Share

3. Monster Gila

Sebelum kembali ke apartemennya, Angel melajukan perjalanannya ke sebuah minimarket di sekitar taman. Ia teringat akan stok makanannya yang sudah habis. Angel memilih beberapa mie instan, telur dan juga sosis sebagai stoknya. Hari-hari Angel memang selalu ditekankan dalam  biaya hidupnya. Mengingat ia harus menabung agar dapat segera melunasi hutang sang ayah. Tak mudah bagi Angel berjuang sendiri untuk melunasi hutang sang ayah, dan juga untuk biaya hidupnya sehari-hari.

Bbruukk

"Oh astaga. Maaf Nona, aku tidak sengaja," ucap seseorang yang menabrak Angel. Membuat barang belanjaan Angel tabur berserakan.

"Oh, tidak apa-apa Nona, harusnya Aku yang meminta maaf atas kecerobohanku. Aku tidak memperhatikan sekitar," ucap Angel sambil memunguti belanjaannya.

"Mari aku bantu! Sekali lagi aku minta maaf, Nona. Aku benar-benar tidak sengaja," ucap orang itu lagi sambil membantu Angel memunguti belanjaannya.

"Baiklah, kalau begitu aku permisi, Nona. Maaf sekali lagi atas kejadian barusan." Imbuh orang itu lagi sambil berlalu melewati Angel yang tersenyum.

Saat hendak menuju kasir, Angel menginjak sebuah benda mirip sebuah dompet. Angel mengernyitkan dahinya dan membuka dompet tersebut. Setelah dompet tersebut di buka, barulah Angel menyadari bahwa dompet tersebut milik orang yang baru saja bertabrakan dengannya. Tapi Sialnya, Angel melihat isi di dalam dompet tersebut terdapat foto si pemilik dompet. Disitu terlihat sang pemilik dompet sedang bergelayut manja dengan seorang yang sangat Angel benci.

"Bisa-bisanya orang secantik dirimu punya kekasih macam monster mengerikan." gumam Angel sambil melihat foto tersebut.

Saat Angel hendak mengejar wanita itu, wanita itu telah pergi dengan mobil yang ditungganginya. Untung saja di dompet tersebut terselip sebuah alamat tempat tinggal si pemilik dompet.

"Haaahh, untung saja disini ada alamat nya, jadi aku tidak susah untuk mencarinya kemana-mana. Rosemary Winata Anderson, oohh jadi nama cewek itu Rose. Cantik banget namanya, ya ... secantik orang nyalah tentunya. Sebaiknya aku mengantarkannya besok saja. Sekarang sudah hampir sore waktunya pulang, aku sudah lapar sekali."

Angel kembali ke apartemennya dengan kantong berisi stok bahan makanan andalannya. Ia bergegas mandi karena badannya terlalu berkeringat. Maklumlah Angel kemana-mana selalu berjalan kaki. Jadi kalau bepergian ke tempat yang tidak jauh pun, mengharuskan Angel untuk mandi setelah pulang karena badannya lengket dan berkeringat.

Selesai dengan acara mandi nya, Angel bergegas menuju dapur mininya untuk masak menu andalannya mie instan.

"Hmmm … wanginya enak sekali. Aku jadi tidak sabar, hihihi ..."

Setelah masakannya jadi, Angel membawanya ke ruang tengah, lalu duduk di sofa mininya untuk menyantap makanan yang ia buat sambil menonton sebuah acara di televisi.

Angel sangat menikmati makanannya. Sehingga makanan yang baru saja ia buat pun, habis tak bersisa.

Kesederhanaan hidup yang dijalani Angel selama inilah yang membuatnya selalu mensyukuri segala sesuatunya. Bahkan hanya makan dengan Mie instan pun Angel bisa begitu sangat ia nikmati dan mensyukurinya.

Setelah selesai dengan acara makan nya, Angel menuju kamarnya untuk merebahkan tubuhnya yang lelah. Setelah seharian bepergian membuatnya cukup merasa lelah.

Namun satu wajah yang kini melintas di fikirannya. Wajah anak kecil yang ia tolong tadi yang membuatnya sedikit terganggu. Tiba-tiba saja Angel merindukan sosok anak kecil itu.

"Aku berharap suatu hari dapat bertemu denganmu lagi anak manis." Kata Angel sambil membayangkan wajah cantik dan pipi gembul anak kecil itu.

"Aah ya, aku harus memastikan sesuatu. Aku masih tidak percaya kalau wanita tadi yang menabrak ku, ternyata punya hubungan dengan monster gila itu." Sambil kembali membuka dompet wanita itu, Angel sempat mengagumi sosok yang ia sebut monster.

"Haaahh, sebenarnya Kau sangat tampan. Rambutmu yang hitam kecoklatan, hidungmu yang mancung, bibirmu yang tipis, rahangmu yang tegas. Membuat dirimu begitu mirip dengan Tokoh-tokoh Anime, namun bedanya kau versi dunia nyata. Tapi sayangnya, sifat, sikap dan perilakumu berbanding terbalik dengan visualmu. Hiiiihh, astaga Angel! apa yang kau pikirkan? Bisa-bisanya kau mengagumi monster seperti dia. Apa kau sudah tidak waras!" Gerutu Angel karena melihat foto yang terpampang di dompet wanita itu. Melupakan sejenak hal yang baru saja ia fikirkan, Angel akhirnya tertidur dengan tangan memegang dompet di dadanya.

Pukul 07.00 pagi Angel baru bangun. Biasanya Angel bangun Jam 05.00 pagi. Tapi karena ia sudah tidak bekerja lagi, Angel memilih bangun agak siang.

Angel bergegas ke kamar mandi. Ia punya tugas yang belum terselesaikan. Ya, Angel harus mengantar dompet itu ke pemiliknya. Setelah selesai dengan ritual mandi di pagi hari. Berbekal secarik kertas berisikan sebuah alamat, Angel pergi menggunakan jasa ojek online yang telah ia pesan.

"Bang, antar ke alamat ini ya," ucap Angel sambil menyodorkan sebuah kertas berisi sebuah alamat.

"Siap Neng, nih pake dulu neng helmnya."

Angel terpaksa menggunakan jasa ojek online karena tempat tujuannya jauh. Memakan waktu sampai dengan 1 jam lamanya.

Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Angel tiba di sebuah kawasan elite yang bertengger rumah-rumah mewah disana.

Sambil memegang kertas yang berisikan alamat itu, Angel melihat setiap bagian depan rumah yang ia lewati. Mencoba untuk mencari alamat yang sesuai dengan yang tertulis di kertas itu.

Akhirnya Angel tiba pada sebuah mansion yang sangat mewah. Angel sempat kaget dan terpana akan keindahan mansion itu.

"Waaahh …  sudah cantik, kaya banget lagi tu cewek. Gila, ini rumah apa stadion sepak bola? Luas banget. Pantes aja tu monster mau,lah ni cewek kaya banget. Kalo aku, ogah amat mau sama tu cowok edan. Dibayar pun ogah, tapi kalo bayarannya gede mau-mau aja sih, hahaha ... Itung-itung sekalian balas dendam ma tu monster."

Puas dengan ekspektasinya. Seorang petugas keamanan bernama Pak Tejo yang menjaga mansion itu menghampiri Angel yang mematung dan bengong di depan pagar mansion itu.

"Maaf Non, mau cari siapa ya? dari tadi diem aja di situ. Gak juga tanya, gak juga pergi." Kata petugas keamanan tersebut bertanya.

Angel terperanjat kaget dengan sapaan petugas keamanan tersebut dan membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Iihh si bapak bikin kaget aja. Emmhh ... ini loh Pak, Aku mau tanya? Apa benar ini alamat dari mbak yang ada di foto ini? Kemarin dompetnya jatuh di minimarket. Jadi Aku kesini mau mengembalikan dompet ini," tunjuk Angel memperlihatkan foto yang terpampang di dompet itu.

"Ooh iya betul, ini memang rumahnya. Kalau boleh tau, Nona ini siapa ya?" ucap Tejo bertanya seraya membenarkan ucapan Angel. Karena yang dilihat oleh pak Tejo, Tuan nyalah yang ada di foto tersebut. Ya, dompet itu terpampang jelas foto Rose yang sedang bergelayut manja di pundak Devan. Namun sayangnya, pak Tejo Tidak melihat siapa yang ada di sebelah Tuannya itu, sehingga ia membenarkan pertanyaan dari Angel.

"Silahkan masuk Non, biar saya panggilkan sebentar."

"Oh, iya Pak, terima kasih."

Angel berjalan cukup lama untuk sampai di depan pintu utama mansion itu.

"Tunggu sebentar ya Non, Tuan sedang menuju kemari," kata pak Tejo memberi tahu tamu Tuannya.

"Ehh Pak, kok Tu--. Baru saja Angel ingin bertanya kenapa ia menyebutnya Tuan? Tapi sayangnya Pak Tejo segera pergi dari hadapan Angel.

"Kok Bapak tadi nyebutnya Tuan, ya? Padahal yang punya ini dompet kan perempuan. Apa jangan-jangan--. Aahh gak mungkinkan tu monster tinggal di sini?" gumam Angel yang terlihat bingung.

Tak lama terdengar suara pintu di buka. Lalu Menampakkan sang penghuni Mansionnya. Saat Angel membalikkan badan nya, ia terkejut bukan main dengan apa yang ia lihat. Angel terkejut melihat sosok yang membukakan pintu, ternyata orang yang sangat di benci oleh Angel.

Angel berbalik hendak pergi dari hadapan orang itu. Angel sangat kesal karena merasa dirinya dipermainkan. Bagaimana mungkin ia bisa memasuki tempat yang salah? Saat hendak pergi, Angel kaget dengan sapaan orang yang ada di belakangnya.

"Ohh ternyata kau gadis pembawa sial? Akhirnya kau datang juga menemuiku. Bagaimana, apa kau sudah punya uang untuk mengganti kerugian yang aku dapat? Ahh, yang jelas, pasti kau sudah punya, ‘kan? Karena itu kau sudah berani datang ke tempatku," sapa Devan yang tidak sopan dan juga ejekannya.

"Dasar laki-laki tidak waras! Jelas-jelas disini aku yang dirugikan. Jika saja aku tahu ini tempat tinggalmu. Sumpah demi apapun aku tidak akan menginjakkan kakiku disini. Dan ya, sekalipun aku ada uang untuk mengganti jas dan celana mu, Tidak akan pernah aku berikan. Bukankah aku pernah bilang padamu bahwa kita IMPAS!" jawab Angel  sambil menekankan kata impas di dalamnya.

"Hahahaha …  sekalipun kau menjual tubuh mu, Kau tidak akan mampu untuk mengganti jas dan celanaku. Jadi berhentilah mengatakan kalau kau bisa menggantinya," jawab Devan dengan tawanya yang sumbang.

"Hahahahaha ... dasar tidak waras! Kau pikir aku ingin mengganti jas dan celana mu? Huh, jangan mimpi! Jika bukan karena dompet sialan ini, aku tidak ingin bertemu dengan Monster Gila pembawa sial sepertimu!" ejek Angel.

"Hei kau yang pembawa sial!" teriak Devan pada Angel yang tidak di tanggapi sama sekali karena Angel sudah melangkah pergi dari hadapannya.

"Dasar laki-laki brengsek! laki-laki tak waras! bisa-bisanya dia masih menuntut ganti rugi. Jelas disini aku yang begitu dirugikan karena tingkah iblisnya. Dasar Monster Gila!"

"Mimpi apa Aku semalam? Kenapa aku merasa kalau dunia serasa begitu sempit sekarang? Dimana tempat selalu ada saja pria tidak waras itu! Muak sekali aku rasanya. Setiap aku bertemu dengannya, aku selalu saja ditimpa kesialan. Oh Tuhan, jangan sampai aku bertemu dengan pria seperti itu lagi."

Angel Pun pergi dengan rasa kesal yang menumpuk dihatinya. bagaimana tidak? Dia sudah kehilangan pekerjaannya, tapi masih saja di tuntut dengan hal yang tidak mask akal.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status