
Dicerai Suami, Dipinang Duda Kaya
“Kamu cuma istri pengganti. Hanya pelengkap seseorang yang sempat gak ada. Sekarang orang itu udah kembali, jadi kamu udah gak dibutuhin. Makanya kamu cerai aja dari anakku! Aku pun sedari dulu gak sudi punya menantu sepertimu, cih."
Tangan Aina terkepal. Jantungnya berdetak begitu cepat. Aina masih mencoba tenang dan percaya jika Yuda tak akan mengkhianatinya. “Aku akan pergi jika memang Mas Yuda yang memintaku pergi, Buk.”
“Cih, kamu kira anakku akan menahanmu? Dia sedari awal memang sudah berniat menceraikanmu kalau Moja kembali. Lihat, dia sekarang sedang bersenang-senang sama Moja—cinta pertamanya. Kamu itu cuma pengganti, ingat sekali lagi, cuma pengganti! Jadi tau diri ‘lah! Cepat saja cerai dan pergi dari sini!”
“Ibuk gak berhak mutusin ini, karena ini rumah tangga kami, Buk.”
“Kita emang harus bercerai, Aina." Tiba-tiba Yuda datang bersama Moja yang tengah memeluk lengan kanannya.
Aina mematung, ia menatap Yuda dengan pandangan tak percaya. Aina melirik tangan Moja yang memeluk erat lengan sang suami, bahkan Moja tengah tersenyum miring ke arahnya. “Mas, apa maksud kamu? Kamu lagi bercanda ‘kan? Lagi nge-prank aku ‘kan?”
Read
Chapter: 33. Aina Tertarik?Darya menatap Aina di sampingnya. “Ai, maaf, ya, kalo tindakan Nenek bikin kamu gak nyaman.”Aina menoleh, lalu menggeleng cepat. “Aku sama sekali gak merasa gak nyaman, Mas. Aku ... malah senang banget,” sahutnya jujur, “bahkan aku gak nyangka bakal diperlakuin begitu manis kayak gini. Aku ngerasa pertama kalinya dihargai selama hidupku. Padahal tadi, saat aku menebak kalian dari keluarga kaya, aku udah menyiapkan diri direndahin dan diejek sama Nenek Mas Darya. Ternyata malah sebaliknya. Beliau begitu ramah, baik dan perhatian. Rupanya orang yang beneran kaya itu malah baik dan wellcome, beda sama orang yang baru kaya atau orang yang pura-pura kaya malah punya banyak gaya dan kebanyakan songong-songong.”“Ai.”Suara berat Darya mengembalikan Aina dari lamunannya. “Eh, maaf, Mas. Kamu tadi bilang apa?”Darya tersenyum. “Kamu
Last Updated: 2025-09-07
Chapter: 32. Gak Becus“Jadi kapan kalian nikah?”Uhuk! Uhuk!Aina terbatuk kecil karena terkejut akan pertanyaan Fatma yang begitu tiba-tiba. Darya berdeham pelan, sembari tersenyum kikuk melirik Aina.“Ekhm, mending kita lanjut mancing aja, Nek.” Darya pun beralih menatap Aina yang sedang bengong dengan wajah sedikit memerah. “Ai, kamu mau coba mancing ikannya, gak? Di kolam ini banyak ikannya, kok. Harusnya gak perlu keahlian khusus biar bisa dapet ikan.”Aina tersenyum, lalu mengangguk kikuk. “Boleh, Mas. Aku suka liat-liat orang mancing, tapi cuma beberapa kali pernah coba mancing.”“Kalo gitu, aku ambilin dulu kail-nya buat kamu. Kamu duduk dulu aja di sini.” Darya menarik sebuah kursi di samping Fatma. Lalu ia memberi kode kepada sang nenek melalui kedipan mata. “Jangan bicarain hal aneh dulu, Nek. Nanti Aina gak nyaman, aku &lsqu
Last Updated: 2025-09-06
Chapter: 31. Kapan Nikah?“Kalo satu mah gak bakal berat, Mas. Kamu jadi kesusahan bawa sendiri.”“Gak pa-pa, kamu tolong tutupin pintunya aja.” Darya tersenyum ke arah Aina.Aina pun terkekeh, lalu menutup pintu mobil itu. “Gak kesulitan, Mas?”“Enggak, aman, kok. Ayo masuk,” ajak Darya.Aina mengangguk. Ia mengikuti langkah Darya dari belakang. “Kayaknya rumah ini termasuk baru, dalem artian bukan rumah lama nenek-nya Mas Darya. Mungkin rumah ini dibuat khusus buat nenek-nya Mas Darya buat tinggal tenang dari hiruk pikuk kota, ya? Kalo diliat sekilas, ini gak kayak rumah mewah orang di kota-kota. Tapi rumah ini aslinya mah mewah banget. Aku makin yakin, Mas Darya ini bukan orang biasa, berasal dari keluarga berada. Bisnis-nya juga mungkin bisnis yang bagus, tapi kenapa dia masih kerja di perusahaan orang, ya? Apa karna gabut aja? Orang kaya mah bebas, ya?” batin Ai
Last Updated: 2025-09-05
Chapter: 30. Berkunjung“Oh, iya, Sayang. Tadi aku ‘kan ke rumah sakit, mau cari kamu karna kamu gak angkat-angkat telpon aku. Pas aku tanya sama beberapa perawat di sana, mereka kok gak kenal sama kamu? Apa nama panggilan kamu di rumah sakit bukan Moja, kayak ada nama panggilan lain biar lebih akrab di dunia kerja gitu?” kata Yuda sembari menatap sang istri.Moja terkejut mendengar itu. Ia berdeham lalu mengalihkan wajah. “Kenapa juga kamu harus dateng ke tempat kerja aku?” cetusnya tampak tak suka.“Aku niatnya mau jemput mobil, Sayang. Ibuk ‘kan tadi di rumah sakit, niatnya aku mau anterin Ibuk pulang, jadi gak repot nyari taksi juga, gitu,” terang Yuda.“Ck, udah aku bilangin, kamu itu ‘kan susah nyari duit. Kamu gak boleh terlalu manjain Ibuk kamu, Yuda. Aku liat kondisi Ibuk kamu juga baik-baik aja, tuh. Harusnya tadi gak perlu sampe ke rumah sakit, bisa aja kamu beli obat di warung, terus tunggu Ibuk kamu bangun, kasih obatnya. Kalo pun
Last Updated: 2025-09-04
Chapter: 29. Menguasai Pria BodohRastanti berdecak. “Kalo kenapa-napa, ya pasti dia hubungi kamu, Yud. Dia bawa mobil baru, masa udah rusak aja di tengah jalan? Gak mungkin, dong. Kita aja sekarang harus naik taksi, padahal udah beli mobil. Kalo temen-temen Ibuk liat Ibuk turun dari taksi, pasti mereka ngejek Ibuk. Soalnya kemarin Ibuk ‘kan udah pamer kalo kamu beli mobil, bukan mobil seken, tapi mobil baru,” gerutunya.Yuda tak menghiraukan celotehan sang ibu, ia lebih khawatir dengan Moja karena hingga detik ini masih tak ada kabar. Namun, kekhawatirannya hilang saat melihat mobil barunya terparkir di depan kontrakan mereka.“Nah, itu mobilnya! Berarti Moja udah pulang, dong!” Rastanti menunjuk mobil baru di depan kontrakan mereka.Yuda tak menyahut, ia langsung keluar dari taksi, lalu berlari ke dalam kontrakan sembari memanggil sang istri. “Moja! Sayang!”“Ongkosnya belum, Buk,&rdq
Last Updated: 2025-09-03
Chapter: 28. Menguasai Yuda“Apa bener gak pa-pa aku ikut, Mas?” Aina menatap Darya dengan ekspresi agak ragu.“Tidak apa-apa, santai saja. Nenekku sangat terbuka, dia akan senang kalau aku membawa tamu ke rumahnya yang sering sepi tanpa ada tamu selain aku.” Darya membukkan pintu mobilnya untuk Aina. “Ayo masuk.”Aina tersenyum. “Makasih, Mas.”“Sama-sama.”Sebelum bergerak ke rumah Darya, pria itu mengajak Aina berkunjung ke rumah Fatma—neneknya. Alasannya untuk mengantarkan bahan masakan kepada sang nenek. Aina tak tahu saja jika Darya ingin memamerkan wanita itu kepada Fatma. Meski mereka belum memiliki hubungan spesial, tapi Darya sangat semangat mengajak Aina bertemu dengan neneknya.“Nenek kamu sekarang ‘kan ingin tenang di masa tua-nya, Mas. Kalau kamu bawa aku ke sana, takutnya Nenek kamu gak nyaman.” Aina kembali berbicara, lalu menatap Darya yang fokus mengendarai mobil.Darya terkekeh, lalu melirik Aina sekilas. “Waktu itu aku cerita sama Nenek-ku, kalau kamu bantu aku beli barang di pasar. Nenek sen
Last Updated: 2025-09-02

Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan
Tangan wanita cantik yang tengah berpakaian pengantin itu terkepal, dadanya mendidih menyaksikan adegan panas di celah pintu. Suara menjijikkan menyertai setiap pergerakan sepasang insan di dalam sana. Napas Davita memburu, dadanya naik turun.
“Binatang,” desis Davita dingin, “mereka benar-benar binatang. Ternyata mereka sudah lama menjalin kasih di belakangku?”
Davita tertawa pahit, matanya berkaca-kaca. Wanita itu memukul dadanya yang terasa begitu sakit dan sesak. Perlahan tubuhnya meluruh ke lantai, kedua kakinya seakan tak bertulang, sehingga tak lagi mampu menopang tubuh.
Pria yang selama 5 tahun ini ia kira begitu mencintainya, kini tengah bermain panas dengan sahabatnya sendiri, bahkan di malam pertama mereka.
“Malam pertama yang harusnya kamu habiskan denganku ... malah kamu nikmati bersama wanita lain, dan lebih menyakitkannya, wanita itu adalah sahabatku sendiri.” Tangan Davita kembali terkepal, matanya menajam. “Aku bersumpah, aku akan membalaskan ini semua pada kalian!”
Read
Chapter: 52. TurunTangan Hani terkepal melihat tangan Angga tengah menggenggm tangan Davita. Meski Angga sedang membawa mobil, pria itu masih begitu manis menggenggam tangan Davita. Situasi itu membuat Hani benar-benar seperti orang ketiga di antara mereka, padahal dirinya ‘lah calon istri sah Angga.Pasti Hani tak pernah menyangka dan tak pernah membayangkan jika dirinya akan pernah berada di posisi itu. Mungkin perlahan balasan dan karma mulai datang, karena dulu Hani sengaja menjadi orang ketiga dalam hubungan Davita dan Gino.Davita pun senang karena perlahan balas dendamnya semakin nyata. Ia melirik ekspresi Hani dari pantulan kaca depan mobil. Davita tampak sangat puas melihat wajah marah Hani.“Emm, Kak.”Angga langsung menoleh ketika Davita memanggilnya. “Kenapa?”“Perutku sedari tadi sedikit tidak enak. Aku ingin beli es krim dulu di depan.”Angga menatap Davita yang tersenyum manis kepadanya. “Perut tidak enak, kenapa malah minta es krim? Ini sudah malam, nanti perut kamu semakin tidak enak.
Last Updated: 2024-10-16
Chapter: 51. Pulang Bertiga“Davita ini klien Tante, sekaligus temannya Angga. Davita orang yang bertanggung jawab untuk mengurus taman bunga mansion Naradipta. Tadi baru saja selesai survei akhir, sebelum tamannya digarap sesuai denah yang Tante minta. Karna tadi sudah terlalu sore, jadi Tante minta Davita istirahat dulu di sini.” Laili menjelaskan tentang Davita kepada Hani, ia hanya tak ingin Hani berpikiran lain.Meski begitu, Hani memang sudah terlanjur geram kepada Davita. Ia pun sudah tahu jika Davita sengaja mendekati Angga untuk balas dendam kepada dirinya. Davita sendiri sudah mengaku secara terang-terangan kala itu.Hani hanya bisa tersenyum kepada Laili, untuk menjaga image-nya. “Oh begitu, Tante. Ternyata Nona Davita ini karyawan toko bunga, ya?” Hani sengaja menekan kata karyawan toko bunga, demi merendahkan Davita.Davita tersenyum tenang. “Senang sekali bisa bertemu dan berkenalan dengan Nona Candra yang katanya salah satu model terbaik di kota kita.”Hani tersenyum sinis. “Iya, aku juga senang b
Last Updated: 2024-10-13
Chapter: 50. Tidak Percaya“Angga, Hani sudah datang. Ayo turun.”Angga berdecak, ia keluar dari kamarnya menemui sang ibu. “Aku akan ikut makan malam kalau Davita juga ikut.”“Iya, Mama tahu. Kamu turun saja duluan, Davita akan menyusul.”“Mama tidak akan membohongiku ‘kan?”Laili mengembuskan napas pelan. “Kamu tidak percaya sama Mama? Sudah, ke bawah saja. Mama akan panggil Davita.”“Biar aku saja.”Laili menahan lengan putranya. “Biar Mama saja. Kamu tidak ingin Kakek curiga, lalu tidak suka kepada Davita ‘kan?”Angga mengembuskan napas berat. “Aku akan tunggu di bawah. Kalau Davita masih tidak turun dalam beberapa menit, aku akan menjemputnya ke kamar.”“Iya-iya, Mama tahu. Pergi ‘lah dulu ke bawah. Kakek dan Hani sudah menunggu di meja makan.”Meski terpaksa, Angga masuk ke dalam lift, menuju ke lantai bawah. Setidaknya Angga masih beruntung Laili tak menentang perasaannya untuk Davita. Seperti yang disebutkan Davita, Laili saat ini berada di posisi serba salah.Laili juga tak enak serta kasihan kepada Ha
Last Updated: 2024-10-10
Chapter: 49. Om, Bukan Kakak“Angga masih tidur?” Laili mengintip ke dalam kamar Davita.Davita tersenyum kikuk, ia merasa tak enak. “I-ya, Tante. Aku akan bangunkan sekarang.”“Tidak usah.” Laili menahan pergelangan tangan Davita. Ia tersenyum, lalu menepuk pelan lengan Davita. “Tante ke sini hanya ingin mengajak kamu jalan-jalan sebentar. Masih gerimis, biarkan saja Angga tidur. Jarang sekali dia bisa tidur nyenyak begitu. Biasanya hanya tidur sebentar, lalu fokus kerja lagi. Tante senang dia bisa tidur lebih lama.”Davita terdiam. Ia ikut menoleh ke dalam kamar, meski ranjang tak terlihat jelas dari sana. “Kalau begitu ayo kita jalan-jalan sebentar, Tante.”“Lebih baik pakai ini. Karna hujan, kondisi di luar lebih dingin. Takutnya kamu masuk angin, nanti malah demam. Kalau kamu demam, Tante bisa dimarahi Angga,” canda Laili.Davita terkekeh kecil. Ia masih merasa tak enak serta canggung mempublikasikan hubungannya dengan Angga, di depan Laili. Bagaimanapun Laili pun tahu jika Angga akan segera menikah, sehingg
Last Updated: 2024-10-08
Chapter: 48. Hubungan Yang Salah“Eh, Davita.” Laili terkejut melihat Angga datang bersama Davita. Ia berdiri dari duduknya, lalu mendekat ke arah Davita. “Kamu datang, kenapa tidak bilang-bilang Tante? Tahu begitu Tante siapkan sesuatu buat kita makan-makan.”Davita terkekeh kecil menanggapi itu. “Tidak usah repot, Tante. Kebetulan hari ini pekerjaan di toko lebih cepat selesai, Tante. Jadi sekalian saja datang ke sini, melanjutkan pembahasan masalah pembangunan taman bunga.”“Oh, sudah bisa dilanjutkan, ya? Kerja kamu cepat sekali, ya? Baru beberapa hari sudah selesai dan langsung ke tahap selanjutnya. Tidak heran kamu bisa menjadi bos muda.” Laili tersenyum kagum kepada Davita.Davita tersenyum tak enak. “Biasa saja, Tante. Aku masih belum apa-apa dibandingkan Kak Angga.” Ia melirik Angga yang berdiri di sampingnya.Angga tersenyum, ia mengusap puncak kepala Davita singkat. Hal itu membuat Laili terkejut. Pasalnya Angga tak pernah berlaku begitu manis dan lembut kepada orang lain, apalagi perempuan.“Kamu jauh leb
Last Updated: 2024-10-06
Chapter: 47. Fitting Baju“Tante, Tuan Muda Naradipta tidak bersedia ikut untuk fitting baju.” Hani memperlihatkan wajah sedihnya di depan Laili.“Kenapa kamu memanggilnya terlalu formal begitu? Kalian sebentar lagi akan menikah. Coba biasanya lagi memanggil dengan nama. Panggil saja dia Angga, jangan panggil terlalu normal,” balas Laili.Hani tersenyum senang, tetapi ia berdeham untuk terlihat tetap polos di depan calon mertuanya. “Aku takut dia tidak suka dan marah. Jadi aku ingin lebih sopan saja, Tante.”“Mulai sekarang biasakan panggil nama saja. Atau kalian sepakati panggilan masing-masing, entah itu panggilan romantis seperti apa. Tidak bagus memanggil tuan atau nona begitu.” Laili tersenyum sembari menepuk pelan punggung tangan Hani.“Baik, Tante. Aku akan coba biasakan memanggil namanya. Nanti aku akan komunikasikan sama dia, bagusnya panggilan seperti apa di antara kami.” Hani tersenyum kepada Laili. “Tapi, aku takut dia tidak suka, Tante. Sekarang saja, dia menolak untuk datang fitting baju,” imbuhn
Last Updated: 2024-10-05
Chapter: 184. Tamat“Makan yang banyak, kamu tadi malam juga tidak makan, ‘kan? Banyak-banyak lauknya, ini, kamu suka ini.” Lavira memberikan sepotong ikan bakar kepada Elina. Elina terkekeh menatap Lavira yang begitu perhatian. “Makasih, Ma. Mama juga makan yang banyak, biar nanti kita sama-sama bulet, hehe.” Lavira ikut tertawa mendengar kalimat menantunya. Dia tak menyangka jika gadis kecil yang bertahun-tahun dia cari, akhirnya sekarang berada di depannya. Meski Elina belum mengingat siapa Alano dan keluarga, setidaknya sekarang Elina sudah menjadi istri Alano. Hal itu membuat Lavira merasa lebih tenang, dia juga tak menuntut Elina untuk mengingat dirinya. Seperti ini saja sudah membuat Lavira merasa senang. Sett ... Elina terkejut ketika tiba-tiba Alano memberikan secentong sayur brokoli di atas nasinya. Elina menoleh dan menatap Alano dengan wajah polos. Alano sendiri nampak santai, terus menyuap makanannya dengan ekspresi datar seperti biasa. Lavira tersenyum menatap itu, dia merasa senang keti
Last Updated: 2023-06-26
Chapter: 183. Nakal“Ini masuknya ke mana?”“Aku juga tidak tahu.”“Makanya lebih tarik, lebarkan sedikit lagi.”“Sudah tidak bisa ini, Mas.”Lavira dan Avram saling tatap tepat di depan pintu kamar Alano. Kamar yang mulai hari itu akan dihuni pula oleh Elina. Setelah tadi sepasang pengantin baru itu meminta izin untuk ke kamar lebih dulu. Lavira ingin menyusul dan mengantarkan makanan untuk Elina, sebab setahunya Elina belum makan malam.Namun, siapa sangka niat mereka malah mendapatkan perkata-perkataan demikian. Lavira tersenyum, dia berfikir hal yang diinginkannya. Kegiatan malam pertama para pengantin baru pada umumnya. Avram pun menatap senyum sang istri, dia terkekeh kecil.“Mereka akan kasih kita cucu ‘kan, Pa?” tanya Lavira cukup terdengarn polos.Avram kembali terkekeh geli. “Biarkan saja mereka, ayo kita kembali ke bawah. Kamu juga harus segera tidur, ini sudah larut.”“Iya, tapi ... Elin belum makan, Pa.”“Nanti kalau mereka sudah selesai, mungkin akan terasa lapar. Alan bisa bantu Elin ambil
Last Updated: 2023-06-25
Chapter: 182. PanggilanSepasang insan sekarang sedang duduk di tepian ranjang sambil saling lirik. Mereka adalah sepasang pengantin baru yang baru saja sah setelah acara ijab qabul beberapa jam lalu. Alano dan Elina, mereka duduk dengan sudut mata sama-sama melirik satu sama lain.Alano pun menghela napas pelan. Dia nampaknya cukup bingung harus melakukan apa setelah ini. Lavira dan Avram tadi sempat menggoda dirinya. Alano si kaku, dia tak pernah memiliki kekasih. Dia tak tahu cara berhubungan dengan perempuan, tetapi dia adalah pria normal dan tak sepolos Avram dulu. Alano sudah dewasa, sehingga dia tahu kegiatan apa biasa dilakukan sepasang pengantin baru.Hanya saja, masalahnya sekarang adalah mereka pribadi. Alano dan Elina terbilang menikah tanpa ada kata cinta. Mereka hanya saling merasa nyaman satu sama lain untuk saat ini. Elina pun tertarik kepada Alano karena ketampanan pria itu, dan tentunya merasa nyaman. Elina sejujurnya tak paham dengan perasaannya sendiri, setiap kali melihat dan berdekatan
Last Updated: 2023-06-24
Chapter: 181. Ijab QabulElina menatap ke samping, di mana kedua orang tuanya berada. Dia tak menyangka jika dirinya benar-benar akan segera menikah dengan Alano. Kemarin-kemarin dia masih berpikir jika Alano hanya bercanda. Sampai akhirnya satu minggu kemudian kedua orang tua Elina datang ke Indonesia dan mengatakan jika mereka senang tahu Elina akan menikah dengan Alano.Elina meminta pernikahan ini tak usah ada pesta sebelum dirinya wisuda. Sebab dia tak ingin diserbu oleh para fans Alano selama di kampus. Hal itu akhirnya dituruti oleh Alano. Akhirnya mereka hanya akan mengadakan ijab qabul saja dulu, sebelum nanti mengadakan pesta mewah setelah Elina benar-benar wisuda.“Kami keluar dulu, Sayang. Nanti akan Mama jemput kalau sudah selesai.”“Iya, Ma,” sahut Elina sambil menarik napas.Cklek ...“Astaga, sahabatkuu ini. Kau menikungkuu!”Elina terkejut ketika tiba-tiba Mei masuk ke dalam ruangan tempatnya menunggu, Mei berteriak. Hari ijab qabul yang begitu tiba-tiba. Tak hanya mengejutkan Elina, tentu sa
Last Updated: 2023-06-23
Chapter: 180. Baru KenalElina menatap Lavira yang terlihat begitu antusias memperlihatkan berbagai macam bentuk mode gedung pernikahan. Perempuan itu masih tak paham dengan keadaan tiba-tiba ini. Baru tadi Alano mengatakan dia akan mengurus pernikaha, pria itu sudah memberitahu Lavira dan Avram. Sekarang Lavira nampak sangat semangat memperlihatkan berbagai macam dekorasi gedung pernikahan.“Kamu suka yang ini? Ini cantik juga, astaga, jadi bingung,” celoteh Lavira.“M-maaf, Tante. Ini beneran bakalan nikah?”Lavira menoleh dan menatap Elina yang nampak sangat bingung. Perempuan itu terkekeh, dia melirik Alano di samping Avram. Dua pria itu juga berada di sana, mereka duduk tak jauh dari tempat Lavira serta Elina berada. Kini mereka berempat sedang berada di sofa ruangan keluarga mansion Dakasa, setelah tadi Elina sudah sempat diajak makan malam oleh Alano.“Kamu tidak bilang lebih jelas sama, Elin, No? Dia kebingungan loh, ini,” ucap Lavira kepada Alano.“Udah, Ma. Dia mau.”“Masa iya, terus kenapa dia nany
Last Updated: 2023-06-22
Chapter: 179. PHP?“Kata orang-orang, dia itu psikopat. Jadi dia suka bunuh orang, aku ngeri kalau nanti menikah dengannya ... pas aku lagi tidur, malah dicekik dan mati.”Alano menatap Elina yang melanjutkan kalimatnya. Dia berdeham sambil tertawa kecil mendengar kalimat takut Elina. “Kalau memang begitu, seharusnya kau sedari tadi sudah aku cekik dan mati,” cetus Alano santai.Kalimat Alano itu membuat Elina terdiam. Perempuan itu kembali menggeliat pelan, sampai kelopak matanya bergerak pelan pula. Kening Elina berkerut ketika dia berniat membuka mata. Dengan mata sedikit memicing, akhirnya kini dua bola mata itu terbuka. Elina menatap sekitar sambil menggeliat, sampai pergerakannya terhenti ketika melihat paha seseorang tepat di samping tubuhnya.Mengikuti paha tersebut, Elina mendongak sampai akhirnya kedua bola matanya menangkap wajah tampan seseorang. Saat dua pasang bola mata itu beradu pandang, tepat ketika itu pula Elina melotot. Dia melotot karena terkejut melihat wajah tampan Alano di saat d
Last Updated: 2023-06-21