Share

Bab 2

Tlung tung...

Dering ponsel Keysha menyadarkan Key dari perdebatan tak berkelas dengan kedua sahabatnya itu.

Pesan masuk

Papi ♡♡

Key, papi hari ini harus ke luar kota ada pekerjaan yang harus papi urus,,,kamu di rumah baik-baik ya. Maaf papi nggak jadi cuti.

"Papi baru aja pulang udah pergi lagi, padahal aku mau ajak ke tempat oma. Tadi juga bilangnya rindu rumah". Batin Key sedikit sedih dengan pesan dari sang papi tercintanya itu.

Key👨‍👧

Iya Pi, papi hati-hati jaga kesehatan jangan terlalu capek. Cepat pulang.

Setelah mebalas pesan itu Key segera mengajak kedua sahabatnya pergi ke sekolah dan berpamitan dengan bunda dini, kesedihan Keysha emang nggak kelihatan tapi anehnya Irham itu kayak bisa banget baca ekspresi Key padahal bunda dini sama Kevin aja nggak nyadar kalau aku lagi sedih karena papi yang pergi lagi.

"Key, kamu kenapa?" Tanya Irham ketika tiba di sekolah karena dari awal Irham mau tanya Key kenapa tapi dia tunda jadi baru tanya sekarang.

"Apanya yang kenapa?"

"Kok malah balik nanya" keluh Irham bingung dengan wajahnya yang mulai kelihatan memasang ekspresi aneh.

"Cerita aja kalau ada masalah Key, nggak usah di sembunyikan" tutur Kevin lembuat beda sma irham yang nggak pernah peka sama perasaan Key.

"Vin kok jadi ngikutin Irham sih, nggak ada yang punya masalah apa-apa". Jelas Key mengelak karena dia jga bingung mau bilang apa karena dia hanya sedih di tinggal papi aja

"Bohong Vin, kamu tau kan cewek itu suka gitu nutup-nutupin masalahnya nggak mau dibantu" sahut Irham seraya tetap pada posisinya yang di belakang Key.

"Apaan sih Ham, mulai deh nggak jelas"kesal Key

"Udah lah Ham nggak usah di perjelas juga" lerai Kevin emang selalu menjadi penengah kalau kedua makhluk itu berdebat.

"Tu kan suka banget ngerjain aku" seru Key dengan kesal ke arah dua sahabatnya itu.

"Ih marah lagi datang tamu ya sensi banget" sahut Irham dengan tertawa pelan. Dengan ekspresi kesal Key.

"Gila Lo Han" komentar Kevin seraya merangkul Key untuk menuntunnya berjalan menuju kelas mereka jadi Key Sama kedua sahabatnya itu satu kelas ya guys.

Irham hanya tertawa dan berjalan dibelakang kedua sahabatnya yang susah seperti pasangan kekasih.

"Lo yang gila Vin bukan gue" batin Irham yang sedikit merasa kesal dengan sikap Kevin yang merangkul Key, Irham Bingung kenapa dia harus kesal padahal kan nggak ada yang aneh.

^°^°^

"Key, Ham aku pulang duluan ya momi lagi perlu bantuan aku di butik" pamit Kevin setelah usai pelajaran di kelas berakhir karena momi Kevin lagi bantuan putranya itu.

"Ouh ya udah duluan aja" sahut Irham

"Okey duluan ya" seru Kevin seraya melangkah tapi langkahnya terhenti karena sebuah tangan lembut menyentuh pergelangan tangannya.

Segera Kevin menepis tangan wanita yang merangkul tangan nya itu katika tahu siapa pemiliknya.

"Apan sih Lo" bentak Kevin kesal ke arah wanita cantik yang berda di samping nya itu. Tapi tetep cantikkan Keysha ya,,hehe

"Hello,, sayang kamu kok kasar banget sih " seru wanita yang tak lain adalah Cellsy teman sekelas merek yang udah lama banget naksir Kevin tapi nggak pernah di respon sama Kevin nya,,Kasian banget sih Cellsy.

"Bukan urusan Lo" sahut Kevin cuek plus dingin banget.

Irham dan Keysha yang menyaksikan hal itu saling pandang heran dengan sikap Kevin yang selalu berubah kalau udah ketemu nenek lampir Cellsy.

"Sayang tungguin" teriak Cellsy karena di tinggal Kevin.

"Centil banget" komentar Key setelah Cellsy pergi mengejar Kevin.

Irham tertawa pelan mendengar ucapan Key barusan karena menurut dia ekspresi dan ucapan Key itu lucu banget.

"Kenapa?. Kesambet setan ya, ketawa Mulu" seru Key kesal dengan sikap Irham yang selalu menjahilinya.

"Astaghfirullah, ngucap nggak boleh ngomong gituan" Irham mengingatkan Key dengan sabar.

"Nyebelin" keluh Key seraya keluar kelas.

Irham tertawa pelan melihat tingkah Key dan dengan cepat mengejar Key agar pulang bareng.

"Key kamu marah?" Tanya Irham ketikan mobil milik keluarga Key berhenti di sebuah rumah mewah tapi nggak semewah rumah Key, ya rumah siapa lagi Kalau bukan rumah Irham dan keluarganya.

Key tetap diam tanpa mengatakan satu kata pun ketika Irham tanya karena Key masih kesal dengan sikap Irham hari ini.

"Aku cuma becanda maafin ya, dosa lho marah lama-lama" ingat Irham yang masih tak mau menyerah membujuk Key agar tidak marah dengan Irham.

"Siapa yang marah"

"Ya kamu"

"Irhammmm...."

"Iya maaf, sorry becanda" kilah Irham dengan tersenyum sekilas.

Sebelum keluar dari mobil Key, Irham mengeluarkan sebuah kotak ukuran sedang dari dalam tasnya yang berwarna coklat di depan Key.

"Buat kamu" seru Irham seraya meletakkan di pangkuan Key. Key melihat kotak itu bingung tapi juga senang.

"Apa" tanya Key pura-pura masih marah.

"Buka aja nanti di rumah" jawab Irham seraya keluar dari mobil.

Key terdiam dan menampilkan ekspresi yang paling di suka Irham.

"Intinya jangan marah lagi sama aku, bye" terang Irham sebelum menutup pintu dan melangkah masuk ke halaman rumah.

"Heh kamu lagi sogok aku" teriak Key yang merasa dibodohi Irham.

"Terserah kamu anggap apa" balas Irham dengan teriaknya.

"Ha.." Key bingung mau Jawab apa karena dia baru sadar kalau dari tadi pak Jony supirnya itu memperhatikan interaksinya dengan Irham dengan tersenyum.

"Pak de kenapa senyum-senyum" tanya Key heran.

(Key emang kebiasaan panggil pak Jony itu dengan sebutan pak de biar sopan katanya)

"Non Key sama den Irham cocok banget" sahut pak de Jony yang merupakan supir pribadi keluarga Yassa.

"Pak de" tegur Key cepat .

"Maaf non becanda kok" jawab pak Jony dengan sopan.

"Pak de ketularan Irham ni" selidik Key pelan.

Yang di selidiki malah tertawa pelan. Dan tersenyum melihat sikap manis nona mudanya itu.

Mobil yang dikendarai pak Jony pun meluncur meninggalkan rumah Irham dan menuju ke kediaman Yassa rumah Key dan keluarga.

Dalam perjalanan pulang Key terus memperhatikan kotak yang di berikan Irham Kepadanya beberapa menit yang lalu.

"Apa lagi yang kali ini" batin Key dengan tatapan yang terus menerawang mencari celah di kotak yang padat tanpa celah itu.

"Kok aku nggak liat ini pas di sekolah tadi" batinnya lagi seraya mengelus kotak itu pelan.

"Irham hobby banget ngasih surprise" batin Keysha lagi.

Tanpa sadar Key ternyata tersenyum melihat kotak yang dari tadi di pandangnya itu dan memainkan ponselnya untuk mengirimi pesan untuk Irham atas pemberiannya, soalnya tadikan belum sempat.

Irham ☀️

Aku Minta maaf soal tadi.

Makasih kadonya, aku belum sempat buka tapi aku harus bilang makasih dulu sebelum buka.

Setelah mengirim pesan itu key tambah senyum aja lho , kayaknya lagi bahagia banget deh sampai senyum gitu.

"Thanks Ham" gumam Key sangat pelan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status