Share

Bab 12. Mendampingi Akbar

Auteur: Agniya14
last update Dernière mise à jour: 2025-09-07 15:03:49

Keempat sahabat Akbar sudah tiba di rumahnya dan mereka langsung diajak duduk di meja makan. Hana juga ikut makan bersama mereka. Sebelum mulai mereka keempat sahabat Akbar itu saling colek.

“Kamu aja yang ngomong duluaan.”

“Kamu aja.”

Mereka saling lempar siapa yang akan bicara duluan. Akbar melipat tangan di dada lalu berdehem.

“Kenapa diem aja? Ayo minta maaf sama Hana. Dia nungguin loh.” Pria itu mengingatkan sahabat-sahabatnya.

Akhirnya, Rio yang bicara dulun. “Hana, saya mewakili teman-teman saya ini mau minta maaf sama Hana karena kejadian kemarin. Maaf sudah mencampur obat ke minuman Akbar.”

“Iya, Mas. Saya maafkan.” Hana bingung harus menjawab apa. Akbar menyentuh Hana pun tidak salah karena mereka sudah menikah. Yang dia sesali kenapa semua harus terjadi karena obat bukan atas dasar cinta.

“Hana enggak marah kan sama saya dan teman-teman saya.”

“Enggak kok, Mas.”

“Kamu baik banget, Hana mau maafin kami. Terus sudah boleh makan nih?”

“Belum boleh. Kan baru Rio yang mi
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Dicampakkan Dokter Dinikahi Direktur Rumah Sakit    Bab 12. Mendampingi Akbar

    Keempat sahabat Akbar sudah tiba di rumahnya dan mereka langsung diajak duduk di meja makan. Hana juga ikut makan bersama mereka. Sebelum mulai mereka keempat sahabat Akbar itu saling colek. “Kamu aja yang ngomong duluaan.” “Kamu aja.” Mereka saling lempar siapa yang akan bicara duluan. Akbar melipat tangan di dada lalu berdehem. “Kenapa diem aja? Ayo minta maaf sama Hana. Dia nungguin loh.” Pria itu mengingatkan sahabat-sahabatnya.Akhirnya, Rio yang bicara dulun. “Hana, saya mewakili teman-teman saya ini mau minta maaf sama Hana karena kejadian kemarin. Maaf sudah mencampur obat ke minuman Akbar.” “Iya, Mas. Saya maafkan.” Hana bingung harus menjawab apa. Akbar menyentuh Hana pun tidak salah karena mereka sudah menikah. Yang dia sesali kenapa semua harus terjadi karena obat bukan atas dasar cinta.“Hana enggak marah kan sama saya dan teman-teman saya.” “Enggak kok, Mas.” “Kamu baik banget, Hana mau maafin kami. Terus sudah boleh makan nih?” “Belum boleh. Kan baru Rio yang mi

  • Dicampakkan Dokter Dinikahi Direktur Rumah Sakit    Bab 11. Makan Malam

    Akbar masih menatap tajam pada sahabatnya itu sambil menunggu jawabannya. “Bar, bisa enggak tangannya diturunin dulu. Kita ngomong baik-baik ya. Aku bisa jelasin semuanya ke kamu.” Akbar melunak, dia lepaskan cengkramann dari kerah baju Rio dan mereka pun duduk berhadapan. “Sebelumnya, kami mau minta maaf. Kami tahu kamu enggak nikah sama pacar kamu. Cuma gimana ya. Kamu kan sudah nikah nih. Masa iya, istrimu dianggurin aja gitu.” Rio memperhatikan ekspresi wajah Akbar. Rio terkejut mendengar suara tangan Akbar memukul meja. “Kalian enggak kasihan sama Hana? Tadi malam dia sudah menjadi korban.” Akbar menunduk menyesali perbuatannya. “Kenapa kami harus kasian sama Hana? Dia kan istri kamu. Justru aku kasihan kalau Hana cuma dijadikan alat buat kamu bikin Rara menyesal. Jujur deh, sebenarnya apa yang kamu harapkan dari Rara?” Akbar menghela napas. Sekarang dia sendiri bingung apa yang dia harapkan dari Rara. Jika dulu dia sangat ingin menikah dengan Rara, tetapi sejak terakhir d

  • Dicampakkan Dokter Dinikahi Direktur Rumah Sakit    Bab 10. Mencari Rio

    Akbar baru pulang dari rumah sakit pada jam tujuh malam. Namun, pria itu tidak pulang ke rumah, dia pergi ke sebuah kafe tempat dia dan empat sahabatnya sering bertemu. Akbar dan empat sahabatnya sudah berteman sejak mereka masuk Fakultas Kedokteran. Di usianya sekarang mereka sudah menjadi dokter spesialis sesuai keinginan masing-masing dan bekerja di rumah sakit yang berbeda. Hanya Akbar saja yang menjadi direktur rumah sakit karena memang dia mewarisi dari papanya. Tiba di kafe, empat sahabat Akbar sudah berkumpul. Setelah turun dari mobil dia pun segera menghampiri meja keempat sahabatnya itu.“Wah, ini penganten baru sudah datang,” sapa Rio. “Gimana nih malam pertamanya? Sukses besar dong?” tanya Rio lagi. Akbar sendiri jengah dengan pertanyaan soal malam pertama. Dia pun menjawab sekenanya. “Ya, gitulah.” Taufan heran melihat reaksi Akbar. “Loh, kenapa? Eh, iya, cewek yang kamu nikahi itu kan bukan pacarmu, Bar? Kok bi

  • Dicampakkan Dokter Dinikahi Direktur Rumah Sakit    Bab 9. Pulang Malam

    Pulang dari makan siang di restoran yang menjual masakan Jepang, Akbar berpikir bagaimana caranya dia dapat mencoba masakan Hana. Namun, tidak ada satu ide pun yang terlintas di pikiran Akbar. “Gimana ya caranya?” Pria itu mengetuk-ngetuk layar ponselnya, tetapi tetap tidak mendapat ide sama sekali. “Apa tunggu agak malam aja ya? Hana pasti sudah tidur jam 10 malam, kan?” Akhirnya, pria itu senang karena mendapat ide itu. Dia pun akan menunggu malam hari. Untuk makan malam mengganjal perutnya, Akbar pun pergi ke kafe dekat rumah untuk membeli kopi dan roti saja. Dia akan pulang mendekati jam 10 malam. “Hana, saya mau keluar. Kunci saja pintunya dan jangan tunggu saja datang. Kamu cabut saja kunci rumah itu karena saya ada kunci cadangan.” “Iya, Mas.” Akbar pun pergi untuk menjalankan rencananya. Dia segera pergi ke kafe dengan mobilnya. Tiba di kafe, Akbar memesan kopi dan roti bakar. Lalu dia menonton film di ponselnya aga

  • Dicampakkan Dokter Dinikahi Direktur Rumah Sakit    Bab 8. Masakan Hana

    Kening Akbar berkerut mendengar ucapan Rara, dia pun berkata dalam hati, “Rara kenapa nih? Kok jadi aneh gini?”“Kamu kenapa lagi, Ra?” tanya Akbar yang kebingungan dengan sikap Rara. “Mas, aku menyesal sudah minta Mas menikah dengan perempuan itu.” Rara menegaskan lagi ucapannya. Akbar menghela napas. Perempuan itu sendiri yang membiarkan dia menikah, kenapa sekarang dia yang menyesal. “Kamu sendiri yang bilang enggak akan menyesal kalau saya menikah dengan perempuan pilihan mama saya. Kenapa sekarang kamu menyesal? Saya nikah aja belum ada satu hari, kenapa kamu jadi tiba-tiba berubah gini, Ra?” “Mas!” “Iya, kenapa?” “Tadi aku datang ke resepsi pernikahan Mas Akbar. Aku lihat Mas bahagia banget berdiri di pelaminan sama perempuan itu. Mas cinta ya sama dia? Mas sudah melupakan aku?” Akbar coba menenangkan Rara. “Kamu sendiri yang belum mau diajak nikah, saya ancam dengan menikah

  • Dicampakkan Dokter Dinikahi Direktur Rumah Sakit    Bab 7. Telepon dari Rara

    “Loh, siapa yang selingkuh, Hana? Aku tidak selingkuh. Aku sudah bilang kan kalau aku mau fokus lanjutin kuliah.” Farhan terus mengelak. Hana jelas tidak percaya lagi pada Farhan yang sudah ketahuan berbohong masih aja terus membohonginya. “Yang kamu bawa ke pelaminan tadi itu pacar kamu, kan? Dia calon istri kamu. Itu kamu bilang enggak selingkuh? Sejak kapan kamu dekat sama perempuan itu?” “Perempuan mana yang kamu bilang? Yang tadi aku bawa ke pelaminan? Oh Della. Dia bukan pacarku apalagi calon istri, dia itu sibuk mengejar-ngejar aku, dia yang jatuh cinta sama aku, sedangkan aku enggak ada perasaan apa pun sama dia.” Hana menatap Farhan dengan heran. “Kita ini sudah putus ya. Buat apa kamu berbohong sama aku. Mau kamu pacaran sama dia pun, sudah tidak ada urusannya dengan aku.” “Kamu enggak percaya sama aku, Han? Dia bukan pacarku.” “Kenapa aku harus percaya sama kamu? Aku cuma masa lalu kamu. Tidak usah

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status