Share

Part 8. Perkara Guci pecah

Part 8

“Hana, kuperingatkan kau, jangan cari muka di sini apalagi berusaha menggoda majikanmu sendiri atau—“

"Atau apa, Mas? Lebih baik kamu tidak usah pedulikan aku lagi. Anggap saja kita tidak saling mengenal satu sama lain di sini. Apa kau tidak takut sikapmu ini ketahuan istri barumu?" Kukibaskan cekalan tangannya dengan kasar.

Dia terhenyak dan menatapku beberapa jeda. Sorot matanya sangat berbeda, tak nampak kehangatan seperti dulu lagi. Dia bukanlah Bambang Wijaya yang pernah kukenal dulu.

Aku tersenyum masam, lantas melirik ke arah kamar Tuan Putra. Rupanya pria itu tengah memperhatikan kami dengan tatapan bertanya-tanya.

Gegas aku pergi dari sana, tak ingin terjadi salah paham apapun lagi. Terlalu sakit hati ini bila terus mendapatkan penghinaan oleh orang-orang kaya.

Aku kembali melewati mereka semua. Tatapan Bu Samira padaku begitu tajam hingga membuatku bergidik.

***

Rutinitasku sehari-hari seperti biasanya, mengasuh Alvaro, dari mulai memandikan, menyuapinya makan, lalu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (16)
goodnovel comment avatar
Tursini Surya
ceritanya bagus tapi gak bisa lanjut baca karena gak punya koin.jadi sedih deh.mudah2an ada solusi tuk bisa lanjut baca ..aamiin
goodnovel comment avatar
Tursini Surya
ceritanya bagus.tapi gak bisa lanjut baca karena gak punya koin.jadi sedih deh....
goodnovel comment avatar
Nurul Alfiyanti
ceritanya asik tapi kok susah amat yak buka cerita selanjutnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status