Share

33. Aina Tertarik?

Penulis: LiaBlue
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-07 13:00:40

Darya menatap Aina di sampingnya. “Ai, maaf, ya, kalo tindakan Nenek bikin kamu gak nyaman.”

Aina menoleh, lalu menggeleng cepat. “Aku sama sekali gak merasa gak nyaman, Mas. Aku ... malah senang banget,” sahutnya jujur, “bahkan aku gak nyangka bakal diperlakuin begitu manis kayak gini. Aku ngerasa pertama kalinya dihargai selama hidupku. Padahal tadi, saat aku menebak kalian dari keluarga kaya, aku udah menyiapkan diri direndahin dan diejek sama Nenek Mas Darya. Ternyata malah sebaliknya. Beliau begitu ramah, baik dan perhatian. Rupanya orang yang beneran kaya itu malah baik dan wellcome, beda sama orang yang baru kaya atau orang yang pura-pura kaya malah punya banyak gaya dan kebanyakan songong-songong.

“Ai.”

Suara berat Darya mengembalikan Aina dari lamunannya. “Eh, maaf, Mas. Kamu tadi bilang apa?”

Darya tersenyum. “Kamu

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dicerai Suami, Dipinang Duda Kaya   33. Aina Tertarik?

    Darya menatap Aina di sampingnya. “Ai, maaf, ya, kalo tindakan Nenek bikin kamu gak nyaman.”Aina menoleh, lalu menggeleng cepat. “Aku sama sekali gak merasa gak nyaman, Mas. Aku ... malah senang banget,” sahutnya jujur, “bahkan aku gak nyangka bakal diperlakuin begitu manis kayak gini. Aku ngerasa pertama kalinya dihargai selama hidupku. Padahal tadi, saat aku menebak kalian dari keluarga kaya, aku udah menyiapkan diri direndahin dan diejek sama Nenek Mas Darya. Ternyata malah sebaliknya. Beliau begitu ramah, baik dan perhatian. Rupanya orang yang beneran kaya itu malah baik dan wellcome, beda sama orang yang baru kaya atau orang yang pura-pura kaya malah punya banyak gaya dan kebanyakan songong-songong.”“Ai.”Suara berat Darya mengembalikan Aina dari lamunannya. “Eh, maaf, Mas. Kamu tadi bilang apa?”Darya tersenyum. “Kamu

  • Dicerai Suami, Dipinang Duda Kaya   32. Gak Becus

    “Jadi kapan kalian nikah?”Uhuk! Uhuk!Aina terbatuk kecil karena terkejut akan pertanyaan Fatma yang begitu tiba-tiba. Darya berdeham pelan, sembari tersenyum kikuk melirik Aina.“Ekhm, mending kita lanjut mancing aja, Nek.” Darya pun beralih menatap Aina yang sedang bengong dengan wajah sedikit memerah. “Ai, kamu mau coba mancing ikannya, gak? Di kolam ini banyak ikannya, kok. Harusnya gak perlu keahlian khusus biar bisa dapet ikan.”Aina tersenyum, lalu mengangguk kikuk. “Boleh, Mas. Aku suka liat-liat orang mancing, tapi cuma beberapa kali pernah coba mancing.”“Kalo gitu, aku ambilin dulu kail-nya buat kamu. Kamu duduk dulu aja di sini.” Darya menarik sebuah kursi di samping Fatma. Lalu ia memberi kode kepada sang nenek melalui kedipan mata. “Jangan bicarain hal aneh dulu, Nek. Nanti Aina gak nyaman, aku &lsqu

  • Dicerai Suami, Dipinang Duda Kaya   31. Kapan Nikah?

    “Kalo satu mah gak bakal berat, Mas. Kamu jadi kesusahan bawa sendiri.”“Gak pa-pa, kamu tolong tutupin pintunya aja.” Darya tersenyum ke arah Aina.Aina pun terkekeh, lalu menutup pintu mobil itu. “Gak kesulitan, Mas?”“Enggak, aman, kok. Ayo masuk,” ajak Darya.Aina mengangguk. Ia mengikuti langkah Darya dari belakang. “Kayaknya rumah ini termasuk baru, dalem artian bukan rumah lama nenek-nya Mas Darya. Mungkin rumah ini dibuat khusus buat nenek-nya Mas Darya buat tinggal tenang dari hiruk pikuk kota, ya? Kalo diliat sekilas, ini gak kayak rumah mewah orang di kota-kota. Tapi rumah ini aslinya mah mewah banget. Aku makin yakin, Mas Darya ini bukan orang biasa, berasal dari keluarga berada. Bisnis-nya juga mungkin bisnis yang bagus, tapi kenapa dia masih kerja di perusahaan orang, ya? Apa karna gabut aja? Orang kaya mah bebas, ya?” batin Ai

  • Dicerai Suami, Dipinang Duda Kaya   30. Berkunjung

    “Oh, iya, Sayang. Tadi aku ‘kan ke rumah sakit, mau cari kamu karna kamu gak angkat-angkat telpon aku. Pas aku tanya sama beberapa perawat di sana, mereka kok gak kenal sama kamu? Apa nama panggilan kamu di rumah sakit bukan Moja, kayak ada nama panggilan lain biar lebih akrab di dunia kerja gitu?” kata Yuda sembari menatap sang istri.Moja terkejut mendengar itu. Ia berdeham lalu mengalihkan wajah. “Kenapa juga kamu harus dateng ke tempat kerja aku?” cetusnya tampak tak suka.“Aku niatnya mau jemput mobil, Sayang. Ibuk ‘kan tadi di rumah sakit, niatnya aku mau anterin Ibuk pulang, jadi gak repot nyari taksi juga, gitu,” terang Yuda.“Ck, udah aku bilangin, kamu itu ‘kan susah nyari duit. Kamu gak boleh terlalu manjain Ibuk kamu, Yuda. Aku liat kondisi Ibuk kamu juga baik-baik aja, tuh. Harusnya tadi gak perlu sampe ke rumah sakit, bisa aja kamu beli obat di warung, terus tunggu Ibuk kamu bangun, kasih obatnya. Kalo pun

  • Dicerai Suami, Dipinang Duda Kaya   29. Menguasai Pria Bodoh

    Rastanti berdecak. “Kalo kenapa-napa, ya pasti dia hubungi kamu, Yud. Dia bawa mobil baru, masa udah rusak aja di tengah jalan? Gak mungkin, dong. Kita aja sekarang harus naik taksi, padahal udah beli mobil. Kalo temen-temen Ibuk liat Ibuk turun dari taksi, pasti mereka ngejek Ibuk. Soalnya kemarin Ibuk ‘kan udah pamer kalo kamu beli mobil, bukan mobil seken, tapi mobil baru,” gerutunya.Yuda tak menghiraukan celotehan sang ibu, ia lebih khawatir dengan Moja karena hingga detik ini masih tak ada kabar. Namun, kekhawatirannya hilang saat melihat mobil barunya terparkir di depan kontrakan mereka.“Nah, itu mobilnya! Berarti Moja udah pulang, dong!” Rastanti menunjuk mobil baru di depan kontrakan mereka.Yuda tak menyahut, ia langsung keluar dari taksi, lalu berlari ke dalam kontrakan sembari memanggil sang istri. “Moja! Sayang!”“Ongkosnya belum, Buk,&rdq

  • Dicerai Suami, Dipinang Duda Kaya   28. Menguasai Yuda

    “Apa bener gak pa-pa aku ikut, Mas?” Aina menatap Darya dengan ekspresi agak ragu.“Tidak apa-apa, santai saja. Nenekku sangat terbuka, dia akan senang kalau aku membawa tamu ke rumahnya yang sering sepi tanpa ada tamu selain aku.” Darya membukkan pintu mobilnya untuk Aina. “Ayo masuk.”Aina tersenyum. “Makasih, Mas.”“Sama-sama.”Sebelum bergerak ke rumah Darya, pria itu mengajak Aina berkunjung ke rumah Fatma—neneknya. Alasannya untuk mengantarkan bahan masakan kepada sang nenek. Aina tak tahu saja jika Darya ingin memamerkan wanita itu kepada Fatma. Meski mereka belum memiliki hubungan spesial, tapi Darya sangat semangat mengajak Aina bertemu dengan neneknya.“Nenek kamu sekarang ‘kan ingin tenang di masa tua-nya, Mas. Kalau kamu bawa aku ke sana, takutnya Nenek kamu gak nyaman.” Aina kembali berbicara, lalu menatap Darya yang fokus mengendarai mobil.Darya terkekeh, lalu melirik Aina sekilas. “Waktu itu aku cerita sama Nenek-ku, kalau kamu bantu aku beli barang di pasar. Nenek sen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status