Home / Fantasi / Dicintai Raja Siluman Ular / Bab 8. Pria Itu lagi

Share

Bab 8. Pria Itu lagi

Author: SunnyBells09
last update Last Updated: 2025-05-28 05:31:20

“Alana? Kok malah bengong? Pertanyaanku bahkan tidak dijawab”

Teguran Dewa membuat Alana tersadar dari lamunanya. “Eh.. iya, gimana tadi kak? Maaf... aku... aku tadi melamun sedikit” jawab Alana gugup.

“Ah.. tidak apa-apa, aku tadi hanya bertanya tentang keadaanmu? Kudengar kau sudah menikah?”

“Sepertinya Kak Dewa sudah mendengar dan mengetahui semua kisahku, pasti Kak Rio atau Kak Riana yang bercerita, benar kan?”

“Hahaha.... iya, kau benar. Mereka berdua itu sumber gosip untukku, by the way, mengapa masih berdiri saja? Lebih baik kita duduk”

Alana pun menyadari kebodohanya yang sedari tadi masih terus berdiri, dia pun mempersilahkan tamu kakak iparnya itu untuk duduk, dia sendiri mengambil tempat duduk di sofa lainya, tak jauh dari Dewa.

“Jadi Kak Dewa juga senang bergosip juga rupanya?” ucapnya menanggapi perkataan Dewa sebelumnya.

Kali ini Dewa tak menjawab pertanyaan Alana, dia hanya tersenyum dan menatap Alana. “Alana, aku.... aku minta maaf atas apa yang sudah kulakukan padamu di masa lalu”

Tiba-tiba saja Dewa merubah topik pembicaraan keduanya, wajah pria tampan itu nampak serius. Mendengar kalimat permintaan maaf dari Dewa, Alana berpikir bahwa yang Dewa maksud pastilah karena dia meninggalkan Alana ke luar negeri tanpa pamit terlebih dahulu padanya, dan bahkan tak ada satupun kabar dari Dewa setelah dia berada di luar negeri untuk mengurus bisnis keluarganya.

“Kak Dewa tidak perlu meminta maaf padaku, itu semua sudah berlalu, aku menganggapnya sebagai masa laluku”

“Tapi- “

“Sudahlah Kak Dewa, tak perlu kita membahas masa lalu yang tak mungkin kembali” potong Alana sebelum Dewa menyelesaikan kalimatnya.

Bagi Alana mengingat moment saat dirinya yang ditinggalkan oleh Dewa adalah hal yang begitu menyakitkan, karena pada saat itu dia benar-benar telah jatuh cinta pada Dewa, dan Alana merasa bahwa perasaanya itu bertepuk sebelah tangan sehingga Dewa dengan mudahnya meninggalkan dirinya seolah dia adalah orang yang tidak berarti apa-apa bagi Dewa.

“Kau benar Alana, itu semua adalah masa lalu, tapi... biar bagaimana pun, aku tetap berhutang maaf padamu, apalagi... malam itu aku malah meninggalkanmu sendirian setelah memberimu minuman itu..”

Kalimat yang diucapkan Dewa membuat Alana tersentak kaget karena dia tak pernah ingat pada kejadian seperti yang dikatakan oleh Dewa.

“Apa maksud ucapan Kak Dewa? Minuman apa? kapan?”

Dewa mengerutkan dahinya melihat reaksi Alana yang terlihat seperti orang yang tidak mengingat kejadian tersebut.

“Apa kau lupa? Malam itu... saat malam pesta ulang tahun temanku, aku mengajakmu kesana, dan... disana kami minum-minum, ehm... dan...” Dewa nampak ragu untuk menyelesaikan kalimatnya.

“Dan apa?” tanya Alana tidak sabar.

“Dan... aku... maaf Alana... maafkan aku... saat itu pikiranku sungguh picik, aku memang brengsek”

“Aku tidak mengerti apa yang Kak Dewa katakan, lebih baik Kak Dewa Jelaskan padaku, jangan setengah-setengah seperti ini” Alana semakin gusar melihat cara Dewa yang tidak menjelaskan langsung ke pokok persoalanya.

“Alana... apa kau benar-benar tidak ingat? Malam itu... kami semua mabuk, dan aku... aku… maaf Alana, saat itu aku benar-benar mabuk dan tak bisa berpikir dengan jernih. Ehm… malam itu… aku hampir saja menyentuhmu Alana, jika saja….” Dewa terdiam dan menundukan kepalanya, dia tak bisa meneruskan lagi ucapanya.

Tak perlu dijelaskan lebih detail, Alana kini segera mengerti apa yang dimaksud oleh Dewa, wajah Alana berubah memerah. Kini dia ingat akan kejadian saat malam Dewa mengajaknya keluar untuk menghadiri pesta ulang tahun teman sekaligus rekan bisnisnya.

Saat itu Alana yang polos tak pernah menginjakan kaki di dunia malam, dibawa oleh Dewa ke sebuah club malam atas undangan temanya. Ingatan Alana melayang pada kejadian nahas malam itu.

Tubuh Alana tiba-tiba menjadi lemas dan memanas setelah meminum minuman yang disodorkan Dewa padanya. Alana menjadi berani, dia menari dan tertawa bahagia, bahkan Alana melihat seolah semua pria yang hadir disana berwajah tampan dan memuja dirinya, namun yang diinginkan olehnya hanya Dewa seorang, Alana pun menghampiri Dewa dan terus menari memutari tubuh Dewa yang juga menyambutnya dengan sukacita.

Alana bahagia dan pasrah saat Dewa menggandeng dan mengajaknya ke lantai atas, di sana ternyata ada kamar VIP yang semewah kamar hotel bintang lima, namun baru saja Dewa membuka pintu kamar tersebut, sesosok bayangan laki-laki datang dan langsung menghujami Dewa dengan pukulan bertubi-tubi.

Melihat darah keluar dari wajah dan tubuh Dewa, membuat Alana menjadi ketakutan dan jatuh pingsan. Keesokan harinya Alana terbangun di dalam kamarnya sendiri, di rumahnya.

“Itu adalah malam terakhir aku melihat Kak Dewa, setelah itu Kak Dewa menghilang bak di telan bumi, bahkan nomornya pun tak pernah aktip” gumam Alana pelan, namun masih bisa terdengar samar oleh Dewa.

“Maaf...” Dewa menundukan kepalanya, wajahnya terlihat murung, namun kilatan matanya seakan dia sedang memendam kemarahan.

Alana tertawa kecil, miris sungguh nasibnya, karena dulu Dewa tak pernah membahas tentang hubungan mereka berdua maupun memberikanya kepastian akan hubungan keduanya. Alana dibiarkan terombang ambing dengan perasaanya sendiri, dan bahkan ditinggalkan tanpa pesan sama sekali. Kini Dewa datang dengan membongkar cerita bahwa dulu dia hampir saja melakukan hubungan badan denganya.

Tanpa sadar Alana menghembuskan napas lega. Dia merasa lega karena jika saja malam itu seseorang tidak menolongnya, mungkin saja dia sudah menyerahkan mahkota paling berharganya pada pria yang tak membalas perasaan cintanya.

“Ehm… hari sudah sore, sebaiknya aku pulang ke rumah suamiku” Alana pun berdiri dan hendak berpamitan pada Riana dan Rio.

“Alana, izinkan kau mengantarmu pulang untuk menebus kesalahanku” pinta Dewa.

“Wah… kenapa engga? Alana juga pasti cape setelah seharian pergi mengantar Mouza membeli kelinci” tiba-tiba saja Riana sudah berdiri tak jauh dari tempat Alana dan Dewa duduk. Sedangkan Rio berdiri di samping Riana sambil menggendong Mouza.

Mendengar kakaknya merebut jawaban untuk Dewa, Alana pun menatap tajam kearah kakak sulungnya itu. Namun Riana seperti tak menggubrisnya, dia tetap memaksa Alana untuk menerima tawaran dari Dewa.

Karena tak ingin ribut, mau tak mau Alana pun menyetujuinya. Dan kini Alana tengah duduk disamping Dewa yang sedang fokus menyetir mobilnya sambil menunjukan arah menuju ke rumahnya. Mobil Alana sendiri ditinggal di rumah Riana dan akan diantarkan nanti oleh supir pribadi kakaknya.

Tiba di depan rumahnya, Alana turun dari mobil Dewa dan mengucapkan terimakasih sebelum menutup pintunya kembali.

Sementara dari atas balkon kamar Alana, tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang mengawasi keduanya dari sana.

“Pria itu lagi! Kali ini apa lagi yang akan diperbuatnya pada wanitaku?! Aku harus mencegahnya, agar dia tak bisa merencanakan hal buruk lagi, kalau perlu kali ini aku benar-benar akan membunuhnya!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dicintai Raja Siluman Ular   Bab 63. Asal Usul Raja Agha

    “Karena sebenarnya dia majikanmu kan? Dia memberimu manusia sebagai makananmu, dan sebagai timbal balik kamu memberinya uang dengan menggunakan kekuatan silumanmu” Alana mendadak merasa kesal dan bangkit dari duduknya, kedua tanganya disilangkan di depan dadanya dan menatap Raja Agha tajam.“Alana, mengapa kau masih saja berpikir seperti itu, bukankah sudah kukatakan itu tidak seperti dugaanmu. Apa kau tidak mempercayaiku?”“Lalu? Bagaimana seharusnya aku berpikir? Bukankah kau juga tidak mau memberitahuku yang sebenarnya?!”Raja Agha bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Alana. Raja Agha menarik tangan Alana dan membuat wanita itu mendekat dan berhadapan denganya, kedua tangan Raja Agha membingkai wajah Alana, mereka berdiri begitu dekat, hingga Alana mampu merasakan hembusan napas Raja Agha yang menerpa kulit wajahnya.“Dengar Alana, aku bersumpah kalau aku tidak melakukan hal yang kau tuduhkan itu, asal kau tau.. aku tak pernah sekalipun memakan daging manusia ataupun

  • Dicintai Raja Siluman Ular   Bab 62. Suami

    “Alana, ada yang mau papa ceritakan sama kamu”Tiba-tiba Wahyu berkata pada putri bungsunya itu, Alana menatap ayahnya dengan antusias, dia meletakan piring makan bekas Wahyu yang sudah kosong. Riana pun mendekat dan duduk di ranjang di bagian kaki sang ayah karena penasaran dengan apa yang akan dikatanya ayahnya.“Saat papa tidak sadarkan diri itu, papa sempat bermimpi melihatmu menikah dengan seorang raja, dan kamu begitu cantik dengan baju berwarna silver dan memakai mahkota seolah kamu adalah seorang ratu”Dada Alana berdebar mendengar cerita Wahyu, ternyata bagi Wahyu apa yang dilihatnya itu adalah sebuah mimpi, tanpa sadar tangan Alana gemetar, dia bingung bagaimana harus menjelaskan hal yang sebenarnya pada Wahyu.“Tapi nak, entah mengapa... papa merasa kalau apa yang papa lihat itu seperti sangat nyata, seolah papa mengalaminya sendiri, terlebih... disana papa diminta menjadi walimu”Kepala Alana semakin menunduk mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Wahyu.“Ah, papa... it

  • Dicintai Raja Siluman Ular   Bab 61. Tabrakan Beruntun

    Dalam sekejapan mata Alana melihat pemandangan di sekelilingnya telah berubah, dia menatap ke segala penjuru ruangan.“Dimana aku?” gumamnya lirih.Perlahan Alana menggerakan tubuhnya, dan berusaha untuk bangkit. Kembali dia mengerjapkan matanya beberapa kali. Sesaat kemudian Alana sudah mengenali dimana dia berada.“Ini kan kamarku, aku berada di kamarku sendiri, di rumah Mas Cakara” Alana pun bangkit dari tempat tidur dan mencari ayahnya.“Papa.. pa... papa dimana?”Tak menemukan sosok yang dicarinya dalam kamar, Alana pun membuka pintu dan berjalan keluar kamar, di tangga dia berpapasan dengan Hesti.“Hesti, apa kau tau dimana papaku?”“Maaf nyonya, bukankah papanya nyonya masih berada di rumah sakit? ini ada telpon dari Nyonya Riana, dia katanya ingin berbicara dengan nyonya”Hesti menyerahkan telpon wireless pada Alana. Rupanya Riana menelpon ke nomor rumah Alana, karena tak mendapat jawaban saat dia menelpon ke ponsel adiknya itu.“Halo Kak Riana”[“Alana, cepat ke rumah sakit,

  • Dicintai Raja Siluman Ular   Bab 60. Pernikahan

    “Kau harus menerima kenyataan ini, karena sebentar lagi kita akan menikah, Alana. Aku sudah menyiapkan semuanya”“Tapi aku wanita yang sudah bersuami Raja Agha” Alana berdiri, hendak pergi. Namun, pergelangan tanganya ditarik oleh raja Agha hingga dia terduduk kembali.“Makanlah dulu, kau tidak akan bisa berpikir jika perutmu kosong. Aku tau saat ini kau pasti sedang memikirkan cara untuk melarikan diri dariku”“Apa aku terlalu mudah untuk dibaca?”“Itu terlihat sangat jelas di wajahmu. Tetapi, ada satu hal yang perlu kau ketahui. Pernikahan ini juga demi kebaikanmu dan juga kedua putra kita dalam kandunganmu itu”Alana hendak membantah perkataan Raja Agha, namun pria itu mengangkat satu tanganya, membuat Alana menelan kembali kata-katanya. Terlebih wajah Raja Agha kali ini terlihat amat serius.“Bukankah sudah kukatakan bahwa pernikahanmu dengan manusia itu tidak sah, itu hanya rekayasa dirinya saja”“Bagaimana aku bisa mempercayai perkataanmu?”“Kau akan mengetahuinya setelah kita k

  • Dicintai Raja Siluman Ular   Bab 59. Kita Akana Menikah

    Alana terdiam beberapa saat. “Itu tidak mungkin! Aku tidak percaya hal itu”“Penghulu dan yang lainya tidak mungkin palsu”Alana bergumam sendiri, namun dalam hatinya ia mulai meragukan dan memikirkan ucapan Raja Agha.“Seandainya aku tidak di kerajaan saat ini, pasti aku bisa meminta bantuan Kak Riana untuk mencari tahu”Sayangnya di dunia kerajaan ular semua jaringan ponsel tak dapat di gunakan. Mungkin karena berada dalam dimensi yang berbeda.Alana berguling ke kiri dan kanan mencari posisi yang nyaman, namun kemudian ia bangkit dan hendak menuju kamar mandi, ia memutuskan untuk berendam dengan air hangat, karena sudah menjadi kebiasaanya untuk mandi sebelum tidur.Baru saja akan melangkah, Alana mendengar ketukan dan suara seorang wanita dari arah luar kamarnya, dia pun menyuruhnya masuk, dan seketika itu masuk dua orang wanita dengan wajah yang sama, dengan senyum ramah kepadanya.“Ratu, kami akan membantumu untuk mandi”“Apa? itu tidak perlu, aku bisa mandi sendiri” ucap Alana

  • Dicintai Raja Siluman Ular   Bab 58. Kau Masih Bebas

    Di kerajaan ular.“Selamat tiba kembali, ratuku. Untuk sementara waktu tinggalah dulu disini, karena kehamilanmu akan semakin membesar dan aroma bayi kita pun akan tercium oleh para siluman. Mereka pasti akan berbondong untuk memburumu, dan saat ini tempat paling aman bagimu adalah di istanaku” ucap Raja Agha.“Apa yang terjadi denganmu? Sepertinya kau terluka Raja Agha”Dari saat Alana melihat kedatangan Raja Agha di rumah sakit tadi, ia memperhatikan pria itu, wajahnya terlihat pucat dan sesekali tanganya memegangi dadanya.“Aku baik-baik saja sayang, yang terpenting sekarang adalah menyelamatkanmu” jawab Raja Agha.“Tapi-“Belum sempat Alana menyelesaikan kalimatnya, ia kembali merasakan perutnya yang melilit. Raja Agha langsung meraih tubuhnya dan menggendongnya ala bridal, ia juga memerintahkan tabib istana untuk segera memeriksa keadaan Alana.Alana pun hanya pasrah saat Raja Agha merebahkan dirinya di atas ranjang besar yang memiliki kasur sangat empuk. Entah terbuat dari apa k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status