Share

53

 Selarik senyum muncul di wajahnya. "Apa kamu bahagia?" tanyanya setelah menyesap kopi latte miliknya.

"Bahagia itu relatif. Melihat orang yang kita sayang bahagia itu sudah cukup membahagiakan bagiku." Aku menjawab secara diplomatis. 

"Kamu bahagia?" Kembali Axel bertanya. Dia mengulangi pertanyaan yang sama seperti sebelumnya.

Aku mengangguk lemah.

"Bohong! Matamu tidak bisa berdusta. Mana ada orang bahagia dengan anggukan lemah begitu. Nampak ragu untuk menjawab ya." 

"Kenapa kamu mirip dengannya, suka menganalisa orang bicara."

"Dengannya? Aku mirip siapa? Kalau yang kamu maksud Mas Arik, ya, kebanyakan mereka bilang begitu. Cetakan kami mirip tapi soal perasaan, kuharap tidak sama," selanya, tampak tidak suka.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mom Mai_DzAm
coba Axel datang lebih dulu daripada tawaran Alisa,,,mungkin Luna tidak akan jadi istri kedua Arik...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status