Share

Bab 456

Hanya terdapat ekspresi tidak berdaya di wajah Lillia. Dia mendorong Claude, lalu berkata dengan dingin, “Claude, aku sudah capek sama kamu. Apa kamu bisa jauhi aku?”

Claude juga tidak peduli. Saat dia berencana mengikuti Lillia, Leon dan Christian pun berjalan kemari.

Leon mengisyaratkan Claude untuk menghentikan langkahnya.

Ketika Lillia menyadari tidak ada yang mengikutinya lagi, dia langsung menghela napas lega. Hanya saja, ternyata Lillia gembira terlalu cepat. Belum sempat Lillia kembali ke tempat duduknya, langkahnya diadang oleh seorang pria mabuk.

Si pria yang minum kebanyakan itu tak berhenti menatap Lillia.

Lillia merasa risi spontan berjalan melewatinya. Siapa sangka si pria malah menarik pergelangan tangan Lillia. “Cantik juga. Gimana kalau kamu temani kami minum?”

“Lepaskan! Jangan sampai aku lapor polisi!” Lillia menepis tangan si pria.

Si pria yang terhuyung-huyung hampir terjatuh. Amarahnya seketika meluap.

“Kamu datang minum sendiri bukannya demi jadi kupu-kupu malam!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status