Share

Gadis Yang Ditumbalkan

Penulis: Sloane
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-04 23:08:16

"Kamu tidak akan kembali ke istana barat dalam waktu dekat."

Meja makan panjang dengan 12 kursi itu, dipenuhi dengan olahan masakan, mulai dari daging asap yang sudah mulai diracik untuk menyambut musim dingin, atau daging domba panggang yang merupakan makanan kesukaan Raja Ted.

Namun, Raja Ted dengan perut buncitnya, mengabaikan sarapan di hadapannya dan berulang kali membanjiri tenggorokan dengan alkohol yang berasal dari fermentasi serealia. Ucapannya masih sama, meski Anneth terus mengulang pertanyaan kapan dirinya akan kembali ke kerajaan barat. Anneth tidak akan kembali, dan tak ada alasan jelas dibalik perintah itu.

"Pertunangan kalian batal! Dan cepat makan makananmu." Eleneor yang duduk di samping Anneth, ikut bersuara dengan dagu menunjuk piring milik Anneth dengan punggung tegapnya.

Wanita itu sedang memamerkan kesempurnaan etikanya begitu duduk di kursi meja makan. Dari lirikan tajamnya, serta gaya menyayat daging yang perlahan, jelas wanita itu sedang menyindir Anneth yang sudah membuat keributan di pagi hari.

"Tap-"

"Hah! Aku ingin berbaring. Kau!" Ed mereggangkan tubuh gempalnya, lalu menunjuk seorang pelayan dengan postur tubuh yang mungil. "Bawa makanan ke kamarku, sekarang! Dan kalian." Pria itu menatap ketiga anaknya dengan wajah garang. "Habiskan makanan kalian, dan kau Anneth, jangan menggangguku!" 

Peringatan itu diucapkan dengan bangkitnya Ted dari kursi. Dia melangkah pergi, dengan para pelayan wanita yang mengekori dengan rapi. Seorang pelayan yang ditunjuk, mulai menyiapkan beberapa piring berisi makanan, lalu merunduk untuk pergi.

"Aku berani bertaruh, jika dia tidak akan memakan sarapannya, melainkan si pelayan itu yang akan dilahap habis." Gumam Ele.

Semenjak meninggalnya Ratu 14 tahun lalu, Raja Ted seperti kehilangan arah, kehilangan nafas dan belahan hatinya. Hidup dengan bermandikan minuman keras, dan wanita yang selalu menghangatkan ranjangnya.

Jika Raja Ted kehilangan Ratu, maka rakyat Adena kehilangan Ratu dan Raja sekaligus. Karena, Ted tidak lagi mengurus rakyat dan melimpahkannya pada para mentri yang tidak kompeten dan Sach yang akan segera naik tahta. Kehilangan sosok Ted yang pernah menjadi panglima perang di kerajaan Hyachint, tentu sebuah lubang besar yang terus mendatangkan serangan dari kerajaan tetangga. Setidaknya, Adena harus kehilangan ratusan perajurit setiap kali ada peperangan yang datang tanpa aba-aba.

"Kakak, sebenarnya apa yang terjadi?"

"Anneth, apa kau tahu siapa yang saat ini menguasai Avram? Coba jelaskan."

Sach berhenti memperhatikan makanan di atas piringnya, berusaha menghindari pertanyaan Anneth dan tak ingin mendengar tanya lanjutan. Sach melirik ke arah Anneth, menunggu jawaban lugas sang adik yang jelas-jelas sudah menhafal sejarah lengkap tanah Avram maupun Hyachint yang saat ini mereka tempati.

"Ayolah, kau akan menjadi Madam Mary yang menguji pengetahuanku?"

"Kau adalah wanita yang diramal menjadi dewi, Anneth. Kau yang akan membangunkan serigala putih di hutan Avram. Maka, kau jelas harus mengerti betul tentang sejarah dari tanah yang akan kau tempati kedepannya.”

Menjadi si penunggang serigala putih, artinya harus menyerahkan seluruh jiwanya pada tanah Avram yang suci. Namun kesucian itu hilang, setelah sekelompok suku mengambil alih tanah dan gunung Avram yang tidak berpenghuni. Meski tanah Avram merupakan daerah kekuasaan kerajaan Hyachint, namun setelah raja meninggal, tanah itu sempat terlupakan oleh empat pemegang kerajaan di tanah Hyachint. Karenanya, sekelompok suku pendatang, mengambil alih tanah Avram dan menjadikan tanah itu seakan menjadi milik mereka. 

Anneth mengernyitkan keningnya, meletakan alat makannya dengan lembut hingga terdengar dentingan ringan. "Tunggu, jangan bilang raja Damon khawatir pada eksistensi suku itu?"

Secara garis besar, Anneth bukanlah seorang putri bodoh yang mengunggulkan parasnya yang serupa dengan sang ibu, seorang wanita tercantik di kerajaan Hyachint yang terpikat pada panglima perang dari keluarga Rhodes. Namun, Anneth adalah seorang putri yang bisa memamerkan otaknya terlebih dahulu dibanding wajahnya, dan kini dia bisa memahami maksud tersembunyi yang keluarganya coba tutupi.

"Jadi, raja Damon ingin aku segera membangkitkan seriga putih untuk melawan suku itu, alih-alih Dark Wizard?"

Sach menutup sarapannya dengan satu tegukan air, lalu beralih menatap Anneth seolah menggambarkan kepuasan pada analisanya. Saat itulah Anneth sadar, jika dia sudah gagal, dan karena itulah kerajaan barat membatalkan pernikahan ini. Sudah bertahun-tahun lamanya Anneth mencoba menjalin hubungan dengan sosok serigala putih yang wujudnya saja hanya bisa dia lihat dari lukisan. Tapi hingga kini, tidak pernah ada getaran apapun yang dapat mengonfirmasi jika mahluk itu memang benar-benar ada.

"Kau, datanglah ke tanah Avram." Raut wajah Sach tampak serius saat mengatakan itu, seolah menumpukan harapan yang besar bagi Anneth yang membeku karena tak tahu harus bertindak apa.

"Setidap tahun aku selalu mendatangi hutan Avram, kak. Lalu, apa-"

"Bukan sebagai Rhodes, tapi sebagai bagian dari mereka."

Kening Anneth mengernyit, dia terdiam beberapa saat untuk mencerna ucapan yang coba Sach jelaskan. Namun, seberapa kerasnya dia berfikir, satu-satunya yang bisa Anneth simpulkan, adalah dirinya akan dibuang.

"Hah, aku sudah tidak memiliki nafsu makan lagi!" Desah Ele seraya melempar sendok.

Anneth berlaih menatap Ele, melayangkan tatapan permusuhan dengan membatin kesal. "Lagipula, siapa yang masih memiliki selera makan? Bahkan aku sudah mual hanya dengan melihat daging domba yang sama sekali tidak Raja sentuh."

"Maksudnya, kau tidak akan menikah dengan pangeran Valter, tapi menikah dengan seorang ketua suku di pedalaman Avram!" Jelas Ele, tanpa sedikitpun rasa bersalah.

Hubungan persaudaraan Anneth dan Ele, laksana percikan air dan api, yang tidak pernah bisa disatukan. Ele, sejak lama menyimpan kebencian pada Anneth, yang dianggap sebagai penyebab sang Ratu jatuh sakit. Setelah melahirkan Anneth 17 tahun lalu, Ratu mengidap penyakit yang terus menggerogoti tubuh cantik dan mudanya, hingga meninggal dunia tepat setelah Anneth menginjak usia 3 tahun.

Tidak hanya karena meninggalnya Ratu, Ele bahkan terus menyalahkan Anneth untuk tingkah Raja yang seperti gelandangan. Jika Ratu tidak mati, Raja tidak akan mungkin seterpuruk ini, jika Ratu tidak melahirkan Anneth, tidak mungkin Ratu akan meninggal dengan penyakit, begitulah yang Ele yakini.

"Kak, Ele! Biarkan aku yang menjelaskan!" Peringat Sach dengan helaan nafas lelah.

Meski usia Sach baru 19, namun dia sudah harus dipaksa menjadi pemimpin kedua setelah Raja yang tidak becus mengurus kerajaan. Di usia mudanya, Sach bahkan tidak diberikan kebebasan atau sekadar waktu untuk bermain. Setiap harinya, dia disibukkan dengan pelatihan, pembelajaran ekonomi dan perang, serta barlatih pedang.

Berbeda dari Anneth yang terus memantaskan diri menjadi seorang ratu kerajaan barat sejak remaja, serta Sach yang berjuang menjadi Raja yang baik, Ele sibuk menyenangkan diri. Tidak hanya Raja Ed yang bersenang-senang hingga ajal yang nanti akan menjemput jika waktunya tiba, Ele pun melakukan hal yang sama. Memperelok diri, menghias tubuhnya dengan aksesoris mahal, hanya agar pangeran yang dicintainya bertekuk lutut.

Mengharapkan jika Ele bersedia menggantikan Anneth, adalah sebuah ilusi yang untuk dibayangkan saja terasa tidak pantas menjadi nyata. Keluarga ini hancur, dan tidak ada lagi sebuah pegangan ataupun ikatan yang bisa digunakan untuk salin bergantung.

Perdebatan sengit antara Sach dan Ele masih terdengar ketat. Sach menjelekkan bagaimana kerajaan Gardenia yang akan segera menjadi tempat tinggal Ele, sama sekali tidak memberikan kontribusi yang bisa membantu kerajaan Adena. Sedang Ele sibuk menyalahkan Anneth yang tak juga bisa memanggil serigala putih untuk memperkuat kedudukannya di kerajaan barat.

Sach membanting sendok emas hingga menciptakan keheningan, dan Ele mengatupakan mulutnya dengan tangan meremas dada akibat terkejut.

"Aku adalah Raja di sini! Mengapa kau sama sekali tidak bisa mendengarkanku? Berhenti menyalahkan Anneth untuk kelalaian ayah!" 

Suara deritan kursi yang di dorong mundur, membuat Sach dan Ele menoleh bersamaan. Anneth meletkkan napkin di atas meja, lalu tersenyum dengan sorot mata kosong.

"Kakak, aku akan melakukannya. Siapa yang harus aku nikahi?"

Ini bukan karena Anneth mencintai kerajaan Adena, atau karena dia merasa kalah pada ramalan seorang penyihir kerajaan timur. Namun, ini karena Anneth tidak ingin melihat Sach semakin menderita, satu-satunya kakak yang sangat memedulikannya.

"Ann, kau yakin?"

Raut wajah itu, adalah bentuk nyata dari seorang Sach yang penyayang. Melihat bagaimana Sach berusaha mati-matian untuk terus membuat istana ini tetap berdiri tegak, Anneth tidak bisa tinggal diam. Jika dia tidak bisa menjadi Ratu di kerajaan barat, maka dia bisa menciptakan Ratu di kerajaan lain, bukan?

Karena, tujuan utamanya bukanlah cinta, ataupun koneksi, namun sebauh pangkat dan kekuatan, yang bisa mengangkatnya naik lebih tinggi. Sehingga penunggang serigala putih, akan segera lenyap dari bayang-bayangnya dan tergantikan dengan Ratu si penguasa kerajaan.

"Aku harap pria itu adalah seseorang yang kuat, bahkan lebih kuat dari Valter." Atau setidaknya, memiliki tubuh dan perawakan yang besar seperti sosok bercadar itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dibawah Lengan Serigala Putih   Mainan Yang Lenyap

    Lapangan berlatih kerajaan barat yang biasanya kering dan memiliki rumput yang subur, kini menjadi dipenuhi dengan lumpur dan membekas jejak ribuan tapak sepatu yang menghilangkan warna hijau nan segar. Di bawah sana, ratusan pasukan mulai berlatih dengan saling berpasangan, memantapkan kekuatan dan mental untuk menyambut perang besar yang akan segera dihadapai.Rintik hujan bukan menjadi penghalang, udara dingin yang sebentar lagi akan menurunkan bulir salju, sama sekali tidak menyurutkan para perajurit yang mencintai kerajaan dengan segenap jiwa raga. Mati dalam peperangan, jelas lebih membanggakan dibanding kelaparan ataupun mengiggil di gubuk dengan perut kosong.Kerajaan Barat dengan keras menempa perajuritnya, bahkan anak-anak kecil sekalipun memiliki cita-cita menjadi bagian dari pasukan utama. Terasa jelas kekompakan dan dedikasi warga yang besar kepada kerajaan. Karena sebab itulah, kerajaan Barat terkenal dengan kekuatan militer yang jelas ditakuti oleh tiga kerajaan lain di

  • Dibawah Lengan Serigala Putih   Menjadi Wanita Seutuhnya?

    Matanya mengerjap saat merasakan kekeringan di tenggorokannya. Begitu membuka mata, rasa sakit di perut dan sekujur tubuhnya membuat Anneth meringis kesakitan. Pandangannya mengedar, menatap sekelilinginya, atap dan dinding, serta alas yang dia tiduri, semua berasal dari kain yang tebal, yang dapat diartikan jika kini dia sedang berada di dalam sebuah tenda.Anneth bangkit untuk duduk dengan ringisan, dia hanya mengenakan kain yang membalut dada dan bagian bawah pinggang, dengan perut terbuka yang ditempeli oleh ramuan dari daun-daunan. Aromanya terasa alami, namun menyengat hingga membuatnya mengernyit getir.Anneth kembali memandangi sekeliling, ruangan ini sangat sederhana dan kosong, sebuah ruangan kecil yang hanya dibuat untuk dijadikan sebagai tempat tidur. Dia mulai mengingat-ingat kejadian yang dia alami, di mana dia mengendari kuda dan jatuh terguling ke dalam semak-semak yang berakhir membentur batu, lalu dia dibawa pergi dengan tidak manusiawi.Anneth mengepalkan kedua tang

  • Dibawah Lengan Serigala Putih   Predator Penganggu

    Kedua pahanya terasa kaku dan kebas, sementara kuda yang ditunggangi, seperti kesetanan yang tidak hentinya berlari. Kehangatan dada dari pria yang sekeras baja dibelakangnya, serta teriakan yang sesekali diucap untuk memacu kuda, masih terus membuat Anneth tersentak.Dia sudah tidak tahan lagi!Langit sudah gelap, suara binatang malam mulai terdengar, namun tidak ada tanda-tanda jika rombongan kuda akan berhenti untuk beristirahat. Anneth yang kelelahan dan merasakan kebas di bagian pinggang hingga tubuh bawahnya, menggeliat tak nyaman. Namun dia segera berjengit saat mendengar geraman dari balik punggungnya.Suara itu terdengar dekat, dengan kehangatan yang merambati tengkuk dan telinganya. Anneth meremas rambut kuda dengan berdebar, dia takut jika sosok pria menyeramkan itu akan kesal dan berakhir melempar badannya hingga diinjak oleh kuda. Namun, rasa tidak nyaman karena kelelahan, terus membuat Anneth bergerak mencari posisi ternyaman."Akh!" Anneth berteriak kancang saat dua ka

  • Dibawah Lengan Serigala Putih   Pria Dengan Aura Yang Mengintimidasi

    "Putri, Anneth. Ada sebuah surat untuk anda."Seorang pelayan masuk ke dalam kamar Anneth dengan nampan emas berisi surat yang di cap khusus dengan tanda kerajaan barat. Anneth yang sibuk mengawasi persiapan keberangkatannya menuju perbatasan dari balik jendela kamarnya, mengulurkan tangan untuk meraih surat itu.Pelayan memilih undur diri, lalu Anneth mulai membuka surat yang berasal dari Valter, dengan sebuah tanda tangan di sudut kiri dari kertas beraroma mawar.Dari isi suratnya, Valter meminta untuk bertemu di perbatasan kerajaan utara dan barat, dia terus mengulang kata cinta yang kini mulai membuat Anneth menyeringai. Selama menjalin pertunangan sejak 4 tahun lalu, Valter bahkan tidak pernah mengucapkan kata menjijikkan itu, bahkan Anneth pun tidak pernah mengharapkan itu terucap. Hubungannya dan Valter hanyalah sebuah ikatan politik yang mewajibkan Anneth untuk terus tersenyum dan menatap pria menyebalkan dan manja itu dengan pandangan penuh cinta. Selebihnya, Anneth bahkan l

  • Dibawah Lengan Serigala Putih   Gadis Yang Ditumbalkan

    "Kamu tidak akan kembali ke istana barat dalam waktu dekat."Meja makan panjang dengan 12 kursi itu, dipenuhi dengan olahan masakan, mulai dari daging asap yang sudah mulai diracik untuk menyambut musim dingin, atau daging domba panggang yang merupakan makanan kesukaan Raja Ted.Namun, Raja Ted dengan perut buncitnya, mengabaikan sarapan di hadapannya dan berulang kali membanjiri tenggorokan dengan alkohol yang berasal dari fermentasi serealia. Ucapannya masih sama, meski Anneth terus mengulang pertanyaan kapan dirinya akan kembali ke kerajaan barat. Anneth tidak akan kembali, dan tak ada alasan jelas dibalik perintah itu."Pertunangan kalian batal! Dan cepat makan makananmu." Eleneor yang duduk di samping Anneth, ikut bersuara dengan dagu menunjuk piring milik Anneth dengan punggung tegapnya.Wanita itu sedang memamerkan kesempurnaan etikanya begitu duduk di kursi meja makan. Dari lirikan tajamnya, serta gaya menyayat daging yang perlahan, jelas wanita itu sedang menyindir Anneth yan

  • Dibawah Lengan Serigala Putih   Penawaran Dengan Binatang Buas

    "Nona, Nona Anneth, bangun!"Tepukan yang samar-samar mulai terasa di pipinya, membuat kelopak matanya berangsur terbuka. Dalam cahaya remang, dan kelembaban di telapak tangan kanannya, Anneth melirik dan mendapati ramuan yang membalut telapak tangannya.Pelayannya kembali tidak patuh, mereka pasti sempat membalut memar di telapak tangannya dengan ramuan."Nona, kita harus bergegas!"Kesadaran belum sepenuhnya menyatu, Anneth bangkit duduk dengan pandangan berpendar ke penjuru kamar yang sepi. Dengan terburu-buru, Betty mengemasi pakaian dan memasukkannya ke dalam peti, lalu memasangkan mantel bulu ke badan Anneth tanpa sepatah katapun."Betty, apa yang terjadi?"Bola mata Betty bergetar ketakutan, bibirnya berkomat-kamit tanpa suara, lalu dengan cengkraman erat, dia memaksa Anneth untuk bangkit. "Tidak ada waktu, kita harus pergi dari sini, Nona!"Anneth bahkan tidak sempat memberontak, atau melawan Betty yang dengan berani menyeretnya pergi. Satu yang dia yakini, jika keadaan saat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status