Share

20.

“Itu karena istrinya Bapak sedang hamil dan sepertinya kandungannya lemah atau bisa saja kehamilannya terganggu oleh sesuatu,” ungkap bidan tersebut.

Candra terperangah karena terkejut dan mundur dua langkah, dia menggelengkan kepala kuat. Sang bidan merasa iba dan memberikan resep obat penguat kandungan.

“Maaf, Pak. Saya memberi kabar buruk atas kehamilan Ibu, sebaiknya segera ke rumah sakit agar bisa diselamatkan kandungannya. Kami permisi,” pamit bidan tersebut.

Candra terkesiap, dia merogoh saku dan menyerahkan lima lembar uang pecahan seratus ribu rupiah dan mengucapkan terima kasih. Dia mengantar kedua wanita tersebut hingga ke teras.

Petugas keamanan mengantar kedua wanita itu menuju klinik. Candra kembali ke dalam kamar dengan langkah gontai.

‘Anak siapa itu? Apa Riana udah lama selingkuh? Gimana kalo itu anakku? Ah gak mungkin, aku kan divonis mandul sudah pasti itu bukan anakku, arrrgh …, ini pasti karma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status