Share

5. Rencan Licik

Pertengahan bulan April merupakan awal bulan yang manis bagi Angel. Bukan karena sedang menunggu gaji nya tiba atau sedang menang undian, Angel bahagia karena baru semalam ia berharap, ternyata hari ini harapan nya terwujud.

Angel sedang asyik bermain dengan anak manis kesayangan nya. Dari menggambar, mewarnai, hingga bermain Puzzle sudah mereka lakukan. Hingga kedua nya tak sadar kalau hari telah menunjukkan pukul satu siang.

"Febby sayang ... kita istirahat dulu yuk main nya! ini sudah siang, Febby juga belum makan kan dari tadi? Gimana kalau Tante buatin telur dadar goreng buat Febby, mau nggak?" Bujuk Angel.

"Febby mau makan kalo di suapin sama Tante, Tante nanti makan juga sama Febby. Nanti nasi nya barengan aja Tante sama Febby, itu looh Te, kaya teman-temannya Febby di Paud. Teman nya Febby kalau jam istirahat semua di suapin sama mommy nya, terus mommy nya ikut makan bekal yang di suapin itu ke anak nya. Febby gx pernah kaya gitu Tante ... Tante mau ya? " Pinta Febby agar Angel setuju dengan permintaan nya. Angel yang memang sayang kepada Febby, tidak bisa menolak permintaan anak kecil itu.

"Baiklah nanti kita barengan makan nya, tapi habis itu Febby tidur siang ya jangan mainan terus, Tante gak mau kalau nanti Febby kecapean, oke? " Jawab Angel secara antusias. Febby pun menurut dengan apa yang diucapkan Angel.

Setelah selesai makan, Angel mengajak Febby ke kamar nya untuk tidur Siang. Tak lama pun Febby tertidur dengan pulas setelah dibacakan dongeng oleh Angel.

"Sebisa mungkin tante akan wujudkan apa yg kamu minta sayang," gumam Angel yang tak terasa air mata Angel pun jatuh di pipi nya. 

Ia begitu menyayangi Febby, entah bagaimana bisa ia merasakan sakit dengan ucapan anak manis nya itu? Hanya karena tidak bisa merasakan apa yang dirasakan seperti teman-temannya. 

Angel  keluar dari kamarnya, ia mengambil ponselnya yang ia taruh di dalam tas yang ia gantung di dekat pintu apartemen nya. Angel  membuka satu persatu pesan yang masuk, dan salah satunya ada pesan dari nomor asing. Angel membuka pesan itu, rupa nya itu pesan dari Mario, ayah dari anak kecil yang sedang tertidur pulas di kamar nya. Angel pun segera membalas pesan tersebut.

Hai tuan, putrimu sedang tidur di apartemen ku. Kau tidak perlu khawatir tuan, aku sama sekali tidak merasa direpotkan, putrimu anak yang menggemaskan dan lucu. Baiklah, kau bisa menjemput putrimu kalau pekerjaanmu sudah selesai. Tidak perlu mengkhawatirkan aku yang bersama putrimu. 

****

"Dev, untuk apa sih lo nyuruh gue nyelidikin tu cewek? Naksir lo sama dia? Gaya lo kalau ngomong mo ngasih pelajaran ma tu cewek, eeh lo malah serba salah gara-gara kepikiran terus sama tu cewek," tanya Daniel, orang kepercayaan Devan.

"Sialan lo! jijik amat gue bisa suka ma tu cewek, kaya gak ada perempuan lain aja di dunia ini. Lagian ya, gue nyuruh lo cari tahu latar belakang tu cewek, bukan karena gue suka sama dia, tapi karena gue mau bales dendam sama tu cewek. Bisa-bisanya dia ngatain gue cowok sialan, mana ngehina gue lagi," jawab Devan kesal karena kembali teringat dengan apa yang wanita itu katakan, bisa-bisanya orang kepercayaan nya mengira jika Devan suka dengan Gadis yang mengatai nya Sialan tadi pagi.

"Ok ok, nanti gue kasih tau lo secepat nya kalau gue dapet info tentang tu cewek " kata Daniel cepat, ia tidak mau boss nya itu mengurung nya seharian di ruangan terkutuk itu, hanya karena ia banyak bertanya.

"Tunggu pembalasan dari gue cewek Sialan." Gumam Devan seorang diri, karena Daniel sudah pergi meninggalkan mini bar yang ada di mansion nya.

***

Tak terasa petang sudah tiba, cahaya matahari telah digantikan dengan sinar rembulan.

Angel sudah mendapat telepon dari Mario, bahwa pekerjaan nya sudah selesai dan akan segera menjemput Putri kesayangan nya itu.

Setelah sambungan telepon terputus, Angel pun menengok anak manis nya di dalam kamar. Rupa nya anak manis nya itu sudah bangun dari tadi, tapi masih enggan beranjak dari tempat tidur nya.

"Hai sayang, ada apa? Kok diem aja gak keluar cari Tante kalo Febby udah bangun. Febby lapar nggak? Kita makan dulu yuk! " tanya Angel yang melihat anak manisnya bangun tidur malah terlihat murung.

Bukan nya menjawab atau menerima ajakan dari Angel, Febby malah bertanya kepada Angel.

"Tante Angel, Febby boleh gak nginep disini aja? Febby gak mau pulang Tante, nanti sampai di rumah Febby pasti tidur sendiri, terus besok Febby pasti mainan sendiri lagi. Febby mau bobok di kelonin sama Tante Angel aja, selama ini Febby gak pernah tidur dikelonin sama daddy. Daddy pasti bilang kaya gini kalau Febby minta kelon

Febby harus belajar bobok sendiri, karena Febby sekarang sudah besar

Kan bosen Tante, Febby denger nya," keluh anak manis yang tengah duduk manja di pangkuan Angel.

"Gimana ya sayang, Tante juga pengen nya kamu tidur disini sama Tante, tapi apa kamu gak kasihan sama daddy? Kalau nanti daddy kesepian di rumah sendirian gak ada yang nemenin daddy, gimana? Nanti Febby pulang dulu ya sayang, besok-besok kita main bareng lagi, nanti kita minta izin ke Daddy kalau Febby mau minep di tempat Tante. Kalau sekarang kan Febby belum izin ke daddy kalau mau minep di tempat Tante. Nanti daddy marah looh, terus nanti Febby gak di bolehin lagi main ke rumah Tante. Emang nya Febby mau daddy marah kaya gitu?" Jelas Angel dengan penuh kelembutan dan juga kasih sayang.

Angel  tahu betul bagaimana yang dirasakan anak kecil kesayangan nya ini. Karena itu Angel menjelaskan nya dengan penuh pengertian dan juga kasih sayang.

Tak lama pintu apartemen Angel diketuk oleh seseorang.

Tok ...

tok ...

tok ...

terdengar suara pintu diketuk.

"Naah itu pasti daddy, kita temui Daddy dulu yuk sayang," ajak Angel kepada Febby.

Febby yang ogah-ogahan, mau tak mau harus menurut dengan Angel. Dia sendiri takut kalau daddy nya marah lalu memintanya untuk tidak boleh menemui Tante Angel nya lagi. Febby tahu betul bagaimana jika daddy nya itu sudah marah.

"Ehh sudah datang Tuan, silahkan masuk dulu, Tuan." Kata Angel  mempersilahkan tamu nya untuk masuk.

Mario pun duduk di sofa yang ada di ruang tengah apartemen itu, lalu memanggil putrinya dan meminta putrinya menjelaskan sesuatu kepadanya.

"Febby ... coba jelaskan sesuatu sama daddy! bagaimana kamu bisa disini dan membuat repot Tante Angel?" Kata Mario meminta penjelasan dari putri nya.

"Maafin Febby ya daddy, Febby tau kalau Febby salah. Gak seharus nya Febby pergi gak bilang ke daddy. Tapi daddy, bukanya Daddy tau kalau semenjak Febby ketemu Tante Angel febby susah tidur nya, Febby juga gak nafsu mau makan. Febby cuma mau ketemu sama Tante Angel. Maka nya Febby minta Mang Deden anterin Febby ke taman supaya bisa ketemu Tante Angel disini," jelas putri nya itu dengan takut-takut.

"Coba bayangin kalo Febby gak ketemu sama Tante Angel di taman, terus ada yang niat jahat ke Febby, dan Febby malah di culik. Bisa bayangin gak kaya gimana sedih nya Daddy kehilangan Febby?" Ucap Mario lagi sambil menahan marah nya karena dibuat khawatir oleh putri satu-satunya itu.

"Maafin Febby daddy, Febby janji gak akan ulangin ini lagi. Kalau Febby mau ketemu sama Tante Angel, Febby minta anter sama daddy aja," ucap Febby yang merasa bersalah karena telah membuat khawatir daddy nya.

"Ya sudah, kalau begitu ayo kita pulang dulu sayang, biar Tante Angel istirahat dulu. Ayo, pamit dulu sama Tante Angel," kata Mario sambil menggandeng tangan anak nya.

"Tante, Febby pulang dulu ya. Besok-besok Tante Angel mau kan main sama Febby lagi?" Pamit Febby dengan berat hati.

Angel yang dari tadi diam memperhatikan, akhir nya dengan berat hati harus merelakan anak manis nya untuk pulang.

"Iya sayang, besok-besok pasti tante temenin Febby main lagi. Hati-hati ya sayang di jalan, jangan nakal ya di rumah, kasihan Mbak Ica kalo Febby rewel. Nurut apa kata daddy ya sayang, eemmuuaacch ...," kata Angel sambil mengecup pipi gembul nya Febby.

Mario dan Febby pun akhir nya pulang dari apartemen Angel. Tanpa di sadari oleh oeh Angel kalau sedari tadi ada seseorng yang terus memantau diriya dari luar.

"Ooh disini rupa nya tempat tinggal lo." Ucap seseorang yang melihat Mario keluar dari apartemen Angel dengan Angel yang mengantar nya.

***

Di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta, disana Rose sedang duduk di Cafe yang ada di Mall menikmati segelas Cappucino kesukaan nya. Disana Rose memesan beberapa makanan sambil menunggu seseorang yang sedang ia tunggu.

Tak lama, datang seseorang yang sedang di tunggu-tunggu Rose.

"Bagaimana, apa ada perkembangan tentang orang itu? Aku sungguh tak sabar melihat ekspresi di wajah nya!! bukankah orang seperti dia memang pantas dikasih pelajaran?" Ucap Rose bertanya pada orang kepercayaan nya.

"Sejauh yang aku tahu, dia tidak semudah yang kau bayang kan sweety. Lihatlah! kita belum memberikan kejutan padanya tentang kepulangan mu, tapi dia sudah mengetahui nya terlebih dahulu. Tapi kau tak perlu khawatir, aku sudah menyusun rencana ini dengan sangat matang. Bagaimana dengan umpan nya? Apa kau berhasil?"

"Tentu saja berhasil, bagaimana tidak, jika wanita itu langsung mencari alamat rumah yang ada di dompet ku itu, setelah terlibat masalah kecil dengan ku kemarin," ucap Rose dengan rencana licik nya.

"Tapi Aku ingin meminta sedikit imbalan ku untuk hari ini sweety. Aku menginginkan ...  Aahhhhh shiit!" teriak laki-laki itu karena merasa kan celana nya yang mendadak menjadi sesak dan penuh, karena melihat belahan dada dari Rose  yang keluar menyembul, seolah menantang orang yang melihat nya untuk tidak segan-segan meremas dan memainkan nya.

"Aaaa, aku sangat mengerti apa mau mu, sweety " ucap Rose dengan kerlingan nakal di mata nya.

Mereka pun menuju ke sebuah hotel terdekat, untuk menuntaskan hasrat mereka yang menggebu-gebu. Baru saja mereka memasuki lift, Rose sudah dibuat bungkam mulut nya karena ciuman panas yang menuntut.

Tak hanya di situ, tangan lelaki itu pun menjelajahi tubuh Rose  dengan tangan yang satu nya meremas payudara nya, dan yang satu nya sudah menerobos masuk dari celah kewanitaan nya, bermain-main disana, mengusap kesana kemari. Hingga jari pria itu sudah penuh dengan lendir kewanitaan.

"Aaahhh, mmmhhh ... Yess baby, give me more," desahan demi desahan keluar dari mulut Rose.

" Not here sweety, aku tidak ingin ada yang memergoki tingkah liarmu jika kita melakukan hal yg lebih di sini. Ohh shiit!! kau sudah sangat basah hmm? Akan aku buat kau menjerit kenikmatan dengan milikku hingga kau tidak berhenti nya meneriaki nama ku."

Saat tiba di kamar yang dituju, Rose sudah jatuh di ranjang berukuran King size. Pria itu melanjutkan aksi nya di mulai dari bibir hingga turun ke leher jenjang nya Rose. Menciptakan tanda-tanda kemerahan di sana. Tak hanya di situ, pria itu melanjutkan permainan nya ke dua gundukan sintal yang menantang nya sejak tadi.

Dihisap nya putingnya itu, tak lupa sebelah nya ia pilin dan ia pelintir, tangan satu nya mengusap sesuatu yang ada di tengah-tengah celah kewanitaan nya, memainkannya dengan gerakan yang cepat, hingga menciptakan gairah yang semakin memuncak di kedua orang yang tengah bergumul itu.

"Oohh yess baby, Yess fuck me!! uummmhhh." Teriak Rose penuh nafsu.

Setelah puas bermain disana, akhir nya pria itu memasuki miliknya hingga memenuhi milik Rose yang sudah basah dan menuntut lebih.

pria itu pun memaju mundurkan miliknya dengan cepat hingga.

AAAAKKKHHHHHH teriak kedua nya setelah mencapai kenikmatan yang dinanti sejak tadi.

Setelah terkulai lemas diatas Bella pria itu memberikan senyum puas nya.

"Thank you baby, kau masih sama seperti dulu. Nakal dan liar, aku sangat menyukainya. Entah pria bodoh macam apa yang berani menyia-nyiakan tubuhmu ini." Ucap pria itu sambil mengecup bibir Rose.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status