Dibuang Suami Dinikahi Pengagum Rahasia

Dibuang Suami Dinikahi Pengagum Rahasia

By:  Dinara Sofia  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
38 ratings
53Chapters
447views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Usai bercerai, Melani memutuskan untuk melupakan sang mantan dengan fokus pada perusahan yang dia kelola, siapa sangka teman semasa di bangku SMA menyatakan perasaan yang terpendam, babak perjalanan mencari kebahagiaan yang sejati pun dimulai. Namun, ketika memulai kehidupan rumah tangga yang baru, Melani di hadapkan pada situasi yang bisa menggoyahkan kebahagiaan yang baru dia bina. Bercerai atau bertahan? Yang mana keputusan Melani?

View More
Dibuang Suami Dinikahi Pengagum Rahasia Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Night Live
Wah rekomendasi banget ini
2024-03-26 18:21:48
0
user avatar
Azril
Selalu ditunggu kelanjutannya
2024-02-28 11:05:22
0
user avatar
Zahra
bagus nih alur nya. keren ...
2024-02-27 13:43:26
0
user avatar
Agung99
sangat sangat seruuu.
2024-02-27 00:37:29
0
user avatar
lutfi08
suka dan penasaran sama kisah Melani
2024-02-27 00:20:21
0
user avatar
Sun fatayati
Ceritanya keren KK, lanjuuuuttttt baca nih.
2024-02-26 23:52:13
0
user avatar
dian muh
awas aja kalau mantan suaminya gangguin yaahh.. ceritanya bagus.. bikin penasaran
2024-02-26 22:47:21
0
user avatar
Nanda Utami
Bagus thor, lanjut. otw msuk list pustaka
2024-02-26 22:42:33
0
default avatar
princeskinan49
Suka sama alur ceritanya...
2024-02-26 21:52:34
0
default avatar
Ya Lee
bagus ceritanya, lanjut
2024-02-26 21:39:02
0
user avatar
RESYAD
Melani tunjukan ke mantan suamimu jika kamu bisa. menarik. cuzz langsung ke pustaka
2024-02-26 19:34:14
0
user avatar
Rf««
menarik nih.. cus ke pustaka. up yang banyak thor ceritannya bagus
2024-02-26 15:42:04
0
default avatar
anggypranindya
Woww Riani
2024-02-26 15:20:07
0
user avatar
Leni Nurleni LN
Ceritanya bagus, aku suka sekali.... semangat Thor
2024-02-26 15:18:42
0
user avatar
Megarita
hajarrr trus Mel ... maju trus pantang mundur. hancurkan pelakor dan suami murahan itu ...
2024-02-26 15:11:26
0
  • 1
  • 2
  • 3
53 Chapters
Kenyataan Pahit
“Dia siapa, Mas?” tanya Melani kepada suaminya. Melani terkejut melihat Candra datang dengan seorang wanita cantik dengan penampilan terbuka.“Perkenalkan ini Riana, madu kamu. Kami udah nikah minggu lalu,” jawab Candra singkat.“Kok bisa? Kamu kenapa gak ijin dulu sama aku, Mas!” pekik Melani.Candra tertawa mengejek mendengar sang istri yang mulai histeris melihat kedatangan istri barunya.“Sejak kapan suami kalo nikah perlu ijin istri? Nikah ya nikah aja,” sahut Candra, “satu lagi hal yang harus kamu tau Riana bakal tinggal sama kita di kamar yang sama,” tambahnya.Melani sudah tidak tahan dengan sikap dan juga keputusan sang suami yang dianggapnya sungguh keterlaluan dan konyol. Bagaimana mungkin satu kamar dengan madunya, sementara menerima kehadiran orang ketiga tersebut dia enggan.“Kamu jangan becanda deh, Mas. Nerima kehadiran dia aja aku gak bisa, sekarang kamu bilang kita tidur bertiga? Ini ide paling konyol yang pernah aku dengar,” tolak Melani, “satu lagi yang harus ka
Read more
Menenangkan Diri
[Hei istri tua, pinter juga kamu bawa semua perhiasan. Padahal aku udah lama loh ngincer itu, tapi gapapa lah, nanti juga suami aku beliin lagi yang lebih bagus, dia kan cinta mati sama aku sampe ceraikan kamu demi aku.] Tulis Riana pada sebuah pesan.Melani menenangkan diri terlebih dahulu, baru kemudian membalas pesan dari wanita yang merebut Candra darinya.[Perempuan pelakor kaya kamu gak pantes pake perhiasan mahal, kasian kulitmu yang miskin bakal gatel nanti. Biaya ke dokter kulit mahal, loh. Oh iya, asal kamu tau semua perhiasan ini hasil dari kerja keras dengan usaha yang halal, bukan usaha jual diri loh ini,] balas Melani sambil mencemooh.Tampak pesan tersebut sudah dibaca oleh Riana dan sedang mengetik untuk membalas. Melani malas melayani pesan tersebut langsung memblokir nomor ponsel tersebut dari kontaknya.“Cih, dasar pelakor sinting. Enak aja dia mau pake perhiasan aku, mimpi aja sana,” cibir Melani.Entah mengapa hatinya merasa sangat puas saat membalas pesan dari pe
Read more
Berusaha Bangkit
Melani sudah merasa sudah cukup memberi waktu tiga hari kepada tubuh dan pikirannya. Hari ini dia kembali ke kantor seperti biasa.“Selamat pagi, Bu,” sapa Lisa sekretarisnya.“Pagi, Lisa. Tolong kamu panggilkan manajer keuangan,ya,” kata Melani.Melani masuk ke ruangannya, tampak kursi Candra masih kosong. Dia tidak peduli lagi akan kehadiran lelaki yang pernah mengisi hati dan mengarungi bahtera rumah tangga bersama.Tak lama manajer keuangan tiba. Melani mulai menginstruksikan beberapa kebijakan terkait keuangan perusahaan.“Pak Ramli, setiap transaksi yang mencurigakan dalam nominal besar laporkan ke saya. Trus satu lagi, tolong lantai tujuh buat kantor untuk saya yang besar dan nyaman untuk tamu serta pemegang saham. Besok harus sudah selesai,” perintah Melani.“Baik, Bu. Saya laksanakan segera, permisi.” Manager Keuangan yang bernama Ramli itu ke luar dari ruangan Melani.Tiga puluh menit berselang, Candra masuk ke dalam ruangan. Tidak ada tegur sapa atau saling melempar senyum.
Read more
Kehadiran Juan
“Andre, ngapain di situ? Sini bantuin aku buang sampah,” kata seorang petugas kebersihan.Andre segera mengikuti petugas tersebut, sebenarnya banyak kejanggalan pada penampilan lelaki yang bernama Andre tersebut, entah mengapa kepala bagian kebersihan meminta untuk tidak terlalu peduli akan hal tersebut.Melani merasa sangat senang karena sudah memamerkan kantornya kepada Candra tanpa dia harus bersusah payah. Dia juga puas karena sudah menghina lelaki yang sebentar lagi akan menjadi mantan suami.Kesibukan kembali menenggelamkan Melani, banyaknya berkas membuat dia lupa waktu, hingga Dewa Juanda sang asisten mengingatkan untuk makan siang.“Masih banyak berkas yang harus aku periksa, Juan. Beliin makanan dong yang enak,” pungkas Melani.“Siap, Bos. Mau makan apa nih? Jangan bilang terserah, pusing aku,” kelakar Juan.Dewa Juanda atau biasa disapa dengan Juan adalah sahabat Melani sedari bangku SMA, hingga bisa berbicara santai jika tidak ada tamu dan mereka hanya berdua atau bertiga
Read more
Resmi Bercerai
[Kamu di mana? Kok jam segini belom pulang sih?] tulis Candra dalam sebuah pesan.[Bukan urusanmu,] balas Riana sengit.Candra kesal dan membanting ponselnya ke atas kasur. Bagaimana bisa Riana tidak pulang sudah larut malam seperti ini. [Awas aja kalo berani macem-macem. Kamu itu bukan apa-apa kalo gak ada aku, Cuma seonggok daging yang jual diri demi gaya hidup,] cemooh Candra dalam pesannya.Riana merasa sangat marah dengan balasan pesan tersebut. Kilat mata benci pun tampak dari sorot mata wanita tersebut.“Sabar, Riana. Kamu itu kan emang pelakor, sebelum dapet hartanya kamu harus sabar,” gumam Riana.Akhirnya dia memilih pulang daripada kehilangan sumber uang. Tiba di rumah dia melihat sang suami sedang berbaring sambil menatap serius ponselnya. Dia sengaja membanting tas di meja rias agar Candra menyadari keberadaannya.“Udah pulang kamu? Kirain lupa jalan pulang,” sapa Candra dengan ketus.“Ya ingetlah, masa lupa. Emang aku hilang ingatan apa,” cibir Riana.“Kamu kenapa sih?
Read more
6.
“Ngapain sih ondel-ondel kesiangan ke sini? Ganggu aja,” gerutu Juan.“Heh, apa kamu bilang? Ondel-ondel kesiangan? Jangan kurang ajar ya, kamu!” bentak Riana.“Yang kurang ajar itu kamu, seenaknya masuk ruangan orang gak permisi. Pergi sana,” usir Melani.Riana mendengus kesal, kemudian dia menatap Alex dengan tatapan tidak suka.“Alex, kamu udah bilang belum pesan Candra, suamiku,” ulang Riana.Alex mengabaikan Riana seolah tidak ada wanita itu di sana. Mereka berbicara tentang bisnis yang membuat kepala istri Candra itu berdenyut.Lima belas menit tidak ada jawaban, Riana ke luar sambil membanting pintu.“Dasar gak punya sopan santun. Udah miskin harta miskin etika lagi,” cibir Alex.“Kamu jangan menghina gitu Lex. Dia itu pelakor yang gak tau malu kesayangan si Candra,” timpal Juan.Melani diam dan menatap kedu
Read more
7.
[Pantesan kamu minta cerai, ternyata main belakang sama Juan selama ini.] Candra menulis pesan kepada Melani.Melani melipat dahinya usai membaca pesan tersebut.‘Apa-apaan ini? Ngapain kirim pesan begini,’ pikir Melani.Melani memilih tidak membalas pesan dari Candra. Baginya tidak perlu membicarakan hal yang tidak penting meskipun lewat pesan.Dia berencana akan menutup semua jalur komunikasi dari Candra jika pemisahan harta selesai. Bagaimanapun rasa itu masih ada dan sesekali hinggap, dia tidak mau merusak hidupnya dengam terjebak di masa lalu.Di rumahnya Candra tampak sangat kesal, apa saja yang dilakukan oleh Riana terasa salah dalam pandangannya. Sang istri memilih diam dan meninggalkan Candra sendiri.‘Aneh banget suamiku hari ini. Biasanya suka kalo mesra-mesraan ini kok malah mengelak? Apa dia sebenarnya masih cinta sama mantannya itu? Toh udah cerai ini ngapa
Read more
8.
“Mau ngapain kamu ke sini?” tanya Riana dengan ketus.“Bukan urusanmu orang-orangan sawah. Kamu diem deh, aku gak ada urusan sama kamu,” jawab Alex.“Ini surat pemisahan harta kalian, kamu periksa dulu.” Alex menyodorkan sebuah map kepada Candra.Alex segera pamit dan menuju ruangan Melani. Riana yang mendengar pemisahan harta, seketika raut wajah menjadi berbinar dan tampak berseri.Candra tersenyum tipis, entah mengapa sisi hatinya terasa sangat sakit saat membaca surat tersebut. Riana duduk di pangkuan sang suami dan melingkarkan tangan di lehernya.“Wah, banyak juga jumlahnya, Sayang. Eh tapi kok itu rumah kita ikut dijual? Trus kita tinggal di mana dong?” celetuk Riana.“Rumah itu kan ada karena hasil kerja kami berdua, maka itu juga dijual biar bisa dibagi. Masalah tinggal di mana ya beli rumah baru lah, atau apartemen gitu,” cakap Candra.Riana
Read more
9.
Sepanjang jalan Melani memikirkan keputusannya yang menurutnya terburu-buru, karena memikirkan terlalu serius hampir saja dia menabrak pembatas jalan.Melani terkejut kemudian dia memilih untuk menepi sejenak, guna menguasai pikirannya yang sedang kacau.“Apa kata orang nanti? Masa baru cerai udah nerima pinangan laki-laki lain? Gimana kalo mereka malah berpikir macam-macam dan nuduh aku selingkuh? Jaman sekarang jari orang mudah untuk menghakimi tanpa tau kisah yang sebenarnya,” gumam Melani.Akan tetapi sisi terdalam hatinya mengatakan kalau keputusannya itu sudah benar. Juan menunggunya sedemikian lama untuk menggapai cinta darinya.Melani cukup keras kepala, dia memaksa hati dan pikirannya untuk menolak lamaran Juan saat dilamar nanti.“Ah udah gila aku ini bahkan bener-bener gila. Masa aku terima Juan? Apa iya aku suka sama Juan? Apa bukan pelampiasan? Masa pernikahan berjalan bukan atas dasar cinta? Dulu aku pernah menikah atas dasar cinta malah berakhir cerai, apalagi ini tanpa
Read more
10.
“Mama sampe lupa ngasih tau kamu. Itu si Juan malem-malem dateng ke rumah melamar kamu sama Papa. Tentu lamaran itu direstui sama Papa, dia kemudian menitipkan cincin tunangan biar kamu pake.” Liliana menyerahkan kotak berisi cincin kepada Melani.Mata Melani membulat sempurna, ternyata Juan tidak menunggu minggu depan untuk melamarnya.“Sudahlah, kamu jangan ragu lagi nerima Juan sebagai calon suami. Dia itu anak yang baik, ayo Mama antar kamu ke kantor,” ajak Liliana.Melani bersiap-siap, memoles wajahnya tipis kemudian menggandeng sang ibu.Tiba di kantor, beberapa karyawan tersenyum dan mengucapkan selamat atas pertunangannya. Melani mengucapkan terima kasih atas ucapan mereka. Pintu lift terbuka Liliana dan Melani masuk kemudian menekan tombol di mana kantor Melani berada.“Tuh kamu liat sendiri kan, gak ada tuh yang memandang rendah kamu,” cetus Liliana.Melani ter
Read more
DMCA.com Protection Status