Share

24. Maaf Mak, Aku Berbohong

Kemarin adalah pelajaran. Dan hari esok adalah misteri. Tidak ada yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi besok. Sama halnya denganku. Kali ini aku bangun jauh lebih awal dari kemarin. Menyiapkan masakan terbaik yang aku bisa. Aku jadikan peristiwa kemarin sebagai pelajaran. Dan dengan ini, aku berharap Si Mbok akan menyayangiku, juga berhenti membandingkan aku dengan Mbak Sri, istri dari kakak suamiku.

Ayam goreng, oseng kacang, serta sambal bawang sudah tersaji diatas meja. Aromanya cukup membangkitkan selera makanku, membuat perut kosongku meronta, minta segera diisi. Sebagai istri yang baik, aku akan menunggu suamiku pulang, barulah aku akan ikut makan bersamanya. ‘Maafkan aku, wahai lambungku.’

Waktu menunjukan pukul 06.20 WIB. Rasa gelisah perlahan merayap. Membuat pikiranku tak berhenti berpikiran yang bukan-bukan. Semalam Akas meminta ijin untuk menonton orkes dangdut di desa sebelah. Hanya satu jam katanya. Namun hingga matahari terbit, suamiku belum menampakkan batang hi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status