiba dan  sampai di tempat kost. Ia datang dengan sebuah mobil yang membawa barang – barang nya, dengan inisiatif nya Diana pun langsung bersalaman dengan sang ibu dari teman sekamar nya tersebut, Ia bahkan membantu nya untuk membawakan barang-barang teman sekamar nya tersebut ke dalam kamar. Sambil mengeluarkan pakaian sang anak di dalam tas, ia pun bertanya kepada Diana dan sekedar mengajak nya berbicara sedikit.

" nama kamu siapa ?".

Mendengar pertanyaan tersebut Diana pun langsung menjawab nya dengan santai

" nama saya Diana bu, saya dari daerah sekitaran perbatasan karawang ". Si ibu pun tersenyum dengan hangat, merasa semua pakaian anak nya sudah rapih dan barang-barang nya sudah tertata di tempat nya maka iya pun akan segera bergegas untuk pulang.

" Diana, ibu titip anak ibu Hani ya, dia gak pernah beres-beres atau ngelakuin tugas rumahan. Kalau kamu liat Hani gak cuci piring nya sehabis makan kamu marahin aja dia "

" iya bu, hati – hati di jalan bu___  "

si ibu pun tersenyum dan mengiyakan perkataan dari Diana, Diana pun menatap ke ara mobil tersebut sampai akhir nya Mobil itu pun kian menjauh dan menhilang, Diana dan Hani masih berdiri di luar dan mereka pun di panggil oleh sang penjaga pos tempat kost dan meminta nya untuk menunggu sang pemilik kost yang akan segera tiba dengan membawa sebuah kertas peraturan yang di lengkapi materai serta menagih biaya awal masuk kost.  Selang 15 menit pun pemilik kost datang dan menyerahkan kertas tersebut kepada Diana dan Hani, Diana pun membaca nya dengan sangat teliti. Betapa kaget nya Diana saat melihat keterangan bahwa setiap penghuni kost harus membayar biaya deposit senilai Rp.900.000. karena dirinya satu kamar dengan Hani makan biaya nya terbagi menjadi 2, jadi Diana hanya perlu membayar Rp.450.000 saja, di dalam hati Diana sudah mulai gusar. Sebelum nya Hani tidak pernah mengatakan masalah deposit kepada nya, mungkin jika ia mengatakan nya sejak awal ia akan menyiapkan uang deposit tersebut dan tidak akan menggunakan uang untuk diri nya makan selama satu bulan. Orang tua nya hanya memberikan jatah bulanan Rp.900.000 untuk satu bulan, belum lagi uang tersebut untuk pegangan Diana saat melamar pekerjaan nanti. Selain itu juga sang pemilik menjelaskan jika listrik yang di gunakan perkamar berupa token dimana Diana pasti harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli token di hari pertama nya itu.

" token listrik udah gue periksa dan cuman ada 10.000 aja mungkin cukup ya sampai besok " sahut Diana sambil menutup pintu.

" ya enggaklah kan kita malem nyalain ac, belum lagi nonton tv takut besok mati jadi beli sekarang aja " sahut Hani dengan nada enteng.

" yaudah ayo gue ke kamar mandi dulu ya "

" lu aja deh Diana yang beli token nya, gue masih capek___ hari ini lo yang isi token nya terus nanti pas udah mau habis gantian gue yang isi. "

" tapi gue gak tau cara nya gimana, gue gak pernah pake token listrik "

" yaudah minta bantuan pak Tri aja ( satpam Kost ) "

Dengan wajah yang masih kebingungan Diana pun berjalan keluar kamar dengan seorang diri, ia pun berjalan ke pos satpam dan meminta bantuan kepada pak Tri untuk memberi tahu bagaimana cara mengisi token listrik. Saat pak Tri tengah menjelaskan hal tersebut, Hani pun mengirimi Diana sebuah pesan yang tertulis bahwa pengisian token adalah sebesar  50.000 untuk satu minggu ke depan, Diana pun terdiam, uang nya kembali terpakai dalam satu hari ini.

Setelah mendapat nomor token kamar nya, Diana pun langsung bergegas berjalan ke sebuah mini market yang ada di pinggir jalan besar yang berada tepat di depan gang kompleks tempat kost. Namun untuk bisa sampai ke sana ia harus berjalan melalui gang gang sepi di sekitaran kompleks baru lah ia sampai ke mini market tersebut. Setelah mengisi token listrik Diana pun kembali ke kamar nya, ia pun mengeluarkan beberapa kertas polio dan mulai menulis sebuah surat lamaran di atas kertas tersebut, ia pun segera memasukkan kertas tersebut ke dalam sebuah map berwarna coklat dengan segala persyaratan yang di butuh kan nya. Saat sebelum pergi ke kost, Diana lupa jika ia tidak membawa seprai untuk kasur nya, yang akhirnya kasur nya tidak memiliki alas.  Hani memilih tidur di bagian atas, ia membawa sebuah seprai dan bantal karena ia tau jika Kost an tidak menyediakan bantal dan sprai. Diana yang tidak tahu akan hal itu pun menjadikan selimut yang ia bawa menjadi bantal untuk menopang kepala nya, sedang kan kain yang ia bawa ia jadikan sebagai alat untuk menutupi dirinya dari dingin nya Ac.

Diana Nampak sibuk dengan pembicaraan di grup kelas, dimana mereka akan mengadakan pertemuan sebelum masuk ke dalam ruangan orientasi mahasiswa nanti . Diana masih memiliki waktu tiga hari dan ia akan menggunakan tiga hari tersebut dengan menginguti interview di beberapa perusahaan yang sudah ia kirimi surat lamaran. Besok ia akan memulai nya dengan panggilan interview dari salah satu perusahaan yang terletak di kawasan Jakarta utara, ia pun menyiapkan sebuah seragam formal nya serta sepatu untuk ia gunakan besok, ia juga tidak lupa memasang alarm sebelum tidur agar dirinya tidak terlambat.

Pagi pun tiba, alarm berbunyi tepat pukul  5 pagi. Diana pun segera bergegas mandi dan menyiapkan diri nya, ia pun membawa roti yang sebelum nya di berikan oleh ibu nya untuk sekedar cemilan untuk nya di kamar. Harus bagaimana pun ia harus bisa menghemat uang karena diri nya saja belum memasuki waktu kuliah, setidak nya ia harus menghemat takut takut ada biaya tertentu untuk membeli buku dan keperluan yang lain. Diana pun melihat jam di layar handphone nya dan jam menunjukkan pukul 06:15, dengan cepat ia pun keluar dari kamar nya dan pergi ke luar. Dengan ramah ia pun menyapa pak Tri yang tengah berjaga di pos, ia pun berjalan melalui jalan yang ada di belakang kost, tempat nya seperti sebuah perkampungan yang sedikit kumuh dan padat tapi itu adalah satu-satu nya jalan yang cukup dekat untuk menuju ke stasiun kereta Pasar Minggu, walaupun sesekali Diana harus berlari dan mempercepat langkah nya untuk mengejar waktu karena jalan menuju Stasiun memang terbilang sangat jauh jika berjalan kaki. Namun di balik semua yang ia lakukan pada pagi ini tidak lebih dari menghemat dan belajar mandiri, Diana selalu memikirkan jika ia meminta uang sebelum waktu nya bagaimana nanti keluarga nya yang di rumah bisa makan. Ia bahkan tidak memikirkan bagaimana dirinya terlebih dahulu, niat nya sangat besar guna merubah kehidupan nya, karena jika menunggu sang kakak rasa nya akan sangat lama. Di tambah kondisi sang kakak sering sakit jika dirinya terlalu keras berpikir dan bekerja, maka dari itu Diana tidak memiliki pilihan lain selain menjadi kan dirinya lah yang akan berkorban. Bagi Diana rasa nya cukup tidak adil saat harus di paksakan untuk menjadi dewasa di usia yang sangat muda, mencoba bekerja keras saat berada di bangku sekolah dan menerima banyak penolak kan dari lingkungan sekitar. Terkadang tidak di akui oleh ibu dan di asing kan oleh keluarga sendiri membuat Diana kecil begitu sangat tertekan. Terkadang sang ibu selalu saja marah pada nya dan memaki dirinya hanya karena hal kecil dan kesalahan yang tidak ia perbuat, terkadang Diana sangat muak dengan itu semua nya tapi Diana juga tidak bisa berbuat apa-apa selain tetap berbakti dan diam, di tambah keadaan keluarga nya yang selalu di acungkan panah oleh orang-orang sekitar yang membuat nya  seperti di paksa harus berdiri di depan semuanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Diana Born In 2001   29

    Dengan mata yang masih memperhati kan mereka, aku melihat bagaimana rasa takut mereka terlihat di depan mata ku sendiri. Aku berdiri tepat di samping Radit sambil berbincang dengan nya tentang apa yang sebenar nya terjadi di antara aku dan mereka teman-teman ku, Radit hanya tersenyum dan mendukung apa yang membuat diri ku bisa tersenyum, tapi sangat di sayang kan Radit tidak mengerti apa maksud ku dan ia masih belum bisa melihat seperti apa diri ku yang sebenar nya ini. Seseorang akan menunjuk kan siapa diri nya di kala mereka tengah marah, dan emosi yang sudah lama aku pendam selama ini akhir nya aku lepas kan juga.Di saat aku memainkan emosi ku terhadap mereka, aku pun tidak melupakan bagaimana tugas ku di sana. setiap kali pelanggan sudah selesai makan aku akan langsung membereskan meja tesebut dan kembali berdiri di dekat kasir untuk melihat bagaimana teman-teman ku, apakah mereka bisa memakan makanan mereka dengan tenang tanpa ada nya rasa bersalah dengan ap

  • Diana Born In 2001   28

    Dengan semangat baru ku, aku merasa jika semua yang aku kerjakan sangat lah ringan dan terasa sangat mudah. Aku seperti telah kembali menemukan siapa diri ku sendiri di dalam masa yang sudah sangat berbeda ini, saat semua nya seudah selesai mbak Arni pun membuka Restaurant dan kembali ke tempat nya, sedang kan aku pun berdiri sebentar di depan pintu dapur untuk menunggu para pelanggan yang akan datang nanti nya. kini aku perlahan bisa mengatasi semua rasa yang selalu saja mengganggu ku setiap hari nya, perasan down yang hanya akan muncul kembali di saat diri ini merasa tidak lagi berguna dan terabai kan, tapi hari ini aku malah bersikap masa bodo akan semua hal itu, seperti apa yang aku rasakan kemarin di saat aku melihat teman ku mengabaikan diri ku, seharus nya aku saat ini tengah down dan itu yang mereka semua ingin kan bukan? tapi sekarang aku adalah Ratu di dalam hidup ku sendiri, aku lah peran utama di dalam hidup ku, dan tidak akan aku biarkan seseorang mengendali kan diri ku

  • Diana Born In 2001   27

    Untung saja Aku dan Radit pulang pada pukul sembilan malam atau pun pukul sepuluh malam, karena saat ini saja Aku dan Radit sampai pada Kost tepat pukul sebelas malam. Suasana di sekitaran kost pasti nya sudah sangat sunyi, tidak sengaja Aku dan Radit berpapasan dengan beberapa penghuni kost yang lain nya di depan gerbang dengan pakaian yang sangat minim,mereka baru saja keluar dari kost dan akan pergi ke club malam. Suasana seperti ini seperti hal yang sudah biasa kami lihat dan seperti menjadi sebuah hal yang biasa bagi yang lain nya." Radit, terima kasih ya udah anterin aku sampai di kost an."" Iya sama-sama. Yaudah langsung masuk aja, langsung istirahat besok harus pergi kerja kan."" emm..Iya"Radit pun memutar kan motor nya dan perlahan pergi dari pandangan ku, dengan perlahan aku membuka pintu gerbang dan masuk ke dalam kost, Aku berjalan mengambil langkah yang kecil, saat aku akan berbelok menuju kamar ku tiba-tiba aku mendengar sua

  • Diana Born In 2001   26

    " Din, kamu baik-baik aja? "" Aku baik-baik aja, lebih baik gak usah bahas masalah aku ya."" emmm..ok "Aku pun tersenyum di depan Radit, menyembunyikan rasa tidak nyaman akan pertanyaan yang tadi di lontar kan oleh diri nya tadi, tapi aku tidak mau terbawa suasana karena Radit tidak tahu apa-apa tentang masalah ku di masa lalu. Aku dan Radit pun akhir nya melanjutkan langkah kami berdua dan kembali menikmati angin malam, di saat seperti ini entah kenapa aku merasa mulai lapar,seharus nya sebelum pergi aku makan terlebih dahulu kalau pun aku makan bakso sekarang pasti nya tetap akan merasa kan lapar lagi beberapa menit kemudian.Jika seperti ini rasa nya aku ingin selalu berjalan-jalan di malam hari untuk menyegar kan pikiran ku, tapi apa daya aku ada perkuliahan pada malam hari dan itu juga mungkin bisa di katakan sebagai jalan-jalan walaupun hanya melihat pemandangan berbagai macam kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. semua usaha pasti nya aka

  • Diana Born In 2001   25

    Radit mengajak ku untuk berjalan-jalan di sekitaran taman yang ada di Monumen nasional atau yang lebih di kenal sebagai Monas, mungkin adalah ini pertama kali nya aku pergi di saat matahari sudah tenggelam oleh malam yang kini di penuhi bintang-bintang yang menghiasi langi yang gelap. Aku sangat dengan hanya menikmati angin malam di luar, entah kenapa membuat pikiran ku sedikit lebih rileks dari sebelum nya, walau pun aku sempat mengingat hal ynag terjadi sore tadi tapi sekarang aku tidak mau mengambil pusing." Suasana nya Ramai ya--" bisik ku pada Radit." Ya nama nya juga tempat wisata, kalau mau sepi ya di hutan."" hutan rame juga sih.."" Jangan ngomong hal yang gak berbobot deh Din."" Ya kan nama nya juga nanya, kalau gak mau jawab juga kan bisa tinggal bilang aja."Radit yang berjalan di depan ku itu pun langsung menghenti kan langkah nya, yang membuat diriku menabrak diri nya." kamu itu orang nya emang suka ngaj

  • Diana Born In 2001   24

    Hari demi hari terus berjalan, tugas kuliah ku pun semakin menumpuk dan membuat aku kembali sulit untuk tidur cepat. Sikap Radit pada ku pun perlahan berubah menjadi lebih baik, entah ini berkaitan dengan gaya rambut yang aku pilih waktu itu atau bukan tapi aku rasa itu lebih baik dari pada saling sindir saat berbicara di dalam satu ruang lingkup. Ia sering membelikan ku sebuah buku satra dan novel dan sesekali mengirimkan makanan untuk ku saat malam, membuat aku sedikit merasa lega karena ada yang masih perhatian terhadap diri ku.Sejak aku bekerja, aku menjadi tidak memiliki waktu untuk berkumpul dengan teman-teman kost ku lagi, bahkan di saat waktu libur ku pun aku malah di sibuk kan dengan tugas kuliah, mencuci pakaian, dan menyetrika pakaian. Mungkin itu adalah alasan mengapa teman-teman ku perlahan terasa jauh dari ku, yang bisa aku lakukan saat ini adalah menyibuk kan diri ku sendiri agar aku tidak merasa kan kesepian di dalam hati ku lagi. Aku bisa menjadi diri ku yan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status